Anda di halaman 1dari 20

Pemikiran filsafat

Ibnu Bajjah
Oleh:
Indy Imtiyaz
Zakiyatul Fikriyah
Ibnu Bajjah
Seorang filosof besar dari
spanyol
Isi Materi

Biografi singkat dan


01 Pendidikan Ibnu 02 Karya-karya Ibnu
Bajjah
Bajjah

03 Pemikiran filsafat 04 Kesimpulan


Ibnu Bajjah
01
Biografi singkat Ibnu Bajjah
Biografi singkat Ibnu Bajjah
1. Nama Lengkap : Abu Bakar Muhammad Ibn Yahya al-Sha’igh at_Tujibi as-Sarakusti.
Di dunia Barat, ia dikenal dengan sebutan Avempace, Avenpace, atau Abenvace.
Julukanya adalah Ibnu sha’igh(anak tukang emas)karena sang ayah yang berprofesi
sebagai pedagang emas.
2. Dilahirkan di Sarragosa (Spanyol) pada akhir abad ke-5 H/abad ke-11 M. Ia wafat
pada tahun 533 H/1138 M di Fezz, Maroko. Kematianya ini karena diracuni oleh
temannya, seorang dokter yang iri hati terhadap kegeniusanya.
3. Ibnu Bajjah adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah intelektual dan ilmiah dunia
Islam pada Abad Pertengahan. Ia dikenal karena sumbangsihnya dalam bidang filsafat,
ilmu pengetahuan, kedokteran, dan sastra. Ia belajar dari tokoh-tokoh besar
sezamannya, termasuk Ibnu Tufail, seorang filsuf dan penulis terkenal.
Pendidikan Ibnu Bajjah
Informasi rinci tentang pendidikan pribadi Ibnu Bajjah tidak banyak diketahui karena data sejarah yang terbatas.
Namun, pada masa itu, wilayah Al-Andalus menjadi pusat kebudayaan dan keilmuan yang penting di dunia Islam.
Terdapat banyak pusat pembelajaran dan universitas di daerah tersebut, seperti Cordoba dan Granada, yang
menarik cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu.
Diketahui bahwa Ibnu Bajjah memperoleh pendidikan yang luas dan mendalam, khususnya dalam bidang filsafat
dan ilmu pengetahuan. Ia mempelajari karya-karya Aristoteles dan filsuf Yunani lainnya, serta terlibat dalam
diskusi dan korespondensi dengan cendekiawan sezamannya. Di antara para mentor dan pengaruh intelektualnya
adalah Ibnu Tufail, seorang filsuf Muslim terkemuka yang juga merupakan penulis terkenal.
Pendidikan Ibnu Bajjah kemungkinan besar terjadi di berbagai lembaga pembelajaran yang tersedia di wilayah Al-
Andalus pada masa itu. Universitas seperti Universitas Cordoba dan Universitas Al-Karaouine di Fes, Maroko
(universitas tertua yang masih beroperasi di dunia), mungkin menjadi tempat berkumpulnya para cendekiawan dan
tempat pendidikan yang mempengaruhi perkembangan intelektual Ibnu Bajjah.
02
Karya-karya Ibnu Bajjah
Karya- karya Ibnu Bajjah

