Anda di halaman 1dari 24

METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL (SAMPLING)

PROBABILITY NON-PROBABILITY
SAMPLING SAMPLING

• Semua memiliki kesempatan yang sama


SIMPLE RANDOM • Radomisasi  tabel, pengundian ataupun komputer
SAMPLING • Syarat: populasi homogen

SYSTEMATIC RANDOM • Setelah di randomisasi


SAMPLING • Diambil berdasarkan urutan atau pola tertentu
PROBABILITY
SAMPLING
• Dibagi menjadi sub-populasi berdasarkan strata/tingkatan baru
STRATIFIED RANDOM di randomisasi
SAMPLING • Cocok pada populasi heterogen
• Setiap strata dirandomisasi

• Dibagi menjadi sub-populasi (cluster) yang terbagi alami


CLUSTER RANDOM seperti wilayah
SAMPLING
• Dari cluster terpilih yang dirandomisasi
TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL (SAMPLING)

PROBABILITY NON-PROBABILITY
SAMPLING SAMPLING

CONVENIENT/ACCIDENTAL
SAMPLING
Memilih siapa sajah yang kebetulan ada (accesible)

CONSECUTIVE SAMPLING First come first chosen subject

NON-PROBABILITY PURPOSIVE/ JUDGMENTAL


Subjek dipilih karena memenuhi karakteristik yang diinginkan
SAMPLING SAMPLING

• Subjek dipilih secara berantai


SNOWBALL SAMPLING
• Subjek terpilih selanjutnya memilih subjek berikut

Jumlah subjek ditentukan sejak awal (quota-based) mis:


QUOTA SAMPLING 50 orang dewasa
SKALA UKUR

• Angka, TIDAK bisa nilai minus


RASIO • Contoh: berat badan
NUMERIK
• Angka, BISA nilai minus
INTERVAL • Contoh: suhu

• DATA, level SEDERAJAT


NOMINAL • Contoh: gender

KATEGORIK
• DATA, BERTINGKAT
ORDINAL • Contoh: kadar kolesterol  rendah, normal, tinggi

VARIABEL

DEPENDEN / TERGANTUNG HASIL / OUTCOME

INDEPENDEN / BEBAS
Metode Sampling
Simple random sampling: mengacak sederhana dengan
bantuan tabel/komputer

Systematic random sampling: mengacak teratur dan


sistematis, 1/n dari n
Probability
sampling Stratified random sampling: mengacak berdasarkan
strata

Cluster random sampling: mengacak berdasarkan


Metode daerah/wialayah
Sampling
Consecutive sampling: mengambil subjek sesuai kriteria
inklusi/eksklusi

Non-probability Convenient/Accidental/Captive sampling: mengambil


sampling subjek sesuai kenyamanan peneliti
Purposive/Judgement/Quota sampling: mengambil
subjek sesuai dengan pertimbangan subyektif peneliti

Snowball sampling: peneliti meminta subjek pertama


untuk menunjukkan orang yang dapat dijadikan subjek
Probability sampling: setiap subjek dalam penelitian memiliki peluang yang sama untuk dipilih
Non-probablity sampling: peluang subjek untuk dipilih tidak sama
• Seorang peneliti ingin melihat pola pemberian nutrisi
ibu kepada anaknya di suatu wilayah. Peneliti
memilih ibu yang bisa membaca dan menulis serta
bersedia mengisi kuesioner. Jenis pemilihan sampel
apa yang digunakan?
a. Purposive sampling
b. Convenience sampling
c. Consecutive sampling
d. Systematic sampling
e. Probability sampling
Contoh soal
• Seorang peneliti akan meneliti hubungan antara karakteristik sosial
ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Menurut
referensi yang ada didapatkan informasi bahwa tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.
Oleh karena itu, peneliti akan mengelompokkan populasi penelitian
berdasarkan tingkat pendidikan formal, yaitu rendah, menengah,
dan tinggi. Metode sampling yang paling tepat digunakan adalah …
• A. Simple random sampling
• B. Systematic random sampling
• C. Cluster random sampling
• D. Stratified random sampling
• E. Purposive sampling
DESIGN PENELITIAN
• LAPORAN KASUS
DESKRIPTIF
• CASE-SERIES
TIDAK ADA PERBANDINGAN
EKSPERIMENTAL OBSERVASIONAL ANTAR TIAP KELOMPOK
• KOHORT
ADA PERLAKUAN /INTERVENSI • CASE-CONTROL
ANALITIK / ETIOLOGI • CROSS-SECTIONAL/
POTONG LINTANG
ADA PERBANDINGAN ANTAR
TIAP KELOMPOK

