Anda di halaman 1dari 21

Pernahkah kalian terluka?

Sistem Peredaran Darah

Materi : struktur dan fungsi darah,


penggolongan darah dan transfusi darah
Sistem
peredaran
darah

Dibagi atas
Darah Alat peredaran
Darah

Kompone Terdiri
n Sel Darah atas
penyusun Pembuluh
Terdiri Jantung
darah
atas
Eritrosit Terdiri
Plasma atas
Vena
Darah Leukosit
Arteri
Komponen Trombosit
Pembulu
penyusun
h
Air Zat terlarut kapiler
Pengertian Darah
Fungsi Darah
Alat pengangkutan di dalam tubuh, yaitu mengangkut
sari-sari makanan dan oksigen yang kemudian diedarkan
keseluruh sel-sel tubuh
Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan tubuh ke
alat-alat ekskresi
Menjaga kestabilan suhu tubuh
Mengedarkan air keseluruh tubuh
Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin
Sebagai alat pertahanan tubuh dari kuman
Mengatur keseimbangan asam dan basa supaya jaringan
tidak rusak
Komponen Darah

Sel Darah
Plasma Darah
Air (92%)
Bahan Penyusun :

Zat Terlarut

Ion-ion
(seperti : Serum Plasma Protein Plasma
Natrium, seperti : Aglutinin, seperti : Albumin,
Kalium, Presipitin, Globulin (α,β,dan γ),
Kalsium, Antitoksin, dan dan Fibrinogen.
Magnesium, Opsonin
Klorida, dan
Bikarbonat)
Sel-Sel Darah
Sel darah adalah sel yang hidup dan berjumlah
sekitar 45% dari seluruh jumlah darah. Sel darah dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
c. Keping – Keping Darah (Trombosit)
Sel darah merah (trombosit)

Ciri – ciri :
• Berbentuk pipih
• Cekung (bikonkaf)
• Tidak mempunyai inti
• Mengandung hemoglobin

Fungsi :
Mengangkut
oksigen
Sel darah putih (Leukosit)
Ciri-ciri :
• Berbentuk tidak tetap
• Mempunyai inti
• Tidak berwarna
• Dapat bergerak secara amoeboid
• Ukuran lebih besar dibandingkan
dengan eritrosit
• Dapat hidup hanya kurang lebih 4-5
hari
• Bersifat fagosit

Fungsi :
Melindungi tubuh dari infeksi
Limfosit Monosit Basofil Eosinofil Neutrofil
Keping Darah (Trombosit)
Ciri-ciri :
• Bentuknya tidak beraturan
• Tidak mempunyai inti
• Ukurannya lebih kecil dari erotrosit
dan leukosit

Fungsi :
Untuk proses pembekuan
darah
Bagaimana cara penutupan luka ?
Proses pembekuan darah
Penggolongan Darah A,B,AB dan O
Golongan Darah ABO ditemukan oleh ahli imunologi Dr.
Landsteiner (1901). Landsteiner menerapkan
penggolongan darah berdasarkan ada tidaknya :
a. Aglutinogen (antigen) di membran eritrosit.
b. Antibodi (aglutinin) di dalam plasma darah.

Golongan Antigen Aglutinin


Darah
A A Anti-B (β)
B B Anti-A (α)
AB A,B Tidak ada
O Tidak ada Anti-A (α) dan Anti-B
(β)
Penggolongan darah Rhesus
Pada tahun 1940, Landsteiner menemukan jenis penggolongan
darah yang lain yaitu sistem Rhesus. berdasarkan
penyelidikannya membedakan golongan darah A menjadi 2
macam yaitu :
• Golongan darah A yang berfaktor rhesus positif (Rh+)
• Golongan darah A yang tidak berfaktor rhesus (Rh-)
• Sistem golongan rhesus berdasarkan adanya 5 macam antigen
yang ada di membran eritrosit (antigen C, c, D, E, dan e). Akan
tetapi istilah faktor rhesus (Rh) digunakan untuk menyatakan
antigen D saja.
• Untuk menguji golongan darah sistem Rh seseorang, darahnya
dicampur dengan antibodi anti-Rh. Jika terjadi aglutinasi,
maka berarti golongan darahnya Rh+.
Penggolongan darah MN
Penggolongan darah sistem ini ditemukan oleh
Landsteiner dan Levine.
a. golongan darah M, apabila darahnya menggumpal
jika diberi serum anti-M
b. Golongan darah N, apabila darahnya menggumpal
jika diberi serum anti-N
c. Golongan darah MN apabila darahnya menggumpal
jika diberi serum anti-N
Transfusi Darah
Resipien = seseorang yang mendapat darah
Donor = seseorang yang memberikan darah
Golongan darah AB = resipien universal
Golongan darah O = donor universal

Anda mungkin juga menyukai