1. Kitab al-Nafs : Karya ini berbicara tentang jiwa, hubungannya dengan tubuh, dan
pemahaman tentang kemanusiaan secara filosofis. Kitab ini membahas aspek-aspek
psikologi dan filosofis mengenai keberadaan jiwa dan pengetahuan manusia tentang dirinya
sendiri.
2. Tadbir al-Mutawahhid: kitab yang paling popular dan penting berisikan persoalan akhlak
dan kebijakan individu dan politik digunakan untuk antisipasi dari keburukan kehidupan.
3. Al-Kitab al-Mutabar: Karya ini mencakup pandangan filosofis dan ide-ide etika Ibnu
Bajjah, yang berbicara tentang pencarian kebahagiaan dan kesempurnaan moral.
4. Al-Hayawan: Karya ini merupakan sebuah risalah tentang ilmu alam yang berbicara tentang
perilaku hewan dan dunia alam secara umum.
5. Risalat al-Wada’ : Risalah ini membahas Penggerak Pertama (Tuhan), manusia, alam, dan
kedokteran.
6. Filsafat al-Wada’ : Berisi tentang ilmu pengobatan.
7. Risalah-risalah Ibnu Bajjah yang berisi tentang penjelasan atas risalah-risalah al-Farabi
dalam masalah logika.
8. Karya-karya kedokteran: Ibnu Bajjah juga menulis beberapa karya dalam bidang kedokteran
yang berbicara tentang sistem saraf dan masalah kesehatan lainnya.
03
Pemikiran filsafat Ibnu Bajjah
Pemikiran filsafat Ibnu Bajjah

1. Etika

Dalam hal etika, Ibnu Bajjah menekankan pentingnya kemurnian moral dan spiritual
dalam mencapai kebahagiaan sejati. Ia berpendapat bahwa mencapai kesempurnaan
moral adalah kunci untuk mencapai kedamaian batin dan kesejahteraan. Konsep ini
sejalan dengan ajaran Aristoteles tentang etika dan kebahagiaan sebagai tujuan
tertinggi manusia.
2. Metafisika

Menurut Ibnu Bajjah segala yang wujud terbagi dua: bergerak dan
tidak bergerak. Yang bergerak itu adalah materi yang sifatnya
terbatas dan sebab gerakanya berasal dari kekuatan yang tidak
terbatas, yaitu akal. Untuk mencapai kedekatan dengan tuhan, Ibnu
Bajjah menganjurkan untuk melakukan tiga hal, yaitu:
1. Membuat lidah kita selalu megingat Tuhan dan memuliakan-
Nya.
2. Membuat organ-organ tubuh kita bertindak sesuai dengan
wawasan hati.
3. Menghindari segala yang membuat kita lalai mengingat Tuhan.
3. Jiwa
Ibnu Bajjah berpandangan bahwa setiap manusia itu memiliki satu jiwa. Jiwa
ini bersifat abadi dan tidak akan mengalami sesuatu perubahan sebagaimana
halnya jasmani. Dan jiwa itu setara bagi kehidupan manusia. Jiwalah sebagai
penggerak jasad. Dan dia mensistematisasikan bahwa yang menggerakan jiwa
itu adalah dua jenis alat, yaitu alat jasmani dan alat rohani. Karena itu Ibnu
Bajjah membatasi konsep jiwanya pada tataran sebagai sesuatu rohani yang
bersifat kekal setelah proses kematian. Dan jiwa inilah yang akan merasakan
bahagia maupun sengsara di akhir pembalasan nantinya dan untuk menggerakan
inilah jiwa terkoneksi dengan al-aql yang menyatu dengan al-aql al-fa’al
dengan sistem metode ma’rifat falsafi. Konsepsi ini masih sejalan dengan al-
Farabi maupun Ibn Sina.
4. Politik

Dia menerima pendapat al-Farabi yang membagi negara


menjadi negara sempurna dan negara tidak sempurna. Dia juga
setuju dengan al-Farabi yang beranggapan bahwa individu yang
berbeda dari sebuah bangsa memiliki watak yang berbeda pula.
Sebagian mereka lebih suka memerintah dan sebagian yang lain
lebih suka diperintah. Tapi Ibnu Bajjah memberikan tambahan
bahwasanya seorang mutawahhid sekalipun harus senantiasa
berhubungan dengan masyarakat. Tetapi hendaklah seseorang
mampu menguasai diri dan sanggup menguasai hawa nafsu,
tidak terseret ke dalam arus perbuatan rendah masyarakat.
5.Tasawuf

Ibnu Bajjah mengagumi al-Ghazali dan menyatakan bahwa metode al-Ghazali


memampukan orang memperoleh pengetahuan tentang tuhan, dan bahwa
metode ini didasarkan pada ajaran-ajaran Nabi suci. Ibnu Bajjah menjunjung
tinggi para wali Allah dan menempatkan mereka di bawah para Nabi.
Menurutnya, sebagian orang dikuasai oleh keinginan jasmaniyah belaka, mereka
berada di tingkat paling bawah, dan sebagian lagi dikuasai oleh spiritualitas,
kelompok ini sangat langka.
Pandangan Ibnu Bajjah pada
filsafatnya mencakup beberapa
gagasan utama yang telah
mempengaruhi pemikiran filsafat Islam
dan Barat pada masanya. Berikut
adalah beberapa pandangan utama
yang dia miliki:
1. Pencarian Kebenaran Melalui Pemikiran: Ibnu Bajjah mengedepankan pentingnya pemikiran dan
penalaran dalam mencari kebenaran. Baginya, manusia harus menggunakan akal dan pemikiran
rasional untuk memahami alam semesta dan mengatasi ketidaktahuan.
2. Kesejatian Diri dan Pencarian Tujuan Hidup: Ibnu Bajjah menekankan pentingnya mengenal diri sendiri
sebagai cara untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan hidup dan eksistensi
manusia. Pencarian akan tujuan hidup ini melibatkan penemuan makna dan nilai-nilai yang lebih
tinggi.
3. Hubungan filsafat dan agama: Ibnu Bajjah mencoba untuk mengintegrasikan pemikiran filsafat dengan
ajaran agama Islam. Ia berpendapat bahwa filsafat dan agama dapat saling melengkapi dalam pencarian
kebenaran dan pemahaman tentang alam semesta.
4. Cinta sebagai Jalan Menuju Pencerahan: Ibnu Bajjah menekankan peran cinta dalam pencapaian
pencerahan dan pemahaman yang lebih tinggi. Baginya, cinta adalah kekuatan spiritual yang dapat
membantu manusia mencapai kesadaran yang lebih tinggi tentang realitas.
● 5. Pemahaman tentang Hukum Alam: Ibnu Bajjah tertarik pada studi tentang
alam fisik dan mencoba untuk memahami hukum- hukum alam dan fenomena-
fenomena alam secara rasional.

● 6. Pemikiran tentang Kecantikan dan Kesenangan: Ia menghubungkan


keindahan dengan kesempurnaan dan menyatakan bahwa keindahan adalah
sumber kenikmatan tertinggi bagi manusia.

● 7. Evolusi Pemikiran dan Pengaruh Aristoteles: Ibnu Bajjah


dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles dan berusaha untuk memadukan filsafat
Aristotelian dengan ajaran-ajaran Islam. Ia juga mengakui nilai penting dari peran
filosof Yunani lainnya dalam pengembangan pemikirannya .
04
kesimpulan
Kesimpulan
Ibnu Bajjah atau yang lebih dikenal sebagai Avempace, adalah seorang
filsuf, ilmuwan, dan penyair Muslim berbahasa Arab. Filsafat Ibnu
Bajjah adalah campuran dari pemikiran Aristoteles dan Neoplatonisme
dengan sentuhan kreatifnya sendiri. Kandungan filsafat Ibnu Bajjah ini
memberikan pandangan tentang bagaimana dia mengintegrasikan
berbagai disiplin ilmu, Pandangannya tentang metafisika, jiwa, etika,
politik, dan tasawuf. Pemikiran Ibnu Bajjah telah memberikan
kontribusi signifikan pada perkembangan filsafat dan ilmu
pengetahuan di dunia Muslim dan menjadi inspirasi bagi banyak
pemikir dan ilmuwan setelahnya.. Meskipun banyak tulisannya yang
telah hilang seiring berjalannya waktu, warisannya terus hidup melalui
pengaruhnya pada pemikiran dunia Islam.
“ Hanya dengan belajar, hati dan pikiran manusia
akan bebas dari ketidaktahuan dan kesalahan”

_Ibnu Bajjah

Anda mungkin juga menyukai