Anda di halaman 1dari 56

RUQYAH SYAR’IYYAH

Oleh : Nursiami Rahmat Prihantoro.S,Pd.


D EFINISI
 Ruqyah menurut bahasa = bacaan atau
mantra.
 Menurut Syariat Islam = bacaan yang terdiri
dari ayat al-Qur’an dan hadist yang shahih untuk
memohon kepada Allah akan kesembuhan orang
yang sakit.
 Ruqyah dalam pengertian bahasa sudah ada sejak
sebelum diutusnya Muhammad sebagai Nabi dan
Rasul.
 Rasulullah menyeleksi ruqyah-ruqyah yang dimiliki
para sahabat yang tidak sesuai dengan Aqidah
Islamiyah.
Kesembuhan dan Rahmat
 Dankami turunkan dari al-Qu’an suatu
yang menjadi kesembuhan dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.” (QS.
Al-Isra:82)

 “Perdengarkanlah ruqyah kalian


kepadaku, ruqyah itu tidak apa-apa
selama tidak bermuatan syirik..”
(HR. Muslim, no 2200)
Obatilah dengan Al-Qur’an
“Aisyah ra bercerita, ketika Rasulullah masuk
rumahnya, saat itu dia sedang mengobati atau
meruqyah seorang wanita. Maka beliau bersabda,
“Obatilah ia dengan Al-Quran. “
(HR Ibnu Hibban no 1419)

• Diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahumma


bahwa Rasulullah meruqyah Hasan dan Husen
dengan do’a,
“Saya meminta perlindungan untuk kalian berdua
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
(al-Qur’an) dari (kejahatan) syetan dan binatang
berbisa, serta dari pandangan yang menimpanya
(yang mengakibatkan sakit).”(HR.Muslim).
Ruqyah Rasulullah
 Rasullullah meruqyah salah seorang sahabatnya
yang bernama Ustman bin Abil ‘Ash yang
mengeluh sering lupa jumlah rakaat ketika sedang
shalat.
 Hadits dari Utsman bin Abil ‘Ash, saat dia
mengadukan gangguan yang dirasakan. Lalu
Rasulullah bersabda:
“Letakkanlah tanganmu pada anggota tubuh yang
sakit, dan bacalah bismillah tiga kali, lalu
berdo’alah: “Aku berlindung dengan kemuliaan
Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan yang aku
jumpai dan yang aku waspadai.” (HR. Muslim).
Manfaat Rukyah
 Menyembuhkan gangguan jin
 Menyembuhkan dari gangguan sihir
 Menyembuhkan dari penyakit psikis
 Menyembuhkan dari penyakit fisik.
 Membersihkan suatu tempat dari
gangguan jin
 Membersihkan suatu tempat dari
gangguan sihir
 Menenangkan batin
Fisik dan Non Fisik
Hakikatnya yang menyembuhkan segala jenis
penyakit hanyalah Allah SWT (QS. Asy-Syu’ara’: 80).

Konsep pengobatan terapi ruqyah = Berdo’a kepada


Allah untuk kesembuhan penyakit yang kita
rasakan atau yang dirasakan orang lain yang kita
ruqyah.

Syekh Abdur Rahman As-Sa’di berkata, “Al-qur’an


mengandung kesembuhan yang sifatnya umum
dan menyeluruh, penyembuh penyakit hati (non
fisik) dan penyakit badan (fisik).” (Taisirul Karimir
Rahman,3/128).
Berlindung Pada Allah
 Rasulullah mencontohkan pada saat memasuki daerah
lain, atau tempat-tempat yang belum pernah didatangi /
menempati rumah yang sudah lama dikosongkan /
memasuki rumah baru dengan membaca basmalah, serta
berdo’a,
“Ya Allah, sesungguhnya saya mohon kepada-Mu kebaikan
waktu masuk dan waktu keluar, dengan nama Allah kami masuk,
dan dengan nama Allah kami keluar dan kepada Allah kami
bertawakal.”
(HR.Abu Daud)

Rasulullah,”Janganlah menjadikan rumah kalian seperti


kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur dari rumah
yang didalamnya dibacakan surat al-baqarah.”(HR.
Muslim).
Ruqyah Syar’iyyah
Ciri-ciri dari Ruqyah Syar’iyyah:
1 Bacaannya diambil dari ayat-ayat al-Qur’an
atau hadist-hadist yang shahih.
2. Dibaca dengan bahasa aslinya dan sesuai
dengan urutannya dan dimengerti maknanya
3. Dibaca tartil dengan suara yang terdengar.
Yang menyembuhkan bukan bacaan ruqyah itu
tapi Allah SWT. Sebagaimana keyakinan Nabi
Ibrahim yang diceritakan Allah SWT dalam Al-
Qur’an,
“Dan apabila aku sakit, dialah (Allah) yang
menyembuhkan aku.” (QS. Asy-syu’ara’:80).
Bebas Unsur Syirik
 Ruqyah Syar’iyyah
Merupakan sarana pengobatan yang bebas dari
unsur syirik. Sepenuhnya memohon bantuan dan
pertolongan Allah semata.

Apabila penyakitnya disembuhkan Allah,


maka mendapat 2 keuntungan, yaitu
kesembuhan dan kedekatan kepada Allah.
Tetapi jika belum sembuh, yang kita lakukan
tidak akan sia-sia karena Allah menilainya
sebagai ibadah yang berpahala. Dan kesabaran
kita dalam menghadapi musibah tersebut akan
melebur dosa-dosa.
Syarat bagi Peruqyah
 Beraqidah dengan aqidah salafus shalih.
 Sehat Jasmani dan rohani
 Merealisasikan tauhid yang murni (tidak
tercampur syirik) dalam ucapan dan perbuatan.
 Berkeyakinan bahwa ayat-ayat dan do’a - do’a
punya pengaruh pada jin dan syetan dengan izin
Allah SWT semata.
 Menjauhi hal-hal yang diharamkan, karena itu
merupakan pintu syetan untuk mengganggu dan
menyerang manusia.
Ketaatan pada Allah
 Melaksanakan dan mendukung berbagai bentuk
ketaatan kepada Allah dan Rasul-nya, karena itu
bagian dari senjata untuk mengalahkan syetan.
 Senantiasa memohon pertolongan dari Allah dan

banyak berdzikir dengan dzikir yang sudah


diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah,
karena itu merupakan benteng yang sangat
kokoh untuk menghadapi serangan syetan.
 Mengetahui hal ihwal jin, sihir, syaitan dll
 Disunnahkan Perukyah sudah menikah
Tidak Bisa Melihat Jin
 Seorang peruqyah tidak bisa melihat jin, karena dia adalah
manusia biasa bukan termasuk Nabi atau Rasul.
“Sesungguhnya ia (syetan) dan pengikut-pengikutnya melihat
kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka.”
(QS. Al-A’raf:27).
 Imam Syafi’i dengan tegas mengatakan,”Barang siapa yang
mengaku dirinya bisa melihat jin (dalam bentuk aslinya) maka
kami tolak kesaksiannya, kecuali kalau dia seorang Nabi.”
(Fathul bari: 6/423).

