RIBA DAN BUNGA BANK Riba menurut bahasa artinya lebih atau bertambah. Dan yang dimaksud disini menurut syara’ : Akad yang terjadi dalam penukaran barang-barang yang tertentu, tidak diketahui sama atau tidaknya menurut aturan syara’, atau terlambat menerimanya. Bunga bank merupakan terminology yang digunakan pada zaman modern dan diperkenalkan oleh dunia Barat dalam kegiatan perbankan yang mengalami masa kejayaannya pada abad ke-18.Dengan demikian, bank sangat berperan dalam melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran serta memberikan perlindungan keamanan uang dari berbagai gangguan seperti perampokan dan lainnya. ALASAN RIBA DILARANG
Pengharaman riba setidaknya disebabkan empat
factor, yaitu : - pertama, sistem ekonomi ribawi menimbulkan ketidakadilan. -Kedua, sistem ekonomi ribawi. -Ketiga, sistem ekonomi ribawi akan menghambat investasi karena semakin tinggi tingkat bunga maka semakin kecil kecenderungan masyarakat untuk berinvestasi di sektor rill. -Keempat, bunga dianggap sebagai tambahan biaya produksi. JENIS-JENIS RIBA 1. Riba Fudull : yaitu penukaran dua barang yang sejenis dengan tidak sama (fudhul yang berarti lebih). 2. Riba qaldli : yaitu meminjam dengan syarat keuntungan bagi yang mempiutangi (dengan perjanjian akan dibayar kelak. 3. Riba Yad : yaitu berpisah sebelum timbang terima. 4. Riba Nasa’ : yaitu penukaran yang disyaratkan terlambat salah satu dari dua barang itu, PENERAPAN BUNGA BANK DI BANK KONVENSIONAL Perhitungan jumlah bunga tabungan konvensional tidak berpengaruh pada jumlah kredit dan pendapatan yang diperoleh bank dari kredit tersebut. Jadi jumlah bunga yang akan diperoleh nasabah hanya dihitung berdasarkan saldo harian tabungannya saja. Semakin besar saldo tabungan, maka semakin besar jumlah bunga yang didapatkan oleh nasabah tabungan konvensional. Sedangkan perhitungan jumlah bagi hasil tabungan syariah berpengaruh pada jumlah pembiayaan dan pendapatan yang diperoleh bank dari pembiayaan tersebut yang dihitung didalam HI-1000. Jadi, nasabah dan bank memliki prinsip berbagi keuntungan / pendapatan sesuai dengan porsi saldo rata-rata harian nasabah masing-masing. Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh bank, maka semakin besar jumlah bagi hasil yang akan diperoleh nasabah tabungan syariah, begitu juga sebaliknya. PERSAMAAN BUNGA BANK DAN RIBA Bunga bank dan riba keduanya sama-sama bermakna tambahan (mengambil kelebihan). Perbedaanya kalau riba sistemnya menggandakan uang tetapi cenderung untuk keperluan pribadi dan tidak sah menurut hukum, seperti rintenir (memperkaya diri sendiri). Sedangkan bunga bank sistemnya untuk membantu masyarakat (tolong-menolong) kemudian kuntungan tersebut dibagi hasil (bagi hasil kerjasama / musyarakah) oleh anggotanya (nasabah) dan sah menurut hukum (legal). Hukum bung bank dari dua aliran pemikiran, yaitu tektual dan kontektual, maka bunga bank haram, disamakan dengan riba, ini menurut paham tektual (Neo-Revivalisme) sedangkan Modernis (kontektual) menyatakan bahwa bunga bank halal, kecuali bunganya berlipat-lipat ganda. Kedua pendapat ini memiliki pendekatan yang berbeda terhadap makna bunga bank dengan riba.