Perbedaan pers pada saat orde lama dan orde baru terletak pada fungsi, peranan, serta kebebasan yang
dimiliki oleh insan pers pada kedua masa tersebut.
Pada saat orde lama, pers dijadikan sebagai alat politik oleh pemerintah. Pada saat itu, pers diwajibkan
untuk mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah. Misalnya, mereka diwajibkan untuk meliput
peristiwa konfrontasi Malaysia, pembebasasan Irian Barat, dll.
Berbicara tentang hubungan Pemerintah dan media tidak bisa dilepaskan dari sistem pers yang dianut dalam
suatu negara. Pengertiannya ialah bahwa sistem pers yang dianut dalam suatu negara merupakan bagian atau
susbsistem dari sistem komunikasi. Sedangkan sistem komunikasi itu sendiri merupakan bagian suatu sistem
sosial dan politik . Oleh karena itu untuk mengetahui hubungan pemerintah dan media kita tidak bisa lepas
dari bentuk sistem sosial dan bentuk pemerintahan suatu negara dimana sistem pers itu berada dan berfungsi
Seiring runtuhnya kekuasaan pemerintah orde lama dan digantikan dengan pemerintahan orde baru, kehidupan pers di
Indonesia pun perlahan memperoleh kebebasan. Kebebasan tersebut diperoleh setelah pemerintahan orde baru
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pers. Undang-undang tersebut
mengatur bahwa pers nasional tidak dapat disensor atau dikendalikan dan kebebasan pers dijamin sebagai bagian dari
hak-hak dasar warga negara serta penerbitan tidak memerlukan surat izin apa pun.