Anda di halaman 1dari 11

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal System IAIN Bengkulu (Institut Agama Islam Negeri)

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT, DAN BUDAYA


DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Zulkarnain Dali
Dosen Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Email: zulkarnain@yahoo.co.id

Abstract: In life-paced world in the meantime, of course we are always in touch or need one samalainnya. It has
become sunahtullah of the creator of the universe. Therefore, the following article will discuss the relationship
between man, society and culture are viewed from the perspective of Islam. Certainly in this article does not
discuss in detail the relationship between the three items above in the view of Islam, but only discussed in
general terms.
Keywords: Relationships, People, Society, Culture, Islamic Perspective

Abstrak: Dalam menjalani kehidupan didunia yang serba sementara ini, tentu kita selalu bersentuhan atau
saling membutuhkan satu samalainnya. Hal ini sudah menjadi sunahtullah dari sang pencipta jagat raya. Maka
dari itu, pada tulisan berikut ini akan membicarakan tentang hubungan antara manusia, masyarakat dan budaya
yang ditinjau dari perspektif Islam. Tentu dalam tulisan ini tidaklah dibahas secara mendetail hubungan antara
ketiga hal di atas dalam pandangan Islam, namun hanya dibahas secara umum saja.

Kata Kunci: Hubungan, Manusia, Masyarakat, Budaya, Perspektif Islam

Pendahuluan kesempurnaan manusia tersebut sebagai tercantum


Berbicara tentang manusia berarti kita berbicara pada al-qur’an terdapat pada surah At-Tin ayat 4
tentang diri kita sendiri yaitu makhluk yang paling sebagaimana yang berbunyi berikut ini;
unik di bumi ini. Banyak di antara ciptaan Allah
yang telah disampaikan lewat wahyu yaitu kitab
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam
suci. Manusia merupakan makhluk yang paling
bentuk yang sebaik-baiknya”.
istimewa dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Manusia selain memiliki kelebihan dalam
Menurut Ismail Rajfi manusia adalah makhluk
hal penciptaan oleh-Nya, manusia juga diberikan
kosmis yang sangat penting, karena dilengkapi
akal dan hati sebagai pengontrol dalam menjalani
dengan semua pembawaan dan syarat-syarat yang
kehidupannya. Akal dan hati merupakan gerbang
diperlukan. Manusia mempunyai kelebihan yang
menuju kesuksesan, sukses di dunia maupun
luar biasa, kelebihan itu adalah dikaruniainya
sukses di akhirat. Mengapa demikian?, karena
akal. Dengan dikarunia akal, manusia dapat
akal dan hati merupakan pusat (central) utama
mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya
dalam mengendalikan nafsu dan tindakan manusia,
serta mampu mengatur dan mengelola alam
maka dari itu setiap manusia dianjurkan untuk
semesta ciptaan Allah adalah sebagai amanah.
menggunakan akal dan hati sebelum mengambil
Selain itu manusia juga dilengkapi unsur lain yaitu
suatu keputusan ataupun tindakan, agar keputusan
qolbu (hati).
atau tindakan yang diambilnya bukan semata-mata
Dengan qolbunya manusia dapat menjadikan
karena nafsu.
dirinya sebagai makhluk bermoral, merasakan
Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah
keindahan, kenikmatan beriman dan kehadiran Ilahi
makhluk zoon politicon, artinya bahwa manusia itu
secara spiritual.Manusia adalah makhluk ciptaan
sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul
Allah yang paling sempurna, diantara makhluk
dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya,
ciptaan Allah yang lainnya, penegasan mengenai

NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016 47


48 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

jadi makhluk yang suka bermasyarakat.1Sifatsuka secara keseluruhan.4 Sedangkan menurut pendapat
bergaul satu sama lain, maka manusia disebut Abdul Mukti Ro’uf, kata basyar disebutkan sebanyak
makhluk sosial.Dengan demikian kesempurnaan 36 kali dalam bentuk tunggal dan hanya sekali
yang dimiliki oleh manusia tidak bisa berdiri sendiri dalam bentuk mutsanna.5
tanpa ada peran serta pihak lain, pihak lain yang Jalaluddin mengatakan bahwa berdasarkan
dimaksud bisa manusia maupun ciptaan Tuhan konsep basyr, manusia tidak jauh berbeda dengan
lainnya misalnya lingkungan, tumbuhan, hewan makhluk biologis lainnya. Dengan demikian
dan lain sebagainya. kehidupan manusia terikat kepada kaidah prinsip
Secara bahasa manusia berasal dari kata kehidupan biologis seperti berkembang biak.
“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti Sebagaimana halnya dengan makhluk biologis
berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal lain, seperti binatang. Mengenai proses dan fase
budi (mampu menguasai makhluk lain)2. Secara perkembangan manusia sebagai makhluk biologis,
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, yaitu: 6
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, 1) Proses penciptaan manusia pada fase pertama
sebuah kelompok atau seorang individu. Definisi ini, saat janin masih berada dalam alam
manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh kandungan (rahim). Dimana proses ini berawal
Allah dan dianugerahi oleh-Nya berupa akal, hati dari pembuahan ovum dan sperma, mem-
dan fisik. Manusia adalah makhluk yang paling bentuk segumpal darah, segumpal daging,
mulia dibandingkan dengan makhluk yang lain, hingga berbentuk tubuh. Proses pada fase ini,
dengan memiliki potensi akal, qolbu dan potensi- sebagaimana yang digambar oleh Allah melalui
potensi lain untuk digunakan sebagai modal kitab suci Al-quran pada surah Al-Mu’minun
mengembangkan kehidupan.3 ayat 12-14 berikut ini.
Maka dari beberapa pendapat di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang memiliki
kelebihan, yaitu dibekali hati dan hati. Dengan
hati dan akal maka manusia bisa berinteraksi
dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, baik itu
lingkungan, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya,
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan
maka dengan demikian pembeda utama antara
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
manusia dan makhluk ciptaan Tuhan yang lain
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
adalah akal dan hati.
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
Selanjutnya kita akan membicara tentang (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
proses penciptaan manusia oleh sang pencipta jagat segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
raya yaitu Allah SWT, hal ini dinukil berdasarkan jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
penjelasan dari kitab suci al-qur’an.Istilah manusia itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
dan proses penciptaannya memiliki beberapa belulang itu Kami bungkus dengan daging.
sebutan dan fase antara lain sebagai berikut; kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
1. Konsep al-Basyr Pencipta yang paling baik.
Beberapa penelitian dan kajian terhadap 2) Adapun proses penciptaan manusia setelah
kata manusia yang disebut al-Qur’an dengan melewati fase pertama (alam kandungan),
menggunakan kata basyar menyebutkan, bahwa selanjutnya memasuk alam kedua yaitu alam
yang dimaksud manusia basyar adalah anak dunia (setelah lahir). Pada fase ini manusia
turun Adam, makhluk fisik yang suka makan dan dilahirkan dalam keadaan telanjang, tanpa
berjalan ke pasar. Aspek fisik itulah yang membuat mengenal sehelai benangpun dan pada fase
pengertian basyar mencakup anak turun Adam

4
Aisyah Bintu Syati, Manusia Dalam Perspektif AL-Qur’an,
1
Filosuf Yunani, (384-322 SM) (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), h.2
2 5
Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar Abdul Mukti Ro’uf, Manusia Super, (Pontianak: STAIN
Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2007), h. 714. Pontianak Press, 2008), h.3.
Zulkarnain Dali: Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, dan Budaya 49

ini bayi putih bagaikan kertas putih yang manusia dapat menghasilkan sejumlah kegiatan
bebas dari kotoran (keadaan fitrah). Fase ini berupa pemikiran (ilmu pengetahuan), kesenian,
sebagaimana yang dijelaskan oleh al-quran ataupun benda-benda ciptaan. Kemudian me-
pada surah Al-Mu’min ayat 67 berikut ini: lalui kemampuan berinovasi, manusia mampu
merekayasa temuan-temuan baru dalam berbagai
bidang.10

3. Konsep Al-Nas
Konsep an-naas pada umumnya dihubungkan
dengan fungsi manusia sebagai makhluk sosial.
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Manusia harus hidup sosial artinya tidak boleh
kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari sendiri-sendiri. Karena manusia tidak bisa hidup
segumpal darah, kemudian dilahirkannya sendiri.11 Kitab suci al-quran menceritakan sejarah
kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu asal mula terjadinya manusia, yakni bermula dari
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada pasangan laki-laki dan wanita (Adam dan Hawa),
masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hingga menjadi manusia sebagaimana manusia
hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada saat ini.
yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada 4. Konsep Bani Adam
ajal yang ditentukan dan supaya kamu me- Konsep bani adam dan zurriyat Adam, yang
mahami(nya). berarti anak Adam atau keturunan Adam, digunakan
Quraish Shihab menyatakan bahwa manusia untuk menyatakan manusia bila dilihat dari asal
dinamai basyar karena kulitnya yang tampak jelas keturunannya.12 Dalam Al-Qur’an istilah bani adam
dan berbeda dengan kulit-kulit binatang yang disebutkan sebanyak 7 kali dalam 7 ayat. 13
lain.7 Dengan kata lain, kata basyar senantiasa Menurut Thabathaba’i dalam Samsul Nizar,
mengacu pada manusia dari aspek lahiriahnya, penggunaan kata bani Adam menunjuk pada arti
mempunyai bentuk tubuh yang sama, makan dan manusia secara umum. Dalam hal ini setidaknya
minum dari bahan yang sama yang ada di dunia ada tiga aspek yang dikaji, yaitu: Pertama, anjuran
ini. Dan oleh pertambahan usianya, kondisi fisiknya untuk berbudaya sesuai dengan ketentuan
akan menurun, menjadi tua, dan akhirnya ajalpun Allah, di antaranya adalah dengan berpakaian
menjemputnya.8 guna manutup auratnya. Kedua, mengingatkan
pada keturunan Adam agar jangan terjerumus
2. Konsep Al-Insan pada bujuk rayu setan yang mengajak kepada
Konsep al-insan berasal dari al-nas, berarti keingkaran. Ketiga, memanfaatkan semua yang
melihat, mengetahui, dan minta izin. Atas dasar ini, ada di alam semesta dalam rangka ibadah dan
kata tersebut mengandung petunjuk adanya kaitan mentauhidkan-Nya. Kesemuanya itu adalah me-
substansial antara manusia dengan kemampuan rupakan anjuran sekaligus peringatan Allah dalam
penalarannya. Manusia dapat mengambil pelajaran rangka memuliakan keturunan Adam dibanding
dari hal-hal yang dilihatnya, dapat mengetahui makhluk-Nya yang lain. 14
apa yang benar dan apa yang salah, serta dapat
meminta izin ketika akan menggunakan sesuatu 5. Konsep Al-Ins
yang bukan miliknya. Berdasarkan pengertian ini, Konsep kata al-Ins dalam Al-Qur’an disebutkan
tampak bahwa manusia mampunyai potensi untuk sebanyak 18 kali, masing-masing dalam 17 ayat
dididik.9 dan 9 surat.15 Muhammad Al-Baqi memaparkan
Manusia menurut konsep al-Insan diarahkan al-Ins adalah homonim dari al-Jins dan al-Nufur.
pada upaya mendorong manusia untuk berkreasi dan Lebih lanjut Quraish Shihab mengatakan bahwa
berinovasi. Jelas sekali bahwa dari kreativitasnya,
10
Jalaluddin,.........................h.23.
7 11
Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, (Bandung: Mizan, Jalaluddin,.........................h.24.
12
1996),h.279. Qurais Sihab,......................h.278.
8 13
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Abdul Mukti,....................h.39.
50 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

dalam kaitannya dengan jin, maka manusia adalah Masyarakat


makhluk yang kasab mata. Sedangkan jin adalah Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut
makhluk halus yang tidak tampak.16 society. Asal kata socius yang berarti kawan.
Sisi kemanusiaan pada manusia yang disebut Adapun kata “ masyarakat “ berasal dari bahasa
dalam al-Qur’an dengan kata al-Ins dalam arti “tidak arab yang berarti berkumpul dan bekerjasama.
liar” atau “tidak biadab”, merupakan kesimpulan Munculnya kegiatan berkumpul dan bekerjasama
yang jelas bahwa manusia merupakan kebalikan karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang
dari jin yang menurut dalil aslinya bersifat metafisik bukan disebabkan oleh unsur-unsur kekuatan
yang identik dengan liar atau bebas.17 lain dalam lingkungan sosial. Adapun pengertian
masyarakat secara khusus adalah kesatuan sosial
6. Konsep Abd. Allah yang mepunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat.
M. Quraish Shihab dalam Jalaluddin seluruh Kesatuan sosial tersebut mempunyai kehidupan jiwa
makhluk yang memiliki potensi berperasaan dan seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehenddak
berkehendak adalah Abd Allah artinya milik Allah. rakyat, kesadaran rakyat, dan sebabainya.20
Selain itu kata Abd juga bermakna ibadah, sebagai Menurut tokoh sosiologi Talcott Parson, ma-
pernyataan kerendahan diri. Dalam hal ini Ja’far syarakat adalah suatu sistem sosial yang melebihi
al-Shadiq memandang ibadah sebagai pengabdian masa hidup indivual normal dan merekrut anggota
kepada Allah dapat terwujud bila seseorang dapat secara biologis serta melakukan sosialisasi terhadap
memenuhi tiga hal, yaitu:18 generasi berikutnya21. Masyarakat adalah kumpulan
1) Menyadari bahwa yang dimiliki termasuk sekian banyak individu yang terikat oleh suatu adat,
dirinya adalah milik Allah dan berada di bawah ritus, atau hukum dan hidyp bersama. Didalam kita
kekuasaan Allah. suci Al-quran menyebutkan masyarakat dengan
beberapa kata yaitu ; qawm, ummah, syu’ub, dan
2) Menjadikan segala bentuk sikap dan aktivitas
qabail. Selain itu, al-quran juga memperkenalkan
selalu mengarah pada usaha untuk memenuhi
sifat masyarakat dengan al-mustakbiratun, al-mala,
perintah dan menjauhi larangan Allah.
al-mustad’afin, dan sebagainya.22
3) Saat mengambil suatu keputusan selalu me-
Sebutan masyarakat belakang ini telah ber-
ngaitkan dengan restu dan izin Allah.
kembang mejadi model masyarakat, model ma-
syarakat tersebut yaitu ; masyarakat madani dan
7. Konsep Khalifah Allah
civil society. Secara harfiyah civil society merupakan
Eksistensi manusia dalam kehidupan dunia terjemahan dari civilis societas, yang dikemukan
ini adalah untuk melaksanakan kekhalifahan, yaitu oleh pujangga Romawi Cicero (106-43 SM), yang
membangun dan mengelola dunia sebagai tempat berarti merujuk pada budaya perseorangan dan
hidupnya, sesuai dengan kehendak Penciptanya. masyarakat. Masyarakat sipil ini disebut pula
Manusia menurut statusnya sebagai khalifah Allah sebagai sebuah masyarakat politik (political society)
setidak-tidaknya terdiri dari dua jalur, yaitu jalur yang memiliki kode hukum sebagai dasar dalam
horizontal dan jalur vertikal.19 pengaturan hidup.23
Peran dalam jalur horizontal mengacu ke- Istilah society yang memiliki arti sekelompok
pada bagaimana manusia mengatur hubungan orang yang membentuk sebuah sistem semi
yang baik dengan sesama manusia dan alam tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian
sekitarnya. Sedangkan peran dalam jalur vertikal besar interaksi adalah antara individu-individu yang
menggambarkan bagaimana manusia berperan berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat”
sebagai mandataris Allah. Dalam peran ini sendiri berakar dari kata bahasa Arab, musyarak.
manusia penting menyadari bahwa kemampuan Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
yang dimilikinya untuk menguasai alam dan jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
sesama manusia adalah karena penegasan dari Adapun kata society berasal dari bahasa Latin,
Penciptanya.

