Anda di halaman 1dari 13

Kelompok

6
Anggota:
• Fajar Rahman
• Hilal Ahmad
• M.Faaiz Naufal
• M.Faris Ilmi
• Silmy Kaffaty
• Putri Nabilah
Pengertian Ittiba
-Menurut Bahasa : Artinya Mengikuti/Meniru
-Menurut Istilah : Ittiba’ adalah mengikuti pendapat orang lain
(muttaba’) serta mengetahui dalil (alasan) yang dijadikan dasar
pegangan bagi pendapat itu.
-Menurut Para ulama : Ittiba’ adalah berpegang teguh dengan Sunnah
rasulullah saw. Yang shahih menurut pengikutnya, para penukilnya,
dan para penjaganya, serta tunduk kepada Sunnah, dan menerima
perintah Nabis saw, juga mengikuti orang yang diperintahkan allah
untuk diikuti.
Dasar Ittiba
Terdapat Dalam Q.S. Al A'raf ayat 3
‘’Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan
janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali
kamu mengambil pelajaran.’’(Al A’raf ayat 3)
Macam macam
1. Ittiba’ kepada Allah dan Rasul-Nya
Artinya : ‘’Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu,
dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit
sekali kamu mengambil pelajaran.’’(Al A’raf ayat 3)
2. Ittiba’ kepada selain Allah
Yaitu ittiba’ kepada para ulama dan mujtahid(orang yang menggali
hukum)
Terdapat 2 pendapat
A. Imam Ahmad Bin Hambal berpendapat hanya boleh ittiba’
kepada Rasul
B. Pendapat lain mengatakan bahwa boleh ittiba kepada ulama
yang dikategorikan sebagai warasatu anbiya dengan firman surah
An-Nah ayat 43
Artinya : … ‘’Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak menget
ahui.’’
Ittiba’ kepada Nabi saw :
1. WA JIB jika menyangkut ketaatan kepada Allah SWT
2. MUBAH Perbuatan-perbuatan Nabi saw yang dilakukan berdasarkan
tabiat (watak)
3. Adapun jika

Hukum
Hukum ittiba epada Allah dan RasulNya adalah Wajib bagi setiap muslim
Dalil Al a’raf ayat 3
Kata perintah dalam ayat diatas menunjukan wajib. Dalam kaidah amr
bahwa ‘’tiap-tiap perintah adalah wajib, sampai ada qarinah yang
mengubahnya menjadi selain wajib"
Pengertian Taqlid
Taqlid secara bahasa berarti mengalungi, meniru, dan mengikuti.
Menurut istilah taqlid berarti mengikuti pendapat org lain tanpa
mengetahui sumber atau asalnya
Komponen Taqlid
-Muqallad fih : objek taqlid
-Al muqallad : yang dijadikan pegangan
-Al muqallid : yang mengikuti
Hukum
Taqlid dalam pencarian hukum menempati tingkatan yang paling rendah
dibanding dua tingakatan sebelumnya yaitu ijtihad dan ittiba

Kedudukan hukum taqlid


- Haram :
1. Taqlidnya mujtahid mutlak
2. Taqlid kepada selain mujtahid
3. Taqlid pada org sesat
- Wajib
- Boleh
Khilafiyah aqlid
antara para fuqaha
a. Membolehkan Taqlid, bagi orang awam. Imam Ibnu Qadam al-Ma
b. Mengharamkan Taqlid, Ibnu Abdil Barr, Ibnul Qayim, asy-Syaukani,
dan lainny
c. Melarang orang ber-taqlid kepada para imam
Ittiba kepada
nabi
ittiba kepada Nabi menurut wahbah zuhaili mengelompokkan menjadi 3:
1. Perbuatan jibliyah yang dilakukan beliau dalam kapasitas sebagai manusia
biasa, seperti duduk,berdiri,dan makan minum.
Jumhur ulama mengatakan tidak wajib mengikuti perbuatan nabi yang
dilakukan secara fitrah kemanusiannya. Namun, kalau ingin mengikutinya
diperbolehkan, karena hal itu juga sudah dicontohkan oleh Abdullah bin umat
r.a, tetapi tidak boleh memaksa orang lain untuk mengikutinya atau
menganggap orang lain tidak mengikut sudah rasul.
2. Perbuatan khusus yang dilakukan oleh nabi saja dan bukan kewajiban untuk
umatnya. Misalnya, nabi puasa terus menerus, wajib sholat tahajud, boleh
menikah lebih dari 4n dan seterusnya. Perbuatan itu hanya khusus bagi rasul
dan tidak disyariatkan untuk kita sebagai perkara yang wajib diikuti.
3. Perbuatan rasul selain kedua jenis menjadi tasyri' yang berlaku bagi umatnya.
Yang menuntut umatnya untuk mengikuti dan meneladaninnya. Untuk itu harus
diketahui status perbuatan itu apakah wajib, sudah, atau mubah.
Hukum ittiba
kepada selain Allah
-Dalam hal ini terjadi ikhtilaf ulama: Pendapat Imam Ahmad bin Hanbal yang
menyatakan ittiba itu hanya diperbolehkan kepada Allah, Rasul dan para
sahabatnya.
-Adapun pendapat yang memperbolehkan ber-ittiba kepada para ulama karena
dikategorikan sebagai waratsatul anbiya (ulama adalah pewaris para Nabi)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai