Anda di halaman 1dari 16

RESUME BUKU: FILSAFAT UNTUK PEMULA

Karya Richard Osborne


Nama: Nurul Farikha
NIM: 202071900010
Mata Kuliah: Filsafat dan ilmu pendidikan

Pengertian Filsafat, awal mula ditemukannya dan tokoh-tokohnya


Di Yunani Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Mark dan tokoh lainnya
telah menyatakan bahwa filsafat telah mati. Hal ini membuat gundah para filsuf, lalu
seseorang berasal dari Italia bernama Gramsci menyatakan bahwa seseorang dalam
arti tertentu adalah filsuf. Menurut Betrand Russel menyatakan bahwa filsafat adalah
tanah tak bertuan antara sains dan teologiyang terbuka dari serangan dari kedua belah
pihak. Terdapat pendapat juga bahwa filsafat berpikir tentang berpikir, maksudnya
jika kita berpikir tentang sesuatu misalnya tentang harga sebuah benda maka kita
menyadari bagaimana kita berpikir mengenai bagaimana kita berpikir.
Menurut Karl Jaspersfilsafat mulai terjadi pada abad ke-5 sebelum masehi
ditengah proses spiritual antara abad 800 dan 200 SM, yang menyaksikan Confucius
dan Lao-Tse di Cina, Upanishad dan Budha di India, Zarathustra di Persia dan para
Nabi perjanjian lama di Palestina, serta Homerus, para filsuf, dan pengisah para
tragedy di Yunani. Para filsuf sepakat bahwa filsafat dimulai di Yunani, hal ini
disebabkan karena semenjak abad ke-6 SM Negara di tanah Yunani berkembang
menjadi pusat perdagangan, orang Yunani berkembang melalui seni-seni drama , ide
tentang tata keniscayaan, mulai membangun struktur demokrasi, mewarisi semangat
petualang dengan berperang di laut dengan budaya Minoan sebelumnya, mereka
banyak melakukan perjalanan dan memiliki bahasa yang cocok untuk membuat
lukisan mereka, mereka mengambil alih geometri dari orang-orang Mesir, dan kisah
bintang dan penanggalan dari Asia Minor.
Thales dituduh sebagai pencetus Filsafat di Yunani, Thales merupakan
seseorang yang bijaksana, ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir,
ynag unik dari orang-orang Yunani seperti Thales adalah mereka berusaha

1
memisahkan ilmu dan magi dan berani berpikir mengenai dunia tanpa terlebih dahulu
berpikir mengenai dewa. Hal yang dicari para Filsuf awal adalah kesatuan benda-
benda. Salah satu tokoh filsuf lain yang bernama Anaximander berpendapat bahwa
bumi secara lepas bergantung di sebuah ruangan, ia menyarankan bahwa semua
makhluk hidup muncul di air, dan manusia berkembang dari ikan. Selain itu ia
berpendapat bahwa dulunya da satu substansi tunggal pertama dan suatu hokum alam
yang berlaku di dunia, untuk mempertimbangkan antara unsur-unsur yang berbeda.
Pythagoras merupakan perpaduan antara ilmuan dan mistikus, para
Pythagorean berbicara mengenai harmoni kosmis. Dasarnya adalah bilangan sebagai
hubungan antar benda. Mereka menerapkan pengertian harmoni-harmoni ini pada
seluruh benda, Pythagoras menyelidiki geometri benda-benda pejal. Ia menemukan
dalil yang kita namakan dalil Pythagoras. Ia adalah orang sistematis pertama dalam
hal penalaran dedukatif, mulai dengan suatu oksioma yang tak tersangkal, kemudian
maju dengan langkah logis menuju kesimpulan tak jelas dengan sendirinya. Ia
memberikan dorongan yang besar pada sains, tetapi pencarian yang tak tersangkal
telah menyiksa para filsuf selama berabad-abad. Selain itu Pythagoras juga berkata
jiwa adalah sesuatu dan berubah menjadi makhluk hidup lain, segala yang ada
dilahirkan kembali dalam suatu siklus tertentu, taka da sesuatu pun yang sama
sekalipun. Selain Pythagoras juga terdapat tokoh filsuf lain, yaitu Heraclitus, ia
berpendapat bahwa segala sesuatu mengalir, tetapi ia juga percaya tentang keadilan
kosmis yang menjaga keseimbangan di dunia pilihannya untuk satu unsur utama yang
dicari setiap orang adalah api. Ada suatu api inti yang tidak pernah padam.
Filsuf lain yaitu, Empedocles berpendapat bahwa ada 4 unsur dalam segala
hal, bahwa tanaman memiliki seks, bumi berbentuk bulat seperti bola, bahwa
perubahan yang terjadi karena cinta dan pertentangan dan perputaran historis berjalan
melalui kehidupan. Lalu pada abad 420 SM para atomis yaitu Leucippus dan
Democritus mengambil alih dari Parmenides, pendahulu mereka ide mengenai
partikel-partikel dasar dan dari Heraclitus ide gerakan tanpa akhir. Mereka
mengajukan teori mengenai partikel-partikel pejal yang sangat kecil dan tak terhitung
jumlahnya, atom yang tak dapat dipotong. Atom-atom itu beterbangan secara acak

2
dan terlalu kecil untuk dilihat. Dunia yang selalu berubah dinyatakan penataan
kembali yang taka da hentinya atas atom-atom yang tak berubah kedalam bentuk
yang berbeda-beda.
Sementara para filsuf Yunani yang lebih tertarikpada semesta, kesatuan dan
perbedaan, persoalan-persoalan besar, para Sophis lebih tertarik pada manusia itu
sendiri bagaimana beringkah laku. Para Sophis lebih tertarik pada cara-cara
bagaimana manusia dapat melakukan segala sesuatu untuk dirinya, bukan untuk
mencari kebenaran besar, hal inilah yang membawa mereka mengajar orang-orang
bagaimana menulis pidato, bagaiaman memenangkan debat di pengadilan melalui
penggunaan paradox dan argument yang diputarbalikkan. Sokrates (470-399 SM)
semula dikira seorang sophis, namun ternyata dia adalah musuh mereka yang paling
sengit. Ia berpakaian lusuh, kaki telanjang, secara fisik tegar, dan pemberani dalam
perang, ia senang menghabiskan hari-harinya berdebat di pasar. Berkat Sokrates,
terjadi peralihan dari penyelidikan ilmiah ke masalah etika, ia menaruh perhatian
terhadap moralitas, menemukan yang adil, benar dan baik. Sokrates juga berpendapat
bahwa yang membuat manusia berdosa adalah kurangnya pengetahuan. Seandainya
saja ia tahu ia tidak akan berdosa. Pengetahuan adalah keutamaan. Satu sebab utama
kejahatan adalah ketidaktahuan. Pendirian semacam itu jelas sanagt berbeda dengan
kristiani. Metode yang digunakan Sokrates untuk menyelidiki adalah metode tanhya
jawab atau metode dialetik. Ia melihat dirinya sebagai bidan kebenaran, yang akan
ditariknya secara logis, dan sering ironis, sedikit demi sedikit lawannya. Atas tuduhan
merusak kaum muda Athena, Sokrates menolak membeli diri dengan denda, tetapi
dengan tegas menerima hukuman mati. Dalam hal ini kesederhanaan mendasarinya,
ia mengantisipasi kaum Stoa kemudian, ia menghabiskan waktu-waktu terakhirnya
dengan berdiskusi tentang kematian, tentang kehidupan setelah kematian dalam
dialog-dialog seperti Orpheus dan Homer, ia juga mengingatkan temannya untuk
membayar utangnya yang belum lunas.
Tokoh filsuf yang terkenal lainnya adalah Plato yang merupakan seorang
aristocrat, plato meninggalkan orang-orang Athena pada saat Sokrates yang
disayanginya meninggal, sebelum kembali mendirikan akademi. Akademi ini

