Tugas Kombis
Tugas Kombis
a. Judul
b. Latar belakang (alasan mengapa ide/solusi tersebut yang di pilih, visi dan
misi untuk ke depannya)
c. Pembahasan (penjabaran ide atau solusi yang anda tawarkan)
d. Kesimpulan
wahdini88@gmail.com
Subjek Email: Tugas Kombis Kelas AC1_Nama Lengkap
Deadline 1x24 jam
Jawaban Studi Kasus 1
KORUPSI
Latar Belakang
Korupsi merupakan ancaman global di dunia dikarenakan adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah atau pihak-pihak terkait untukkepentingan pribadi yang sangat merugikan. Indonesia
merupakan negarayang identik dengan tindakan korupsi , hal ini disebabkan karena buruknyamoral para pemimpin bangsa yang melakukan penyimpangan terhadapkepercayaan masyarakat.Tindakan korupsi
dirasakan semakin buruk di negara kita ini, makadari itu banyak dilakukan upaya-upaya pemberantasan korupsi tetapi faktanyamasih banyak ditemukan para pejabat yang melakukan tindakan tersebut.Salah
satu upaya yang memang sedang gencar-gencarnya dilakukan adalah melalui pendidikan, hal ini mengarah pada pokok pembahasan kita yaitu “Pendidikan Anti Korupsi” Pendidikan anti korupsi ini
dimaksudkan untuk membentuk moralyang lebih baik bagi para generasi muda agar mereka tidak menjadi bibit-bibit koruptor di negara kita. Seharusnya memulai pendidikan anti korupsi sedini mungkin
agar mereka mengerti bagaimana dampak besar korupsi di indonesia. Jadi, kita dapat melakukan.
Pembahasan
Korupsi merupakan penyalahgunaan kewenangan oleh pihak pribadimaupun kelompok.Dari segi hukum memandang bahwa korupsi merupakan kejahatan (crime) koruptor oleh karenanya yang harus
dilakukan oleh pemerintahadalah menindak para koruptor dengan jerat-jerat hukum serta memberantaskorupsi dengan memperkuat perangkat hukum seperti undang-undang danaparat hukum.Segi politik
memandang bahwa korupsi cenderung terjadi di ranah politik, khususnya korupsi besar (grand corruption) dilakukan oleh para politisi yang menyalahgunakan kekuasaan mereka.Segi sosiologi memandang
bahwa korupsi adalah sebuah masalahsosial. Korupsi terjadi di semua sektor dan dilakukan oleh sebagian besarlapisan masyarakat, maka dianggap sebagai penyakit sosial.Segi agama memandang bahwa
korupsi terjadi sebagai dampak darilemahnya nilai-nilai agama dalam diri individu, dan oleh karenanya upayayang harus dilakukan adalah memperkokoh nilai-nilai keagamaan dalam diri individu dan
masyarakat.
Kesimpulan
Gerakan anti-korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruhkomponen bangsa untuk mencegah peluang terjadinya perilaku koruptif.Dengan kata lain gerakan anti-korupsi adalah suatu gerakan
yangmemperbaiki perilaku individu (manusia) dan sistem untuk mencegahterjadinya perilaku koruptif. Diyakini bahwa upaya perbaikan sistem (sistemhukum dan kelembagaan serta norma) dan perbaikan
perilaku manusia (moraldan kesejahteraan) dapat menghilangkan, atau setidaknya memperkecil peluang bagi berkembangnya korupsi di negeri ini.Upaya perbaikan perilaku manusia antara lain dapat
dimulai denganmenanamkan nilai-nilai yang mendukung terciptanya perilaku anti-koruptif. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain adalah kejujuran, kepedulian,kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab,
kerja keras, kesederhanaan,keberanian, dan keadilan. Penanaman nilai-nilai ini kepada masyarakatdilakukan dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan kebutuhan.Penanaman nilai-nilai ini juga penting
dilakukan kepada mahasiswa.Pendidikan anti- korupsi bagi mahasiswa dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain kegiatan sosialisasi, seminar, kampanye atau bentuk-bentukkegiatan ekstra
kurikuler lainnya. Pendidikan anti korupsi juga dapat diberikandalam bentuk perkuliahan, baik dalam bentuk mata kuliah wajib maupun pilihan.