 Tidak ada kepastian untuk mengetahui sosok orang yang


terkena gangguan jin. Mayoritas orang memahami bahwa
tanda orang diganggu jin adalah kesurupan. Ada gejala lain
sebagai tanda diganggu jin dengan menanyakan pada pasien,
yaitu gejala di waktu terjaga (tidak tidur) dan gejala saat tidur.
Gejala Gangguan Jin
Gejala waktu terjaga
 Badan terasa lemah, loyo dan tidak ada gairah
hidup.
 Berat dan malas untuk beraktivitas, beribadah
kepada Allah.
 Banyak mengkhayal dan melamun, senyum dan
bicara sendiri.
 Tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa sebab.
 Banyak makan tapi tidak kenyang-kenyang, atau
tidak makan tapi fisiknya kuat sekali, walau
tanpa menggunakan dopping atau suplemen
energi.
Gejala Gangguan Jin
 Emosional, mudah marah-marah dan membesar-
besarkan masalah.
 Kesurupan atau tersumbatnya saraf-saraf.
 Muncul rasa was-was sewaktu berwudhu atau
shalat.
 Bisa melihat jin dan sensitif akan keberadaan jin
disekitarnya.
 Benci melihat orang shaleh (taat beragama).
 Menirukan gerakan-gerakan binatang tanpa
disadari.
 Sering merasa ada getaran, hawa dingin atau
panas, kesemutan, berdebar dan sesak nafas saat
membaca al-qur’an.
Gejala waktu tidur
 Banyak tidur dan ngantuk berat, atau sulit tidur tanpa
sebab.
 Sering tindihan (tidak bisa bergerak waktu tidur) dan
mengigau dengan kata-kata kotor.
 Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah
dengan keras sampai beradu gigi.
 Sering mimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh
dari tempat yang tinggi.
 Mimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing,
anjing, singa, serigala yang seakan-akan menyerangnya.
 Mimpi ditemui jin yang yang mengaku arwah nenek
moyang atau tokoh tertentu.
 Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya
atau menggelitiknya dan menendangnya.
Melakukan Ruqyah
1. Peruqyah dan pasien melakukan wudhu terlebih
dahulu.
2. Sangat dianjurkan melakukan bekam sebelum
di rukyah
3. Mengajak pasien agar betul-betul bertaubat
kepada Allah dan senantiasa memohon
pertolongan darinya.
4. Menanyakan jimat-jimat atau pusaka-pusaka
yang dikeramatkan oleh pasien, kalau ada atau
ditemukan barang-barang tersebut, maka harus
segera dimusnahkan dengan dibacakan ayat
kursi atau bacaan ruqyah lainnya terlebih
dahulu.
Berlindung Pada Allah
5. Peruqyah berlindung kepada Allah dari
kejahatan syetan, serta memohon bimbingan-
Nya agar tidak terjebak dalam tipu daya syetan
yang licik.
6. Peruqyah memohon pertolongan kepada Allah
agar diberi kemudahan dalam melakukan terapi
ruqyah.
7. Rukyah di Tempat yang tidak terbuka
8. Menutup Aurat terutama bagi wanita
Bertaubat pada Allah
9. Membacakan ayat-ayat dan do’a-do’a
ruqyah dengan suara tartil dan
terdengar oleh pasien.

10. Bisa juga di sela-sela bacaan ruqyah


diselingi dengan peringatan-
peringatan kepada jin pengganggu
untuk keluar dengan sendirinya
karena taat kepada Allah dan
Rasulnya.
Selalu Berdzikir
 Jika sewaktu dibacakan tidak nampak
reaksinya, maka tanyakanlah pada pasien
barangkali ada reaksi yang lembut. Tapi kalau
tampak langsung reaksinya, maka segera
perintahkan jin pengganggu itu agar segera
mengakhiri kedzhalimannya dan keluar dari
tubuh.
 kalau saat itu proses pengobatan belum
tuntas atau belum membuahkan hasil, maka
jangan bosan untuk mengulanginya, dilain
waktu.
Tidak Bersentuhan
Meruqyah lawan jenis diwajibkan bersama dengan
mahromnya serta tidak bersentuhan secara
langsung.
Peruqyahnya adalah perempuan, maka sebaiknya
hanya meruqyah pasien perempuan saja, demikian
pula untuk laki laki dengan laki laki lagi
karena fitnah dan bahayanya lebih besar walaupun
pasien ditemani oleh saudaranya atau temannya
yang lain. Kecuali kalau darurat dikarenakan tidak
adanya peruqyah lainnya dan kondisinya sudah
kritis.
Pakailah sarung tangan agar tidak bersentuhan langsung
saat kondisi darurat, yang mengharuskan peruqyah
memegang tubuh pasien.
Orang Tuanya
 Anak kecil belum bisa meruqyah dirinya
sendiri, maka orang tuanya atau orang yang
mempunyai tanggung jawab atasnya yang
meruqyahnya. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a
menceritakan bahwa Rasulullah meruqyah
Hasan dan Husen dengan do’a:
 “Saya minta perlindungan untuk kalian
berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna (al-Qur’an) dari (kejahatan) syetan
dan binatang berbisa, serta dari pandangan
yang menimpanya (yang mengakibatkan
sakit).” (HR. Bukhari).
Pakai Air Minum
Sebelum diruqyah berilah minuman khusus
• Madu
• Habbatussauda
• Zamzam
• Kurma Ajwa
• Jahe, dll
Minuman yang direkomendasikan dalam Al
qur’an dan al Hadis akan memberikan
reaksi yang sangat baik dalam tubuh
Tanda Adanya Gangguan Jin
Tanda yang Kasar:
 mengamuk, menyerang, meraung-raung, kejang-

kejang, menangis, tersenyum dan tertawa,


menjerit-jerit, memaki-maki, anggota tubuhnya
bergerak-gerak terutama tangan dan kakinya,
nafasnya tersengal-sengal, mual dan muntah,
 Reaksi jenis ini bisa diketahui langsung oleh

peruqyah atau orang-orang sekitarnya yang


menyaksikan.
Jangan Panik
Apabila pasien mengamuk janganlah panik atau
terbawa emosi, tetaplah tenang dan meminta
pertolongan Allah dengan memperbanyak bacaan :
 “Hasbunallahu wani’mal wakil”.
 Kalau diperlukan pukulan, pukullah punggungnya
dengan pukulan standar serta pangkal lengannya,
dan tetap berhati-hati supaya tidak berakibat fatal,
 Bacakan juga ayat 13 dari surat Al-An’am dengan
berulang-ulang bila pasien terus bereaksi.
Tanda yang lembut:
 Merasa ada sesuatu yang bergerak dalam
tubuhnya
 Merasakan hawa panas yang perlahan-lahan
 Merasa ada sinar atau bayangan yang melesat
meninggalkan tubuhnya,
 Merasa tubuhnya enteng dan lebih segar,
seakan dia baru terlepas dari ikatan yang
menjeratnya.
 kesemutan, kedutan (bergerak-gerak) matanya,
telinganya berdengung,
 Melihat sesuatu yang menakutkan,
 Tiba-tiba merasa sedih, resah, ketakutan,
 Berat dan pusing kepalanya, merasa seakan ada
yang menindihnya, merasa berat di bagian
anggota tubuh tertentu dan terserang kantuk
berat.
Proaktif
Tanda yang lembut:
 Reaksi jenis ini hanya diketahui dan dirasakan
oleh pasien, maka peruqyah harus proaktif
menggali informasi tersebut dari pasien.
 Tidak ada reaksi saat dibacakan bukan berarti
tidak ada gangguan. Barangkali tidak
memahami akan tanda-tanda reaksi terutama
yang sifatnya lembut.
 Terkadang ada juga reaksi yang terlambat
dan tidak spontan, setelah beberapa jam
diruqyah baru muncul reaksi tersebut, baik
reaksi yang sifatnya frontal atau yang lembut.
Tanda-tanda keluarnya jin
 Pasien tubuhnya meregang yang biasanya
disertai dengan desisan atau semburan-
semburan nafas lalu mengendorlah urat-
urat nadinya, akhirnya lemas.
 keringat dingin yang membasahi tubuh
 Terjadi erangan-erangan yang diikuti
ucapan salam, lalu organ-organ tubuhnya
mengendor dan lemas.
 Pingsan bagi orang yang lemah
Muntah muntah
 Kalau gangguan awalnya berakibat ke perubahan
fisik , seperti perutnya menggelembung atau kaki
dan tangannya membengkak, maka akan kita
dapatkan mengempes, walaupun biasanya tidak
spontan.