3
memiliki peralatan ilmiah dan perpustakaan. Tujuannya adalah untuk melatih pikiran
manusia agar mampu berpikir sendiri berdasar akal. Metodenya adalah penelitian
dibawah pengawasan, bintang sekolah ini adalah Aristoteles yang belajar di Akademi
20 tahun. Plato merupakan penulis yang produktif, bukan menulis buku pelajaran
namun dialog-dialog elok bergaya thriller dengan kebenaran sebagai butir permata di
dalamnya. Dalam teori plato mengenai pendidikan ada pengertian bahwa
pengetahuan adalah mengingat atau anamnesis. jiwa atau budi sebelumnya telah
melewati rangkaian-rangkaian berbadan dan keadaan tak berbadan dan pengetahuan
dari perputaran ini disimpan agar dapat dibangkitkan lagi. Bagi Plato, persoalan
pentingadalah apa itu pengetahuan? Apakah ini persepsi indrawi? Apakah ini murni
mental, jadi pengetahuan merupakan hasil interaksi antara pengamat dan yang
diamati dibawah bimbingan jiwa dan budi. Jiwalah yang menangkap hal-hal seperti
identitas, perbedaan, eksistensi dan bilangan. Plato memperbaiki ilmu hipotesis
(harfiah: meletakkan di bawah) dan dedukasi. Ia menunjukkan bagaiaman sebuah
hipotesis harus menjelaskan fakta dan menyelamatkan kesan-kesan. Bila fakta tidak
sesuai dengan hipotesis yang lebih besar, lebih baik dan lebih umum. Pencarian
utama adalah hipotesis raksasa yang menjelaskan kebaikan. Politik Plato mengambil
3 kelas, penjaga-penjaga elite, tentara dan massa (hoi polloi), lalu ia mengambil 3
struktur yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
Tokoh lainnya yaitu Aristoteles, Aristoteles merupakan seorang filsuf besar
Yunani dan paling berpengaruh. Ia menantang Idealisme Plato dengan terang-
terangan dalam pendekatan empirisme dalam mempelajari alam. Ia pernah
mengatakan bahwa “kita tidak boleh jijik pada hewan yang lebih rendah, karena ada
sesuatu yang menakjubkan pada benda alami. Dalam tahun 335 Aristoteles
mendirikan mendirikan sekolahnya di Athena yaitu, Lyceum. Sebagai salah satu
pusat penelitian sistematik, jangkauannya jauh melebihi akademi. Sewaktu mengajar
Aristoteles akan berjalan dan berbicara dan dari kebiasaan ini murid-murid Lyceum
kemudian dikenal sebagai para “peripatetics”. Aristoteles juga secara diam-diam
dinobatkan secagai santo kafir. Banyak ide-idenya secara aneh dipaterikan pada iman
Kristen atau islam, diwariskan selama berabad-abad sebagai dogma dan tetap tak

4
tersaingi selama hamper 2000 tahun. Aristoteles meninggalkan banyak tulisan,
sebagian besar berupa risalah-risalah yang berargumentasi secara ketat. Ia adalah
orang pertama yang membagi bidang-bidang penyelidikan dan orang pertama yang
mencoba membuat klasifikasi pengetahuan. Ia juga menempatkan serangkaian tulisan
sesudah fisikadan menyebutnya metafisika.
Kategori-kategori, Dalam penelitiannya Aristoteles menyebutkan bahwa
dasar dari semua argument adalah silogisme.kemudian Aristoteles mendaftar semua
silogisme yang mungkin dan menunjukkan mana yang shohih dan man yang tidak.
Logika merupakan ala untuk mempertajam pengetahuan. Karya-karya aristoteles
yang berhubungan dengan logika membawanyake usaha mempelajari struktur bahasa.
Ia membedakan antara pengetahuan mengenai arti atau makna kata dan pengetahuan
mengenai pertimbangan yang disusun dengan kata-kata itu. Ia sampai pada 10 pokok
yang bersifat umum dan berbeda-beda dalam pembicaraan “kategori-kategori”.
Metafisika, usaha-usaha yang dilakukan Aristoteles menghasilkan suatu teori
tandingan terhadap farma-farma Plato, ia menolak relativisme sophis seperti
relativisme Photagoras, tetapi merasa bahwa farma-farma tidak menyebabkan
perubahan dan tidak membantu memahami apa yang nyatadan apa yang dapat
diketahui. Bahkan ia mengusulkan bahwa substannsi merupakan senyawa dari
material dan farma. Untuk menerangkan perubahan, aristoteles menggunakan ide-ide
aktualitas dan potensialitas kualitas-kualitas yang menjadi nyata di dalamnya. Maka
ia menyatakan bahwa minyak dapat dibakar berarti bahwa potensinya untuk terbakar
sudah ada namun membutuhkan korek api untuk menghasilkan kemungkinan itu
benar-benar terbakar. Aristoteles menunjukkan kecenderungan biologis disini dimana
“menjadi” yang dinamis menjadi lebih penting daripada “ada” abadinya Plato.
Aristoteles mengatakan “alam tidak bertindak tanpa tujuan” ini bisa diterima dalam
biologi atau etika, tetapi menjadi kesulitan besar dalam fisika.
Etika, Aristoteles mempunyai ajaran mengenai jiwa yang lebih manistik
daripada Plato. Tetapi ia menunjuk secara khusus satu fakultas – budi aktif – yang
dalam arti tertentu terpisah dari badan dan tidak dapat mati. Aristoteles menolak
absolutism Plato tentang etika: tidak layak menuntut pembuktian dalam etika

5
sebagaimana membiarkan matematikus menggunakan argument-argument yang
sifatnya probable saja. Kebaikan dijelaskan sebagai “yang dituju oleh semua hal”
pencarian budi aktif akan keutamaan. Keutamaan melibatkan pilihan, dan pilihan
yang benar adalah yang ditengah-tengah.
Politik, Aristoteles tidak melampaui Negara-kota model Plato. Sewaktu
kekaisaran surut ia berbicara mengenai sempurnanya sebuah kota yang tidak lebih
daripada yang bias dilihat sekilas dai atas bukit. Satu proyek riset pada Lyceum
menemukan dana memperbandingkan 158 konstitusi Negara-kota yang berbeda.
Rumusannya mengenai stabilitas politik sangatlah bernada kelas menengah, untuk
menciptakan jalan tengah antara tirani dan demokrasi.
Biologi, dalam penyelidikannya yang mendalam ia menunjukkan lebih dari
500 spesies yang berbeda. Ia menekankan penyelidikan atas hal-hal particular –
“yang kita kenal lebih baik” – sebelum berteori. Ia menyandang tugas besar untuk
mengklasifikasikan tugas-tugas besar. Karyanya disini mencerminkan usahanya yang
lebih umum pada klasifikasi pengetahuan.
Poetika, Aristoteles berpendapat bahwa puisi lebih serius daripada sejarah,
karena membahas hal-hal universal. Teorinya mengenai tujuan tragedy, melalui
kasihan dan ketakutan untuk mencapai pembersihan atau katarsis emosi-emosi ini,
bertahan sampai sekarang.
Ilmuan Filsuf lain yaitu Alexander, ia mendirikan Alexandria di mulut sungai
Nil pada tahun 332 SM, yang kemudian segera berkembang di bawah pemerintahan
ptolomeus I yang berasal dari Macedonia menjadi pelabuhan Mediteranian terbesar.
Selama 600 tahun, selagi kekaisaran Alexander terpecah dan runtuh, kekaisaran roma
muncul dan jatuh, Alexandria merupakan sinar agung terakhir di zaman kuno. Di
dalam Alexandria juga terdapat Erasthotenes yaitu memperhitungkan keliling bumi
dengan kemungkinan salah 4%, Ptolomeus yaitu membuat peta pertama yang akurat,
sosigenes membuat penanggalan ketat pertama, Hero menemukan mesin uap
pertama.

Bentuk-bentuk Skeptisisme

6
Antishisme mengawali skeptisisme baru, ia berpendapat bahwa tidak mungkin
membuat pernyataan yang. Murid antisthenes yang Flamboyan adalah diogenes,
hidupnya primitif anjing dari kata Yunani Kunikos seperti anjing itu kita kenal kata
sinis dan sinisme. Permainan paradoks yang cerdik seperti itu lalu menjadi model.
Pyrrho bahkan membuatnya sistematik dan menjadikan keraguan sebagai pusat.

Kejayaan Roma

Roma muncul dari perang-perang unik yang sengit dan berkepanjangan


dengan carthago, orang-orang Romawi tidak menambah apapun kepada filsafat.
Sementara orang Yunani banyak berpikir, orang Romawi banyak berperang. Peran
utama rumah adalah memindahkan kebudayaan yang lebih tua dan lebih unggul dari
kebudayaannya sendiri. Yunan berpindah ke Roma, seperti kata Marx dalam bentuk
stoisisme. Chrysippus merupakan orang pertama yang memberi uraian sistematik
mengenai Stoisisme dan berminat dalam logika dan bahasa. Pendiri Stoisisme adalah
orang Yunani bernama Zeno. Zeno menjalankan sekolahnya sendiri di Athena di
mana para Stoa mempertahankan secara filosofis hidup sederhana mereka. Ajarannya
mulai dengan logika, melalui fisika, menuju etika. Pengaruh utama Stoisisme selama
berabad-abad berada dalam bidang etika menjadi Stoa berarti menghadapi nasib
dengan sikap berani dan hati mulia. Bagi seorang Stoa nilai tertinggi adalah hidup
keutamaan. Kebijaksanaan, keadilan, ugahari dan keberanian merupakan jalan
menuju keutamaan. Para stoa memandang dunia sebagai keutuhan organik di mana
hukum-hukum alam menjadi penentu.

Epicurus merupakan seorang materialis yang mengikuti banyak ide


democritus meskipun filsafatnya kelihatan mirip dengan Stoisisme, ternyata berbeda
dalam penolakannya yang konsisten terhadap nasib. Kebaikan tertinggi adalah
kenikmatan yang dilihat sebagai penghindaran terhadap penderitaan epicurianisme
tidak semata-mata mengejar kesenangan seperti yang kini dipahami orang melainkan
suatu filsafat yang mencoba mencapai keseimbangan. Bagi epicurus orang baik itu

7
tentu saja socrates. Khususnya ketakutan akan kematian, bagi epicurus fungsi filsafat
adalah membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan tahayul.

