Anda di halaman 1dari 18

PUPUK

ORGANIK
PENGERTIAN PUPUK

Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu


atau lebih unsur hara yang diberikan pada tanaman
atau media tanam untuk mendukung proses
pertumbuhannya agar bisa berkembang secara
maksimal.
FUNGSI PUPUK
Fungsi pupuk adalah sebagai sumber unsur hara
tambahan atau pengganti yang diperlukan tanaman untuk
mendukung pertumbuhannya. Pupuk juga bisa
dipergunakan untuk memperbaiki struktur tanah agar
layak digunakan sebagai media tanam.
JENIS-JENIS PUPUK
 Berdasarkan asalnya terdiri atas pupuk alam dan pupuk buatan.
● Pupuk alam adalah pupuk yang yang terbuat dari bahan yang berasal dari alam. Contoh pupuk alam adalah pupuk
kompos, pupuk kandang, pupuk guano dll.
● Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan merekayasan bahan dari alam melalui proses fisika dan
kimia. Contoh pupuk buatan adalah Pupuk Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dll

 Berdasarkan senyawanya terdiri atas pupuk organic dan apupuk anorganik.


● Pupuk Organik adalah pupuk yang memiliki kandungan senyawa organik. Pupuk organik kebanyakan berasal dari
alam, yang terproses alami atau dengan rekayasa. Contoh pupuk organik adalah pupuk kompos, pupuk kandang,
pupuk guano dll.
● Pupuk Anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik. Pupuk anorganik kebanyakan merupakan pupuk
buatan, maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia. Contoh pupuk anorganik adalah Pupuk NPK, Pupuk
Urea, Pupuk TSP, Pupuk ZA dll.

 Berdasarkan bentuknya pupuk terdiri atas pupuk padat dan pupuk cair.
● Pupuk Padat adalah pupuk yang memiliki bentuk fisik padatan dengan kelarutan yang beragam. Kebanyakan
merupakan pupuk yang menganduk unsur hara makro. Contoh pupuk padat adalah pupuk tablet, pupuk briket, pupuk
granul, dll.
● Pupuk Cair adalah pupuk yang memiliki bentuk fisik cair. Kebanyakan merupakan pupuk yang mengandung unsur
hara makro dan mikro.
JENIS-JENIS PUPUK
 Berdasarkan jumlah unsur haranya pupuk terdiri atas pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
● Pupuk Tunggal adalah pupuk yang mengandung satu macam unsur hara saja. Kebanyakan merupakan kandungan
unsur hara makro primer. Contoh pupuk tunggal adalah pupuk urea yang mengandung unsur hara N, pupuk TSP
yang mengandung unsur hara P, dll.
● Pupuk Majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa macam unsur hara. Contoh pupuk majemuk adalah
pupuk NPK yang mengandung unsur hara nitrogen, phosphorus, dan potassium

 Berdasarkan aplikasinya pupuk terdiri atas pupuk daun dan pupuk akar.
● Pupuk Daun adalah pupuk yang diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman. Kebanyakan memiliki
kandungan unsur hara mikro.
Pupuk daun merupakan jenis pupuk yang khusus diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada permukaan daun.
Kebanyakan pupuk daun memiliki kandungan unsur hara mikro.
● Pupuk Akar adalah pupuk yang diaplikasikan dengan cara disebar atau dibenamkan pada tanah disekeliling tanaman
agar mudah diserap oleh akar. Kebanyakan pupuk akar memiliki kandungan hara makro.

 Berdasarkan pelepasan unsur haranya terdiri atas pupuk fast release dan pupuk slow release.
● Pupuk Fast Release adalah pupuk yang melepaskan kandungan unsur haranya secara cepat agar bisa langsung
diserap oleh tanaman.
● Pupuk Slow Release adalah pupuk yang melepaskan kandungan unsur haranya secara lambat agar bisa diserap oleh
tanaman secara bertahap.
JENIS-JENIS PUPUK
 Berdasarkan macam unsur haranya terdiri atas pupuk makro, pupuk mikro dan pupuk makro mikro.
● Pupuk makro adalah pupuk yang hanya mengandung unsur hara makro saja.
● Pupuk mikro adalah pupuk yang hanya mengandung unsur hara mikro saja
● Pupuk makro mikro adalah pupuk yang hanya mengandung unsur hara makro dan mikro.

 Berdasarkan reaksi fisiologinya terdiri atas pupuk masam, pupuk basa dan pupuk netral
● Pupuk Masam adalah pupuk yang meningkatkan kemasaman tanah atau menurunkan pH tanah. Contoh pupuk
masam adalah ZA /ammonium sulfat.
● Pupuk Basa adalah pupuk yang menyebabkan tanah menjadi lebih basa atau miningkatkan pH tanah. Contok pupuk
basa adalah natrium nitrat.
● Pupuk Netral adalah pupuk yang tidak menyebabkan perubahan kemasaman atau kebasaan tanah. Contoh pupuk
basa adalah ammonium nitrat.
PEMUPUKAN IDEAL
Pemupukan ideal adalah pemupukan yang mampu menciptakan tanaman sehat, mampu
menyerap semua unsur yang dibutuhkan (13-18 macam). Selama ini hanya 3-4 macam hara
saja yang biasa diberikan dalam bentuk pupuk (misal : N, P, K, Mg), sisanya diserahkan
penuh kepada alam untuk menyediakannya.

Pemupukan yang ideal merupakan fungsi dari beberapa faktor, yaitu : faktor tanah, faktor
pupuk, faktor tanaman, dan faktor teknik aplikasi, artinya bahwa keberhasilan pemupukan
akan dapat dicapai jika tindakannya dilaksanakan dengan memperhitungkan sifat-sifat
tanah, iklim, sifat tanaman (komoditas, klon, umur, hara daun), sifat pupuk (jenis, jumlah
dan komposisinya), dan cara aplikasi yang tepat.
PUPUK
ORGANIK
Pengertian pupuk organic
Pupuk organik dapat berasal dari bermacam-macam
sisa tumbuhan baik segar maupun yang telah
dikeringkan. Pilihan bahan untuk cara membuat pupuk
organik cair sangat beragam dan dapat dipilih sesuai
kebutuhan tanaman.
PUPUK ORGANIK CAIR
Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair. POC
dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi
sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun
kotoran hewan atau manusia.

Mengapa pupuk organik cair lebih baik dari pada pupuk organik padat?
Pupuk organik cair lebih mudah tersedia, tidak merusak tanah dan tanaman, serta
mempunyai larutan pengikat sehingga jika diaplikasikan dapat langsung
digunakan oleh tanaman, selain itu dapat diberikan melalui akar maupun daun
tanaman karena unsur haranya sudah terurai sehingga mudah diserap oleh
tanaman
MANFAAT PUPUK ORGANIK CAIR

1. Memperbaiki Fisik Tanaman


2. Meningkatkan Produktivitas Tanaman
3. Menggemburkan dan Memperbaiki Tanah
4. Mencegah Datangnya Hama Tanaman
5. Efektif Bagi Pertanian dengan Sistem Hidroponik
6. Sumber Makanan yang Mudah Diserap Tanaman
JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK CAIR
1. Pupuk Organik Cair Nasi Basi
Bahan-bahan:
● 1 kg nasi basi (nasi harus benar-benar dalam keadaan basi untuk mendapatkan hasil terbaik).
● 1 liter air.
● 5 sendok makan gula pasir.

Peralatan:
● 2 botol air mineral berukuran 1.5 liter.

Cara membuat:
● Masukkan nasi basi ke dalam botol air mineral
● Di tempat terpisah, larutkan gula dan air. Gula berfungsi sebagai makanan bagi mikroorganisme yang
ada pada nasi basi.
● Tuangkan air ke dalam nasi basi tadi. usahakan masih ada sisa ruang untuk udara di dalam botol.
● Tutup botol rapat-rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
● Setelah dua hari, buka sedikit tutup botol agar udara di dalamnya keluar. Rapatkan kembali dan kocok
hingga nasi dan air bercampur menjadi larutan. Lalu longgarkan tutup botol dan simpan kembali larutan.
● Di hari ketujuh cara membuat pupuk organic cair ini sudah selesai dan POC dari nasi basi sudah bisa
dipanen. Saring larutan dan simpan di dalam botol dan longgarkan sedikit tutupnya.
JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK CAIR
2. Pupuk Organik Cair dari Kotoran Hewan
Bahan-bahan:
● 1 kg Kotoran hewan ternak.
● Jika tidak mempunyai kotoran hewan ternak, Anda bisa memanfaatkan 1 liter urine kelinci, sapi atau
kambing.
● 2 liter air.
● 30 ml EM4 atau 1% dari total larutan.
● 30 gram gula pasir yang dilarutkan dengan sedikit air.

