Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT

UMUM
Socrates, Plato, Aristoteles

Dosen Pengampu :
Dr. Cahaya Khaeroni, M. Pd.I
Kelompok 6
NAMA NPM

Astrid Marshanda (23250094)


Aldi Ferdian (23250028)
Abdullah Farhan (23250049)
Latar Belakang
Pada periode yunani klasik ini perkembangan filsafat
menunjukan kepesatan , yaitu ditandai nya semakin besar minat
orang terhadap fisafat. Aliran yang mengawali periode yunani
klasik adalah Sofisme, kata Sophos berarti Arif atau Pandai, yaitu
gelar bagi mereka yang memiliki kearifan dalam menjalani
kehidupan. Keberadaan sofisme ini dengan keahliannya dalam
bidang-bidang bahasa, politik, retorika dan terutama memaparkan
tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat sehingga
keberadaan sofisme ini dapat membawa perubahan di Athena.
FILSUF YUNANI
KLASIK

01 Socrates
02 Plato 03 Aristoteles
01 Socrates
Socrates lahir di Athena pada tahun 470 sebelum Masehi dan meninggal pada tahun
399 SM. Adapun falsafah pemikiran Socrates diantaranya ia menyatakan adanya
objektif, ialah yang tidak bergantung kepada saya dan kita. Ini memang pusat
permasalahan yang dihadapi oleh Socrates. Untuk membuktikan adanya kebenaran
yang objektif. Socrates menggunakan metode tertentu. Metoda itu bersifat praktis dan
dijalankan melalui percakapan-percakapan. Ia menganalisis pendapat-pendapat. Setiap
orang mempunyai pendapat mengenai salah dan tidak salah. Ia bertanya kepada
negarawa, hakim, tukang, pedagang, dan sebagainya. Menurut Xenophon, ia bertanya
tentang salah-tidak salah, adil-tidak adil, berani dan pengecut, dan lain-lain. Socrates
selalu menganggap jawaban pertama sebagai hipotesis, dan dengan jawaban yang
lebih lanjut ia menarik konsekuensi yang mustahil, maka hipotesis itu diganti dengan
hipotesis lain, lalu hipotesis kedua ini diselidiki dengan jawaban-jawaban lain, dan
begitulah seterusnya. Sering terjadi percakapan itu berakhir dengan apoira
(kebingungan). Akan tetapi, tidak jarang dialog itu menghasilkan suatu definisi yang
dianggap berguna. Dari metoda dialektiknya ia menemukan dua penemuan metoda
yang lain yakni Induksidan definisi.
02 Plato
Plato lahir di Athena tahun 427 SM dan hidup sezaman dengan Socrates. Ia adalah
seorang murid dan teman Socrates. Dalam beberapa pemikirannya ia memperkuat
pendapat gurunya dalam menghadapi kaum Sofisme. Namanya bermula ialah
Aristokles. Nama Plato diberikan oleh gurunya (Socrates) karena memiliki perawakan
yang tinggi, dengan wajah rupawan dan bahu yang lebar. Menurut pemikiran
falsafahnya, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan warna-
warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia idea. Sebagai bayangan, hakikanya
hanyalah tiruan dari yang asli yaitu idea. Karenanya maka dunia pengalaman ini
berubah-ubah dan bermacam-macam, sebab hanyalah merupakan tiruan yang tidak
sempurna dari idea yang sifatnya bagi dunia pengalaman. Barang-barang yang ada di
dunia ini semua ada contohnya yang ideal di dunia idea sana (dunia idea).
03 Aristoteles
Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Stageira, suatu kota di Yunani
Utara. Keluarganya adalah orang-orang yang tertarik pada ilmu
kedokteran. Ia banyak mempelajari filsafat, matematika, astronomi,
retonika dan ilmu-ilmu lainnya. Ketika berumur 18 tahun, Aristoteles
dikirim ke Akademia Plato di Athena. Disana ia belajar pada Plato.
Kecenderungan berpikir saintifik nampak dari pandangan-pandangan
filsafatnya yang sistematis dan banyak mengandung metoda empiris.
Didalam dunia filsafat, Aristoteles terkenal sebagai Bapak Logika.
Logika Aristoteles juga sering disebut Logika Formal.
Karya Aristoteles dalam 4 Bidang

LOGIKA FISIKA METAFISIKA ETIKA


KESIMPULAN

Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah para filosof yang bangkit pada
masa Yunani Klasik. Para filosof klasik muncul untuk membangkitkan
kembali kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang
waktu itu mengalami pendangkalan dan melemahnya tanggung jawab
manusia karena pengaruh negative dari para filosof aliran sofisme.
Kehadiran filosof Yunani klasik sama dengan kehadiran raksasa yang
mengguncang bumi. Berbagai pandangan para filosof Yunani
merupakan motifasi kuat untuk bangkit kembali karena ilmu
pengetahuan yang semakin lemah dan dangkal oleh pengaruh filsafat
kaum sofis yang merelatifitaskan segala sesuatu.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
“Be Your Self And Never Surrender”

From: Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai