Anda di halaman 1dari 27

media biakan & mikroba

acuan
BAKTERI
ACUAN
Lampiran B. Pembuatan Biakan Stok/Sediaan & Biakan Kerja
B.1 Penyiapan Sediaan Acuan/Biakan Sediaan dari B.2 Penyiapan Biakan Kerja dari Sediaan
Bakteri Acuan Acuan/Biakan Sediaan
Strain acuan/bakteri
Bakteri Acuan acuan
(Master Culture):
• Dibeli dari pemasok
komersiel ber sertifikasi
ISO 9000 atau lainnya
• Dikemas dengan baik
• Ber ATCC
• Ada CoA dan petunjuka
kultivasinya
• Pasase (passage): 3

Biakan Kerja
(Working Culture )
Biakan Sediaan Pasase : 5
(Stock Culture )
Pasase : 4 MUSNAKAN
setelah uji
Keterangan dari Lampiran B.2.
Skema Penyiapan Biakan Kerja
Teknik Seed Lot
Pengawetan dan Pemeliharaan Bakteri Acuan
(Control Strains/Master Culture)
1. Umum, ada beberapa metode dapat dilakukan untuk keberhasilan
pengawetan dan pemeliharaan, misalnya Beku kering, penyimpanan
dalam butiran kaca pada -70°C atau Nitrogen cair. Lampiran B.
2. Bakteri Acuan dari sumber komersiel, pemasok ber ISO 900 atau
sertifikasi lainya, dalam kemasan asli, ada CoA dan petunjuk kultivasinya serta
penyebutan pasase-nya (keturunannya)
3. Sediaan Acuan yang disiapkan oleh Laboratorium
Biakan Sediaan dari Bakteri Acuan (Lamp. B.1) untuk tujuan pengujian kinerja
harus dipelihara dan ditangani sesedikit mungkin terjadi kontaminasi silang,
mutasi atau perubahan karakteristiknya.
Disimpan dalam < -70°C dengan suhu lebih tinggi waktu simpan lebih singkat,
atau beku kering
Biakan Sediaan/Stok Acuan tidak harus digunakan untuk menyiapkan Bakteri
Acuan.
Pengawetan dan Pemeliharaan Bakteri Acuan
(Control Strains/Master Culture)
4. Biakan Sediaan (Stock Cultures)
Biakan Sediaan biasanya disiapkan dari Beku kering atau Sediaan Acuan yang
disimpan pada kondisi sangat beku (Lamp. B.2)
Cuplikan disiapkan dan ditangani dengan cara sesedikit mungkin terjadi
kontaminasi silang dari Sediaan Acuan dan penurunan mutu Sediaan Biakan.
Sediaan Biakan sebaiknya disiapkan dengan men-suspensi kembali Cuplikan
Sediaan Acuan dalam media agar non-selektif dan diinkubasi untuk mendapatkan
Biakan Fase Stasioner (18-24 jam)
Biakan Sediaan tidak dapat digunakan untuk persiapan Bakteri Acuan atau Sediaan
Acuan (Master Cultures)
5. Biakan Kerja (Working Cultures)
Biakan Kerja disiapkan dari Biakan Sediaan atau Sediaan Auan
Biakan Kerja tidak dapat dipergunakan untuk persiapan Bakteri Acuan, Sediaan
Acuan/Biakan Sediaan.
MEDIA BIAKAN
JAMINAN MUTU DARI MEDIA BIAKAN
1. Dokumentasi (buat daftar Media dalam bentuk tabulasi berikut tanggal kedaluarsa
dan tanggal penerimaan produk)
a. Dokumentasi dari Pabrik/Produsen: Nama, komposisi, no.batch dst
b. Persetujuan Penerimaan Produk: Identifikasi produk, integritas kemasan, tanggal
kedaluarsa, ketersediaan dokumen
2. Penyimpanan
c. Manajemen mutu dan Pengawasan media kering lengkap dan suplemen, utamakan
prinsip FIFO (first In First Out), kemudian:
- periksa tutupnya,
- catat tgl pembukaan pertama,
- nilai secara visual isi kemasan yang sudah dibuka
Mutu media dipengaruhi kondisi lingkungan penyimpana
Penurunan mutu media kering ditandai dengan ciri perubahan serbuk, homogenitas,
gumpalan (caking, perubahan warna dll. Apabila perubahan nyata terjadi, media
harus dibuang
JAMINAN MUTU DARI MEDIA BIAKAN
b. Media disiapkan oleh Laboratorium
• Umur simpan media bervariasi, apabila disimpan di refrigerator (5 ⁰C
± 3 ⁰C) kondisi tersebut dapat mencegah berbagai perubahan
komposisi, terlindungi dari cahaya, dan desikasi. Pada cawan Petri
tahan 2 sampai 4 minggu dan pada botol media dan tabung tahan 3 –
6 bulan
• Media yang sudah ditambahkan suplemen yang labil sebaiknya
digunakan Pahari pembuatannya
• Batch media tidak digunakan apabila ada perubahan warna, terjadi
dehidrasi/evaporasi dan pertumbuhan mikroba
• Sebelum digunakan atau pemanasan selanjutnya, direkomendasikan
media biakan dibiarkan di suhu ruang
PENYEDIA MEDIA LABORATORIUM
1. Umum
Penyiapan media yang Tepat adalah salah satu Langkah dasar dalam Pengujian Laboratorium dan
harus memberikan perhatian khusus.
Lakukan dokumentasi, missal: massa/volume, pH, tanggal pembuatan/ penyiapan, kondisi
sterilisasi dan operatornya.
2. A i r
- Kondivitas < 25 S cm-1 ( setara resistivitas > 0,4 M) pada 25⁰C
- Jumlah cemaran mikroba < 103 koloni/mL dan < 102/mL
3. Penimbangan dan dehidrasi, hati-hati terhirup saat menimbang dan segera ditambahkan air
untuk hindari penggumpalan
4. Pelarutan dan Penyebaran, pada saat dilakukan pemanasan dilakukan pengadukan kontinyu,
sebaiknya ditambahkan air pada media agar dan didiamkan beberapa menit sebelum
pemanasan.
5. Pengukuran dan Pengaturan pH, pengukuran pH pada suhu 25⁰C ,dilakukan sebelum sterilisasi
dan sesudah sterilisasi.
Bila menggunakan air distilasi/deionisasi tidak perlu dilakukan pengukuran pH sebelum
sterilisasi
PENYEDIA MEDIA LABORATORIUM
7. Sterilisasi
a. Sterilisasi Uap Panas
• dengan otoklaf pada suhu 121⁰C ± 3 ⁰C, selama 15 menit
• untuk volume > 1000 mL sesuaikan siklus sterilisasinya
• Perhatikan untuk media tidak perlu sterilisasi (do not autoclave !!)
b. Sterilisasi dengan Filtrasi
 Gunakan seperangkat filtrasi membrane, dengan pori membrane 0,2
m, sterilkan semua peralatan filtrasi membrane.
 Basahi terlebih dahulu membrane filternya
c. Pemeriksaan
Setelah diotoklaf, pendidihan dan filtrasi, semua media diperiksa pH, warna
dan konsistensi secara fisik
PENYIAPAN MEDIA UNTUK PENGUJIAN
1. Pelelehan Media Biakan Agar
 Lelehkan media biakan agar di atas penangas air yang mendidih atau proses lain, dsapat dilakukan
pemanasan ulang (remelting) secara singkat dan hindari pemanasan berlebih (overheated)
 Dinginkan media setelah mencair pada kisaran suhu 47 ⁰C -50⁰C dalam penangas air dan
direkomendasikan < 4 jam, segera padatkan kembali
 Media cair yang ditambahkan ke dalam contoh/sampel uji sebaiknya bersuhu antara 44 ⁰C - 47 ⁰C.
2. Penambahan Suplemen
 Suplemen yang tidak tahan panas sebaiknya ditambahkan setelah media bersuhu 47-50 ⁰C.
Suplemen steril tersebut didiamkan pada suhu kamar sebelum dicampurkan pada media agar cair di
atas (untuk menghindari gumpalan transparan
 Campurkan sewmua suplemen ke dalam media agar secara cepat dan hati-hati, lalu segera
didistribusikan atau dituangkan ke dalam cawan Petri steril
3. Penyimpanan media dalam cawan Petri
 Tuang media biakan agar cair sebanyak 18-20 mL agar dengan ketebalan 3 mm dalam cawan Petri
steril
 Media agar dalam cawan Petri dibungkus plastik rapat untuk mencegah konensasi, pada suhu 5 ⁰C ±
Pengujian Kinerja dari Biakan Media Jadi
1. Pengawasan Mutu secara Fisik
2. Pengawasan Mutu secara Mikrobiologi :
• Kontaminasi, sebaiknya diuji pada jumlah tertentu dari setiap batch
yang sesuai
• Mikroba Uji : satu set yang meliputi (galur positif Tangguh dengan ciri
khas; galur positif lemah, yang secara alami lebih sensitive; galur yang
menunjukkan ciri negative; galur yang terhambat Sebagian atau
selruhnya)
• Media dan Pereaksi siap pakai
• Media disiapkan dari formulasi kering komersiel
• Media disiapkan dari komponen individu dasar (racikan)
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin (SNI ISO 11133:2)