Peralatan:
● Sekop atau cangkul berukuran kecil.
● Ember sebagai tempat penyimpanan yang tertutup.

Cara membuat pupuk organik cair dari kotoran hewan:


● Aduk kotoran hewan dengan air hingga rata dan larut sempurna.
● Tambahkan EM4 (bubuk fermentasi) dan gula pasir, lalu aduk kembali hingga merata.
● Tempatkan pada ember dan tutup, lalu letakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari.
● Setiap 3 hari sekali larutan dibuka dan diaduk.
● Setelah 3 minggu pupuk organik cair bisa dipanen. Endapannya dapat digunakan sebagai pupuk organik
padat.
JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK CAIR
3. Pupuk Organik Cair dari Cucian Beras
Bahan-bahan:
● 1 liter air cucian beras dari pencucian pertama.
● 1 tutup botol EM4 (bubuk fermentasi) yang bisa Anda beli dari toko bahan
pertanian.
● 20 gram (1 sendok makan) gula pasir.

Peralatan:
● 1 buah botol air mineral berukuran 1.5 liter.

Cara membuat pupuk organik cair dari air cucian beras:


● Larutkan gula pasir dengan sedikit air cucian beras.
● Masukkan larutan ke dalam botol air mineral.
● Tambahkan sisa air cucian beras dan EM4.
● Simpan di tempat gelap dan bersuhu ruang selama 1-2 minggu hingga bisa
dipanen.
JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK CAIR
4. Pupuk Organik Cair dari Kulit Buah-Buahan
Bahan-bahan:
● 100 gram kulit dan sisa buah-buahan.
● 1 liter air bersih.
● 1 tutup botol EM4 atau bubuk fermentasi.
● 20 gram gula pasir.

Peralatan:
● Pisau dan talenan.
● 1 buah botol berukuran 1.5 liter.

Cara membuat pupuk organik cair dari kulit buah buahan:


● Potong-potong kecil kulit dan sisa buah-buahan.
● Larutkan gula pasir dengan sedikit air di dalam botol.
● Masukkan kulit buah, EM4 dan sisa air ke dalam botol.
● Kocok hingga semua bahan menyatu.
● Tutup ketat botol dan simpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari
● Setelah 1 hari, buka tutup botol untuk membuang gas dan tutup kembali dengan
kondisi longgar.
● Setelah 14 hari pupuk bisa dipanen, dengan ciri aroma yang keluar dan menguat
seperti aroma tapai.
KELEBIHAN & KEKURANGAN PUPUK ORGANIK CAIR

Kelebihan Pupuk Organik Cair Kekurangan Pupuk Organik Cair

Lebih hemat biaya karena bahannya Kandungan unsur hara yang tidak selengkap
sederhana dan bisa didapatkan gratis dari pupuk kimia. Tergantung bahan yang digunakan
lingkungan sekitar.

Lebih ramah lingkungan karena tanpa Membutuhkan waktu 7-14 hari hingga bisa
bahan kimia. Sekaligus mendukung digunakan. Tidak sepraktis pupuk kimia yang
gerakan zero waste. bisa dibeli dan langsung dipakai.

Cara membuat pupuk organik cair mudah Masa pakai hanya maksimal 6 bulan bahkan
dan sederhana. Bahkan bisa dilakukan di lebih pendek lagi jika proses penyimpanan
rumah bersama anak-anak. kurang tepat.

Lebih cepat diserap tumbuhan Rentan terbuang karena erosi


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PUPUK KIMIA
Kelebihan atau dampak positif dari
penggunaan pupuk kimia ini adalah dapat
menyuburkan tanah yang tidak subur dengan
tepat. Ini disebabkan oleh unsur hara pada
pupuk kimia yang penting bagi tanaman,
seperti nitrogen, fosfor, kalium, belerang, dan Kekurangan dan dampak negatif dari penggunaan
magnesium. Usur hara yang terkandung pupuk kimia adalah dapat menyebabkan
dalam pupuk kimia juga lebih cepat terurai peningkatan keasaman tanah. Ini karena mineral
dan mudah diserap oleh tumbuhan. yang tidak dimanfaatkan mampu bereaksi dengan
air yang ada di tanah membentuk senyawa asam.
Maka, perlu adanya penilaian terhadap status
nutrisi dari tanah dan tanaman sebelum
memberikan pupuk kimia.
ADA YANG BERTANYA?
OM SANTI, SANTI,
SANTI OM

Anda mungkin juga menyukai