Seneca berpendapat bahwa filsafat agaknya sebuah nasihat yang baik, ia


sangat sadar akan kehendak yang terbelah ada kesan kuat bahwa menjadi baik berarti
kerja keras bagi Plato dan Aristoteles masalah kehendak itu tidak muncul. Tetapi
Seneca juga seorang hipokrit ulung: menyesalkan tetapi juga mengejar kemasyhuran
menuju kemiskinan sementara kaya raya, menulis surat-surat yang menjilat dari
pembuangan. Kematian seorang filsuf karena keyakinannya misalnya socrates terasa
sebuah gaya tragedi. Tetapi dalam kasus seneca peristiwa ini lebih mirip lelucon.

Epictetus merupakan orang Yunani yang lahir sebagai budak tetapi


memperoleh kebebasan. Epitetus tidak setuju dengan pembagian formal filsafat
menjadi logika fisika dan etika ia menyimpulkan secara logis kecenderungan
Stoisisme mereduksikan filsafat ke etika. Lalu yang dilakukan Epictetus adalah
menunjukkan seluruh masalah kehendak bebas dan determinisme yang implisit dalam
Stoisisme.

Masa kemunduran Roma

Masa kejayaan Yunani Roma mulai berakhir, masa itu merupakan masa
perkembangan luar biasa pemikiran bebas yang pernah diketahui. Segala sesuatu
selalu dipertimbangkan dari satu atau lain pandang. Hal ini merupakan loncatan besar
ke depan.

Manusia menolak penjelasan sederhana berhubungan dengan segala sesuatu


dan bersedia mengejar argumentasi sampai pada kesimpulannya, mungkin ada
bermacam-macam kesimpulan, tetapi yang terpenting adalah metode pemikiran yang
dikembangkan oleh orang-orang Yunani. Para filsuf pra-sokratik cenderung mencari
prinsip-prinsip universal untuk menjelaskan keseluruhan alam. Hal ini merupakan
langkah maju dari sekadar menerima mitos. Sokrates memindahkan perhatiannya
pada manusia sendiri mencoba untuk menjelaskan bagaimana hidup dengan tepat

8
membedakan yang benar dan yang salah yang baik dan yang jahat Sokrates
mengatakan hidup tanpa refleksi tidak pantas dijalani. Metode dialektiknya untuk
menemukan kebenaran mungkin sampai pada dasar filosofis terdalam yang bisa
diupayakan seseorang.

Semua filsuf-filsuf awal ini mencari kebenaran dan telah mencoba dan
menemukan suatu metode menemukan hakikatnya. Plato dan Aristoteles menyusun
dan mensistematisasikan sebagian besar masalah-masalah yang akan dikenal sebagai
filsafat suatu tindakan yang hampir mustahil diikuti. Orang-orang Yunanai awal
mulai menyusun pertanyaan dan metodepenalaran yang utuh dari permasalahan itu.
Plato dan Aristoteles memberikan kejelasan dan ketegaran dengan memberikan dasar-
dasar bagi semua filsafat.

Namun, pada masa ini terdapat sebuah peristiwa yang tidak dimuat dalam
filsafat waktu itu namun memberikan dampak serius sesudahnya, yaitu munculnya
agama Kristen. Kristianitas seharusnya hanyalah sebuah soal kitab suci dan
Kristus, tetapi bukan hanya itu. Karena tidak seperti filsafat, agama memiliki jawaban
atas semuanya, dan jawaban itu biasanya Allah. Pada masa itu agama Kristen
mendapat perlawanan keras dari Yudaisme dan kepercayaan-kepercayaan yang lain,
namun Kristianitas atau agama Kristen terus berkembang dan berkembang.

Santo Paulus-lah yang telah menyelamatkan agama Kristen atau Kristianitas


dari kepunahan atau padam seperti sekte-sekte Yahudi lain. Ia menggabungkannya
dengan filsafat Yunani dan menghasilkan sebuah bentuk pemikiran yang cemerlang.

Pada masa ini muncullah Neo-Platonisme, Neo Platonisme merupakan suatu


pemikiran atau aliran yang berusaha untuk menggabungkan antara suatu sintesis
filsafat dengan cita-cita religious yang serba lengkap. Para Neo-Platonis menyatukan
ide-ide Aristoteles, para Stoa, beberapa dari Phytagoras, ide-ide mistik, sebagian
mitos dari penggarapan ulang secara Platonik mengenai segala sesuatu dimana badan
dianggap jelek dan rohani yang baik.

9
Salah satu tokoh Platonis yang hidup sezaman dengan Kristus adalah Philo. Ia
merupakan seorang Yahudi Ortodoks yang akan menunjukkan bagaimana filsafat
mempersiapkan budi untuk hal-hal yang lebih tinggi (Allah). Dan juga merupakan
seorang Plantonis yang mengembalikan segala hal yang bersifat universal kepada
Allah. Pada masa ini, filsafat semakin menjadi metafisik dan lebih menggulati susuna
iwa daripada sains dan lebih menggabungkan rasionalisme yunani dengan pemikiran
Yudeo-Kristiani sehingga filsafat murni semakin terbenam.