1. Kriteria Mutu Umum


a. Mutu Media Biakan (lihat SNI ISO 11133:1)
Penilaian mutu media biakan sesuai dengan rekomendasi yang
ditentukan, termasuk: distribusi kuantitas dan/atau ketebalan;
penampakan, warna dan homogenitas; konsistensi agar; kadar air; nilai
pH;kapasitas penyangga; kontaminasi mikroba.
Komponen dasar, suplemen bernutrisi atau selektif harus melalui
penilaian mutu yang sesuai
b. Mutu Komponen Media Dasar:
Mutu komponen media biakan bervariasi dan variabilitas mutunya
dapat dicapai oleh pabrikan media dengan memodifikasi bahan-bahan
dasar biologi, seperti: lihat Lampiran A SNI ISO 11133:1.
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin (SNI ISO
11133:2)
2. Kriteria Mutu Mikrobiologi
a. Umum, Uji kinerja mikrobiologi harus dilaksanakan pada sampel/contoh yang
mewakili suatu batch dari produk akhir
b. Kontaminasi Mikroba
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin
(SNI ISO 11133:2)
c. Pertumbuhan
Umum
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin (SNI ISO 11133:2)
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin
(SNI ISO 11133:2)
Produktivitas
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin
(SNI ISO 11133:2)
Selektivitas
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin
(SNI ISO 11133:2)
Karakteristik Biokimia dan Fisiologis (Selektivitas dan Spesifisitas)

Karakteristik Pengujian Antimikroba

Evaluasi Kinerja dan Pernyataan Hasil


Suatu batch media dinyatakan memuaskan jika semua mikroba uji yang digunakan
menunjukkan hasil sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Kriteria umum dan
Kriteria Pengendalian Mutu Rutin
(SNI ISO 11133:2)
Biakan
Biakan Kerja
Kerja untuk
untuk uji
uji Produktivitas
Produktivitas

Biakan Kerja untuk uji Selektivitas

Kondisi Inkubasi
TERIMA KASIH
ada pernyataan atau pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai