Anda di halaman 1dari 30

Aristoteles

&
Helenisme

Mukhlis
Karti Pitria
Aristoteles
…Seorang organisator yang teliti
dan ingin menjernihkan konsep-konsep kita…
"the master of those who know; tuan bagi mereka yang tahu
Biografi Aristoteles

Filsafat dimulai di Yunani pada abad ke 6 SM. Setelah memasuki zaman kuno,
filsafat kembali ditenggelamkan oleh teologi ketika agama Kristen bangkit dan
Roma jatuh. Periode kejayaan filsafat yang kedua adalah abad ke-11 – 14 dan
diakhiri dengan kebingungan-kebingungan yang berpuncak pada reformasi.
Periode ketiga, dari abad ke-17 sampai sekarang. Di antara seluruh filsuf, baik
pada zaman kuno, pertengahan maupun modern, Plato dan Aristoteles adalah
dua tokoh paling berpengaruh. Setelah kita sudah membahas Plato, kali ini kita
akan mengupas Aristoteles, filsuf yang dalam sejarah dikenal sebagai "the
master of those who know; tuan bagi mereka yang tahu.
Biografi Aristoteles
Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Macedonia sebuah kota di
Thrace. Ia dibesarkan oleh Proxenus karena ayahnya meninggal
tatkala ia masih kecil. Setelah ia berusia 18 tahun ia dikirim ke
akademia Plato, ia menuntut ilmu dan Ia juga menjadi guru
hampir 20 tahun. Ia lebih tertarik pada telaah alam yang
menjadikan ia sebagai ahli biologi besar pertama di Eropa.

Aristoteles hidup di lingkungan yang mendukung kreativitas kebudayaan dan intelektual.


Pada masa hidupnya, negara-negara kota di Yunani mengalami perpecahan akibat kekalahan
Athena dari Sparta dalam Perang Peloponesian pada tahun 404 SM. Konflik berkepanjangan
antara negara-negara kota di Yunani berakhir setelah Filipus II dari Makedonia menaklukkan
negara-negara tersebut dan mendirikan Kekaisaran Makedonia. Aristoteles hidup dalam
pemerintahan putra dari Filipus II dari Makedonia. Alexander Agung dikenal sebagai
karismatik, kejam, brilian dan haus darah. Tiga belas tahun pemerintahannya sebagai raja
Makedonia mengubah jalannya sejarah Eropa dan Asia.
Biografi Aristoteles
"Filsuf Yunani Aristoteles mengajari Alexander remaja selama pemerintahan Phillip II. Alexander
Agung dibesarkan dengan ilmu pengetahuan. Para sarjana telah menghubungkan keterampilan
diplomatik Alexander dengan kebiasaan membawa buku bersamanya dalam kampanye militer, diduga
berkat pengaruh Aristoteles.

Alexander naik takhta pada usia 20 setelah pembunuhan ayahnya. Dia dengan cepat
memanfaatkan kekuatan militer Liga Hellenic, mengumpulkan pasukan lebih dari 43.000
infanteri dan 5.500 kavaleri.

Pada 334 SM, ia memimpin pasukan Makedonia melintasi jalur sempit Hellespont
(sekarang disebut Dardanella) ke barat laut Turki.
iografi Aristoteles
"Dalam satu kampanye militer panjang yang berlangsung selama 11
tahun, ia menaklukkan Kekaisaran Persia, menjadikan Makedonia sebagai
kekaisaran terbesar dan terkuat di dunia, Makedonia kuno adalah sebuah
peradaban dengan budaya yang kaya akan pencapaian artistik dan
kemajuan ilmiah. Aristoteles, yang dianggap oleh beberapa orang sebagai
bapak filsafat barat, telah menyusun beberapa karyanya yang paling
penting pada masa pemerintahan Alexander Agung, termasuk risalah
tentang fisika dan metafisika (cabang filsafat yang membahas sifat
realitas).

Ia dianggap secara tradisional berjasa dalam khazanah keilmuan Makedonia,


Begitu juga dengan muridnya, Alexander Agung. Alexander membawa karya-karya
Aristoteles bersamanya pada sebuah kampanye dan memperkenalkan filsafat Aristotelian
ke timur ketika ia menaklukkan Kekaisaran Persia.
Biografi Aristotele
Melalui Alexander, karya-karya Aristoteles tersebar ke seluruh dunia yang dikenal pada
masa itu, mempengaruhi filsafat kuno dan memberikan landasan bagi perkembangan
teologi Yahudi, Kristen, dan Muslim. Yang membedakan ia dengan gurunya, Plato ialah ia
lebih memperhatikan perubahan – perubahan alam, sedangkan gurunya lebih
memerhatikan bentuk – bentuk kekal dan meninggalkan dunia indra dan menutup mata
terhadap sesuatu yang ada di sekeliling kita

Aristoteles terjun dalam-dalam tentang alam dan menelaah seekor katak dan ikan, aneka
bunga dan pohon. Tulisan-tulisannya sangat kering dan kaku seperti ensiklopedia yang di
dasarkan pada telaah-telaah lapangan yang sangat cermat. Ia juga seorang organisator
ulung yang mendirikan dan mengklasifikasikan berbagai ilmu. Pada tahun 334 SM, ia
mendirikan sekolah yang diberi nama Lyceum. Maka terjadilah persaingan antara lyceum
milik aristoteles dengan academia yang dimiliki plato, yang mendorong aristoteles
meningkatkan penelitiannya, hasilnya ia tidak hanya mampu menjelaskan prinsip-prinsip
science tetapi juga mengajarkan pilitik, retorika, dialektika.
Biografi Aristoteles
Ia juga tertarik pada fakta yang spesifik dan umum atau universal, ia biasanya memulai dari
gejala partikulas menuju konklusi universal. Jadi induksi menuju generalisasi. Ia terkenal
dengan istilah bapak logika karena logikanya bersifat tradisional, yang nantinya akan
berkembang menjadi logika modern.

Orang-orang Athena yang anti dengan Macedonia memandang aristoteles sebagai


penyebar pengaruh yang bersifat subversive maka ia pindah ke Chalcis dan meninggal
disana pada usia 62 tahun.
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN ARISTOTELES

Pemikiran dari aristoteles telah mencakup pada


setiap aspek kehidupan. Dia mengamati apa yang ia
lihat dan ia mencari hakikat dari apa yang telah ia
lihat. Dan semua itu ia tuangkan dalam setiap
bukunya yang sekarang menjadi rujukan bagi ilmuan
modern. Dan berikut adalah pencapaian-pencapaian
yang di peroleh Aristoteles :
1. Tidak ada ide bawaan

Tingkat realitas paling tinggi dalam teori aristoteles adalah sesuatu yang kita lihat
dengan indra kita. Pendapatnya mengatakan benda-benda yang ada dalam jiwa
manusia itu semata – mata cerminan obyek – oyek alam maka alam adalah dunia
nyata. Aristoteles mengemukakan bahwa tidak ada sesuatupun di dalam kesadaran
yang belum pernah dialami oleh indra. Seluruh pemikiran dan gagasan kita masuk ke
dalam kesadaran kita melalui apa yang pernah kita lihat dan kita dengar. Kita
mempunyai kemampuan bawaan untuk mengorganisasikan seluruh kesan indrawi
kedalam kategori-kategori dan kelompok- kelompok. Aristoteles menyangkal bahwa
manusia mempunyai akal bawaan seperti yang di katakana plato. Menurutnya akal
adalah ciri khas yang membedakan mausia dengan mahluk-mahluk lainnya tapi akal
kita sama sekali kosong sampai kita mengalami sesuatu. Jadi manusia tidak
mempunyai ide –ide bawaan.
2. Bentuk suatu benda adalah ciri khasnya
Setelah mencapai kesepakatan dengan teori plato tentang ide aristoteles memutusakan bahwa
realitas terdiri dari berbagai benda terpisah yang menciptakan suatu bentuk dan subtansi.
Subtansi adalah bahan untuk membuat benda –benda sedangkan bentuk adalah cirri kas
masing – masing benda. Ketika aristoteles membicarakan subtansi dan bentuk-bentuk benda ia
tidak hanya mengacu pada bentuk-bentuk saja. Sebagaimana sudah menjadi bentuk ayam
untuk berkotek mengepak-ngepakkan sayapnya untuk bertelur maka bentuk batu adalah jatuh
ke tanah.