20
Ramdani Wahyu, Ilmu Sosial Dasar (ISD), (Bandung : CV.
Pustaka Setia, 2007),h. 97.
16 21
Jalaluddin,........h.28. Dalam Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta:
17
Aisyah Bintu Syati,........h.5. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1996) h.56
Zulkarnain Dali: Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, dan Budaya 51

societas, yang berarti hubungan persahabatan agamanya masing-masing, terbuka, demokratis,


dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata dan adil dengan landasan taqwa kepada Allah,
socius yang berarti teman, sehingga arti society dan taat pada ajaran-ajaran agama. Pada masa
berhubungan erat dengan kata sosial. Secara itu, karakeristik masyarakat Madinah adalah
implisit, kata society mengandung makna bahwa masyarakat yang egaliter, penghargaan diberikan
setiap anggotanya mempunyai perhatian dan ke- kepada seseorang sesuai dengan prestasi, bukan
pentingan yang sama dalam mencapai tujuan didasarkan pada pretise seperti keturunan, ke-
bersama.24 sukuan, ras, dan unsur nepotisme lainnya. Masya-
Dalam pandangan Islam, civil society atau rakat madani ditandai dengan keterbukaan dan
masyarakat madani mengacu pada penciptaan partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam
peradaban. Kata al-din (agama), terkait dengan penentuan kepemiimpinan melalui pemilihan,
kata al-tamaddun (peradaban). Kedua kata tersebut bukan didasarkan pada keturunan.26
menyatukan dalam pengertian al-madinah yang Bagi masyarakat Indonesia sendiri, terwujudnya
memiliki arti secara harfiyah adalah kota. Dengan masyarakat madani adalah sebuah keharusan sejarah
demikian, masyarakat madani mengandung (historical necessity) yang tidak bisa ditawar-tawar
tiga unsur pokok yaitu; agama, peradaban, dan lagi. Terwujudnya masyarakat madani ini diperlukan
perkotaan. Dalam hal ini agama merupakan sumber, untuk mengimbangi atau memperkuat posisi tawar-
peradaban adalah proses, sedangkan masyarakat menawar (bargaining position) kecenderungan bagi
adalah hasilnya.25 politik di Indonesia, hal ini ditandai menguatnya
Masyarakat madani dalam kosep Islam merujuk posisi Negara yang mengarah pada berkembangnya
pada tumbuh dan berkembangnya masyarakat etis etatisme. Dengan memperkuat masyarakat madani,
(ethical society), hal ini sesuai dengan penjelasan perkembangan demokrasi dan demokratisasi akan
dalam kitab suci al-quran yang terdapat pada Q.S lebih berkesinambungan.27
Ali-Imran ayat 110 yaitu; Di Indonesia Nurcholis Madjid adalah orang
yang mengelindingkan istilah “ masyarakat madani”,
yang spirit serta visinya terbakukan yayasan
Paramadina (terdiri dari kata “para” dan “madina”
dan atau “parama” dan “dina”. Secara semantik,
artinya ialah sebuah agama (dina) yang excellent
Kamu (umat Islam)adalah umat yang terbaik yang (paramount) yang misinya ialah untuk membangun
dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh sebuah peradaban (madania). Kata al-dina yang
(berbuat) kepada yang ma›ruf, dan mencegah dari diindonesiakan menjadi agama, dalam bahasa Arab
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya memiliki berbagai makna yang salin berkaitan,
ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi yaitu ; ikatan, utang, dan ketundukan. Ketiga unsur
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan ini merupakan prasyarat terwujudnya masyarakat
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. madani yang menunjukkan adanya ikatan berupa
Kutipan ayat suci al-quran di atas menyatakan hukum.28
bahwa masyarakat mempunyai kesadaran etis Bangunan politik di Indonesia telah menempat-
sehingga mempunyai tanggung jawab yang tinggi kan peranan rakyat begiru besar untuk berpatisipasi
terhadap berlakunya nilai-nilai peradaban yang melakukan kontrol terhadap kekuasaan, hal ini
bersumber dari ajaran-ajaran agama terutama ditandai dengan jatuhnya dua rezim pemerintahan
ajaran agama Islam. baik Soekarno maupun Soeharto oleh mahasiswa
Masyarakat sebagaimana yang digambar pada (rakyat) yang menjadi contoh kuatnya peran rakyat.
ayat al-quran di atas pernah dicontohkan oleh umat Gerakan rakyat muncul dari berbagai kalangan baik
Islam yang diprakasai oleh Nabi Muhammaad SAW, kalangan intelektual, petani, maupun dari kalangan
di kota Madinah selama 10 Tahun. Masyarakat pada kaum agamawan.Pendekatan terhadap masalah
saat itu hidup dalam kebebasan untuk memeluk bangsa belumbisa efektif dengan pendekatan

26
Ramdani Wahyu,....................h. 34.
24 27
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat,13:54, 29-11-2016 Ramdani Wahyu,......................h.99.
25 28
M. Syafi’i Anwar, Islam dan Demokrasi dalam Wacana Hidayat, Komarudin, Masyarakat Agama dan Agenda
masyarakat madani, dalam membangun masyarakat madani Penegakkan Masyarakat Madani, dalam Membangun masyarakat
52 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

rasional yang memberikan kedudukan sama di yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang di
depan hukum, melaikan kembali memberi ruang dalamnya terdiri atas unsur-unsur yang komplek,
lebih besar pada pendekatan ideologis. Di sini peran termasuk sistem agama, politik, adat istiadat,
para agamawan sangat diperlukan, para agamawan bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya
diminta untuk mempertajam visi dan masa deopan seni.30
bangsa melalui konsep-konsep agama. Mereka tidak Pendapat lain mengatakan bahwa kebudayaan
hanya dibutuhkan untuk menumbuhkan harapan, adalah suatu perkembangan dari kata majemuk
memperjelas visi masa depan masyarakat, menafsir budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena
zaman, tetapi mereka juga memberikan tanda itu mereka membedakan antara budaya dan
bahaya serta memberi tanda “awas” sejak dini kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi
jika terjadi kekacauan.29 yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan
Berangkat dari bebarapa uraian di atas, dapat kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan
dipahami bahwa masyarakat madani memiliki ciri karya tersebut.31 Kebudayaan (culture) adalah suatu
khas yaitu dimana masyarakatnya memberikan komponen penting dalam kehidupan masyarakat,
ruang publik yang nyaman untuk tumbuh dan khususnya didalam struktur sosial. Secara sederhana
mengaktualisasikan diri secara sukarela dan kebudayaan dapat dikatakan sebagai suatu cara
setiap warganya maupun pemerintahnya terikat hidup atau dalam istilah bahasa Inggris way of life.
dan tunduk kepada hukum yang dihasilkan oleh Cara hidup atau pandangan hidup hal ini meliputi
kontrak sosial. cara berpikir, cara berencana dan cara bertindak,
Berdasarkan beberapa uraian atau penjelasan disamping segala hasil karya nyata yang dianggap
di atas mengenai masyarakat dan modelnya berguna, benar dan dipatuhi oleh anggota-anggota
dapat ditarik kesimpulan pengertian atau definisi masyarakat atas kesepakatan secara bersama-
masyarakat, masyarakat adalah sekumpulan sama.32
individu/manusia yan menempati suatu wilayah Dengan demikian dapat dipahami, bahwa
dan memiliki kesamaan dalam hal visi dan misi kebudayaan adalah segala hal yang berhubungan
hidup. Selain itu, masyarakat juga memiliki aturan dengan kehidupan suatu komunitas masyarakat,
maupun norma dalam menjalani kehidupan sehari- baik berkaitan dengan masalah agama, politik, adat
hari, hal ini bertujuan agar bisa mencapai tujuan istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya
hidup sebagaiman yang telah ditetapkan secara seni dan hal lainnya. Kebudayaan diwariskan oleh
bersama. para penemu, pendahulu kebudayaan (founding
father culture) kepada generasi berikutnya, baik
Budaya urf dalam perspektif Islam itu melalui media massa maupun media seni,
misalnya nyayian, pantun, puisi, perkakas, ritual
Dalam kehidupan manusia kebudayaan me-
dalam upacara adat dan lain sebagainya.
megang peranan penting, dengan kebudayaan
manusia merasakan adanya ketenangan batin Didalam kehidupan bermasyarakat masih sering
yang tidak didapatkan dari manapun. Karena kita menemukan adanya sebagian masyarakat yang
dengan adanya kebudayaan maka manusia dapat meyamaratakan antara nilai-nilai agama dengan
bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Budaya nilai-nilai budaya yang padahal kedua hal tersebut
suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki tentu saja tidak dapat seratus persen disamakan,
berbagai bentuk dan ciri tersendiri, perbedaan bahkan mungkin berlawanan.Untuk kita ketahui
kebudayaan tersebut disebabkan faktor lingkungan, bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk
faktor alam, dan faktor manusia itu sendiri serta berbudaya. Manusia mempunyai akal-pikiran dan
berbagai faktor lainnya yang menimbulkan ke- mempunyai sistem pengetahuan yang digunakan
beragaman budaya tersebut. untuk menafsirkan berbagai gejala serta simbol-
simbol agama. Pemahaman manusia sangat
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
terbatas dan tidak mampu mencapai hakekat dari
buddhayah, yang berasal dari bentuk jamak
ayat-ayat dalam kitab suci agama. Mereka hanya
buddhi (budi atau akal), yang berarti hal-hal yang
berhubungan dengan budi dan akal manusia.
30
M. Sirajuddin, Wacana Hukum Islam Lintas Budaya,
Budaya adalah gaya hidup yang dinamis dan
(Bogor: PT. IPB Press, 2014). h.75.
dimiliki bersama oleh suatu komunitas masyarakat 31
Joko, Tri Prasetya, dkk. Ilmu Budaya Dasar, MKDU,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009). h. 28.
32
Zulkarnain Dali: Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, dan Budaya 53

dapat menafsirkan ayat-ayat suci tersebut sesuai Urfterbagi ke dalam dua macama yaitu:35
dengan kemampuan yang ada. 1) Urfsahih, yang dilakukan secara berulang-ulang,
Manusia diberikan kemampuan dan kebebasan diterima oleh orang banyak, diakui oleh orang
untuk berkarya, berpikir dan menciptakan suatu banyak, tidak bertentangan dengan norma-
kebudayaan. Budaya merupakan hasil karya norma agama, sopan santun, dan budaya yang
manusia. Sedang agama adalah pemberian Allah luhur. Misalnya, memberikan cinderamata/
untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Agama hadiah kepada orang tua dan kawan dekat
diberikan Allah kepada manusia untuk mengarahkan pada waktu tertentu dan bersedekah kepada
dan membimbing karya-karya manusia agar ber- anak-anak saat mereka datang ke rumah waktu
manfaat, berkemajuan, mempunyai nilai positif Idul Fitri.
dan mengangkat harkat manusia. Manusia dituntut 2) Urf fasid, adalah adat atau kebiasaan yang berlaku
menggunakan pikiran untuk mengolah alam meskipun sertamerta pelaksanaannya, tetapi
dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi bertentangan dengan norma agama, undang-
kepentingan manusia. undang negara dan sopan santun. Misalnya,
Berangkat dari segelumit penjelasan di atas tradisi judi pada malam pra pelaksanaan resepsi
antara budaya dan masyarakat, maka selanjutnya pernikahan, pesta dengan menghidang minuman
kita akan membicarakan kedua hal di atas yang dan makanan yang haram dan memabukkan,
ditinjau dari perspektif Islam. Islam merupakan kumpul kebo (pergaulan bebas antara laki-laki
sebuah agama yang dibawa oleh seorang manusia dan perempuan tanpa ada ikatan perkawinan
pilihan yaitu Nabi Muhammad SAW, dengan sumber secara syariah).
hukumnya kitab suci al-quran dan as-sunnah. Dasar Urf dalam Islam dinyatakan oleh Nabi,
Islam merupakan agama rahmatan lil alamin¸ bahwa “suatu kebiasaan atau tradisi yang baik
karena didalam ajarannya membicarakan berbagai bagi umat Islam maka baik pula bagi Allah dan
aspek kehidupan di dunia ini, baik itu mengenai sebaliknya jika tradisi atau kebudayaan yang buruk
tatacara bermasyarakat, berkeluarga, berorganisasi, bagi umat Islam maka buruk pula bagi Allah”. (HR.
berpolitik, berbudaya, Islam juga membicarakan Abu Ya’la, Al-Hakim, dan Ahmad).
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dan
Selain hadis Nabi di atas didalam kitab suci
lain sebagainya, yang kesemuan itu merupakan
al-quran disebutkan juga dasar/dalil dari Urf
pedoman bagi manusia saat ia menjalani kehidupan
sebagaimana terdapat pada surah Al-Hajj ayat 78
didalam masyarakat.
berikut ini:
Berbicara masalah manusia, budaya dan
agama tentu kita ingin tahu terlebih dahulu apa
nama budaya dalam istilah agama/Islam. Budaya
dalam Islam dikenal dengan istilah urf. Urf adalah
sebuah kebiasaan yang sudah turun temurun tetapi
tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Sebagai
contoh, jual beli dengan jalan serah terima, tanpa
mengucapkan ijab-qabul.33
Secara etimologis, Nasrun Haroen menyebutkan Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan
bahwa Urf kebiasaan mayoritas umat baik dalam Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
perkataan maupun perbuatan. Amir Syarifuddin kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk
mengatakan bahwa Urf adalah segala hal yang kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)
sudah menjadi kebiasaan dan diikuti oleh orang agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
banyak, baik dalam bentuk ucapan ataupun menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari
perbuatan, berulang-ulang dilakukan, sehingga dahulu36, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini,
membekas didalam jiwa mereka dan diterima supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan
baik oleh akal mereka.34 supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap
Berdasarkan aspek keabsahan hukumnya, manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah
zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah.
33
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi
35
Aksara, 2011), h. 90. Dalam M. Sirajuddin,.................h.77.
54 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik yang utuh. Sebenarnya, agama dan kebudayaan
pelindung dan sebaik- baik penolong. mempunyai kedudukan masing-masing dan tidak
Adapun urf dalam kaidah fiqh disebutkan “al dapat disatukan, karena agamalah yang mempunyai
adatu muhakamatun/adat atau kebiasaan bisa/dapat kedudukan lebih tinggi dari pada kebudayaan.
menjadi dasar hukum” dengan demikian bahwa Namun keduanya mempunyai hubungan yang erat
adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, dalam kehidupan masyarakat. Geertz mengatakan
yang merupakan bagian dari budaya manusia, bahwa wahyu membentuk suatu struktur psikologis
mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum. dalam benak manusia yang membentuk pandangan
Tetapi yang perlu dicatat, bahwa kaidah tersebut hidupnya, yang menjadi sarana individu atau
hanya berlaku pada hal-hal yang belum ada kelompok individu yang mengarahkan tingkah laku
ketentuannya dalam syariah. mereka. Tetapi wahyu bukan saja menghasilkan
budaya immaterial, tetapi juga dalam bentuk seni
Berdasarkan beberapa uraian di atas tentang
suara, ukiran, bangunan.37
budaya/urf dalam perspektif Islam dapat ditarik
kesimpulan budaya dan agama tidak dapat Perdebatan sebagaimana yang terjadi di atas
disamaratakan atau diposisikan sama, karena bukan saja terjadi dalam masyarakat, bahkan para
agama merupakan ajaran yang bersumber langsung ahlipun mempunyai pendapat yang berbeda dalam
dari Allah SWT sedangkan budaya merupakan hasil memberikan pandangan terkait masalah agama
karya, pemikiran dan pendapat manusia. Namun dan budaya. Para ahli tersebut misalnya, Hegel,
demikian, antara agama dan budaya tidak sama keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu,
namun didalam kehidupan masyarakat kedua hal tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak
ini sering dikaitkan atau dihubungkan, ini tidak lain daripada proses realisasidiri dari roh ilahi.
bisa dipungkiri karena sudah menjadi darah daging Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker,
oleh masyarakat. Tetapi perlu ditegaskan, bahwa dalam bukunya “Filsafat Kebudayaan” menyatakan
agama menempatkan posisi tertinggi dibandingkan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan
dengan budaya. budaya, karena menurutnya, bahwa agama me-
rupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya,
Selain itu budaya silakan diaplikasi didalam
sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan
kehidupan manusia, demi menjaga persatuan dan
ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian
kesatuan umat manusia. Karena untuk mengubah
dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya
cara berpikir (image) masyarakat tidaklah gampang,
manusia. Sehingga pendapat para ahli ini dapat
melaikan butuh proses dan waktu yang cukup lama,
diklasifikasikan sebagai berikut ; 38
jika dipaksakan maka akan timbul perpecahan
dan konflik sosial didalam kehidupan manusia. 1) Kelompok pertama menganggap bahwa Agama
Budaya boleh diterap dan dikembangkan ditengah merupakan sumber kebudayaaan atau dengan
kehidupan masyarakat, tetapi dengan syarat tidak kata lain bahwa kebudayaan merupakan
bertentangan dengan aturan hukum undang-undang bentuk nyata dari agama itu sendiri. Pendapat
berlaku, norma agama, sopan santun dan tidak ini diwakili oleh Hegel.
menimbulkan keresahan didalam masyarakat. 2) Kelompok kedua, yang di wakili oleh Pater
Jan Bakker, menganggap bahwa kebudayaan
Hubungan manusia, masyarakat, budaya dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan
agama agama.
Manusia adalah makhluk sosial, artinya 3) Kelompok ketiga, menganggap bahwa agama
makhluk yang selalu membutuhkan kawan atau- merupakan bagian dari kebudayaan itu sendiri.
pun membutuhkan bantuan orang lain dalam Perlu kiranya untuk kita ketahui secara bersama
menjalani kehidupannya sehari-hari, hal ini bahwa Islam mendorong manusia untuk berbudaya,
sudah menjadi sunatullah dari sang pencipta tentu berbudaya yang dimaksud adalah berbudaya
alam semesta. Dalam kehidupan manusia, ada sesuai syariat Islam. Sebelum datangnya ajaran
beberapa aspek yang sangat disakral oleh suatu Islam di muka bumi ini, sudah ada kebudayaan
golongan masyarakat, salah satunya adalah masalah
agama dan budaya. Agama dan kebudayaan adalah 37
Baihaqi Annizar, Hubungan agama dan budaya, http://
dua hal yang sangat dekat di masyarakat. Bahkan baihaqi-annizar.blogspot.co.id/2015/03/hubungan-agama-dan-
ada sebagian masyarakat mengartikan bahwa kebudayaan.html, dikutip 04-12-2016, pukul 04:50 WIB.
38
Zulkarnain Dali: Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, dan Budaya 55