ANG
KOHO
RT
CASE-CON
TROL POTONG LINT
• 2 jenis kohort: • 2 KELOMPOK: Kelompok kasus • Deskriptif, sewaktu
• Prospective cohort (sakit) dan kelompok kontrol (sehat) • HUBUNGAN ASOSIASI  TIDAK
• Retrospective/historical • Retrospektif, sewaktu KAUSALITAS
cohort • DAPAT melihat KAUSALITAS • CEPAT DAN MURAH
• Subjek diikuti untuk periode tertentu • Umum digunakan pada KASUS • Menghitung RELATIF RISK (RR)
• SANGAT BAIK menilai LANGKA
KAUSALITAS • Menghitung ODDS RATIO (OR)
• Relatif LAMA dan MAHAL
• Menghitung RELATIF RISK (RR)
HUBUNGAN ASOSIASI

RELATIF RISK (RR) & ODDS RATIO (OR)

A C
HASIL (OUTCOME)
:
A+B C+D
SAKIT - KASUS SEHAT - KONTROL
YA
A B
Σ KASUS DI KELOMPOK BERISIKO
FAKTOR
RESIKO

RR = =
TIDAK Σ KASUS DI KELOMPOK TANPA RISIKO
C D

Σ KASUS DENGAN RISIKO : Σ KASUS TANPA RISIKO


OR = =
Σ KONTROL DENGAN RISIKO : Σ KONTROL TANPA RISIKO

A C
:
A+C A+C A x D

B D B x C
:
B+D B+D
KONSEP

Metod •Uji diagnostik


ologi •Teknik Sampling
•Uji statistik
penelit
•Metode penelitian
ian
UJI DIAGNOSTIK

GOLD STANDARD

POSITIF NEGATIF
A
UJI BARU

POSITIF TRUE POSITIVE A FALSE POSITIVE PPV =


ALAT

B
A+B

NEGATIF FALSE NEGATIVE C TRUE NEGATIVE D D


NPV =
C+D

SENSITIVITY SPECIFICITY
A D

A+C B+D
STUDI PROSPEKTIF
• ANGKA INSIDENS TERPAPAR
• ANGKA INSIDENS TAK TERPAPAR
• UKURAN RESIKO RELATIF (RR)

Ins.Rate klp. terpapar (1+1,96/Chi)

RR= RR
Ins.Rate klp. tak terpapar
STUDI RETROSPEKTIF
• TAK DAPAT MENGUKUR INSIDENS
• TAK DAPAT MENGUKUR NILAI RR
• GANTI UKURAN ODDS RATIO (OR)

OR = a x d (1+1,96/Chi)

OR
b x c
FAKTOR PENYEBAB

(O)RR > 3 Penyebab nyata

3 > (O)RR > 2 Penyebab lemah

2 > (O)RR > 1 Bukan penyebab


FAKTOR PENCEGAH

(O)RR < 0,3 Pencegah


nyata

0,3 < (O)RR < 0,5 Pencegah lemah

0,5 < (O)RR < 1,0 Bukan pencegah


Contoh soal
Penyakit
Total
(+) (-)
(+) 132 1014 1146
Skrining
(-) 79 62266 62345
Total 211 63280 63491

• Berdasarkan tabel di atas, sensitivitas metode skrining terbaru tersebut adalah



• A. 132/211
• B. 132/63491
• C. 132/1146
• D. 62266/63280
• E. 62266/62345
• Suatu penelitian yang didokumentasikan oleh British Medical Journal 2002,
dengan menggunakan design prospektif, menyatakan adanya pengaruh makan
es krim terhadap terjadinya sakit kepala. Dari penelitian tersebut didapatkan
hasil yang ditampilkan dalam tabel 2x2 sebagai berikut:
Sakit Kepala
Total
(+) (-)
(+) 20 53 73
Es Krim
(-) 9 63 72
Total 29 116 145

• Berapa besarnya risiko relatif es krim terhadap terjadinya sakit kepala?


• A. 2,2
• B. 2,9
• C. 4,4
• D. 4,8
• E. 6,8

• Seorang dokter di Puskesmas Kecamatan X ingin
melakukan penelitian mengenai difteri. Dokter
tersebut ingin melakukan penelitian tentang
jumlah kasus difteri yang ada di wilayah kerjanya.
Metode penelitian apa yang tepat digunakan?
A.Case series
B. Case report
C. Cross sectional
D.Cohort
E. Case control
• Puskesmas Kecamatan Y tersedia metode kontrasepsi
berupa pil, kondom, IUD, dan sebagainya. Pasien
bebas memilih metode kontrasepsi yang diinginkan.
Subjek penelitian adalah perempuan yang mulai
menggunakan metode kontrasepsi sepanjang tahun
2011 dan dilihat hasilnya pada akhir tahun 2012.
Jenis penelitian yang sesuai dengan ilustrasi di atas
adalah …
A.Survei
B. Cohort
C. Uji klinis
D.Case control
E. Cross sectional
UJI HIPOTESIS
VARIABEL TERGANTUNG
KOMPARATIF: MEMBANDINGKAN ANTAR KELOMPOK TIDAK BERPASANGAN
BERPASANGAN

NOMINAL X2 Mc Nemar

Mann
2 KELOMPOK ORDINAL Wilcoxon
Whitney

NUMERIK T unpair T pair


VARIABEL
BEBAS
NOMINAL X2 Cochran
KATEGORIK/
NUMERIK
Kruskall-
> 2 KELOMPOK ORDINAL Wallis Friedman

Related
NUMERIK Anova
Anova
H
CONTO
SOAL

Penelitian terhadap 3 kelompok bumil dengan suplementasi berbeda.


Kelompok 1 suplemen besi saja, kelompok 2 suplemen B12 saja, kelompok 3
suplemen besi+B12. Kadar hb diperiksa pada akhir penelitian. Analisis dengan
menghitung rerata kadar hb pada 3 kelompok tersebut. UJI YANG TEPAT?

VARIABEL KATEGORIK 3 VARIABEL


SUPLEMENTASI KADAR HB NUMERIK
BEBAS KELOMPOK TERGANTUNG

VARIABEL
BEBAS

KATEGORIK

> 2 KELOMPOK

NUMERIK Anova
UJI HIPOTESIS

KORELASI: BERAPA BESAR HUBUNGAN/KORELASI ANTARA . . . ???

VARIABEL TERGANTUNG

ORDINAL Korelasi Spearman


KORELASI

NUMERIK Korelasi Pearson


VARIABEL
BEBAS

NOMINAL Regresi logistik


NUMERIK/
KATEGORIK REGRESI

Regresi linier (1 variabel)


NUMERIK
Regresi multipel
(Jika variabel bebas >1)

REGRESI  PREDIKSI HASIL DARI VARIABEL BEBAS


H
CONTO
SOAL

Suatu penelitian ingin menunjukkan bahwa Indeks masa tubuh (IMT)


berbanding terbalik dengan kapasitas vital paru (KVP). Untuk mengetahui
seberapa besar kenaikkan IMT dapat menurunkan KVP. UJI YANG SESUAI?

VARIABEL VARIABEL
IMT NUMERIK KVP NUMERIK
BEBAS TERGANTUNG

VARIABEL
BEBAS
REGRESI  PREDIKSI HASIL DARI VARIABEL BEBAS
NUMERIK
REGRESI

Regresi linier (1 variabel)


NUMERIK

Anda mungkin juga menyukai