Ibnu Bajjah
Oleh:
Indy Imtiyaz
Zakiyatul Fikriyah
Ibnu Bajjah
Seorang filosof besar dari
spanyol
Isi Materi
1. Kitab al-Nafs : Karya ini berbicara tentang jiwa, hubungannya dengan tubuh, dan
pemahaman tentang kemanusiaan secara filosofis. Kitab ini membahas aspek-aspek
psikologi dan filosofis mengenai keberadaan jiwa dan pengetahuan manusia tentang dirinya
sendiri.
2. Tadbir al-Mutawahhid: kitab yang paling popular dan penting berisikan persoalan akhlak
dan kebijakan individu dan politik digunakan untuk antisipasi dari keburukan kehidupan.
3. Al-Kitab al-Mutabar: Karya ini mencakup pandangan filosofis dan ide-ide etika Ibnu
Bajjah, yang berbicara tentang pencarian kebahagiaan dan kesempurnaan moral.
4. Al-Hayawan: Karya ini merupakan sebuah risalah tentang ilmu alam yang berbicara tentang
perilaku hewan dan dunia alam secara umum.
5. Risalat al-Wada’ : Risalah ini membahas Penggerak Pertama (Tuhan), manusia, alam, dan
kedokteran.
6. Filsafat al-Wada’ : Berisi tentang ilmu pengobatan.
7. Risalah-risalah Ibnu Bajjah yang berisi tentang penjelasan atas risalah-risalah al-Farabi
dalam masalah logika.
8. Karya-karya kedokteran: Ibnu Bajjah juga menulis beberapa karya dalam bidang kedokteran
yang berbicara tentang sistem saraf dan masalah kesehatan lainnya.
03
Pemikiran filsafat Ibnu Bajjah
Pemikiran filsafat Ibnu Bajjah
1. Etika
Dalam hal etika, Ibnu Bajjah menekankan pentingnya kemurnian moral dan spiritual
dalam mencapai kebahagiaan sejati. Ia berpendapat bahwa mencapai kesempurnaan
moral adalah kunci untuk mencapai kedamaian batin dan kesejahteraan. Konsep ini
sejalan dengan ajaran Aristoteles tentang etika dan kebahagiaan sebagai tujuan
tertinggi manusia.
2. Metafisika
Menurut Ibnu Bajjah segala yang wujud terbagi dua: bergerak dan
tidak bergerak. Yang bergerak itu adalah materi yang sifatnya
terbatas dan sebab gerakanya berasal dari kekuatan yang tidak
terbatas, yaitu akal. Untuk mencapai kedekatan dengan tuhan, Ibnu
Bajjah menganjurkan untuk melakukan tiga hal, yaitu:
1. Membuat lidah kita selalu megingat Tuhan dan memuliakan-
Nya.
2. Membuat organ-organ tubuh kita bertindak sesuai dengan
wawasan hati.
3. Menghindari segala yang membuat kita lalai mengingat Tuhan.
3. Jiwa
Ibnu Bajjah berpandangan bahwa setiap manusia itu memiliki satu jiwa. Jiwa
ini bersifat abadi dan tidak akan mengalami sesuatu perubahan sebagaimana
halnya jasmani. Dan jiwa itu setara bagi kehidupan manusia. Jiwalah sebagai
penggerak jasad. Dan dia mensistematisasikan bahwa yang menggerakan jiwa
itu adalah dua jenis alat, yaitu alat jasmani dan alat rohani. Karena itu Ibnu
Bajjah membatasi konsep jiwanya pada tataran sebagai sesuatu rohani yang
bersifat kekal setelah proses kematian. Dan jiwa inilah yang akan merasakan
bahagia maupun sengsara di akhir pembalasan nantinya dan untuk menggerakan
inilah jiwa terkoneksi dengan al-aql yang menyatu dengan al-aql al-fa’al
dengan sistem metode ma’rifat falsafi. Konsepsi ini masih sejalan dengan al-
Farabi maupun Ibn Sina.
4. Politik
_Ibnu Bajjah