Anda di halaman 1dari 7

Ushul fiqh

Taqlid, ittiba, & talfik

Kelompok 3
"Pengertian TAQLID"

Kata “Taqlid” berasal dari bahasa Arab, yaitu: qallada-yuqallidu-


taqliidan. Artinya bermacam-macam tergantung kepada letak dan
pemakaiannya dalam kalimat. Adakalanya kata “taklid” berarti
“menghiasi”, “meniru”, “menyerahkan”, “mengikuti” dan
sebagainya.
Pengertian ittiba

Kata ‘’Itibbaa’a’’ berasal dari kata kerja bahasa arab yaitu


fi’il“Ittaba’a”, “Yattbiu” ”Ittiba’an”, yang berartikan mengikut
atau menurut.
Ittiba’ disini memiliki arti:
“Menerima perkataan orang lain yang berkata, dan kamu
mengetahui alasan perkataannya.”
.
Hukum Ittiba’
Hukum ittiba’ adalah Wajib bagi setiap muslim, karena ittiba’ adalah perintah
oleh Allah, sebagaimana dalam QS: Al-A’raf :3 disebutkan bahwa :
“Ikuti apa yang diturunkan padamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti
selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.”
Ayat tersebut menjelaskan perintah mengikuti apa yang diperintahkan Allah.
Selain itu terdapat sabda Nabi:
Wajib atas kamu mengikuti sunnahku dan perjalanan/sunnah Khulafaur
Rasyidin sesudahku. (HR.Abu Daud)
Kedudukan Ittiba’ dalam Islam

Ittiba' kepada Rasulullah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam,


bahkan salah satu cara seseorang menempuh kehidupan dunia dan
akhirat. Beberapa kedudukannya adalah sebagai berikut:
1. Ittiba' kepada Rasulullah merupakan syarat amal itu diterima.
2. Ittiba' adalah bukti cinta seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya.
3. Ittiba' adalah sifat yang utama wali-wali Allah swt.
Pengertian Talfiq

Secara bahasa talfiq berarti melipat. Sedangkan yang dimaksud dengan


talfiq secara syar’i adalah mencampur-adukkan pendapat seorang ulama
dengan pendapat ulama lain, sehingga tidak seorang pun dari mereka yang
membenarkan perbuatan yang dilakukan tersebut Muhammad Amin
al-Kurdi mengatakan: “(syarat kelima dari taqlid) adalah tidak talfiq, yaitu tidak
mencampur antara dua pendapat dalam satu qadliyah (masalah), baik sejak
awal, pertengahan dan seterusnya, yang nantinya, dari dua pendapat itu akan
menimbulkan satu amaliyah yang tak pernah dikatakan oleh orang
bberpendapat.” (Tanwir al-Qulub, 397)
‫!!!!شكرا جز‪:‬يال‬

Anda mungkin juga menyukai