Anda di halaman 1dari 14

CORAK

PENAFSIRAN
ULUMUL QUR'AN
Presented by: Kelompok 9
ANGGOTA KELOMPOK

ALIZA PUTRI K NAZILATUL HIDAYAH


234110402155 234110402180

FATHAN RIFQI AL FATIH WAHYU RAFIQI


234110402162 234110402192
MATERI YANG DIBAHAS

'ILMI FIQHI
IJTIMA'I
SUFI TARBAWI
IQTISHADI
ADABI
'ILMI
Penafsiran Al-Qur’an berbasis sains modern yang disebut
dengan istilah al-tafsir al-‘ilmy adalah salah satu bentuk
atau corak penafsiran Al-Qur’an. Dari segi bahasa
(etimologis), al-tafsiral-‘ilmy berasal dari dua kata: “al-
tafsir” dan “al-‘ilmy” kata ‘ilm (ilmu) yang berarti yang
ilmiah atau bersifat ilmiah. Jadi, secara bahasa altafsir kata ‘ilm (ilmu) yang berarti ilmiah atau bersifat ilmiah. Jadi, secara
al-‘ilmy berarti tafsir ilmiah atau penafsiran bahasa altafsir al-‘ilmy berarti tafsir ilmiah atau penafsiran ilmiah.
Sedangkan menurut istilah (terminologi), pengertian al-tafsir al-ilmy
ilmiah
dapat kita pahami dari beberapa yang dikemukakan para ahli.
Muhammad
husayn Al-Dzahaby dalam kitabnya Al-Tafsir wa alMufassirun,
misalnya mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan al-tafsir
al-‘ilmy adalah penafsiran yang dilakukan dengan mengangkat
(menggunakan pendekatan) teori-teori ilmiah dalam mengungkapkan
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan berusaha dengan sungguh-
sungguh untuk menggali berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan
pandangan-pandangan filsafat dari ayat-ayat tersebut.
'ILMI
Tafsir ilmi adalah seorang mufassir yang berusaha menjelaskan
makna yang terkandung dalam al-Qur'an dengan metode atau
pendekatan ilmiyah atau ilmu pengetahuan. Ilmu tafsir adalah suatu
metode tafsir yang berusaha menjelaskan istilah-istilah yang ilmiyah
dalam al-Qur'an dan menghasilkan berbagai macam teori ilmiyah
dan filsafat. Tafsir ilmi yaitu penafsiran yang menggali kandungan
al-Qur’an berdasarkan teori ilmu pengetahuan. Contohnya, Al-
Qur’an wa al-ilmi al-Hadits karya Abd al- Razzaq Nawfal.
SUFI
Corak tafsir sufi, Ada yang menyebutnya dengan corak sufi,
tafsir Isyaritafsir batini, tafsir esoteris, dan juga ta’wil.
Kemunculan corak penafsiran ini seiring dengan lahirnya
sufism, Islam sebagai sebuah gerakan yang terpisah pada
abad II Hijriyah atau VIII M, yang secara bertahap,
berkembang menjadi ordo-ordo sufi yang berada di seluruh
wilayah muslim. Berbeda dengan kelompok muslim lainnya
saat itu, para sufi cenderung akomodatif terhadap perbedaan
di kalangan masyarakat muslim dan juga lebih menerima
tradisi-tradisi agama lain. Pandangan-pandangan ini, dan
interpretasi-interpretasi esoterik sufi, biasanya tidak populer
di antara kalangan sarjana non-sufi dan biasanya
mengakibatkan persekusi terhadap pimpinan sufi tersebut
FIQHI
Tafsir Fiqhi adalah corak tafsir yang lebih menitikberatkan
kepada pembahasan masalah-masalah fiqhiyyah dan
cabang-cabangnya serta membahas mengenai/perbedaan
pendapat seputar pendapat-pendapat imam madzhab.
Tafsir fiqhi ini juga dikenal dengan tafsir Ahkam, yaitu
tafsir yang lebih berorientasi pada ayat-ayat hukum dalam
al-Qur'an (ayat-ayat ahkam).
TARBAWI
Tarbawi bermakna sesuatu yang bersifat
mengenai Hal pendidikan, tafsir Tarbawi berarti Ciri-ciri dari tafsir tarbawi adalah segala
tafsir yang digunakan sebagai alat untuk sesuatu yang berhubungan dengan
mengeksplorasi ajaran-ajaran Islam dalam pendidikan. Seperti subjek pendidikan,
kaitannya untuk membangun dan mencapai objek pendidikan, metode pendidikan, dan
tujuan pendidikan yang menjadi pengimpor materi pendidikan yang terdapat dalam al-
fokus pembahasan tafsir yang bercorak seperti Qur’an al-Karim yang dikaji melalui
sistem pengajaran yang ada di dalam Alquran pendekatan tafsir agar pendidikan atau
baik sebagaimana Lukman yang mengajarkan tujuan sebenarnya dapat terwujud.
anaknya untuk tidak menyekutukan Allah SWT
dan lain sebagainya.
AL-ADABI WA AL-
IQTISHADI IJTIMA`IY

Iqtishadi berasal dari bahasa arab yaitu qasd, menurut al-


Kata al-adaby dilihat dari bentuknya termasuk mashdar
Fayruz abadi Kata al-qasd berarti meniatkan melakukan
(infinitif) dari kata kerja (madhi) aduba, yang berarti sopan
sesuatu. Kata ‫ َو اْقِص ْد ِفي َم ْش ِيَك‬dalam surat Luqman ayat 19
santun, tata krama dan sastra. Secara leksikal, kata tersebut
adalah salah satu nasihat Luqman bagi anaknya untuk
bermakna norma-norma yang dijadikan pegangan bagi
berjalan dengan sederhana. Pakar tafsir Wahbah al-
seseorang dalam bertingkah laku dalam kehidupannya dan
Zuhayli mengemukakan bahwa maksud dari berjalan
dalam mengungkapkan karya seninya. Oleh karena itu,
dengan sederhana adalah berjalan secara pertengahan, istilah al-adaby bisa diterjemahkan sastra budaya.
tidak terlalu cepat seperti lompatan setan dan tidak terlalu Sedangkan kata al-ijtima’iy bermakna banyak bergaul
lambat seperti orang yang lemah karena ingin terlihat dengan masyarakat atau bisa diterjemahkan
zuhud. Dalam (al-Tafsir al-Munir 21/151) Maksudnya kemasyarakatan. Jadi secara etimologis tafsir al-adaby al-
adalah berjalan dengan wajar, jangan terlalu cepat Ijtima’i adalah tafsir yang berorientasi pada satra budaya
sehingga orang melihatnya sebagai sebuah kesombongan dan kemasyarakatan, atau bisa di sebut dengan tafsir sosio-
sebagaimana sifat syaitan. kultural.
AL-ADABI WA AL-
IJTIMA`IY
Berbagai model tafsir yang sudah mulai
berkembang di Indonesia adalah tafsir al-Adabi wa Sedangkan Manna’ Qathan memberikan definisi:
al-Ijtima’iy. Model tafsir ini adalah tafsir yang “Tafsir yang diperkaya dengan riwayat salaf al-
pembahasannya lebih menekankan pada aspek- Ummah dan dengan urayan tentang sunatullah
aspek sastra, budaya, dan kemasyarakatan. Definisi yang berlaku dalam masyarakat. Menguraikan
tafsir jenis ini dirinci dan di uraikan oleh para ahli gaya alQuran yang pelik dengan menyingkapkan
sebagai berikut. Sebagai contoh, Dr. Muhammad
maknanya dengan ibarat-ibarat yang mudah
Husai al-Dzahabi mengatakan tafsir al-Adaby wa
serta berusaha menerangkan maslah-masalah
al-Ijtima’iy adalah tafsir yang menyingkapkan
balaghah, keindahan bahasa alQuran dan ketelitian yang musykil dengan maksud untuk
redaksinya, kemudian mengaitkan kandungan ayat- mengembalikan kemuliaan dan kehormatan
ayat alQuran dengan sunatullah dan aturan hidup Islam serta mengobati penyakit masyarakat
kemasyarakatan, yang berguna untuk memecahkan dengan petunjuk alQuran.”
problem umat Islam khususnya dan umat manusia
pada umumnya.
AL-ADABI WA AL-
IJTIMA`IY
CORAK PENAFSIRAN
Corak tafsir al-Adaby al-Ijtima’I adalah Corak penafsiran pada aliran tafsir ini
corak tafsir yang menjelaskan petunjuk- meliputi beberapa hal pokok yaitu;
petunjuk ayat-ayat al-Qur’an yang • Memandang bahwa setiap surat
berkaitan langsung dengan masyarakat, merupakan satu kesatuan, ayat-
serta usaha-usaha untuk menanggulangi ayatnya mempunyai hubungan yang
penyakit-penyakit masyarakat atau
serasi.
masalah-maslah mereka berdasarkan
• Keumuman kandungan alQuran. .
petunjuk ayat-ayat, dengan mengemukakan
• Al-Quran sumber utama aqidah dan
petunjuk-petunjuk tersebut dalam bahasa
yang mudah dimengerti tapi indah syariat Islam.
didengar.
Tokoh Tafsir adaby al-ijtima` Sebagian dari contoh penafsiran bercorak adabi al-ijtima’
Tokoh utama aliran tafsir ini adalah Syaikh adalah;
Muhammad Abduh adalah Muhammad bin a. “sesungguhnya Allah adalah Dzat yang maha
penyayang serta pengasih kepada semua manusia”.
Abduh bin Hasan Khairullah. Ia dilahirkan di
b. Maka yang harus digaris bawahi dari bentuk
desa Mahallat Nashr di Kabupaten al- penggunaan dua lafazh yang menunjukkan pada dua
Buhairah, Mesir pada tahun 1849 M. ia makna yang sangat berdekatan ini adalah menggambarkan
berasal dari keluarga yang tidak tergolong tartib (susunan) makna yang ditunjukkan kedua lafazh
tersebut, dengan menunjukkan lafzh yang datang
kaya, tidak pula keturunan bangsawan.
setelahnya itu memiliki makna yang lebih tinggi daripada
Namun demikian ayahnya dikenal sebagai makna lafazh sebelumnya. Para ahli Balaghah kemudian
orang terhormat yang suka memberi menyebut kaidah ini dengan pola peningkatan dari makna
pertolongan. yang lebih rendah ke makna yang lebih tinggi (al-taraqi
min al-adna ila al-a’la).
REFERENSI
• Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman 8 (1), 55-92, 2020. Dewi Murni
• SYAHADAH.
• Bayani : Jurnal Studi Islam
• Tafsir Ilmi : Studi metode penafsiran berbasis ilmu pengetahuan
pada tafsir kemenag
• Abduh, Muhammad ,Tafsit Juz Amma, Kairo: Dar al-Hilal, 1986
• Abduh, Muhammad, Risalah al-Tauhid, Kairo: Matba’ah al-Mannar,
1368 H
• al-Qattan.Manna’ Khalil, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, terj.
Mudzakir, Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an.2007.Jakarta: Litera
Nusantara.,ctk. 10.
• al-Syirbashi,.Ahmad.2001.Sejarah Tafsir al-Qur’an.Jakarta: Firdaus.
• Nashruddin Baidan. 1998. Metodologi Penafsiran al-Qur'an. Jakarta:
Pustaka Pelajar
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai