DIABETES MELITUS
DEFINISI
• Diabetes melitus: Kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia kronik yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. (PERKENI)
2 4
5
ETIOLOGI & KLASIFIKASI
ETIOLOGI & KLASIFIKASI
Mekanisme
Sintesis Insulin
Insulin dihasilkan oleh sel β pancreas, Kadar glukosa >3,9 mmol/L (70 mg/dL) merangsang
sintesis insulin
yang memiliki fungsi mengubah
glukosa menjadi energi.
Insulin terdiri dari 2 rantai peptide
(A&B) yang dihubungkan dengan
ikatan disulfida.
1) Resistensi inslin
3) glucose toxicity
Insulin↓
hyperglicemia Glysouria
polyphagia Urination ↑
Break down protein
polyuria
↓weight loss
↑ dehidrasi
polydipsi
Organ yang
berperan
ETIOLOGI & KLASIFIKASI
dalam
patogenesis
DM Tipe 2
Perbedaan DM tipe 1
& tipe 2
Dalam praktik sehari
hari, DM tipe 2 yang
paling sering
ditemui.
FAKTOR RESIKO
FAKTOR RESIKO
MANIFESTASI KLINIK
Keluhan klasik DM
1. Profil Lipid
2. Tes fungsi hati
3. Urin rutin
4. Tes fungsi ginjal (kreatinin serum, GFR) Pemeriksaan u/
5. Albumin urin kuantitatif penapisan
komplikasi
6. EKG
7. Rontgen thoraks
8. Pemeriksaan kaki
KRITERIA DIAGNOSIS
KRITERIA DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Non-Farmakologis
● Edukasi
● Terapi gizi medis (include : Kebutuhan kalori)
● Latihan fisik
Farmakologis
● Obat antihiperglikemi oral
● Obat antihiperglikemi suntik
● Terapi kombinasi
● Kombinasi insulin basal dengan GLP-1RA
Edukasi
● Pemahaman tentang perjalanan penyakit
● pentingnya pengendalian penyakit,
● komplikasi yang timbul dan resikonya,
● Pola makan sehat
● Meningkatkan kegitan jasmani dan latihan jasmani yang teratur
● Menggunakan obat DM dan obat lain pada keadaan khusus secara
aman dan teratur
● Pamantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan memanfaatkan
hasil pemantauan untuk menilai keberhasilan pengobatan
● Melakukan perawatan kaki secara berkala
● Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana, dan
mau bergabung dengan kelompok pasien diabetes serta mengajak
keluarga untuk mengerti pengelolaan pasien DM
● Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
Edukasi
Terapi Gizi
Medis
Perencanaan makan yang baik merupakan bagian penting dari
penatalaksanaan diabetes secara total. Dengan memperhatikan (3J)
• Jenis : tinggi protein, tinggi serat, rendah karbohidrat, rendah
lemak
• Jumlah : kalori disesuaikan dengan BB ideal
• Jadwal : pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%). Serta
diselengi 2-3 porsi (makanan ringan, 10-15%)
Terapi Gizi
Medis
1. Karbohidrat 2. Lemak
● Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% ● Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25%
total asupan energi. Terutama karbohidrat yang kebutuhan kalori, dan tidak diperkenankan
berserat tinggi melebihi 30% total asupan energi
● Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan ● Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah
energi. yang banyak mengandung lemak jenuh dan
● Dianjurkan makan 3x sehari dan bila perlu dapat lemak trans antara lain: daging berlemak dan
diberikan makanan selingan seperti buah atau susu fullcream
makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan ● Konsumsi kolesterol dianjurkan < 200 mg/hari
kalori sehari
Terapi Gizi
Medis
3. Protein
● Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan 4. Natrium
● Anjuran asupan natrium untuk penyandang
energi
● Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, DM sama dengan orang sehat yaitu <1500
mg perhari
cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
● Penyandang DM yang juga menderita
produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu
hipertensi perlu dilakukan pengurangan
dan tempe
natrium secara individual
● Dalam upaya pembatasan asupan natrium,
harus diperhatikan bahan makanan yang
mengandung natrium tinggi seperti garam
dapur, monosodium glutamat, soda, dan
bahan pengawet seperti natrium benzoat dan
natrium nitrit
Terapi Gizi
Medis
6. Pemanis Alternatif
● Aman digunakan jika tidak melebihi batas aman
5. Serat (Accepted Daily Intake/ADI)
● Anjuran konsumsi serat adalah 20-35gram/hari. ● Terdapat 2 jenis: Pemanis berkalori dan tidak
● Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi
berkalori
serat dari kacang-kacangan, buah dan sayuran ● Pemanis berkalori perlu diperhitungkan
serta sumber karbohidrat yang tinggi serat kandungan kalorinya sesuai kebutuhan.
Contohnya: glukosa alcohol (isomalt, maltitol,
mannitol, sorbitol, dan xylitol) dan fruktosa
● Fruktosa tidak dianjurkan karena dapat
meningkatkan kadar LDL, tetapi diperbolehkan
jika fruktosa alami seperti yang terdapat di buah
dan sayur
● Pemanis tidak berkalori termasuk aspartame,
sakarin, sukrose, potasium, acesulfame, neotame.
Latihan Fisik
1. Insulin
Obat Antihiperglikemik
Suntik
2. Glucagon like peptide-1 Receptor Agonist (GLP-1RA)
3. Kombinasi insulin basal dengan GLP-1 RA
a. Hipoglikemia ringan
• pemberian glukosa 15-20 gram(2-3 sendok makan gula pasir) yang
dilarutkan dalam air
• 15 menit setelahnya cek kmbali glukosa menggunakan glucometer → jika
hasil masih <70 mg/dl → ulangi Kembali pemberian glukosa yang
dilarutkan dalam air
• Jika setelah 45 menit tetap hipoglikemi/ sudah diberikan 3 siklus
pemberian glukosa secara oral tetap hipoglikemi → beri cairan infus
dextrose 10% sebanyak 150-200 ml dalam waktu 15 menit.
• Jika kadar glukosa sudah normal (>70 mg/dl) → pasien diminta
mengonsumsi makanan ringan untuk mencegah terulang Kembali
hipoglikemia
b. Hipoglikemia berat
Stadium Lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia)
• Mekanisme : EPIDEMIOLOGI
• Tidak adanya aktivitas insulin akan menstimulasi lipolysis yang
nantinya TAG →FFA + glycerol dan FFA akan diubah menjadi
badan keton oleh hepar → badan keton (acetoacetate & Beta-
hydroxybutirat) akan menurunkan pH darah & serum bicarbonate
(<7,20) yang dimana akan meningkatkan laju respirasi sebagai
kompensasi untuk mengurangi PCO2.
Faktor resiko :