Anda di halaman 1dari 9

Su rv e i Kelompok 9

- AliviaNabilla

l i s m e , (200205050)

me ta b o - Yuni Permata

T P d a n Fajarwati
(200205057)

k l u s A
Si t i k a S e l
n e rg e
B io e
Survai Metabolisme
Metabolisme adalah aktifitas sel yang amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan mencakup
berbagai kerjasama banyak sistem multienzim. Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik :
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari linkungan
atau dari energi solar
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekursor unit pembangun bagi makromolekul sel
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein, asam nukleat, lipida,
polisakarida, dan komponen sel lain
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus sel
Metabolisme terdiri dari lintas katabolik (penguraian)
dan lintas anabolik (pembentukan)
Terdapat dua fase pada metabolisme antara : katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme merupakan fase metabolisme yang bersifat menguraikan, yang
menyebabkan molekul organik nutrien seperti karbohidrat, lipid, dan protein
yang datang dari lingkungan atau dari cadangan makanan sel itu sendiri terurai
di dalam reaksi-reaksi bertahap menjadi produk akhir yang lebih kecil dan
sederhanan, seperti asam laktat, CO2, dan amonia.

Pada anabolisme, yang juga disebut biosintesis, fase pembentukan atau


sintesis dari metabolisme, molekul pemula atau unit pembagun yang lebih
kecil disusun menjadi makromolekul besar yang merupakan komponen sel,
seperti protein dan asam nukleat. Kataboliseme dan anabolisme menjadi
bersamaan di dalam sel dan kecepatan prosesnya diatur sendiri-sendiri.
Tahap utama katabolisme aerobik
Terdapat perbedaan – perbedaan penting di antara lintas katabolisme dan
anabolik yang berhubungan

Pertama, lintas yang terjadi pada Kedua, bagi perbedaan lintasan di dalam
proses degradasi biomolekul mungkin jalur katabolik dan anabolik yang saling
tidak dapat mencukupi kebutuhan berhubungan. Jika hanya satu lintasan
energi bagi biosintesa. Degradasi yang dipergunakan secara dapat balik
molekul organik yang kompleks pada kedua arah jalur, penurunan
biasanya merupakan proses “ kecepatan proses katabolik dengan
menurun”, terjadi dengan melepaskan menghambat satu diantaraenzim yang
energi, sedangkan biosintesis adalah terlihat juag akan menghambat prose
proses “menaik”, yg memerlukan biosintesa yang bersangkutan.
energi.
ATP Membawa energi dan reaksi anabolik

Molekul nutrient yang kompleks seperti glukosa mengandung banyak energi potensial karna derajat tingkat
struktual yang tinggi. Jika molekul, glukosa terurai oleh oksidasi membentuk produk akhir kecil yang sederhana
CO2 dan H2O, banyak energi bebas yang dilepas dan menjadi tersedia bagi reaksi lain.

Metabolisme sekunder

Lintas metabolik pertama, tempat terubahnya zat makanan sel yang berukuran relatif besar: karbohidrat, lemak,
dan protein. Pada lintasan utama ini aliran metabolit relatif besar. Sebagai contoh, beberapa ratus gram glukosa
dioksidasi menjadi CO2 dan H2O setiap hari oleh orang dewasa. Tetapi terdapat lintas metabolit lain yang
memiliki densitas aliran yang jauh lebih kecil, termasuk pembentukan dan penguraian senyawa dalam jumlah
sedikit. Lintas metabolik sekunder ini terlibat di dalam biosintesis koenzim dan hormon, contohnya yang dibuat
dan dipergunakan hanya dalam jumlah sangat kecil.
Siklus ATP dan bioenergetika sel
Bioenergetika adalah bagian dari biokimia yang bersangkutan dengan transformasi dan penggunaan energi oleh
sel hidup.

Hukum pertama dan kedua termodinamika


- Hukum pertama
Di dalam setiap perubahan fisik atau kimia, jumlah total energi pada lingkugan adalah tetap

- Hukum kedua
Semua perubahan fisika atau kimia cenderung berjalan menuju arah, sedemikian rupa, sehingga energi yang
bermanfaat terurai secara tidak dapat balik (ireversibel) menjadi bentuk acak yang tidak teratur, yang disebut
entropi. Penguraian ini terhenti pada titik keseimbangan. Pada saat ini, entropi yang terbentuk berada pada
tingkat paling maksimum yang dimungkinkan oleh kondisi lingkungan yang bersangkutan.
Terdapat dua jenis energi bermanfaat:
1. Energi bebas, yang merupakan jenis energi yang dapat melakukan kerja pada suhu dan
tekanan tetap.
2. Energi panas, yang dapat melakukan kerja hanya melalui suatu perubahan suhu atau
tekanan.
Perubahan dalam energi bebas, panas, dan entropi di dalam reaksi kimis pada suhu dan
tekanan tetap, yang merupakan kondisi yang terdapat didalam sistem biologis, dihubungkan
satu dengan yang lain secara kuantitatif oleh persamaan
Keterangan :
∆G = perubahan energi bebas pada sistem
yang sedang bereaksi
∆G = ∆H – T ∆S
∆H= perubahan dalam kandungan panas atau
entalpi
T = suhu absolut pada saat proses berlangsung
∆S = perubahan dalam entropi semesta
“ Terimakasih ”

Anda mungkin juga menyukai