Tugas Analisis Teori Dan Rumusan Tujuan Pendidikan & Pengembangan Masy
Tugas Analisis Teori Dan Rumusan Tujuan Pendidikan & Pengembangan Masy
DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. ABDUL LATIF BUSTOMI, M.Si
Dr. Zulkarnain, M.Pd, M.Si
BEBERAPA TEORI & RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
1. Teori Pendidikan Kritis: Tokoh Utama Paulo Freire
Konsep Utama: Kesadaran sosial, pembebasan melalui pendidikan, partisipasi kritis
2. Teori Pendidikan Berbasis Masalah: Tokoh Terkemuka Howard S. Barrows, Donald Woods
Konsep Utama: Pembelajaran melalui pemecahan masalah dunia nyata, aktivitas berbasis
kasus
3. Teori Pendidikan Berbasis Masyarakat: Beberapa tokoh terkemuka seperti John Dewey telah
memberikan kontribusi pada ide-ide pendidikan berbasis masyarakat.
Konsep Utama: Mengintegrasikan pendidikan dengan kehidupan komunitas lokal,
pembelajaran berpusat pada masyarakat.
4. Teori Pendidikan Empowerment: Tokoh Terkemuka Julian Rappaport, Cornelia Butler
Flora
Konsep Utama: Memberdayakan individu melalui pendidikan, pemberian keterampilan dan
pengetahuan untuk mengambil inisiatif.
5. Teori Pendidikan Transformasional: Tokoh terkemuka Jack Mezirow , Paulo Freire (dikaitkan
juga dengan teori Pendidikan kritis)
Konsep utama : Perubahan Fundamental dalam pemikiran , nilai dan sikap individu ,
pembebasan melalui pemahaman kritis dan refleksi
Setiap teori ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencapai pemberdayaan
masyarakat melalui pendidikan,
tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kemampuan individu
untuk berpartisipasi aktif dalam memperbaiki masyarakat mereka.
1. Teori Pendidikan Kritis
(Critical Pedagogy): Paulo Freire
Teori ini, menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat untuk
membangkitkan kesadaran sosial dan politik dalam masyarakat, sehingga
mereka dapat memahami ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam
masyarakat. Ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam
perubahan sosial yang positif.
Penerapan Teori Pendidikan Kritis:
1. Pendidikan Kesadaran:
Dalam pendidikan kritis, penting untuk meningkatkan kesadaran individu
tentang realitas sosial dan politik di sekitar mereka,
Ini dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi,
analisis, dan refleksi tentang masalah sosial seperti ketidaksetaraan,
kemiskinan, atau ketidakadilan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah-masalah ini, individu
dapat menjadi lebih terlibat dalam upaya perubahan.
Penerapan Teori Pendidikan Kritis
2. Partisipasi Aktif :
Pendidikan kritis mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran dan dalam masyarakat
Ini bisa berarti memfasilitasi diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau aksi
sosial konkret.
Peserta didik diajak untuk menjadi agen perubahan, bukan hanya
penerima pengetahuan pasif.
5. Aksi Konkrit:
Setelah solusi-solusi diidentifikasi, langkah berikutnya adalah
mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah tersebut.
Hal ini bisa melibatkan proyek-proyek komunitas, program
pelatihan, atau inisiatif lain yang mendukung perubahan positif.
untuk membangun komunitas yang kuat dan sadar, di mana individu dapat berpartisipasi
dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan lokal. Ini menciptakan
masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.
untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi alat untuk mentransfer
pengetahuan, tetapi juga alat untuk memperkuat komunitas, memecahkan masalah, dan
memberdayakan individu. Hal ini membantu masyarakat untuk berkembang dan
mengatasi tantangan yang mereka hadapi secara lebih efektif.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam penerapan teori ini:
1. Partisipasi Komunitas:
Libatkan komunitas lokal secara aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program pendidikan.
Dengan mendengarkan aspirasi dan kebutuhan komunitas, pendidikan dapat
menjadi lebih relevan.
3. Pendekatan Kolaboratif:
Kolaborasi antara lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan komunitas
lokal sangat penting.
Ini dapat mencakup pelatihan kerja sama, pertukaran pengetahuan, dan sumber daya
yang saling menguntungkan.
6.Keterampilan Praktis:
Sertakan pengembangan keterampilan praktis yang dapat membantu
anggota komunitas meningkatkan kemampuan ekonomi mereka, seperti
pelatihan keterampilan kerja atau kewirausahaan.
7. Pendekatan Empowerment:
Tujuannya adalah memberdayakan anggota komunitas agar menjadi agen
perubahan dalam kehidupan mereka sendiri.
Ini dapat melibatkan pelatihan kepemimpinan, pemahaman tentang hak-hak
mereka, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan.
7. Dukungan Psikososial:
Selain keterampilan dan pengetahuan, penting juga memberikan dukungan
psikososial kepada individu untuk memperkuat kepercayaan diri dan
motivasi mereka.
8. Aksi Sosial:
Dorong peserta didik untuk mengambil tindakan konkret dalam
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi di komunitas mereka.
Ini bisa melibatkan proyek-proyek sosial, kampanye, atau upaya
kewirausahaan sosial.
2. Pendidikan Kritis:
Fokuskan pendidikan pada pemahaman yang mendalam tentang isu-isu sosial dan
politik yang mempengaruhi komunitas.
Ini dapat melibatkan diskusi, penelitian, dan pemahaman akar penyebab masalah-
masalah tersebut.
3. Pendekatan Holistik:
Pengembangan pribadi tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang
pengembangan keterampilan interpersonal, emosional, dan etika.
Program pendidikan harus mencakup aspek-aspek ini untuk menciptakan individu
yang lebih baik secara holistik.
4. Pemberdayaan Diri:
Dorong anggota komunitas untuk mengenali dan mengembangkan potensi mereka
sendiri.
Ini bisa melibatkan pelatihan kepemimpinan, peningkatan keterampilan pribadi, dan
pembangunan percaya diri.
5. Proyek dan Inisiatif:
Selain pendidikan, berikan kesempatan bagi individu dan kelompok dalam
komunitas untuk melibatkan diri dalam proyek-proyek yang memiliki dampak
positif.
Hal ini dapat mencakup proyek-proyek sosial, pengembangan bisnis, atau
inisiatif kewirausahaan.
6. Mentorship:
Dukung hubungan mentor-mentee di dalam komunitas. Mentor yang
berpengalaman dapat membimbing individu yang lebih muda atau kurang
berpengalaman dalam pengembangan pribadi dan berkontribusi pada
pertumbuhan mereka.
7. Pendekatan Jangka Panjang:
Pemberdayaan melalui pendidikan transformasional adalah proses jangka
panjang. Perubahan pemikiran dan nilai memerlukan waktu. Jadi, rencanakan
program yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
8. Mengukur Dampak:
Selalu lakukan evaluasi dan pemantauan untuk mengukur dampak program
pendidikan transformasional.
Hal ini membantu memastikan bahwa perubahan positif sedang terjadi di
antara individu dan di seluruh komunitas.
Daftar Rujukan:
1. Teori Pendidikan Kritis:
Buku “Educational for Critical Consciousness” oleh Paulo Freire
2. Teori Pendidikan Berbasis Masalah:
Buku “Problem Based Learning : an approach to Medical Education” oleh Howard S
Barrow dan Robyn M Tamblyn
Buku “Problem Based Learning: a research Perspective on learining Interactions”
oleh Wilfried Admiral dan Karen Simon
3. Teori Pendidikan Berbasis Masyarakat:
Buku “Dewey on Education : Selections” oleh John Dewey
Buku “ The Power of Their Ideas: Lesson for America from Small School inisiatif
Harlem” oleh Deborah Meier
4. Teori Pendidikan Empoerment:
Buku “Empowerment Evaluation: Knowledge analisa berpikir yang didasari oleh
pertimbangan berpikir yang cukup Tools for Self-Assesment and Accountability”
oleh David M Fetterman
5. Teori Pendidikan Transformational:
Buku “Transformational Learning in Practice : Insight from Community Workplace
and Higher Education” oleh Jack Mezirow dan Edward W Taylor