Hypertensive Emergency and

The Importance of Blood

Pressure Target Achievement

Jaenal A,
IKAVIN MALANG
 Prevalensi Hipertensi

Amerika dan Eropa Indonesia

55
50
RISKESDAS 2007
45
40 Prevalence of HTN (> 18 yo.) 31.7%
% 35 HTN on Treatment 7.6%
30 Undiagnosed 76.0%
25
20
15 US
Canada
The second highest
10 Italy reason to visit Saiful
5 Sweden
0
England Anwar outpatient clinic
Spain
Country Finland (2010)
Germany
Wolf-Maier K et al. JAMA. 2003;289:2363-2369.
HT Emergency

• Hypertensive emergency merupakan hipertensi

dengan tekanan darah >220/140 mm Hg
• HT Emergency seringkali disertai dengan target
organ damage yang irreversibel eg IMA, CVA, CKD
• Prevalensi HT emergensi sekitar 1% pada pasien
dengan riwayat hipertensi

Maria Alexandra Rodriguez, et al. Cardiology in Review • Volume 18, Number 2, March/April 2010
Penyebab hipertensi krisis

 Ketidakpatuhan terhadap terapi dan tidak

tercapainya TD target merupakan penyebab
utama hipertensi krisis
 Lebih dari 50% pasien yang datang ke UGD
dengan HT emergency tidak patuh terhadap
terapinya pada beberapa minggu sebelum MRS

A. Migneco, et al. European Review for Medical and Pharmacological Sciences. 2004; 8: 143-152
Maria Alexandra Rodriguez, et al. Cardiology in Review • Volume 18, Number 2, March/April 2010
Prevalensi HT tidak terkontrol

Prevalence of uncontrolled
hypertension in RSSA2
con-
trolled
21%

Un-
con-
trolled
79%

Mifetika lukitasari et al. 2010. Achievement of Blood Pressure Target with Angiotensin Blockade Based Therapy in Out Patient Clinic
Oleh karena itu…..

Peranan perawat penting dalam mencegah HT

krisis dengan mencapai tekanan darah target
1. Deteksi dini
2. Meningkatkan kewaspadaan pasien terhadap
hipertensi
3. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
terapi farmakologis dan non farmakologis
Pencapaian TD terkontrol

TARGET TEKANAN DARAH PADA PASIEN HT

Kurang dari 140/90 pada HT saja
 Kurang dari 130/80 pada HT dengan DM/CKD

STRATEGI PENCAPAIAN TEKANAN DARAH

 Strategi Farmakologis
 Strategi Non Farmakologis
Kepatuhan terhadap
Manajemen HT

Kepatuhan terhadap Kepatuhan terhadap Diet

Obat Rendah Garam

poor good com-

com pliance; 14.6
pli-
ance
41%
good
com
pli-
ance
59% poor com-
pliance,
85.4

Elyza rahma sari abdillah, et al. 2013 . nadequate antihypertensive treatment and poor compliance of salt restriction in uncontrolled
hypertensive patients.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi kepatuhan pasien

 Pengetahuan
 Kewaspadaan thd hipertensi
 Jumlah obat
 Terapi alternatif
 Efek samping obat
 Tidak adanya tanda n gejala HT
 Patofisiologi Hipertensi

Excess sodium Reduced Stress Genetic Endothelium Obesity

intake Nephron number Alteration derived factors
Renal Decreased Sympathetic Renin
Sodium Filtration nervous Angiotensin
retention surface overactivity Excess
Cell membrane Hyperinsulinemia
alteration
Venous
Fluid Volume Constriction

Preload Contractility Functional Constriction Structural Hypertrophy

Blood Pressure = Cardiac Output (CO) X Peripheral Resistance (PR)

Hypertension Increased CO and/or Increased PR
Poor adherence Autoregulation

Kaplan NM, Clinical Hypertension 7th ed. 2002; 63

More Than 2 Drug Required
to Control BP

>2 drugs
Trial (SBP achieved) 44.4%
2 drugs
ASCOT-BPLA (136.9 mmHg)
55.6%
ALLHAT (138 mmHg)
IDNT (138 mmHg) Controlled Hypertension
RENAAL (141 mmHg) Saifur Rohman et al. APCH 2009
UKPDS (144 mmHg)
ABCD (132 mmHg)
MDRD (132 mmHg)
HOT (138 mmHg)
AASK (128 mmHg)

1 2 3 4
Number of medications
Terapi pada Pasien dengan
Hipertensi Tidak Terkontrol

1.7%
7.8% 6.5%
0 drug
36.4 1 drug
% 47.6 2 drugs
%
3 drugs
4 drugs

Patient taking 2 antihypertensive drugs has poorer

compliance as compared to those taking 1 drug (p=0.034).
Mifetika lukitasari et al. 2010. Achievement of Blood Pressure Target with Angiotensin Blockade Based Therapy in Out Patient Clinic
HT terkontrol vs Terapi
Farmakologis

20101 20122
poor
compli-
ance
poor 17%
compli-
ance
41%
good
com-
Controlled
20.80% pliance
59% good com-
pliance
83% Controlled
47.10%
Uncon- Uncontrolled
trolled 52.90%
79.20%

1. Mifetika lukitasari et al. 2010. Achievement of Blood Pressure Target with Angiotensin Blockade Based Therapy in Out Patient Clinic
2. Mifetika lukitasari et al. 2012. Increased Control Rate Of Blood Pressure Target In Adequate Antihypertensive Treatment
Manajemen Gaya Hidup

1. Menurunkan berat badan sampai dengan BMI

18.5 – 24.9
2. Berhenti merokok
3. Meningkatkan konsumsi makanan kaya serat
(DASH diet)
4. Diet rendah garam
5. Olah raga teratur
6. Berhenti mengonsumsi alkohol
Manajemen Gaya Hidup
Manajemen Gaya Hidup

 Hanya 35% kunjungan poli yang memberikan

konseling nutrisi
 Hanya 26% kunjungan poli yang memberikan
konseling olah raga (exercise)
 Hasil penelitian kami sebelumnya menunjukkan
bahwa ketika pasien memperoleh KIE dr tenaga
kesehatan maka pasien akan cenderung lebih
patuh terhadap program diet rendah garam

Philip B Mellen, et al. Prevalence of Nutrition and Exercise Counseling for Patients with Hypertension. J. Gen. Intern. Med. 2004
Sep;19(9):917–24.
Elyza rahma sari abdillah, et al. 2013 . Inadequate antihypertensive treatment and poor compliance of salt restriction in uncontrolled
hypertensive patients.
Diet Rendah Garam

 Menurunkan konsumsi natrium dapat

menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 30%
dan meningkatkan prevalensi hipertensi
terkontrol sebesar 2x di Canada
 Pasien HT direkomendasikan untuk
mengonsumsi 2.4 gram natrium atau 6 gram
gram dapur/hari untuk mencapai tekanan darah
target

Joffres MR, et al. Estimate of the benefits of a population-based reduction in dietary sodium additives on hypertension and its
related health care costs in Canada. Can. J. Cardiol. 2007 May 1;23(6):437–43.
Sumber Natrium

at 77% natrium diperoleh

the
nat- ta- during cooking dari makanan yang
urall ble
y 6%
oc-
5%
diproses oleh karena itu,
cur-
ing
edukasi tentang
12%
pemilihan makanan
menjadi penting dalam
meningkatkan
food
pro- kepatuhan dan capaian
cess-
ing TD target
77%

National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion .Division for Heart Disease and Stroke Prevention. 2012
Kesimpulan

 HT emergency merupakan peningkatan tekanan

darah >220/140 mm Hg yang disertai dengan
kerusakan target organ
 Penyebab utama terjadinya HT emergency adalah
kurangnya kepatuhan terhadap terapi dan tidak
tercapainya tekanan darah target
 Peran perawat sangat penting dalam
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
manajemen farmakologis dan non farmakologis HT
Kesimpulan

 Edukasi yang adekuat dapat meningkatkan

kepatuhan dan kewaspadaan pasien terhadap HT