DAN HERMENEUTIKA,
SEBUAH
PERBANDINGAN
Oleh: Abdurrohim
(IAI Al-Qolam Gondangnglegi Malang)
al-Quran, bukan hanya oleh kalangan untuk memahami al-Quran yang di-
45 Jurnal
ganggap ta’wīl sama dengan tafsīr, upakan ilmu yang digunakan untuk
4 Jalaluddin al-Suyuthy, al-Itqān, Cet I (Lebanon:
Muassasah Risalah Nasyirun, 2008), hlm. 758
memperjelas kandungan al-Quran,
5 Ibid. 759
6 Badruddin Muhammad bin Abdullah al-
baik dari segi lafadz maupun makna.
Zarkasy, al-Burhān, (al-Qahirah: Maktabah Dar al-Turats, Sehingga dari definisi ini, tafsīr lebih
1984), hlm. 147
7 Manna’ al-Qaththan, al-mabāhits Fī ‘Ulūm al- umum dari pada ta’wīl.
Qur`ān, (Mesir: Maktabah Wahbah, 1995), hlm. 318. Lihat
juga dalam Manāhil al-‘Irfān Fi ‘Ulūm al-Qur`ān, (Beirut: 9 Thamem Ushama, Methodologies of the
Quranic Exegeses, Penj. Hasan Basri dan Amroeni (Jakar-
46
umum, karena jika melihat dari termi- sebuah pengetahuan tentang sesuatu
nologinya, kata Hermeneutika ini bisa tersebut, tidak pernah seseorang itu
diderivasikan ke dalam tiga penger- mampu memproduksi pengetahuan
tian: tentang sesuatu tersebut sebagai sesua-
tu yang otentik sebagaimana adanya,
11 Saifudin, “Hermeneutika Sufi”, dalam Her- 12 Fahruddin Faiz, Hermeneutika A- Qur’an Te-
meneutika Al-Qur’an & Hadis, (Yogyakarta: eLSAQ Pres, ma-tema Kontroversial, (Yogyakarta: eLSAQ Press, 2005),
2010), hlm. 37 hlm. 5
namun pengetahuan yang dihasilkan- tokoh lain yang memanfaatkan herme-
nya adalah pengetahuan sesuatu itu neutika sebagai alat bedah bagi disiplin
“menurut dia” atau sebagaimana yang keilmuan masing-masing, khususnya
ia tangkap”. Peristiwa yang sama, jika para pengkaji ilmu-ilmu agama.13
dipahami oleh orang yang berbeda, Untuk lebih memudahkan pema-
sangat mungkin hasil pemahamannya haman tetang perbedaan jenis-jenis
juga berbeda. Bahkan peristiwa yang hermeneutika ini, ada baiknya secara
sama jika dihayati oleh orang yang definitif ditegaskan lagi ketiga perbe-
sama namun dalam waktu yang ber- daan hermeneutika ini:
beda, maka peristiwa tersebut menjadi
“peristiwa menurut yang menyentuh a. Hermeneutika yang berisi cara un-
atau yang memahaminya”. tuk memahami.
Pemahaman dengan penim- b. Hermeneutiak yang berisi cara un-
bangan konteks yang dipahami dan tuk memahami pemahaman.
pelacakan terhadap apa saja yang c. Hermeneutika yang berisi cara un-
mempengaruhi sebuah pemahaman tuk mengkritisi pemahaman.14
sehingga mengahasilkan keragaman, 4. Tokoh Islam
itulah kiranya yang menjadi fokus her-
Dalam pendapat Al-Ghozali,
meneutika. Pada awal “kebangkitan-
metode hermenutik menekankan
nya kembali” Hermeneutika dikenal
kesadaran pada teks (text), kon-
sebagai gerakan eksegesis di kalangan
teks (context) dan kontekstualisasi.15
gereja. F.E.D. Scheiermacher, yang
Sampai saat ini, ilmu yang dalam
dikenal sebagai “Bapak Hermeneutika
perkembangannya menjadi bagian
Modern”, yang pertama kali berusaha
dari kajian filsafat ini telah mengalami
membakukan hermeneutika sebagai
perkembangan signifikan di tangan
suatu metode umum interpretasi yang
para hermeneut Muslim kontemporer.
tidak hanya terbatas pada kitab suci
Berbagai metode telah tersajikan untuk
dan sastra. Kemudian Wilhelm Dilthey
menyempurnakan kerangka metod-
menerapkannya sebagai metode seja-
ologis ilmu Al-Qur’an. Aliran-aliran
rah, Hans Gadamer mengembangkan-
hermeneutika Al-Qur’an dikelompok-
nya menjadi ‘filsafat’, dan Paul Ricoeur
kan menjadi tiga kelompok; pertama,
menjadikannya sebagai metode penaf-
pandangan quasi-obyektivis tradision-
Jurnal Pusaka
siran fenomenologis-komprehensif.
alis, yakni suatu pandangan bahwa
Lain dari itu, beberapa filosof Al-Qur’an harus dipahami, ditafsīrkan
post strukturalis seperti Jurgen Haber- serta diaplikasikan pada masa kini,
mas, Jacques Derrida maupun Michel sebagaimana ia telah juga dipahami,
Foucault, mengembangkan sebentuk ditafsīrkan dan diaplikasikan pada sit-
Januari - Juni 2015
Lain dari itu perlu pula disebut banyak 15 Kurdi, “Hermeneutika Al-Qur’an Abu Hamid
AL-Ghazali”, dalam Hermeneutika Al-Qur’an…, hlm. 3
lam Al-Qur’an, menurut aliran ini, ha- alui daya pikirnya, melalui teks-teks
rus diaplikasikan juga dimasa kini dan masa lalu untuk keperluan masa kini.
bahkan pada masa yang akan datang. Menurutnya, al Qur’an telah mengakui
Kedua, quasi-obyektifis modernis, kemampuan manusia sehingga mere-
aliran yang juga memandang penting ka dijadikan sebagai khalifah di muka
terhadap original meaning (makna bumi ini. Pengakuan tersebut tidak ha-
asal), namun bagi kelompok ini, mak- nya didasarkan pada kesanggupan me-
na asal tersebut hanya sebagai pijakan nerima amanah dari Allah, tetapi juga
awal untuk melakukan pembacaan disebabkan oleh kemampuan akala
terhadap Al-Qur’an masa kini. Makna manusia. Untuk itu, akal harus diberi-
asal literal tidak lagi dipandang se- kan keleluasaan untuk memahami pe-
bagai pesan utama Al-Qur’an. Karena san-pesan teks yang telah diejawantah-
itu perangkat-perangkat metodis lain, kan Allah melalui firmanNya di dalam
seperti informasi tentang konteks seja- Al-Qur’an. inilah yang dikehendaki
rah makro dunia Arab saat penurunan oleh Shabestari, yaitu memberikan ke-
wahyu, teori-teori ilmu bahasa dan bebasan nalar manusia dalam mema-
sastra modern dan hermeneutika dib- hami pesan-pesan Allah.17
uthkan dalam penafsiran ayat-ayat Al- Kebebasan tersebut tidak dimak-
Qur’an, sehingga makna dibalik pesan sudkan bebas tanpa batasan karena,
tekstual, menurut kelompok ini, harus bagaimanapun juga, manusia tetap
berusaha diungkap. dibatasi oleh empat dimensi, yaitu se-
C. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat diambil beberapa point penting
berkenaan dengan ta’wīl dan hermeneutika:
1. Ta’wīl memiliki cakupan lebih khusus daripada tafsīr, walaupun
beberapa ulama klasik menegaskan kesamaan antara keduanya.
Persamaan ini didasarkan pada istilah linguistik dan objek
yang dibahas yakni Al-Quran.
2. Hermeneutika merupakan salah satu pisau analisis bagi
sebuah teks (tidak terkecuali akhir-akhir ini digunakan oleh
cendekiawan muslim pada semangat reintrepertasi Al-Quran)
3. Antara ta’wīl dan hermeneutika memiliki perbedaan yang
signifikan, antara lain pada objek dan sumber. []
Pusaka
Januari - Juni 2015
51 Jurnal