3. Sebab dan akibat


Jika kita membicarakan “sebab” dari suatu hal kita akan mencari bagimana hal itu bisa terjadi.
Aristoteles berkeyakinan bahwa ada sebab – sebab yang berbeda di alam. Yaitu jika melihat
hujan dan kita ditanya kenapa bisa terjadi sebuah hujan maka kita akan menjawab seperti yang
di jelaskan dalam ilmu biologi. Akan tetapi aristoteles tidak, ia akan menambahkan dengan,
kenapa hujan turun karena binatang dan tumbuham membutuhkannya. Dalam masalah sebab
akibat kita tergoda untuk mengatakan bahwa aristoteles salah. Namun kita tidak boleh terburu
– buru dalam menentukan bahwa itu salah, namun kita tidak boleh terburu-buru dalam
menjudgenya. Banyak yang percaya bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan
sebagaimana adanya agar semua makhluk bisa hidup di dalamnya.
4. Logika
Ketika kita melihat kamar kita berantakan, maka muncul pada diri kita keinginan
membersihkannya. Baju-baju di masukkan pada lemari, buku-buku di letakkan di rak
buku, dan majalah di meja. Ketika ini kita sedang menjalankan logika kita dimana kita
menyusun barang-barang sesuai dengan kategori-kategorinya.
Aristoteles adalah seorang organisator yang teliti, yang ingin menjernihkan konsep-
konsep kita. Sesungguhnya dialah yang mendirikan ilmu logika. Dia menunnjukkan
sebuah hukum yang mengatur kesimpulan-kesimpulan atau bukti-bukti yang sah.
Sebuah contoh jika semua makhluk hidup akan mati (premis kedua), dan Toni adalah
makhluk hidup (premis kedua) maka dapat disimpulkan bahwa Toni akan Mati.

5. Tangga alam
Ketika Aristoteles membuat penjelasan tentang kehidupan, maka yang pertama-tama
yang ia nyatakan ialah, segala sesuatu di alam mini bisa di bagi menjadi dua kategori
utama yaitu, benda mati dan benda hidup.
Aristoteles juga membagi kategori benda hidup menjadi dua, yaitu manusia dan
binatang. ini adalah kategori-kategori yang masih sederhana. Yang akan di
sempurnakan pada masa modern yang akan datang.
6. Etika
Menurut Aristoteles, bentuk dari manusia itu terdiri dari jiwa. Yang bentuknya sama di setiap
individu. Dalam menjalani hidup kita membutuhkan sebuah kebahagiaan. Yang oleh
Aristoteles di bagi menjadi tiga, yaitu pertama, hidup senang dan nikmat. Kedua, menjadi
warga Negara yang bebas dan bertanggung jawab. Ketiga, menjadi seorang ahli fikir dan
filosof. Setiap individu yang menginginkan kebahagiaan, maka harus memenuhi ketiga
criteria tersebut.

7. Politik
Menurut pandangan Aristoteles, semua manusia adalah Hewan politik. Dimana mereka
perlu memuaskan kebutuhannya akan makanan, kehangatan, perkawinan, dan pendidikan
anak. Tapi bentuk tertinggi dari persahabatan manusia hanya ada di Negara. Dan ini
memunculkan pertanyaan bagaimana Negara itu harus diatur. Maka muncullah system
pemerintahan seperti monarki, aristokrasi, oligari, dll.

8. Pandangan mengenai wanita


Aristoteles dalam memahami wanita sangat berbeda dengan plato. Menurut Aristoteles,
wanita adalah pria yang belum sempurna. Karena kebanyakan pria itu lebih aktif dan wanita
itu pasif. Dan begitulah pandangan Aristoteles tentang Wanita.
KARYA-KARYA DARI ARISTOTELES

Di dalam banyak aspek, Aristoteles berbeda dengan pendahulunya. Dia adalah orang
pertama yang menulis sebagai seorang professor. Tulisannya di susun secara sistematis terperinci di
dalam subrukrik- subrukrik. Di samping sebagai guru, seorang periset. Ekspresi- ekspresinya kritis,
hati-hati, prosains, tanpa mengesankan ento siasisme diorisus. Karyanya tentang ilmu alam,
memberikan informasi cukup tentang astronomi, meteorology, tumbuh- tumbuhan dan binatang-
binatang.
Tulisan Aristoteles tentang sifat, lingkup, dan misi kehidupan, yang olehnya di sebut filsafat
(prote philoshopia ) yang di beri judul Metafisika pada publikasi pertama dari penerbitan karya-
karyanya. Kira- kira tahun 60 SM. Pada penerbitan pertama itu juga termasuk karya Aristoteles fisika
yang di persembahkan untuk anaknya, Nikomakus. Dia tampilkan karyan tentang etika, yang olehnya
diberi judul etika nikomakean. Karya- karya Aristoteles yang lain termasuk retorika, poesi dan politik.
Sebenarnya dia tidak banyak menghasilkan karya- karya hasil penelitian dan pemikiran – pemikiran
filsafat. Tapi sayang banyak karyanya yang hilang.
Di antara karyanya yang di kenal adalah anganan ( logika ), priar analytics ( silogisme ),
pasteriar analytics ( sains ) dan lain sebagainya. Dari karya- karyanya dapat di ketahui tentang
pandangan – pandangan dia tentang beberapa persoalan filsafat.
Logikanya di sebut logika modern. Logika Aristoteles itu sering juga di sebut logika formal.
Bila orang – orang shopis banyak menganggap manusia tidak mammpu memperoleh kebenaran, tapi
Aristoteles dalam metaphysics menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenaran.
Helenisme
…Sepercik Cahaya Api…
hat Is Helenisme ?
Helenisme dalam bahasa Yunani kuno Hellenizein
berarti “berbicara atau berkelakuan seperti orang
yunani”.
Helenisme juga merupakan istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan perubahan
kultural, dimana sesuatu yang bersiat bukan
yunani menjadi yunani.

Helenisme merupakan suatu peradaban yang muncul dengan kebudayaan yunani dan bahasa yunani
memainkan peran utama. Periode ini berlangsung selama kira-kira 300 tahun. Istilah helenisme
mengacu pada periode maupun kebudayaan yang di dominasi yunani, yang berjaya di tiga kerajaan
yunani, yakni Macedonia, Syria, dan Mesir.
Sejarah Helenism
Periode ini terjadi sejak zaman Aristoteles menjelang
akhir abad keempat SM hingga awal Abad
Pertengahan sekitar 400 M. Aristoteles meninggal
pada 322 SM, ketika itu Athena telah kehilangan
peran dominannya. Ini karena timbulnya
pemberontakan-pemberontakan politik akibat
penaklukan Alexander Agung (356-323 SM).
Alexander Agung adalah Raja Macedonia.
Aristoteles juga berasal dari Macedonia, dan untuk
beberapa lama dia bahkan menjadi guru Alexander
muda. Alexanderlah yang meraih kemenangan
terakhir dan menentukan atas bangsa Persia. Dan
dengan banyak penaklukannya, dia menyatukan
Mesir dan dunia timur hingga India dengan
peradaban Yunani. Ini menandai awal zaman baru
dalam sejarah umat manusia yang disebut
helenisme.
Sejarah Helenisme
Helenisme mengacu pada periode maupun kebudayaan yang didominasi Yunani
yang berjaya di tiga kerajaan Yunani, yaitu Macedonia, Syria, dan Mesir.

Sekalipun demikian, sejak sekitar 50 SM, Roma lebih kuat dalam bidang militer dan politik.
Adikuasa baru itu lambat laun menaklukkan kerajaan-kerajaan Yunani, dan sejak itu kebudayaan
Romawi dan bahasa Latin mendominasi mulai dari Spanyol di barat hingga jauh menembus Asia.
Inilah awal dari periode Romawi, yang sering kita sebut zaman Yunani Kuno Akhir. Tapi ingatlah satu
hal-sebelum orang-orang Romawi berusaha untuk menaklukkan dunia Yunani, Roma itu sendiri
merupakan bagian dari kebudayaan Yunani. Maka, kebudayaan Yunani dan filsafat Yunani tetap
memainkan peranan penting jauh sesudah pengaruh politik bangsa Yunani berlalu.
3 Fenomena Pada Masa Helenisme
1. Dalam konteks agama. Sepanjang masa Helenisme, pembentukan agama baru dilakukan
dengan muatan ajaran mengenal bagaimana umat manusia dapat terlepas dari kematian.
Dengan menerima ajaran dan menjalankan ritual-ritual tertentu, orang percaya dapat
mengharapkan keabadian jiwa dan kehidupan yang kekal. Suatu wawasan menyangkaut hakikat
sejati alam semesta dapat menjadi sama pentingnya dengan upacara agama untuk
mendapatkan keselamatan.
2. Dalam konteks filsafat. Dalam konteks ini, filsafat bergerak mendekat ke arah keselamatan dan
ketenangan. Filsafat juga harus membebaskan manusia dari pesimisme dan rasa takut akan
kematian. Dengan demikian batasan antara agama dan filsafat lambat laun hilang.

3. Dalam konteks ilmu pengetahuan, pada masa ini ilmu pengetahuan terpengaruh oleh
campuran berbagai kebudayaan. Kota Alexandria dijadikan sebagai tempat pertemuan antara
Timur danBarat. Sedangkan Athena tetap merupakan pusat filsafat yang masih menjalankan
ajaran-ajaranfilsafat Plato dan Aristoteles, Alexandaria menjadi pusat ilmu pengetahuan.
4 Aliran Filsafat Helenisme
1. Kaum Sinis
Filsafat sinis didirikan oleh Antisthenes di Athena sekitar 400 SM. Antisthenes pernah menjadi
murid Socrates, dan sangat tertarik pada kesederhanaannya. Kaum Sinis menekankan bahwa
kebahagiaan sejati tidak terdapat dalam kelebihan lahiriah seperti kemewahan materi,
kekuasaan politik, atau kesehatan yang baik. Kebahagiaan sejati terletak pada
ketidaktergantungan pada segala sesuatu yang acak dan mengambang. Dan karena
kebahagiaan tidak terletak pada keuntungan-keuntungan semacam ini, semua orang dapat
meraihnya. Lebih-lebih, begitu berhasil diraih, ia tidak akan pernah lepas lagi. Kaum Sinis
percaya bahwa orang tidak perlu memikirkan kesehatan diri mereka. Bahkan penderitaan dan
kematian tidak boleh mengganggu mereka. Pun mereka tidak boleh membiarkan diri tersiksa
karena memikirkan kesengsaraan orang lain. Kini istilah "sinis" dan "sinisme" berarti
ketidakpercayaan yang mengandung cemooh pada ketulusan manusia, dan kedua istilah itu
menunjukkan ketidakpekaan terhadap penderitaan orang lain.
4 Aliran Filsafat Helenisme
2. Kaum Stoik
Filsafat Stoik, muncul di Athena sekitar 300 SM. Pendirinya adalah Zena, yang aslinya berasal dari
Syprus. Nama "Stoik" berasal dari kata Yunani yang berarti serambi (stoa). Stoikisme di kemudian
hari mempunyai pengaruh besar pada kebudayaan Romawi. Kaum Stoik percaya bahwa setiap orang
adalah bagian dari satu akal-atau "logos“ yang sama. Mereka beranggapan bahwa setiap orang
adalah seperti sebuah dunia miniatur, atau "mikrokosmos", yang merupakan cerminan
"makrokosmos". Ini mendorong pada pemikiran bahwa ada suatu kebenaran universal, yang
dinamakan hukum alam. Hukum alam mengatur seluruh umat manusia, bahkan para budak. Kaum
Stoik menganggap ketentuan undang-undang dari berbagai negara hanyalah tiruan tidak sempuma
dari "hukum yang tertanam pada alam itu sendiri. Kaum Stoik, lebih lanjut, menekankan bahwa
semua proses alam, seperti penyakit dan kematian, mengikuti hukum alam yang tak pernah lekang.
Oleh karena itu, manusia harus belajar untuk menerima takdirnya. Tidak ada sesuatu yang terjadi
secara kebetulan. Segala sesuatu terjadi karena ada sebabnya. Maka, tidak ada gunanya mengeluh
jika takdir sudah datang mengetuk pintu. Mereka berpendapat bahwa orang juga harus menerima
peristiwa-peristiwa yang membahagiakan dalam hidup tanpa gelisah.
4 Aliran Filsafat Helenisme
3. Kaum Eficurean
Sekitar 300 SM, Epicurus (341-270) mendirikan suatu aliran filsafat di Athena. Para pengikutnya
dinamakan kaum Epicurean. Dia mengembangkan etika kenikmatan Aristippus dan
menggabungkannya dengan teori atom Democritus. Konon, kaum Epicurean hidup di taman. Oleh
karena itu, mereka dikenal sebagai "para filosof taman". Di atas pintu masuk ke taman ini katanya
digantungkan sebuah pengumuman yang berbunyi, "Orang asing, di sini kalian akan hidup senang Di
sini kenikmatan adalah kebaikan tertinggi”. Namun, Epicurus menekankan bahwa "kenikmatan"
tidak lantas berarti kenikmatan indriawi. Supaya bisa menjalani kehidupan yang baik kita harus
mengatasi rasa takut akan kematian. Untuk tujuan ini, Epicurus memanfaatkan teori Democritus
tentang "atom jiwa".

Epicurus meringkas filsafat pembebasannya dengan apa yang dinamakannya empat ramuan obat:

“Dewa-dewa bukan untuk ditakuti. Kematian tidak perlu dikhawatirkan. Kebaikan itu mudah
dicapai. Ketakutan itu mudah ditanggulangi”.
4 Aliran Filsafat Helenisme
4. Neoplatonisme
Tokoh paling penting dalam Neoplatonisme adalah Plotinus (kira-kira 205-270), yang mempelajari
filsafat di Alexandria tapi kemudian menetap di Roma. Menarik untuk dicatat bahwa dia berasal dari
Alexandria, kota yang menjadi titik temu utama filsafat Yunani dan mistisme Timur selama berabad-
abad. Plotinus percaya bahwa dunia terentang antara dua kutub. Di ujung yang satu adalah cahaya Ilahi
yang dinamakannya Yang Esa. Kadang-kadang, dia menyebutnya Tuhan. Ujung yang satunya lagi adalah
kegelapan mutlak, yang tidak menerima cahaya dari Yang Esa. Tapi maksud Plotinus adalah bahwa
kegelapan ini sesungguhnya tidak ada. la hanyalah ketiadaan cahaya-dengan kata lain, ia tidak ada.
Yang ada hanyalah Tuhan, atau Yang Esa, tapi sebagaimana suatu cahaya semakin lama semakin kecil
dan akhirnya lenyap, di suatu tempat ada suatu titik yang di dalamnya cahaya Ilahi tidak dapat sampai.
Menurut Plotinus, jiwa disinari oleh cahaya dari Yang Esa, sementara materi adalah kegelapan yang
tidak mempunyai keberadaan yang nyata. Tapi bentuk-bentuk di alam ini mendapatkan sedikit cahaya
dari Yang Esa.
Dalam beberapa kesempatan yang langka dalam hidupnya, Plotinus mengalami penyatuan antara
jiwanya dan Tuhan. Kita biasanya menyebut ini pengalaman mistik. Perinciannya mungkin berbeda, tapi
ciri-ciri pokoknya sama. Mari kita lihat beberapa ciri ini.
Mistisme
Pengalaman mistik adalah pengalaman menyatu dengan Tuhan
atau "Jiwa kosmik". Banyak agama menekankan keterpisahan
antara Tuhan dan Ciptaan, tapi ahli mistik tidak menemui
pemisah semacam itu. Mereka mengalami "penyatuan dengan
Tuhan".

Seorang ahli mistik India pernah mengungkapkannya begini: "Jika aku


mengadu, Tuhan tiada. Jika Tuhan mengadu, aku pun tiada." Ahli mistik
Kristen Angelus Silesius (1624-1677) mengemukakannya dengan cara lain:
Setiap tetes air menjadi lautan jika ia mengalir menuju samudra,
sebagaimana akhirnya jiwa itu naik dan menjadi Tuhan.
Mistisme Kecenderungan mistik banyak ditemukan di semua agama
besar dunia. Dan gambaran pengalaman-pengalaman mistik
yang diberikan oleh para ahli mistik menunjukkan ke- samaan
yang luar biasa, menembus seluruh batasan budaya. Ahli
mistik selalu berusaha untuk memberikan penafsiran
keagamaan atau filosofis tentang pengalaman mistik yang
dungkapkan oleh latar belakang budayanya.

Dalam mistisme Barat-yaitu dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam,


ahli mistik menekankan bahwa pertemuannya itu terjadi dengan Tuhan
pribadi. Meskipun Tuhan hadir dialam maupun dalam jiwa manusia,
Dia juga ada jauh di atas dan di luar dunia. Dalam mistisme Timur-yaitu
agama Hindu, Buddha, dan agama Cina-mereka lebih sering
menekankan bahwa ahli mistik mengalami penyatuan total dengan
Tuhan atau "ruh kosmik".
Mistisme

Pengalaman mistik juga mengandung makna etika.

Seorang mantan Presiden India, Sarvepalli Radhakrishnan, pernah


berkata, "Cintailah tetanggamu sebagaimana engkau mencintai dirimu
sendiri sebab engkau adalah tetanggamu. llusilah yang membuatmu
berpikir bahwa tetanggamu adalah seseorang yang lain dari dirimu."
Kesimpulan
&
SARAN
kesimpulan
Dari panjabaran kami di atas, dapat kami simpulkan beberapa point.

1. Dimana aristoteles termasuk murid dari plato. Akan tetapi pemikirannya berbeda
dengan plato. Aristoteles lebih mendalam dalam memahami segala sesuatu. Dan
dasar-dasar pemikirannya banyak yang mengacu dari ilmu alam. Tenang makhluk
hidup, tumbuhan, manusia.
Tidak itu saja, pembahasan yang di usung oleh Aristoteles juga merambah kedalam
dunia politik yang mencetuskan tentang Negara dan system dari Negara. Karya-karya
dari Aristoteles sangat masyhur, yang masih digunakan hingga sekarang dan menjadi
referensi dari disiplin ilmu.
2. Helenisme merupakan suatu peradaban yang muncul dengan kebudayaan yunani dan
bahasa yunani memainkan peran utama. Periode ini berlangsung selama kira-kira 300 tahun.
Pada masa ini setidaknya terdapat 4 aliran filsafat, yakni Filsafat sinis didirikan oleh
Antisthenes di Athena sekitar 400 SM, Filsafat Stoik muncul di Athena sekitar 300 SM di
dirikan oleh Zena, Filsafat Epicurean muncul sekitar 300 SM di Athena didirikan oleh
Epicurus, serta yang terakhir Filsafat Neoplatonisme yang di dirikan oleh Plotinus.
SARan
Dari pengalaman yang bisa kita ambil dari tokoh Aristoteles. Kita di beri
semangat untuk dapat berfikir dan menelaah apa yang kita lihat dan dapatkan. Kita tidak
harus menerima segala sesuatu dengan bulat-bulat. Akan tetapi kita harus
mengetahuinya secara mendalam.

Dari 4 Aliran filsafat masa Helenisme, pemakalah tertarik dengan pemikiran kaum
epicurean yang mana pendirinnya yakni Epicurus mengatakan bahwa kenikmatan tidak lantas
berarti kenikmatan indriawi, bahkan mereka menuliskan sebuah pengumuman yang berbunyi
"orang asing, disini kalian akan hidup senang. Di sini kenikmatan adalah kebaikan tertinggi ". Yang
pada intinya kenikmatan atau kebahagiaan seseorang tidak serta merta tentang dunia, melainkan
ada hal yang lebih dari pada itu.
SeKIan…
SYUKRON, JAZAKUMULLAH KHOIRON KATSIRON

Anda mungkin juga menyukai