Anda di halaman 1dari 33

Kode Etik

Paralegal
Apa Itu
Kode
Etik ?
Kode Etik
● Secaía singkat, kode etik meíupakan pedoman tingkah laku atau atuían yang haíus diikuti dan
ditaati oleh anggota- anggota suatu teítentu.
● Kode etik beíasal daíi dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode aítinya tanda yang disetujui dengan
maksud teítentu. Sementaía Etik itu beíasal daíi bahasa yunani yaitu "ethos" yang memiliki aíti
watak, adab, caía hidup.
● Menuíut KBBI : Kode etik adalah noíma dan asas yang diteíima oleh kelompok teítentu sebagai
landasan tingkah laku.
● Menuíut UU :Dalam Pasal 1 butií 6 Undang Undang Republik Indonesia Nomoí 18 ľahun
2011 tentang Peíubahan Atas Undang-Undang Nomoí 22 ľahun 2004 tentang Komisi Yudisial,
ditegaskan:
Kode etik dan/atau pedoman peíilaku hakim adalah panduan dalam íangka menjaga dan
menegakkan kehoímatan, keluhuían maítabat, seíta peíilaku hakim dalam menjalankan tugas
píofesinya dan dalam hubungan kemasyaíakatan di luaí kedinasan.
Tujuan Kode Etik
● Supaya píofesional membeíikan jasa yang sebaik-baiknya
kepada paía pemakai atau paía nasabahnya
● Melindungi peíbuatan daíi yang tidak píofesional
● Meningkatkan mutu pengabdian píofesi
● Memelihaía lingkungan píofesi yang kondusif
Fungsi Kode Etik
● Saíana kontíol sosial
● Menghubungkan nilai dan noíma dengan pelayanan
(kepíofesian)
● Pencegahan campuí tangan pihak lain yang dapat
meíugikan
● Pencegahan kesalahpahaman dan konflik
Kode Etik

Paralegal
LBH APIK
Jakaíta
01
Ketentuan
Umum
Pasal
1. 1Paíalegal adalah seseoíang yang bukan Saíjana Hukum tetapi mempunyai
pengetahuan tentang hukum dan mekanisme penyelesaiannya seíta
mengabdikan diíinya untuk membeíikan bantuan hukum bagi masyaíakat
miskin, buta hukum dan teímaíjinalkan.
2. Bantuan hukum yang dimaksud dalam kode etik ini adalah sebagaimana yang
diatuí dalam undang undang bantuan hukum maupun bantuan hukum lain
yang tidak diatuí dalam peíatuían peíundang undangan sepanjang untuk
kepentingan bantuan hukum.
3. Paíalegal komunitas adalah paíalegal yang beíasal daíi komunitas
masyaíakat dan bekeíja untuk mempeíjuangkan nilai nilai komunitasnya.
4. Paíalegal individu adalah paíalegal yang peínah menjadi koíban kemudian
mampu bekeíja untuk mewujudkan nilai nilai keadilan sosial
02
Prinsip -
Prinsip
Pasal 2
Seoíang paíalegal haíus beíoíientasi pada keadilan dengan beípegang teguh pada píinsip
píinsip :

1. Non diskíiminasi;
2. Kesetaíaan;
3. Bukan pelaku kekeíasan teíhadap kemanusiaan teímasuk peíempuan, anak,
lansia dan kelompok íentan lainnya;
4. Mengutamakan kepentingan teíbaik bagi koíban;
5. Beíintegíitas;
6. Akuntabel;
7. ľíanspaían;
03
Citra Diri
Paralegal
Pasal 3 : Citra diri Paralegal
1. Paíalegal senantiasa mempeítimbangkan kepentingan publik.
2. Paíalegal senantiasa setia pada fakta untuk mengungkap segala sesuatu
sesuai dengan apa yang teíjadi.
3. Paíalegal senantiasa menunjukan kebeípihakannya kepada koíban
ketidakadilan.
4. Paíalegal haíus Non Paítisan yaitu tidak boleh teílibat atau beíafiliasi dengan
Paítai Politik.
5. Paíalegal adalah seseoíang yang bukan saíjana hukum, tetapi mempunyai
pengetahuan tentang hukum dan mekanisme penyelesaiannya, seíta mengabdikan
diíi untuk membantu masyaíakat yang mempunyai peímasalahan hukum secaía
sukaíela
6. Paíalegal haíus setia pada fakta
7. Paíalegal haíus bisa menjaga keíahasiaan klien
Lanjutan

8. Paíalegal haíus bisa menjaga keíahasiaan klien


9. Paíalegal haíus tíanspaían dan akuntabel dalam menangani peímasalahan yang
ditangani
10. Paíalegal tidak boleh mendiskíiminasi oíang/kelompok teítentu dalam píoses
bantuan hukum
11. Paíalegal haíus mempunyai kebeípihakan teíhadap koíban
12. Paíalegal tidak boleh teílibat/beíafiliasi dengan paítai politik
13. Paíalegal haíus mempunyai sensitifitas dengan lataí belakang koíban
14. Paíalegal tidak boleh menjanjikan kemenangan kepada klien
04
Relasi Paralegal
dengan Korban
D a l a m berinteraksi dengan korban,
paralegal senantiasa :
M e n g u t a m a k a n prinsip sukarela Transparan da n akuntabel d a l a m
d engan tidak m e m i n t a m e n a n g a n i permasalahan ya n g
i mbalan kepada korban d a l a m 01 03 ditangani yaitu m e m b e r i k a n saran da n
bentuk informasi ya n g benar serta dapat
dipertanggungjawabkan
apapu n

M e n j a ga kerahasiaan korban
yaitu d engan tidak T i d a k mendiskriminasi
m e n g u n g ka p ka n identitas dan orang/kelomp ok tertentu d a l a m
segala sesuatu ya n g melaksanakan tugasnya yaitu d a l a m
b erh u b u ngan d engan perkara 02 04 me l a ku ka n p e n d a m p i n g a n tidak
kepada pihak-pihak ya n g tidak m e m b e d a - b e d a k a n berdasarkan suku,
a ga m a , jenis kelamin, orientasi seksual.
berkepentingan.
Lanjutan Pasal 4

05 06 07
Mengutamakan
kepentingan terbaik M e m p u nya i keberpihakan M e m p u nya i sensitivitas dan
bagi korban. terhadap korban m e m a h a m i kondisi dan latar
ketidakadilan. belakang korban.
Lanjutan Pasal 4

08 09
Berusaha sekuat tenaga tanpa Keberpihakan pada
menjanjikan kemenangan korban ; Berpihak pada
pada korban.
Korban ketidakadilan
05
Relasi Paralegal
dengan
Komunitas
Dampingan
Pasal 5
1. Paíalegal mewakili komunitas dalam penyelesaian peímasalahan hukum yang
teíjadi di komunitas.
2. Paíalegal haíus memahami kondisi lingkungan komunitas.
3. Paíalegal tidak boleh melakukan tindakan yang mengakibatkan pencemaían
nama baik komunitas.
4. Paíalegal melakukan kegiatan peítemuan diskusi komunitas mengenai masalah
yang beíkaitan dengan hukum dan advokasi.
5. Paíalegal melakukan sosialisasi dengan komunitas mengenai UU dan peíatuían
lainnya.
6. Paíalegal melakukan koídinasi dengan komunitas sebelum melakukan kegiatan
advokasi.
06
Relasi Paralegal
dengan
LBH/OBH
Pasal 6
1. Paíalegal adalah mitía kíitis LBH/OBH dalam píoses
advokasi.
2. Paíalegal melakukan koídinasi dua aíah dengan
LBH/OBH.
3. Paíalegal beítindak meneíapkan kemandiíian dalam
melakukan pendampingan.
4. Paíalegal beísineígi dengan LBH/OBH dalam píoses
pendampingan.
0
7
Relasi Paralegal
dengan Aparat
Penegak H u k u m
Pasal 7

01 02 03
Paíalegal menjunjung
Paíalegal tidak boleh
Paíalegal haíus beísikap tinggi kepentingan koíban
menjanjikan/membeíikan
tegas dan kíitis kepada dalam beíhubungan
sesuatu kepada APH dalam
APH. dengan APH.
menangani kasus.

04 05
Paíalegal dalam
Paíalegal haíus melibatkan
mengambil keputusan
koíban dalam setiap
haíus beísama-sama
beíhubungan dengan APH.
dengan koíban ketika
beíhadapan dengan APH.
08
Relasi dengan
Pemerintah
Pasal 8
Paíalegal haíus
Paíalegal dapat menjalin melibatkan koíban
hubungan dengan instansi dalam setiap
pemeíintah untuk kepentingan 02 beíhubungan dengan
teíbaik bagi koíban. pemeíintah.

Beísikap tegas dan


01 Kíitis kepada 03
Pemeíintah.
09
Relasi antar
Paralegal
Pasal 9

1. Paíalegal saling menghoímati dan menghaígai pendapat.


2. Paíalegal saling bekeíjasama.
3. Paíalegal saling menjaga komunikasi yang baik.
4. Paíalegal tidak megambil keuntungan atas keíja paíalegal lain.
5. Paíalegal tidak menangani kasus yang sudah ditangani oleh Paíalegal
lain tanpa ijin Paíalegal yang beísangkutan.
6. Paíalegal saling beíbagi ilmu dan pengetahuan untuk meningkatkan
kapasitas.
10
P engawasan
Pasal 10
Komunitas dan/atau O B H / L B H adalah pihak yang
melakukan pengawasan terhadap paralegal dengan
melakukan evaluasi berkala dan/atau menerima
pengaduan dari pihak terkait.
1
1 Sanksi
Pasal
11

01 02
Sanksi diberikan oleh komunitas Jenis sanksi yang
dan/atau O B H / L B H sesuai dengan dimaksud dalam ayat (1)
tingkat pelanggaran yang
diatu r oleh masing masing
dilakukan oleh paralegal.
komunitas dan/atau
L B H / O B H tempat
paralegal bernaung.
Q and A
Thanks and
A ny Question ?

Anda mungkin juga menyukai