 Muntah-muntah saat jin mau keluar dari


tubuhnya, setelah itu merasa lega dan plong.

 Bersamaan dengan hembusan nafas si pasien,


atau saat dia buang angin dan buang air, baik
kecil atau besar maka jin tersebut juga keluar.
Jin Tak dapat dipercaya
 karakterjin pada umumnya adalah
pembohong dan penipu. Maka tanyakan
lagi kepada pasien, apakah masih ada rasa
sakit yang dikeluhkan.
 Peruqyah tidak bisa memberikan garansi
kepada pasien bahwa jin tadi tidak akan
balik lagi. Karena permusuhan syetan
dengan manusia adalah permusuhan
abadi, bisa saja dia keluar masuk.
Jika Sakit sudah Sembuh

 Apabila Sembuh setelah ruqyah bersyukurlah


kepada Allah dengan sujud syukur, mensyukuri
kesembuhannya dan senantiasa menjalankan
perintah Allah dan Rasulnya. tetaplah
membentengi diri dengan bacaan yang sudah
diajarkan Rasulullah.

Sakit belum sembuh


Harus tetap bersabar dan tidak bosan untuk melakukan
terapi ulang. Jangan putus asa dalam mengharap
kesembuhan dan pertolongan dari Allah, dengan
senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya. Semoga peruqyah juga diberi kekuatan oleh
Allah untuk membantu proses kesembuhan.
Meruqyah diri sendiri
 Meruqyah diri sendiri. Ini merupakan benteng
untuk menghindari
i. gangguan dari jin. Rasullullah
telah mencontohkan kepada kita bagaimana
meruqyah diri sendiri (mandiri), baik untuk
penjagaan atau pengobatan.
 Contoh ruqyah untuk penjagaan adalah hadits
dari Aisyah, “Bahwa Rasulullah apabila
merebahkan tubuhnya di pembaringan, beliau
meniup kedua telapak tangannya dengan
membaca surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan an-
Nas. Lalu beliau mengusapkan ke wajahnya
kemudian ke seluruh bagian tubuhnya yang bisa
dijangkau.” (HR. Bukhari).
Bacaan Ruqyah
Pada intinya seluruh isi Al-Qur’an dapat
dipakai untuk meruqyah. Adapun ayat-ayat
Al-Qur’an yang pernah digunakan rasulullah
SAW dalam meruqyah adalah sebagai
berikut:
•Al-Fatihah, ayat 1-7
•Al-Baqarah, ayat 1-5
•Al-Baqarah, ayat 163-164
•Al-Baqarah, ayat 225-257
•Al-Baqarah, ayat 284-286
•Al-A’raf, ayat 117-112
Bacaan Ruqyah
 Yunus, ayat 81-82
 Al-Mu’minun, ayat 115-118
 Ash-Shaffat, ayat 1-10
 Al-Ahqaf, ayat 29-32
 Ar-Rahman, ayat 33-36
 Al-Hasyr, ayat 21-24
 Al-Jinn, ayat 1-9
 Surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-
Nas
Sunnah Rasulullah
Selain ayat-ayat diatas, ada ayat-ayat yang sangat
sering digunakan dalam ruqyah yang juga
merupakan sunnah dari Rasulullah SAW:
Surat-surat untuk meruqyah yang dibaca lengkap
dari awal surat sampai akhir adalah sebagai
berikut:
• surat al-Fatihah , surat al-Baqarah
• Surat ar-Rahman, Surat al-Mulk.
• Surat al-Kafirun, Surat al-Ikhlash
• surat al-falaq dan surat an-Nas
Ayat-ayat untuk meruqyah, diantaranya adalah: ayat
kursi
• Al-Baqarah ayat 183 ,Dua ayat terakhir
dari surat al-Baqarah,Surat Ali Imran
Rekomendasikan para ulama
Ayat-ayat yang’ untuk meruqyah :
•Al Baqarah ayat 102
• Yunus Ayat 79-82 dan
•Al A’raf ayat 117-112 dan
• Thaha ayat 65-69).
•Surat Al Mukminun ayat 115
Kalau reaksinya keras, untuk membacakan ayat-
ayat ‘ketenangan’, seperti:
• surat al-Baqara ayat 248
• surat at-Taubah ayat 26 dan 40
• surat al-Fath ayat 4, 18, dan 26
• surat al-Mulk ayat 3-4
• surat al-Qalam ayat 51-52
Bacaan Rukqyah
Bacaan dari Hadits
 “Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah

yang sempurna dari kejahatan mahluk-Nya”.


Muslim (IV/1728).

 “Aku Berlindung kepada kalimat-kalimat Allah


yang sempurna dari setiap syaitan dan binatang
berbisa, serta dari mata yang jahat”.
 Al-Bukhari dalam Al-Fath (VI/408)
Kalimah yang Sempurna
 “Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah
yang sempurna yang tidak dapat ditembus oleh
orang baik maupun orang jahat, dari kejahatan
apa yang telah Dia ciptakan, dan jadikan. Serta
dari kejahatan yang turun dari langit, dan dari
kejahatan yang naik ke langit, dan dari kejahatan
yang tenggelam ke bumi, dan dari kejahatan
yang keluar dari bumi, dari kejahatan fitnah
malam dan siang , dan dari kejahatan setiap yang
datang (di waktu malam) kecuali yang datang
dengan tujuan baik, wahai Dzat yang Maha
Penyayang.”
Musnad Ahmad (III/419), dengan sanad shahih. Ibnu Sunni (no.637). lihat Majma az-Zawaid (X/127 ).
Dari Kemurkaan
 “Akuberlindung kepada kalimat-
kalimat Allah yang sempurna dari
kemurkaan dan siksa-Nya, dari
kejahatan hamba-hamba-Nya,
dari godaan syetan dan dari
kedatangan mereka kepadaku”.
Abu dawud dan at-Tirmidzi. shahih at-Tirmidzi
(II/171)
Dari Orang Dengki
 Dengan menyebut nama Allah, aku
meruqyahmu dari segala sesuatu yang
menyakitimu, dan dari kejahatan
setiap jiwa atau mata orang yang
dengki. Mudah-mudahan Allah
menyembuhkanmu. Dengan menyebut
nama Allah, aku mengobatimu dengan
meruqyahmu.”Muslim(IV/1718)
Mata Jahat
 “Dengan menyebut nama Allah, mudah-
mudahan Dia membebaskan dirimu,dari segala
penyakit, mudah-mudahan Dia
menyembuhkanmu, melindungimu dari
kejahatan orang dengki jika diamendengki dan
dari kejahatan setiap orang yang mempunyai
mata jahat.”Muslim (IV/1718)

“Dengan menyebut nama Allah; aku



meruqyahmu dari segala sesuatu yang
menyakitimu dari kedengkian orang yang
dengki dan dari setiap yang mempunyai mata
jahat. Mudah-mudahan Allah
menyembuhkanmu.”
Sunan Ibnu Majah dari Ubadah bin Shamit (II/268).
Berdialog dengan Jin
Tidak semua jin yang masuk tubuh manusia mau
diajak berdialog, karena jin tersebut bisu, atau
dibawah ancaman dukun dan tukang sihir yang
mengirimnya, atau dia sendiri melakukan aksi
tutup mulut.
Tapi kalau kita menemui jin yang bisa diajak
berdialog melalui mulut pasien, maka perlu kita
tanyakan adalah sebagai berikut:
 Agamanya, kalau muslim suruh dia segera
bertaubat kepada Allah.
 Nama dan asalnya, kalau namanya tidak islami
dan dia masuk Islam maka gantilah namanya.
Inisiatif Sendiri
 Sebab masuknya dia ke tubuh pasien,
 Inisiatif sendiri atau dikirim seorang dukun.
 Kalau kiriman tanyakan mediator apa yang
dipakai oleh dukun. Waspadalah terhadap tipu
dayanya, bisa saja dia berbohong dan ingin
mengadu domba atau memfitnah. Kalau dia
memberitahu mediator sihir, dan pasien juga
mengiyakan indikasi keberadaannya, maka
carilah bendanya. Kalau sudah ditemukan,
bacakanlah ayat kursi lalu musnahkan dengan
membakarnya. Kalau benda itu tidak
ditemukan berarti informasinya salah, dan
biarkan saja.
Posisi Keberadaan
 Tanyakan posisi keberadaannya dalam tubuh, di
bagian mana dia tinggal. Kalau mereka
menunjukkan posisinya, bisa mengarahkan bacaan
ruqyah ke bagian tubuh tersebut, menekannya,
atau sambil memijatnya.

Keberadaannya dalam tubuh, apakah sendirian


atau banyak temannya. Kalau sendirian, suruh
dia cepat bertaubat dan keluar dari tubuh pasien.
Tapi kalau ada temannya, perintahkan dia
mengajak temannya untuk bertaubat dan keluar
bersama.
Waspada
 Saatjin pengganggu akan keluar dari
dalam tubuh pasien, suruhlah dia
bersumpah dengan nama Allah, agar
tidak kembali lagi dan tidak
mengganggu orang muslim lainnya.
Tapi kalau tidak mau, ya biarkan saja.
Dan suruhlah si pasien agar tetap
waspada, dan selalu berzikir untuk
membentengi diri.
Penuh Tipu Daya
 Apabila Jin mencaci maki ketika sedang mengobati
janganlah marah.
 Apabila Jin memujimu maka jangan bangga dan
terperdaya
 Apabila Jin mengancam dan menakut nakuti, maka
janganlah takut
 Apabila jin hanya taat pada perukyah maka
katakan bahwa saya adalah mahluk lemah dan
taatlah hanya pada Allah
Bentengi Diri
1. Mengkonsumsi kurma ‘Ajwah.
“Barang siapa dipagi hari sarapan dengan tujuh butir
kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu tidak ada racun dan
sihir yang dapat membahayakan.”(HR Al-Bukhari)

 Jintan hitam diminyaki dan diminum

2. Senantiasa Menjaga Wudu


“Sucikanlah jasad ini, niscaya Allah akan mensucikan
kalian. Karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba
tidur dimalam hari dalam keadaan suci, melainkan
bermalam bersamanya malaikat di benda yang melekat
padanya. Tidaklah hamba tersebut berbalik (bergerak)
sesaat di dalam hari, kecuali malaikat akan berkata,”Ya,
Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena sesungguhnya
ia tidur dalam keadaan suci,”(HR Ibnu Abbas)
Ayat Kursi
 “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan
di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi
Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka,
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi
Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha besar”.
Obat segala macam
kiriman
Imam Muhammad al-
Kursi dalam ayat ini oleh Baqir, "Barangsiapa
sebagian mufassirin
membaca ayat kursi
satu kali, niscaya Allah
diartikan dengan ilmu menjauhkannya dari
Allah dan ada pula yang seribu keburukan di
mengartikan dengan antara keburukan-
kekuasaan-Nya. keburukan dunia dan
seribu keburukan di
antara keburukan-
Keutamaan ayat ini, keburukan akhirat.
1.Siapa yang membaca ayat Keburukan paling
ini maka dia akan aman ringan adalah
dari segala mara bahaya. kemiskinan dan
2.Ayat ini dapat dijadikan keburukan akherat
paling ringan adalah
obat dari segala macam siksa kubur".
penyakit, teristimewa
penyakit kiriman.
Perlindungan Pada Allah
3. Menjaga Salat berjamaah.
4. Shalat Malam & shalat sunnah
5. Berlindung kepada Allah ketika masuk kamar
mandi.
6. Berlindung kepada Allah ketika mengawali shalat.
7. Berwudhu sebelum tidur
8. Mengawali bahrera rumah tangga dengan Shalat.
9. Membaca zikir setelah shalat Shubuh.
10. Membaca do’a ketika akan masuk masjid.
11. Membaca zikir pada pagi dan sore hari.
12. Membaca doa ketika keluar rumah.
13. Membaca doa pagi dan sore
14. Membentengi diri ketika melakukan jimak.
(Setan dapat masuk ke dalam janin dan janin
merupakan agen yang kelak dapat melihat dengan
sesamanya
Bersihkan diri
 Pencemaran aqidah
 Ciptakan suasana keimanan yang
kondusif
 bersihkan jimat penangkal, patung
 Bersihkan rumah dari lagu dan
musik
 Hindari perselisihan
 Menutup Aurat
 Laa ilaaha illallah, wahdahu laa
syarikalah
 Lahul mulku walahul hamdu
wahua alaa kulli syaiing Qodiir.
100 x
Bekam & Lebah
 Terapi Bekam pada setiap bulan, Karena setan
mengalir pada aliran darah yang kotor.

 Lebah adalah binatang yang diberi wahyu oleh


Allah untuk mengobati penyakit yang ada
pada manusia, membersihkan hal yang asing
dalam darah dan membatu
pengobatan dari penyakit
yang disebabkan jin
Garam Bukit
Ruqyah
 kandungan garam ini sangat
tinggi dan alami maka sangat
baik digunakan untuk tujuan
terapi
 Diminum
 Disemrotkan ruangan
 Direndam
 Di pel
 Mandi, Bak
 Galon
Tidak dengan Sihir
 Menyingkirkan Sihir dengan sihir yang serupa ini
adalah perbuatan setan
 Menyingkirkan setan dengan rukyah dan

perlindungan diri dan doa doa yang


diperkenankan dengan istiqomah dan sabar
 “ Amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya sendiri dengan sihir kalau mereka
mengetahui (QS Al Baqarah: 2:102)
 Bacalah Al qur’an, Ayatul Hirj,

Al Ma’tsurat , al ahraz ahlul bait


dll
Perkara yang gaib
 “Katakanlah, Tidak ada seorangpun yang di langit dan di
bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah”
(QS An Naml 27: 65)

 “Dan Dialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib maka dia


memperlihatkan kepada seseorangpun tentang yang ghaib
itu kecuali kepada rasul yang diridhainya”
(QS jin 72: 26-27)
Pustaka
 Menelanjangi Strategi Jin, Aam Amirudin,Khazanah Intelektual, 2006
 Pengobatan Qurani, Muhammad Ibrahim Salim, Misykat, 2006
 Rukyah Abdullah bin Abdul Aziz Al Iedan, Pustaka Imam Asy-Syafii,
2006
 Jin dalam Tafsir Fii Zilalil Qur’an, Sayyid Quthb, Hikmah 2004
 Dialogh dengan Jin Muslim, Muhamad Isa Daud, Pustaka Hidayah, 1995
 Rukyah Syariyyah, Abu Ubaidah Mahir bin saleh Ali Mubarak,Duta Ilmu
surabaya,2006
 Bebas Penyakit dengan Ruqyah,Syeikh Abdu Azhim, Qumtum
Media,2006
 Penampakan dari dunia lain , Bassam Basaamah, Hikmah, 1983
 Kesaksian Raja Jin, Abu Aqila , Senayan Abadi Publishing, 2002
 Membongkar Rahasia Perdukunan Para Kiai, Ibnu Mahali Abdullah
Umar, Kreasi Wacana,2000
 Alam Gaib, Dr Yusuf Qardawi, Senayan Abadi Publishing, 2005
 Pengobatan Syar’iyah dari gangguan Jin, Sihir, dan Penyakit Jiwa, Abul
Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin, Pustaka Progresif, 2005

Anda mungkin juga menyukai