Selain Philo terdapat juga tokoh filsuf Platonis lain yaitu Plotinus, ia
menghiraukan pemikiran social dan politik Plato ia juga membuat filsafat sendiri
menjadi agama. Ia memiliki pemahaman Tritunggal kudus yang membentuk dunia.
Yang pertama adalah Allah yang merupakan keilahian abstrak yang memancarkan
daya seperti matahari yang memancarkan sinar. Yang kedua adalah Nous atau Roh
kudus yang memandang keatas kepada yang satu (Allah), dirinya sebagai gambar dan
memandang ke bawah kepada semua hal yang lain. Dan yang ketiga yaitu jiwa
manusia yang memandang keatas untuk merenungkan Nous dan melaluinya ide
Allah. Dan dibawah jiwa adalah materi dan alam.

Pada masa ini juga Kristianitas dapat berkembang dengan baik, setelah
mencerap neo-platonisme dan Plotinus, Kriatianitas segera mendominasi filsafat
sampai zaman Renaissans. Pada masa itu, pemikiran bebas hanya mungkin bila
pikiran bebas itu bersifat Kristiani. Akhir dari pemikiran bebas, munculnya dogma
Kristen dan kemunduran kebudayaan Yunani-Romawi semuanhya disimbolisasikan
di dalam kehidupan dan kematian HYPATIA (370-415).

Hypatia yang seorang filsuf, ilmuan, matematikus, seorang tokoh politik


penting dan seorang wanita, namun ia bukan penganut agama Kristen dibunuh
dengan tragis de ngan orang-orang Kristen fanatic atas perintah Cyrilus. Selain itu,
Alexandria juga meninggal karena perang dengan orang-orang Kristen.

10
Semenjak itu filsafat mengalami kemunduran. Pada tahun 525 Justinianus
menutup sekolah filsafat yang ada, dan sampailah pada masa yang disebut masa
kegelapan.

Menurut Edward Gibbon, terdapat 5 alasan utama munculnya Krtistianitas,


yaitu:

a. Sifat yang tidak fleksibel dan tidak toleran yang dimiliki oleh orang
Kristen yang menurun dari Yudaisme
b. Gagasan mengenai kehidupan setelah kematian
c. Kekuatan-kekuatan ajaib yang ada pada gereja awal
d. Moralitas yang murni dan ketat yang dimiliki oleh orang-orang Kristen
awal
e. Kesatuan dan disiplin komunitas Kristen yang berkembang dan factor
yang terakhir yaitu politik

Pada masa berkembangnya kristianitas, Credo nicea di mana bapak dan putra,
bagian dari Tritunggal "identik dalam esensi". Para Arian yang menyangkal
Tritunggal resmi menjadi bidah pertama. Credo ini mengakibatkan perpecahan besar
pertama dalam dunia Kristen antara gereja Timur dan gereja barat yang didasarkan
pada dua sayap kekaisaran. Perpecahan antara Gereja Katolik Roma dan ortodoks
Yunani masih berlangsung sampai sekarang. Pada tahun 379 kaisar Theodocius
memberikan dukungannya pada ortodoksi baru dan kemenangan Katolik menjadi
lengkap.

Terdapat 4 Bapa gereja pada masa itu, mereka ialah Ambrosius, Hieronimus,
Agustinus dan Gregorius. Semua pujangga gereja tersebut kecuali Gregorius hidup
pada masa-masa terakhir kekaisaran sebelum diambil alih oleh suku-suku nomad.

11
Kekaisaran Suci Romawi

Di tengah-tengah kekacauan ini putra Pepin, Charles magnus menciptakan


renaissance kecil ia memukul bangsa lompat mengangkat diri menjadi raja merebut
Roma mengalahkan sebagian besar orang Jerman menyebarluaskan kristianitas
dengan pedang Dan api terhadap orang-orang saxon dan dinobatkan menjadi kaisar
oleh paus. penobatannya terjadi pada hari Natal tahun 800, yang menandai kekaisaran
suci Romawi. Rencana besar Charles magnus meliputi dua impian yaitu menciptakan
kembali kekuasaan imperialis para kaisar dan menciptakan di bumi kota Allah
Agustinus. Selama waktu tertentu ada kerjasama antara kekuasaan sekuler dan
kepausan tetapi setelah kematian Charles magnus perang dan perkelahian antara
gereja dan serangkaian kaisar sebagai "caesar tiruan" terjadi lagi.

Perbudakan umumnya menghilang di Eropa Barat setelah kemunduran


kekaisaran Romawi dan kontrol atas tanah merupakan sumber penting kekuasaan.
Feodalisme umumnya dianggap berkembang dari kerajaan Francis, bangsa
Merofingian, yang kemudian dipercepat selama renaissance carolingian dan mencapai
masa klasiknya pada abad ke-10 dan ke-11. Kata feodal berasal dari kata fief yang
menunjuk pada sebidang tanah yang diberikan kepada siapapun sebagai ganti
pelayanan, kesetiaan, dan penghasilan. Bagaimanapun pertukaran bersifat dua arah
dan tuan atau gereja diharapkan melindungi para hamba bawahan, petani dan
penyewa. Sistem yang kompleks itulah yang berkembang di mana hukum agama
kebiasaan menyatu pada apa yang dimaksudkan sebagai sistem yang stabil.

Dunia Islam

Hampir seistimewa kebangkitan kebudayaan Yunani adalah kebangkitan


budaya Islam pada abad ke-7. Muhammad (Nabi Muhammad) mulai berkhotbah pada
saat ia berumur 40 tahun dan pada saat usia 51 tahun ia melarikan diri dari Mekah ke
kota Madinah dalam tahun 622. Hijrah atau pelarian menandai awal Islam sebagai
kekuatan baru di dunia. Muhammad mengkhotbahkan monoteisme yang penuh
dengan perasaan-perasaan sopan badui Padang gurung yaitu perasaan kebaikan,

12
murah hati dan bersaudaraan. Ia menghapuskan pertengkaran-pertengkaran berdarah
yang lama antar bangsa Arab dan memperlihatkan suatu sikap praktis terhadap
perdagangan dan harta benda.

Meskipun pandangannya bersifat misioner orang-orang Islam memperoleh


kekuasaan atas masyarakat-masyarakat lama yang lemah dan tidak teratur tanpa
banyak pertumpahan darah dan menunjukkan suatu toleransi agama baru.
Pengetahuan mereka mengenai irigasi, pertanian dan perdagangan dikembangkan
melalui kemenangan-kemenangan mereka. Dari Syria mereka belajar filsafat Yunani
dan Aristoteles, dari Persia mereka belajar kebudayaan India, dari tulisan-tulisan
Sansekerta mereka mengambil apa yang sekarang disebut angka Arab, dan dari Cina
mereka belajar membuat kertas. Muhammad Ib Musa Al khawarizmi menerbitkan
buku yang sangat berpengaruh yaitu algoritmi dan numero indium ia juga
menghasilkan karya mengenai aljabar yang digunakan di barat sampai abad ke-16.
Menginjak tahun 1100 bangsa Arab memimpin dunia dalam pengetahuan mereka
mengenai astronomi, kedokteran dan kimia. Arsitektur, seni dan hasil kerajinan
mereka juga sangat indah dan halus.

Bila sejarah bergerak dengan cara yang misterius rupanya filsafat sama saja,
semenjak orang-orang Arab mempelajari filsafat Yunani melalui orang-orang Syria
yang mendukung Aristoteles dan bukan Plato, Aristoteles menjadi satu-satunya filsuf
Yunani bagi dunia Islam. Kindi adalah orang pertama yang menulis filsafat dalam
bahasa Arab. Ia menerjemahkan Enneads-nya platinus dan memberinya judul
theology of Aristotle, hal ini cukup rancu karena sistem platinus didasarkan pada
Plato bukan pada Aristoteles.

Ilmuan-ilmuan Muslim yang mempelajari filsafat

Avicenna atau Ibnu Sina terkenal dengan tulisan-tulisannya mengenai


kedokteran dan psikologi, juga kegemarannya pada anggur, pesiar dan wanita. Ia
menulis sebuah ensiklopedi yang banyak dibaca di barat, dan menemukan suatu
ungkapan Aristoteles “pikiran menghasilkan sifat umum forma-forma”

13
Averroes atau Ibnu Rusydi hidup di Cordova sampai ia dibuang oleh Khalif
karena tidak merasa puas dengan iman yang benar. Ia menghormati Aristoteles dan
memberinya kedudukan sebagai nabi dan membebaskan diri dari pengaruh neo-
platonis. Ia yakin sebagaimana Aquinas kemudian, bahwa keberadaan Allah dapat
dibuktikan melulu dengan pikiran. Ia seperti Aristoteles yang menentang kebakaan
jiwa seorang muslim ortodoks. Al Ghazali berkeberatan terhadap pendapat seperti itu
dan menyatakan di dalam destruction of the filosofis bahwa semua filsafat jelek bagi
anda. Averous mencelanya dengan destruction of the destruction di mana ia
berpendapat bahwa semua agama merupakan suatu bentuk filsafat alegoris.

Skolatisisme

Skolastisisme berkembang sebagai aliran filsafat dalam abad ke-11. Aliran ini
menampilkan perkembangan kekuatan gereja di dalam studi dan kebudayaan, dan
minat baru terhadap filsafat kuno, khususnya Aristoteles. Karena pengetahuan akan
Aristoteles datang melalui filsuf filsuf Arab, pada awalnya dicurigai, bahkan skolastik
terbesar Thomas aquinas pada awalnya juga dicerca, tetapi gereja segera menyadari
bahwa gerakan itu berkembang ke arah suatu kebaikan Aquinas dikanonisasi dan
akhirnya pada tahun 1879 filsafatnya menjadi ajaran resmi katolisisme Roma.

Orang pertama dari para Skolastik awal adalah Roscelin yang lahir pada tahun
1050. Yang dari segala segi bukan seorang pribadi yang sangat baik, bukan pula
seorang filsuf yang baik. Ia berpendapat bahwa yang universal hanya letupan suara
atau kata-kata. Ia juga mencemoohkan muridnya yaitu Abelaredus seorang filsuf yang
jauh lebih baik. Ia terkenal dengan karyanya yang berjudul Sich et non atau ya dan
tidak, di mana ia mempopulerkan kembali dialektika. Ia berpendapat bahwa selain
kitab suci, dialektik merupakan jalan menuju kebenaran dan umumnya baik untuk
pikiran. Ia juga menyajikan argumen yang kompleks melawan yang universal.

14
Thomas Aquinas

Thomas Aquinas adalah seorang aristokrat Italia yang menjadi seorang


dominikan dan belajar di bawah bimbingan penganut Aristoteles terkemuka di masa
itu. Albertus Magnus Para dominikan dianggap berada di bawah pengaruh penganut
averrous di Paris dan mungkin bid'ah. Aquinas siap untuk membuat semua pengaruh
Aristoteles terhormat dan sangatlah sukses. Seperti Aristoteles, ia mencoba menata
semua cabang pengetahuan ke dalam suatu sistem lengkap. Dua karyanya yang paling
penting adalah Summa kontra gentiles dan Summa theologiae, di sini ia menyajikan
sistem lengkap yang akan menjadi filsafat yang disetujui gereja.

Strukturalisme

Strukturalisme adalah anti humanis dan anti eksistensialis. Bagi para


strukturalis bukan manusia yang menciptakan makna melalui bahasa tetapi bahasa
yang menciptakan manusia. Perdebatan kehendak bebas filsafat humanis dinegasikan
oleh suatu oleh konsep suatu sistem yang menentukan manusia dalam teks yang telah
ditentukan. Segala sesuatu tetap pada tahap dari system, bukan individu yang
mengungkapkan apa yang mereka pikirkan sebagai pikiran-pikiran bebas rasional.
Dengan kata lain bahasa membentuk kenyataan bagi kita daripada kita yang
menciptakan kenyataan melalui penggunaan bahasa. Kemyataan menjadi rumah
penjara bahasa.

Michel Foucault mengembangkan strukturalisme yang aneh yang mungkin


menjadi suatu pasca-strukturalisme, di mana ia melihat jarak kekuasaan berlangsung
melalui struktur-struktur sosial yang kompleks. Ia selalu prihatin dengan bagaimana
subjek yang mengetahui dibentuk dengan jalannya lembaga-lembaga yang menata
kehidupan social, menjadi sebuah subjek.

Feminisme filsafat dan akhir rasionalisme

Dalam membuka topeng maskulinitas yang dipakai filsafat, feminisme


membantu meruntuhkan kepastian yang sering dicita-citakan filsafat. Proyek-proyek

15
Akbar dan kebenaran absolut filsafat yang mulai berantakan selama 30 tahun terakhir.
Ide pokok mengenai kebenaran yang absolut yang dicari oleh para filsuf Yunani
kuno, diserang dari banyak sisi komputer pintar paska strukturalisme,
dekonstruksionisme dan kritik-kritik atas ide rasionalisme. Pencerahan semuanya
merapuhkan dasar cita-cita filsafat untuk memberikan jawaban atas segalanya.
Beberapa feminis berpendapat bahwa seluruh bahasa baru, bahasa perempuan harus
ditemukan untuk memikirkan kembali seluruh filsafat. Dapat ditanyakan “Sampai di
manakah filsafat dan sains dalam membawa kita saat ini?” dan jawabannya tampak di
dalam kekacauan lingkungan dan politik yang bukan main. Mungkin filsafat
direduksikan ke etika pribadi atau pencarian bentuk-bentuk kecil pengetahuan yang
valid.

16

Anda mungkin juga menyukai