PERISTIWA GAGAL
BERPISAH KROMOSOM PADA
SAAT SEGREGASI BEBAS
Dosen Pengampu :
Drs. Anwar Djaelani, M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pewarisan sifat dan kombinasi antargen, tak jarang menghasilkan gen yang kurang
diinginkan, seperti gen hemofilia dan albinisme. Gen yang kurang diinginkan tersebut dapat
dihindari dengan mempelajari pohon keluarga yang merepresentasikan pewarisan sifat
antar generasi. Penurunan sifat dapat terjadi melalui perkawinan antara dua individu
sejenis. Perkawinan antara dua individu sejenis yang mempunyai sifat beda disebut
persilangan. Sifat beda ditentukan oleh gen di dalam kromosom yang di turunkan dari
generasi ke generasi berikutnya.
Rumusan Masalah
Hereditas adalah pewarisan sifat sifat fisik, biomkia dan perilaku dari
suatu mahkluk hidup kepada keturunannya. Sifat-sifat menurun ini
kemudian dikendalikan oleh substansi genetika yang disebut DNA
(deoxyribo nucleic acid = asam dioksiribo nukleat), yang terdapat
dalam gen.
Gen terkandung dalam kromosom, yang terletak dalam inti sel. Hereditas
sebagai penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Keturunan
yang dihasilkan dari perkawinan antar individu mempunyai
perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti pola tertentu.
Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
Teori pertama tentang sistem pewarisan yang dapat diterima
kebenarannya dikemukakan pada 1865 oleh Gregor Johann Mendel,
seorang biarawan dan juga ilmuwan yang mendirikan ilmu baru dalam
ilmu genetika. Teori ini diajukan berdasarkan penelitian persilangan
berbagai varietas kacang kapri (Pisum sativum).
Terminologi pada Pewarisan Sifat
1 Kromosom 6 Lokus
3 Alel 8 Mutan
12 Genotip 17 Hibrida
13 Dominan
14 Resesif
15 Intermediet
Pola-pola Hereditas
Pautan Gen
Gagal Berpisah
(Linkage)
( Nondisjunction)
Pindah Silang
( Crossing Over) Gen Letal
Peristiwa Nondisjunction pada Kromosom saat
Pembelahan Meiosis I dan Meiosis II
a. Sindrom Klinefelter
b. Sindrom Turner
c. Sindrom Down
Kelainan Jumlah Kromosom dan Beberapa Kelainan
Akibat Kromosom