yang telah berkembang sebelumnya. Tentu dari Hal ini sebagai yang disebut pada kaidah fiqh
kebudayaan tersebut ada yang mengandung ke- yaitu “ al adatu muhkamatun “ artinya “adat
baikan dan ada yang mengandung keburukan atau kebiasaan dapat dijadikan sebagai hukum”
kebatilan. bahwa adat istiadat dan kebiasaan suatu
Adat istiadat dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat, yang merupakan bagian dari
suatu masyarakat bisa juga mengandung unsur budaya manusia, mempunyai pengaruh di
kebaikan pada sisi kehidupan manusia, yang dalam penentuan hukum. Tetapi perlu diingat,
tidak ada nash agamanya, kecuali pengarahan kaidah tersebut hanya berlaku pada hal yang
terhadap tujuan yang umum. Ketika itulah peran belum ada nashnya dalam al-quran maupun
akal melakukan ijtihad untuk mencari kehendak sunnah Rasul.
Ilahi, dalam segala hal yang berkaitan dengan 2) Akulturasi kebudayaan
kehidupan manusia. Mungkin bisa dikatakan Adapun maksud dari akulturasi kebudayaan
bahwa adat istiadat atau kebudayaan ataupun di atas adalah, bahwa ada tradisi masyarakat
tradisi yang kebaikannya adalah kehendak Ilahi, yang bertentangan dengan ajaran Islam,
ia dapat dianggap sebagai hukum agama yang namun tradisi tersebut tetap dilaksanakan
disandingkan dengan tatanan agama secara tetapi dimasukan ajaran Islam. Misalnya,
menyeluruh, meliputi berbagai bidang kehidupan. melaksanakan upacara tujuh hari orang me-
Pada saat itulah kenyataan hidup berperan dalam ninggal ataupun empat puluh hari orang
memahami agama berdasarkan tradisi yang baik. meninggal. Upacara semacam itu tidak
Ia dianggap sebagai bagian agama ketika tidak ada ada tuntunannya dalam Islam, tetapi Islam
nash yang berkaitan dengannya, dan ketika tidak mencoba merekonstruksi upacara-upacara
bertentangan dengan nash yang ada.39 tersebut agar menjadi lebih Islami, yaitu
Islam dan kebudayaan memiliki keterkaitan dengan pembacaan kitab suci Alquran pada
antara yang satu dengan yang lain. Ajaran Islam saat pelaksanaan upacara-upacara tersebut.
memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan Sehingga acara tersebut bisa bernilai ibadah.
kehendak Allah SWT, sedangkan kebudayaan adalah 3) Kebudayaan yang bertentangan dengan syariat
realitas keberagamaan umat Islam. Kebudayaan Islam
dapat pula digunakan untuk memahami agama yang
Kebudayaan yang bertentangan sebagaimana
terdapat pada tataran agama yang tampil dalam
yang disebutkan pada point ketiga di atas
bentuk formal yang menggejala di masyarakat.
kebudayaan yang mana nash atau dalilnya
Pengamalan agama yang terdapat di masyarakat
tidak terdapat dalam al-quran maupun sunnah
tersebut adalah hasil penalaran para penganut
Rasul, tradisi itu juga bertentangan norma,
agama dari sumber agama yaitu wahyu. Salah satu
hukum, adat, sopan santun dan menimbulkan
contohnya yaitu ketika kita membaca kitab fiqih,
keresahan dalam kehidupan masyarakat.
kitab fiqih tersebut merupakan pelaksanaan dari nash
Misalnya, melakukan kegiatan perjudian dan
Al-quran maupun hadist yang melibatkan penalaran
mabuk-mabukan pada suatu hajatan.
dan kemampuan manusia. Pelaksanaan fiqih
dalam kehidupan sehari-hari itu berkaitan dengan Beberapa uraian dan contoh yang telah di-
kebudayaan yang berkembang di masyarakat tempat sampaikan di atas merupakan sebagian kebudayaan
agama tersebut berkembang. Dengan pemahaman yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga
terhadap kebudayaan tersebut seseorang akan dapat umat Islam tidak dibolehkan mengikutinya. Islam
mangamalkan ajaran agama tersebut.40 melarangnya, karena kebudayaan seperti itu
merupakan kebudayaan yang tidak mengarah
Didalam ajaran agama Islam ada beberapa jenis
kepada kemajuan adab, dan persatuan, serta
kebudayaan, antara lain sebagai berikut;41
tidak mempertinggi derajat kemanusiaan serta
1) Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan akan menimbulkan kerusuhan dan konflik dalam
ajaran Islam kehidupan masyarakat.

39
Penutup
Al-majid,PemahamanIslam antara rakyu dan wahyu,
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1997) h.73. Maka dari beberapa penjelasan di atas
40
Nata Abdullah, Metodologi Studi Islam,(Jakarta:PT mengenai hubungan manusia, masyarakat, dan
Raja Grafindo Persadaa,2004) h.49
41 budaya dalam perspektif Islam dapat ditarik
56 NUANSA Vol. IX, No. 1, Juni 2016

tempat atau posisi tersendiri, agama dan budaya Baihaqi Annizar, Hubungan agama dan budaya,
tidak dapat disamaratakan. Agama merupakan http://baihaqi-annizar.blogspot.co.id/2015/03/
wahyu yang berasal secara langsung dari Allah hubungan-agama-dan-kebudayaan.html, dikutip
melalui perantara Malaikat dan Nabi, sumber 04-12-2016, pukul 04:50 WIB.
ajaran agama jelas yaitu kitab suci al-quran dan Bintu Syati, Aisyah. Manusia Dalam Perspektif AL-
sunnah Rasul SAW. Sedangkan budaya merupakan Qur’an. (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999).
hasil karya dan pemikiran umat manusia, yang
Bintu Syati, Aisyah, Manusia Dalam Perspektif AL-
dilatarbelakangi oleh realitas dikehidupan mereka.
Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.
Agama mendorong manusia untuk menjadi
Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Kamus Besar
manusia yang berbudaya, dalam arti mendorong
Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007.
manusia untuk berbudaya yang baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dan syariat Islam. Agama Departemen Republik Indonesia, Al-quran dan ter-
bisa memasuki suatu tradisi, jika tradisi tersebut jemahan, Semarang : PT. Karya Toha Putra, 2002.
menyimpang dari ajaran syariat Islam, sebagaimana Hidayat, Komarudin, Masyarakat Agama dan
yang dijelaskan di atas, namun budaya tidak bisa Agenda Penegakkan Masyarakat Madani,
memasuki ranah agama. Karena agama memiliki dalam Membangun masyarakat madani menuju
tempat atau kedudukan yang lebih tinggi. Indonesia Milenium ke-3, Yogyakarta : Aditya
Selain itu, perlu ditegaskan bahwa Islam Media, 1999.
tidak sama sekali menolak tradisi atau budaya Jalaluddin, Teologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Grafindo Persada, 2003.
Dalam penetapan hukum Islam dikenal salah Joko, Tri Prasetya, dkk. Ilmu Budaya Dasar, MKDU,
satu cara melakukan ijtihad yang disebut ‘urf, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.
yakni penetapan hukum dengan mendasarkan M. Sirajuddin, Wacana Hukum Islam Lintas Budaya,
pada tradisi yang berkembang dalam masyarakat. Bogor: PT. IPB Press, 2014.
Dengan cara ini berarti tradisi dapat dijadikan
M. Syafi’i Anwar, Islam dan Demokrasi dalam
dasar penetapan hukum Islam dengan syarat tidak
Wacana masyarakat madani, dalam membangun
bertentangan dengan ajaran Islam yang tertuang
masyarakat madani menuju Indonesia baru
dalam al-Quran dan sunnah Nabi Mujhammad
milenium ke-3, Yogyakarta : Aditya Media, 1999.
SAW. Selama tradisi yang dilakukan oleh manusia/
masyarakat tidak bertentangan dengan ajaran Islam Mukti Ro’uf, Abdul, Manusia Super, Pontianak:
maka tradisi-tradisi seperti itu dapat dilakukan STAIN Pontianak Press, 2008.
dan dikembangkan. Sebaliknya, jika bertentangan Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta:
dengan ajaran Islam, maka tradisi-tradisi itu harus Logos Wacana Ilmu, 1997.
ditinggalkan dan tidak boleh dikembangkan. Sunarto, Kamanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1996.
Daftar Pustaka Shihab, Qurais, Wawasan Al-Quran, Bandung:
Abdulsyani, Sosiologi, Skematika teori, dan Mizan, 1996.
Terapan,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007. Shomad, Abd, Hukum Islam, Penormaan Prinsip
Al-Majid,PemahamanIslam antara rakyu dan wahyu, Syari’ah Dalam Hukum Indonesia, edisi revisi,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997. Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2012.
Abdullah, Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta:PT Wahyu, Ramdani, Ilmu Sosial Dasar (ISD), Bandung:
Raja Grafindo Persadaa,2004. Pustaka Setia, 2007.
Wismulyani, Endar, Jejak Islam di Nusantara, Cet
1, Klaten: Cempaka Putih,2008.

Anda mungkin juga menyukai