Anda di halaman 1dari 16

MANUSIA DAN ILMU HUMANIORA

Rifky Saldi A. Wahid


Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
ITKES Wiyata Husada Samarinda
KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK TUHAN
merupakan cerminan bahwa manusia
Hidup Intern Pribadi itu sebagai makhluk individu dan
sekaligus makhluk Tuhan

Manusia

Ekstern Kehidupan antar merupakan cerminan bahwa manusia


pribadi itu sebagai makhluk sosial

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat hak dan
kewajiban
Kedudukan manusia secara pribadi anatara lain sesuai
Kodrat dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-
bakat alami yang melekat padanya

Harkat Nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk


Manusia Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi
Martabat
sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi
dibanding makhluk yang lainnya

Hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai


Hak Asasi anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup,
hak milik, dan hak kebebsan atau kemerdekaan

Manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada


Kewajiban diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya
sehari-hari.
 Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki
manusia.
 Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat
demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia.
 Budi diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan perasaan yang dapat
menimbang baik buruk segala sesuatu.
 Fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukkan martabat manusia dan
kemanusiaan sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini.

FUNGSI AKAL DAN BUDI MANUSIA


 Sansekerta “Buddhayah”, merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang
berarti budi atau akal
 Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal. Yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hokum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat

DEFINISI KEBUDAYAAN
 Bahasa latin “colore” yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah,
memlihara lading
 Merupakan keseluruhan system gagasan tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia
dengan cara belajar.

DEFINISI BUDAYA
 Adat merupakan gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan,
norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hokum adat yang lazim dilakukan
disuatu daerah.
 Adat istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang mengikuti
pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat

DEFINISI ADAT ISTIADAT


 Sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara,
kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.

DEFINISI KEBIASAAN
WUJUD DAN NILAI KEBUDAYAAN
Abstrak, tdk dapat
Ideal Kebudayaan Letaknya dalam alam pikiran manusia
diraba dan difoto

Konkret sehingga bisa


Mengenai tindakan berpola manusia itu
Wujud dan nilai Sistem Sosial diobservasi, difoto, dan
sendiri
didokumentasikan

Konkret berupa benda


Seluruh hasil fisik karya manusia dalam
Kebudayaan fisik benda yang bias diraba,
masyarakat
difoto, dan dilihat

Ketiga wujud kebudayaan diatas dalam kehidupan ideal dan adat istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan manusia baik
gagasan, tindakan dan karya manuisa, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik
Lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya
manusia :
 Hakikat Hidup
 Hakikat Karya
 Presepsi Manusia Tentang Waktu
 Pandangan Terhadap Alam
 Hubungan Manusia dengan MAnusia

ORIENTASI NILAI BUDAYA


Orientasi Nilai Kebudayaan

Hakikat Hidup Hakikat karya Presepsi tentang waktu Pandangan terhada alam Hubungan manusia
dengan manusia

- Hidup itu buruk - Manusia tunduk kepada


- hidup itu baik - Menafkahi hidup
- alam yang dahsyat - Orientasi horizontal :
- Hidup bisa buruk - kehormatan Masa kini : apa yang
-
dilakukan hanya untuk hari Manusia berusaha menjaga rasa ketergantungan
dan baik kepada sesamnya,
- takdir ini dan esok keselarasan dengan alam
- - Manusia berusaha berjiwa gotong royong
masa lalu : menjadi sebuah
- Orientasi vertical : rasa
evolusi diri mengenai apa menguasai alam
ketergantungan kepada
yang sepatutnya dilakukan
tokoh-tokoh yang
dan tdk dilakukan
- mempunyai otoriter
masa depan : pikiran
untuk memerintahkan
terbentang jauh kedepan
dan memimpin
dan mempunyai pemikiran
- Individualisme : menilai
yang lebih matang
tinggi usaha atas
mengenai langkah-langkah
kekuatan sendiri
yang harus dilakukan
 Suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehinga tercapai keadaan yang
tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
 Contoh : mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis
Teknik pertanian tradisional seperti Teknik menumbuk padi dilesung diganti
oleh Teknik “huller” dipabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai
penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
 Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian : kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi dan filsafat

PERUBAHAN KEBUDAYAAN
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Unsur-unsur Potensi mudah berubah : terutama teknologi dan ekonomi (kebudayaan materil)
Mendorong perubahan
Faktor kebudayaan Individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan : terutama
generasi muda

Faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah

Unsur-unsur Potensi sukar berubah : adat istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan non
Menghambat perubahan
materil)
kebudayaan
Individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan : terutama
generasi yang kolot

Faktor –factor lainnya Faktor intern Perubahan demografis

Faktor Konflik sosial


Ekstern
Perubahan lingkungan alam

Penyebaran agama peperangan perdangan Bencana alam


Tahap Kebudayaan

Pemikiran Mistis Pemikiran ontologis Pemikiran funsional

Sikap manusia yang tidak


Sikap manusia yang merasakan dirinya hidup lagi dalam kepungan Sikap dan alam pikiran yang makin
terkepung oleh kekuatan-kekuatan kekuasaan mistis, melainkan tampak pada manusia modern, tidak
gaib sekitarnya, yaitu kekuasaan secara bebas ingin meneliti lagi terpesona oleh lingkungannya
dewa-dewa alam raya atau kekuasaan segala hal. (sikap mistis), dan tidak lagi dengan
kesuburan, seperti dipentaskan dalam kepala dingin mengambil jarak dengan
mitologi-mitologi bangsa-bangsa objek penyelidikannya (sikap
primitif ontologis), namun ingin mengadakan
relasi-relasi baru, suatu kebertautan
yang baru terhadap segala sesuatu
dalam lingkungannya.
 Proses belajar budaya
Proses Internalisasi
Proses Sosialisasi
Proses Enkulturasi
 Proses perkembangan budaya
Evolsi kultural
Proses Difusi
Proses alkulturasi
Proses Asimilasi
Inovasi
Discovery dan invention

TAHAPAN PEMBUDAYAAN BUDAYA


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai