Nama
Domisili
Kewarganegaraan
Pembeda Subyek Hukum
Pengaturan
Undang-Undang No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan ( UU Adminduk) yang mencabut :
1. Buku Kesatu Bab Kedua Bagian Kedua dan Bab Ketiga
KUHPerdata ;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1961 Tentang Perubahan
atau Penambahan Nama Keluarga.
NAMA
Sebelum diatur di dalam UU Adminduk, mengenai nama
(termasuk perubahan dan penambahannya) diatur dalam Pasal
5a sampai 12 KUHPerdata jo Undang-Undang No.4/1961.
Pasal 17 KUHPerdata :
Tempat kediaman adalah tempat di mana orang itu
menempatkan pusat kediamannya secara permanen
(tempat tinggalnya yang pokok).
Domisili
Menurut KUHPerdata , ada 4 macam tempat tinggal :
1. Tempat tinggal hukum (pasal 17 ayat (1) KUHPerdata)
2. Tempat tinggal senyatanya (pasal 17 ayat (2) KUHPerdata)
3. Tempat tinggal yang dipilih (pasal 24 KUHPerdata)
4. Tempat tinggal wajib (pasal 21 dan 22 KUHPerdata)
Berdiri Sendiri :
tempat dimana ia menempatkan pusat kediamannya tanpa tergantung pada orang
lain.
Domisili ini akan berakhir jika :
- meninggal dunia
- tergantung pada orang lain (berada di bawah pengampuan)
Sukarela :
tempat kediaman yang dipilih secara bebas.
Terpaksa :
Tempat kediaman yang dipilih secara terikat karena
ketetapan suatu peraturan/UU.
Perubahan Domisili (KUHPerdata)
Perubahan Domisili dapat terjadi dan harus ada “corpus
(perbuatan) & animus (kehendak) ” yaitu dilakukan
pemindahan tempat kediamannya ke tempat kediaman
lain secara faktual disertai maksud untuk memindahkan
tempat kediamannya di tempat baru yang tersebut.
(Pasal 18 KUHPerdata)
UU Adminduk
Setiap penduduk wajib memiliki NIK (Nomor Induk
Kependudukan) -> Pasal 13 ayat 1
Pasal 23 KUHPerdata
“Rumah kematian seorang yang telah meninggal
dunia, dianggap terletak di mana si meninggal
mempunyai tempat tinggalnya terakhir.”
Stelsel aktif
Orang harus melakukan tindakan-tindakan hukum
tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara.
Melekat pada stelsel ini adalah hak opsi yaitu hak untuk
memilih kewarganegaraan.