Anda di halaman 1dari 26

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Politeknik Pertanian Negeri Kupang


Manajemen Pertanian Lahan Kering
2023

Program Studi
Penyuluhan Pertanian Lahan Kering
Mata Kuliah: Biologi (PPL.20203)
Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah

1. Cokorda Bagus D. P. M., S.Pt., M.Pt.


2. Deorosari Erry Takene, S.Pd., M.Si.
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 1
Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Topik Bahasan:
1. Pendahuluan
2. Osmosis, Difusi, Transpor
Aktif, dan Difusi Fasilitasi
3. Pengangkutan
Ekstrafasikuler dan
Intrafasikuler
4. Pengeluaran Zat oleh
Tumbuhan

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa dapat memahami
dan menjelaskan tentang
sistem transportasi pada
tumbuhan
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 2
Pendahuluan
 Tumbuhan tingkat tinggi memerlukan
air, karbondioksida, garam-garam
mineral dan oksigen yang diambil dari
lingkungan untuk fotosintesis.
 Pada tumbuhan tingkat tinggi, gas
diangkut melalui proses difusi, tetapi
air, garam-garam mineral, dan senyawa
hasil fotosintesis diangkut melalui
jaringan pembuluh atau jaringan
vaskuler.
 Pembuluh-pembuluh pengangkut
berkelompok membentuk berkas ikatan
pembuluh atau berkas pembuluh yang
meluas ke seluruh organ tubuh,
misalnya akar, batang, daun, dan bunga
sehingga transportasi tumbuhan dapat
berlangsung dengan cepat dan efisien.
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 3
 Pengangkutan air dan hasil fotosintesis
dalam tubuh tumbuhan melibatkan proses
osmosis, transpor pasif, transpor aktif,
dan difusi yang dipermudah.
 Transportasi pada tumbuhan terdiri dari:
 Akar menyerap air dan mineral dari tanah
 Akar mengambil O2 dari tanah dan
mengeluarkan CO2 ke tanah
 Air dan mineral diangkut ke atas melalui
xilem
 Transpirasi dan evaporasi air melalui
stomata daun
 Stomata daun mengambil CO2 dari udara
dan mengeluarkan O2 ke udara
 Gula dihasilkan di daun melalui proses
fotosintesis
 Gula diangkut melalui floem ke akar dan
jaringan lain
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 4
Penyerapan zat-zat hara dan gas
 Untuk pengambilan air dan
garam mineral yang
terlarut, dilakukan oleh
rambut-rambut akar dan
akar yang masih muda
dengan dinding yang belum
bergabus.
 Pengambilan zat-zat berupa
gas dilakukan melalui alat
khusus yaitu stomata.
 Pada tumbuhan darat
(terestrial) stomata banyak
ditemukan pada permukaan
daun sebelah bawah (sisi
abaksial).

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 5


Proses Pengambilan Zat-zat Hara
 Pada tumbuhan yang hidup di dalam air maupun yang di darat, proses
pengambilan zat-zat yang diperlukan dilakukan melalui proses kimia dan
biologi, yaitu imbibisi, difusi, osmosis dan transport aktif.

Imbibisi Osmosis

Difusi
Transpor Aktif
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 6
Imbibisi
 Imbibisi berasal dari bahasa
latin, imbibire, yang berarti
minum.
 Dalam hubungannya dengan
pengambilan zat oleh
tumbuhan, imbibisi berarti
kemampuan dinding sel dan
plasma sel untuk menyerap air
dari luar sel.
 Air yang terserap disebut air
imbibisi.
 Pada peristiwa tersebut,
molekul-molekul air terikat di
antara molekul-molekul dinding
sel atau plasma sel. Akibatnya
plasma sel mengembang. Percobaan Imbibisi

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 7


Difusi
 Difusi adalah pergerakan molekul-molekul zat dari daerah berkonsentrasi
lebih tinggi (hipertonis) ke daerah berkonsentrasi lebih rendah (hipotonis).
 Misalnya, setetes tinta dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air maka
warna biru akan menyebar ke seluruh penjuru dan akhirnya warna biru
merata ke seluruh air dalam gelas.
 Larutan tinta dapat membaur
dalam air karena memiliki tekanan
difusi yang besar, sedangkan air
dikatakan memiliki defisit tekanan
difusi.
 Di dalam sel hidup, laju difusi dapat Percobaan Difusi
dihitung dengan menggunakan
rumus hukum Fick I, yaitu:
 j = laju difusi
1  Pj = Permeabilitas membran
j=Pj .dy → Pj=
𝑟  dy = beda potensial
 r = ketahanan membran
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 8
Osmosis
 Osmosis adalah perpindahan  Berdasarkan dapat tidaknya selaput
molekul-molekul air dari larutan dilalui oleh molekul zat, selaput
berkonsentrasi rendah ke daerah dibedakan menjadi tiga macam,
berkonsentrasi tinggi atau dari yaitusebagai berikut:
daerah yang konsentrasi molekul- a) Selaput permiabel, yaitu selaput
molekulnya airnya tinggi ke yang dapat dilalui oleh molekul
daerah yang konsentrasi molekul- air dan zat yang larut di
molekul airnya rendah melalui dalamnya.
selaput yang hanya dilalui oleh
b) Selaput semipermiabel, yaitu
molekul air dan zat tertentu saja
selaput yang dapat dilalui
(selaput semipermiabel).
molekul-molekul air dan zat
tertentu saja sehingga disebut
juga selaput permiabel selektif.
c) Selaput impermiabel, yaitu
selaput yang tidak dapat
ditembus oleh air maupun zat
Percobaan Osmosis yang terlarut.
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 9
 Jika sel tumbuhan berada dalam larutan yang konsentrasinya sama (isotonis) maka
transportasi larutan antara sel dengan lingkungan akan seimbang sehingga bentuk
sel tidak berubah.
 Jika sel berada dalam larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonis), maka air dalam sel
akan terserap ke luar sehingga sel mengerut dan mengalami plasmolisis.
 Plasmolisis adalah lepasnya
plasma sel dari dinding sel.
 Apabila sel tumbuhan berada
dalam larutan yang konsentrasinya
lebih rendah (hipotonis), maka sel
tumbuhan tersebut akam
menggembung karena menyerap
air hingga tumbuhan dapat tegak
kembali karena mengalami turgor.
 Tekanan isi sel pada dinding sel
disebut tekanan turgor.
 Tekanan osmotik yaitu tekanan
yang dibutuhkan untuk
mempertahankan partikel zat
pelarut agar tidak berpindah ke
Plasmolisis Normal Turgor
larutan konsentrasi tinggi.
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 10
Transpor Aktif
 Dalam proses biologi dapat terjadi
sebaliknya, yaitu molekul-molekul
atau ion-ion bergerak dari daerah
yang berkonsentrasi rendah ke
daerah yang berkonsentrasi tinggi.
Pengangkutan zat seperti di atas
memerlukan energi yang disebut
transport aktif.
 Proses transport aktif dapat
berhenti jika berada pada suhu
rendah (misalnya, 2-40C), ada racun
atau kehabisan energi. Transpor Aktif
 Bagaimanakah proses transpor aktif berlangsung? Salah satu hipotesis
menyatakan bahwa dalam selaput plasma terdapat carrier yang dapat
mengantar molekul-molekul atau ion-ion di permukaan luar selaput plasma
ke permukaan dalam selaput plasma. Setelah itu, carrier kembali ke
permukaan luar dan mengulangi pekerjaannya.
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 11
Pengangkutan Ekstravasikuler
 Pengangkutan ekstravaskuler adalah pengangkutan air dan garam mineral
di luar berkas pembuluh, berlangsung dari sel ke sel secara horizontal.
 Pengangkutan tersebut mulai dari rambut akar pada epidermis, parenkim
korteks, endodermis, perisikel lalu ke pembuluh kayu.
 Proses pengangkutan dari epidermis ke sel-sel korteks berlangsung secara
difusi dan osmosis. Begitu pula setelah sampai di daun. Di dalam daun, air
keluar dari pembuluh kayu masuk ke dalam sel-sel mesofil. Reaksinya
adalah:
Osmosis, difusi Osmosis, difusi
Parenkim Akar Parenkim Batang Mesofil Daun

Transportasi
Rambut Akar
Zat Anorganik
Intravaskuler

Tanah Ekstravasikuler
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 12
Pengangkutan Intravasikuler
 Pengangkutan intravaskuler adalah
pengangkutan air dan garam-garam
mineral melalui pembuluh
pengangkut.
 Pengangkutan tersebut melalui
pembuluh xilem dari akar ke batang,
terus sampai ke daun.
 Pada beberapa tumbuhan, jarak
pengangkutan tersebut cukup jauh.
 Misalnya, pada pohon Eucalyptus
regnaus di Victoria dan Tasmania,
serta Sequoia gigantea di California,
tingginya dapat mencapai 100 meter.
 Meski demikian, ujung-ujung pohon
tetap mendapat air yang cukup dari
akar. Untuk itu, diperlukan tenaga
untuk pengangkutan. Eucalyptus regnaus
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 13
Transportasi Zat Anorganik Intravaskuler

 Transportasi zat anorganik vaskuler diangkut melalui trakea dan


trakeid yang terdapat pada xilem. Zat anorganik ini dapat mengalir di
sepanjang pembuluh karena adanya: tekanan akar, daya isap daun,
kohesi air dalam pembuluh kapiler dan terjadi secara aktif.

Faktor yang mempengaruhi pengangkutan air

Tekanan Daya isap Daya Pengaruh


Akar daun kapilaritas sel-sel hidup

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 14


Tekanan Akar

 Adanya tekanan akar dapat diamati


dengan memotong batang tanaman
pisang kemudian bagian tengahnya
dilubangi. Setelah satu hari maka akan
terlihat air keluar dari permukaan
potongan.
 Keluarnya air akibat adanya tekanan
yang mendorong air ke atas disebut Tekanan
Tanaman Akar (atm)
tekanan akar.
Petuna hibrida 0,7
 Adanya tekanan akar dapat pula
diamati pada tandan bunga enau atau Morus alba 1,2
kelapa yang dilukai sehingga keluar Ricinus communis 33,4
air gula yang dapat dibuat gula Urtica dioca 46,2
kelapa atau aren. Vitis vinivera 90 – 100
Betula alba 139
Schirnolobium exelsum 600

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 15


Daya Isap Daun

 Daya isap daun terjadi sebagai akibat


penguapan air di permukaan daun.
 Besarnya penguapan air bergantung
pada luas permukaan daun. Makin luas
permukaan daun makin besar daya isap
daun.
 Pohon yang besar dengan jumlah daun
yang banyak menyebabkan daya isap
daun lebih besar dibandingkan pohon
yang kecil dan daunnya sedikit.
 Daya isap daun mampu menaikkan air
setinggi 100 meter, jauh lebih besar
dibandingkan tekanan akar yang hanya
mampu menaikkan air setinggi 18
meter.

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 16


Daya Kapilaritas

 Pembuluh-pembuluh kayu merupakan pipa-pipa yang sangat kecil


sehingga merupakan pipa kapiler. Pipa kapiler yang diameternya 10
mikron, dapat menaikkan air sampai setinggi 3 meter.
 Pipa kapiler menyebabkan air naik dalam pembuluh kayu dari akar
sampai ke daun.
 Bagi tumbuhan yang tinggi, daya kapilaritas tidak cukup untuk
menaikkan air sampai ke daun.

Pengaruh sel-sel yang hidup

 Pembuluh-pembuluh kayu tersusun dari sel-sel yang mati, sekat di antara


sel-selnya telah lenyap sehingga merupakan saluran untuk jalannya air
dari akar ke ujung batang.
 Perjalanan di dalam pembuluh akan menentang gaya berat maupun
gesekan dinding sel, tetapi pengangkutan air dapat terlaksana karena
adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan sel jejari empulur.

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 17


Transportasi Zat Organik Intravaskuler

 Zat organik sebagai hasil fotosintesis yang di bentuk di dalam daun


dan diangkut ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan.
 Karbohidrat hasil fotosintesis pada waktu siang hari disimpan
sementara dalam bentuk amilum, malam hari diubah kembali
menjadi glukosa lalu ditransportasikan ke seluruh tubuh.
 Supaya zat-zat tersebut dapat diangkut, zat tersebut akan diuraikan
terlebih dahulu oleh enzim menjadi zat yang dapat larut dan dapat
keluar dari sel sampai ke ujung pembuluh tapis (floem).
 Kemudian, zat-zat tersebut diangkut melalui pembuluh tapis ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Proses pengangkutan bahan
organikpada pembuluh tapis disebut translokasi. Arah
pengangkutannya dari atas ke bawah. Kecepatannya beberapa ratus
kali kecepatan difusi.
 Misalnya, pada tumbuhan berkisar antara 0.5-1 meter per jam.
 Bagaimana mekanisme pengangkutan zat organik tersebut?

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 18


Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 19
Transportasi Zat Organik Intravaskuler

 Zat organik sebagai hasil fotosintesis yang di bentuk di dalam daun


dan diangkut ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan.
 Karbohidrat hasil fotosintesis pada waktu siang hari disimpan
sementara dalam bentuk amilum, malam hari diubah kembali
menjadi glukosa lalu ditransportasikan ke seluruh tubuh.
 Supaya zat-zat tersebut dapat diangkut, zat tersebut akan diuraikan
terlebih dahulu oleh enzim menjadi zat yang dapat larut dan dapat
keluar dari sel sampai ke ujung pembuluh tapis (floem).
 Kemudian, zat-zat tersebut diangkut melalui pembuluh tapis ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Proses pengangkutan bahan
organikpada pembuluh tapis disebut translokasi. Arah
pengangkutannya dari atas ke bawah. Kecepatannya beberapa ratus
kali kecepatan difusi.
 Misalnya, pada tumbuhan berkisar antara 0.5-1 meter per jam.
 Bagaimana mekanisme pengangkutan zat organik tersebut?

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 20


Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan
 Tumbuhan tidak hanya mengambil atau menyerap zat dari
lingkungannya, tetapi juga mengeluarkan zat kembali ke
lingkungannya yang disebut pengeluaran zat (eliminasi).
 Zat yang dikeluarkan pada eliminasi dapat dibedakan ke
dalam tiga kelompok, yaitu:
1) Zat yang dikeluarkan sama dengan ketika diserap,
misalnya air yang dikeluarkan pada peristiwa penguapan
dan penetesan air.
2)Zat yang dikeluarkan sebagai hasil fotosintesis, misalnya
madu yang dikeluarkan oleh kelenjar madu.
3) Zat yang dikeluarkan sebagai hasil proses pembakaran.
Misalnya CO2 dan H2O dari proses pernapasan.

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 21


Transpirasi
 Transpirasi adalah pengeluaran air tumbuhan yang berbentuk uap air ke
udara bebas.
 Besarnya penguapan dipengaruhi oleh baik faktor dalam maupun faktor luar.
a) Faktor Dalam b) Faktor Luar
1. Lebar sempitnya daun; 1. Temperatur; makin tinggi
makin lebar daun, temperatur, transpirasi makin
transpirasi makin cepat. cepat.
2. Tebal tipisnya daun; makin 2. Kelembapan udara; makin lembap
tipis daun, transpirasi udara, transpirasi makin
makin cepat. berkurang.
3. Ada tidaknya lapisan lilin 3. Tekanan udara; makin tinggi
pada permukaan daun. Jika tekanan udara, transpirasi makin
lapisan lilin pada daun tipis, lambat.
transpirasi lebih cepat. 4. Angin; makin cepat angin bertiup,
transpirasi makin cepat.
5. Makin tinggi kandungan air tanah;
transpirasi makin cepat.
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 22
Gutasi (Penetesan)
 Gutasi adalah peristiwa pengeluaran air dalam
bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah yang
terdapat pada tepi daun, disebut hidatoda atau
gutatoda atau emisarium.
 Hal itu terjadi jika udara jenuh uap air tetapi
penyerapan oleh akar sangat intensif.

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 23


Pendarahan
 Perdarahan adalah pengeluaran zat oleh
tumbuhan ke lingkungannya melalui luka
atau hal-hal lainnya yang tidak wajar.
 Cairan perdarahan mengandung zat
organik maupun anorganik. Cairan
perdarahan dari tumbuhan banyak
manfaatnya bagi manusia sehingga sering
dengan sengaja tumbuhan dilukai untuk
memperoleh zat-zat yang berguna.
Penyadapan Karet
 Contoh:
1) Pohon karet disadap untuk diambil
getahnya.
2) Buah pepaya dilukai untuk diambil
papainnya.
3) Kelapa disadap untuk diambil niranya.
4) Pinus dilukai untuk diambil
terpentinnya.
Penyadapan Nira
Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 24
Umpan Balik Kuliah 6 – Sistem Transportasi pada Tumbuhan

1) Apa yang terjadi jika sel tumbuhan dimasukkan dalam


larutan hipertonis? Jelaskan!
2) Jelaskan proses pengangkutan melalui xilem dan floem!
3) Bagaimana transpor air jarak jauh akan terpengaruh jika
unsur pembuluh dan trakeid tetap hidup saat dewasa?
Jelaskan!
4) Mengapa tanaman pangan mungkin mengalami
defisiensi mineral setelah diberi perlakuan fungisida?
Jelaskan!

Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 25


Deorosari Erry Takene, S.Pd, M.Si 26

Anda mungkin juga menyukai