Anda di halaman 1dari 23

Pokok

Pokok Bahasan
Bahasan 11
11

'Pengkondisian
'Pengkondisian operant/instrumental‘
operant/instrumental‘
(Operant
(Operant Conditioning)
Conditioning)
Operant Conditioning
• Diperkenalkan oleh
Burrhus Frederic Skinner
• Dilahirkan pada tahun
1904 di sebuah kota kecil
bernama Susquehanna,
Pennsylvania
• Wafat pada tahun 1990
setelah terserang
penyakit leukemia 1904-1990
1904-1990
Tiga Asumsi Dasar Skinner
1. Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu
(behavior is lawful). Walaupun mengakui bahwa
perilaku manusia adalah organisme yang
berperasaan dan berpikir, namun Skinner tidak
mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia
dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan
mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-
motif internal.
2. Perilaku dapat diramalkan (behavior can be
predicted). Perilaku manusia (kepribadiannya)
menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-
kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia
objektif dimana individu tersebut mengambil
bagian.
3. Perilaku manusia sapat dikontrol
(behavior can be controlled). Perilaku
dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan
kejadian atau situas-situasi antaseden
yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial
dan fisik di lingkungan sangat penting
dalam menentukan perilaku.

Penelitian operant conditioning dilakukan


Skinner dengan objek burung merpati
dan tikus dimasukan ke dalam kotak
Skinner (Skinner box);
Kotak Skinner
Ketika seekor tikus dalam kotak
Skinner menekan tuas yang ada di
dalam kotak, kapsul makanan
ataupun tetesan air keluar secara
otomatis. Foto ini menunjukkan
Skinner tengahbekerja dengan
salah satu kotaknya.
Dalam pengkondisian operan,
menguat atau melemahnya
perilaku tergantung pada
konsekuensi yang mengikutinya.
Respons-respons yang terbentuk di
sini biasanya bukan sesuatu yang
sifatnya refleks dan lebih rumit
dibandingkan yang terjadi di
kondisioning klasik.
Penelitian ini sering kali disebut
sebagai “behaviorisme radikal.”
Dalam analisis pengikut Skinner, reinforcement
memperkuat atau meningkatkan kemungkinan
terjadinya respons dan hukuman memperlemah atau
menurunkan kemungkinan terjadinya respons.

Konsekuensi langsung dari sebuah respons biasanya memiliki


dampak dan pengaruh lebih besar pada respons dibandingkan
dengan konsekuensi yang ditunda.
 Reinforcement primer
Ketika reinforcement memiliki karakteristik alami
untuk memperkuat perilaku (karena memenuhi
kebutuhan biologis)
 Reinforcement sekunder
Ketika reinforcement memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kemungkinan terjadinya respons
melalui asosiasi dengan reinforcement lainnya.
Misalnya: tepukan di punggung, pujian, dll
Reinforcement dan hukuman
dapat bersifat positif
ataupun negatif, tergantung
pada apakah konsekuensinya
melibatkan diberikan atau
dihilangkannya stimulus.
Dalam reinforcement positif,
sesuatu yang menyenangkan
mengikuti sebuah respons;
dalam reinforcement
negatif, sesuatu yang tidak
menyenangkan dihilangkan.
Contoh reinforcement (penguatan)
positif:
Jika seseorang yang anda temui
tersenyum kepada anda setelah anda
menyapanya, “hai, apa kabar?” dan anda
terus berbicara, senyum tersebut telah
menguatkan anda untuk berbicara
Contoh reinforcement negatif : ketika
ayah mengomel menyuruh anda
membersihkan garasi, dan tetap
mengomel sampai garasi dibersihkan,
respon anda membersihkan garasi
menghilangkan rangsangan yang tidak
menyenangkan (omelan)
Dalam hukuman positif, sesuatu
yang tidak menyenangkan
mengikuti respons, sedangkan
dalam hukuman negatif,
sesuatu yang menyenangkan
dihilangkan.
Shaping (Pembentukan Respon)
 Digunakan untuk melatih perilaku yang
kemungkinannya kecil untuk terjadi secara
spontan.
 Reinforcement diberikan untuk setiap successive
approximation menuju respons yang diharapkan
hingga akhirnya respons yang diharapkan dapat
dicapai.

Teknik-teknik pembelajaran perilaku seperti


shaping, memiliki banyak penerapan yang
berguna. Monyet-monyet telah dilatih untuk
membantu para pemiliknya yang lumpuh
untuk membukakan pintu, membantu
memberi makan, dan membalikkan halaman
buku. ”Kuda penuntun” berukuran mini
dalam gambar membantu orang buta
menyusuri jalanan kota. Perhatikan sepatu
sneakers keren yang dipakai kuda tersebut!
Penjadwalan Reinforcement
1. Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan)
Setiap kali tingkah laku yang dikehendaki muncul
akan diberi penguat. Pemberian penguat dapat
diatur, tidak kontinu terus-menerus tapi selang-
seling berdasarkan waktu (interval) maupun
perbandingan (ratio).
2. Fixed Interval (Interval Tetap)
Pemberian penguat berselang teratur, misalnya
setiap 5 menit.
3. Variabel Interval (Interval berubah)
Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak
tentu, tetapi jumlah atau rata-rata penguat yang
diberi sama dengan pengaturan tetap.
.
4. Fixed Ratio (Perbandingan tetap)
Mengatur pemberian penguat sesudah respon
yang dikehendaki muncul yang kesekian kalinya.

5. Variabel ratio (perbandingan berubah)


Memberikan penguat secara acak sesudah
beberapa kali patukan dengan rata-rata sama
dengan fixed ratio.

Namun demikian, partial reinforcement membuat sebuah respons


tahan terhadap extinction (dan karenanya membantu menjelaskan
tetap munculnya perilaku takhayul).
Perilaku takhyul adalah suatu respon dapat berhubungan dengan
penguatnya secara kebetulan tanpa menunjukkan hubungan sebab-
akibat yang jelas. Walaupun respon tersebut tidak nyata-nyata
menghasilkan penguatan yang dimaksud, ternyata hubungannya
sangat kuat.
Generalisasi dan Diskriminasi
 Generalisasi stimulus (stimulus generalization)
adalah proses timbulnya respon dari stimulus yang
mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan
respon tersebut.

 Diskriminasi stimulus (stimulus discrimination)


adalah kemampuan untuk membedakan stimulus,
sehingga stimulus tersebut tidak direspon walaupun
mirip dengan stimulus yang diberi penguat.
 Generalisasi dan diskriminasi sangat penting
sebagai sarana belajar dalam menghadapi berbagai
situasi baik situasi yang sama maupun situasi yang
berbeda.
Kondisioning Operant dalam
Kehidupan Nyata
Modifikasi perilaku, penerapan prinsip-prinsip
kondisioning operant, telah digunakan dengan
sukses pada berbagai situasi, tetapi
reinforcement dan hukuman keduanya memiliki
kekurangan.

Orang biasa dapat belajar menerapkan


prinsip-prinsip pembelajaran perilaku.
Pada gambar sebelah kiri, seorang
reinforcement polisi di Palo Alto,
California, memberikan reinforcement
pada mereka yang taat aturan lalu
lintas dengan memberikan sertifi kat
hadiah pada pejalan kaki. Pada gambar
sebelah kanan,seorang ibu
memperkuat perilaku belajar anak
autisnya dengan memberikan tepuk
tangan.
Hukuman, ketika digunakan
dengan tepat, dapat
menekan munculnya
perilaku yang tidak
diharapkan, termasuk
perilaku kriminal.
Tetapi sering kali hukuman
disalahgunakan, dan dapat
saja dengan tidak sengaja
memberikan dampak yang
tidak diharapkan.
Token Ekonomi
Token ekonomi atau tabungan
kepingan adalah pemberian
satu kepingan (atau satu
tanda, satu isyarat ) sesegera
mungkin setiap kali setelah
perilaku sasaran muncul.
Kepingan-kepingan ini
nantinya dapat ditukar dengan
benda atau aktivitas pengukuh
yang diingini oleh subyek.
Silahkan di tonton video berikut ini
1. https://www.youtube.com/watch?
v=I_ctJqjlrHA
2. https://www.youtube.com/watch?
v=FuObgM9zPGc

Tugas :
Buatlah Kesimpulan berdasarkan 2 eksperimen
yang dilakukan pada video diatas dengan
menggunakan teori dari skinner

Anda mungkin juga menyukai