Anda di halaman 1dari 61

KOMUNIKA

SI
PERSUASI
DALAM F
PELAYANAN
KESEHATAN HAJI
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi ini, peserta
(TPU)
mampu menerapkan komunikasi
persuasif dalam
pelayanan kesehatan haji
INDIKATOR
HASIL BELAJAR
(TPK)
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu :
1. Menjelaskan Komunikasi Persuasif
2. Menerapkan Sikap Positif pada Jemaah Haji
3. Melakukan Teknik Mendengar yang baik pada Jemaah Haji
4. Melakukan Umpan Balik secara Persuasif pada Jemaah Haji
5. Menerapkan Softskill Komunikasi Persuasif dalam Pelayanan
Kesehatan Haji di Kloter
WHY?
KOMUNIKASI
PERSUASIF
PENTING
 Tidak ada tindakan tanpa komunikasi
 Dengan komunikasi tujuan bisa tercapai
 Dengan komunikasi masalah bisa teratasi
I
KONSEP
KOMUNIKASI
PERSUASIF
1 KONSEP
KOMUNIKASI
PERSUASIF
KOMUNIKASI Proses penyampaian informasi yang
 melibatkan unsur komunikator, media, dan
komunikan
KOMUNIKASI
PERSUASIF Komunikasi dengan tujuan adanya perubahan
 perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih
mantap seolah-olah perubahan tersebut bukan atas
kehendak komunikator akan tetapi justru atas
kehendak komunikan sendiri
KOMUNIKA
SI
PERSUASI F dan memperkuat sikap atau kepercayaan sasaran
Upaya mengubah
persuasi, atau pada upaya mengajak mereka untuk bertindak
dengan cara tertentu.
3 konsep perlu diperhatikan : Sikap, Kepercayaan, Perilaku
CIRI-CIRI
ORMASI
IN BERKUALITAS
(Mc. Leod, 2010)
 Akurat (keadaan sebenarnya)
F  Relevan (sesuai kebutuhan)
 Tepat waktu (saat
diperlukan)
 Lengkap (utuh menyeluruh)
PENTING
DIKETA
HUI komunikasi dengan Jemaah Haji
Saat
1. Mitra bicara (usia, tingkat pendidikan, penalaran, jenis kelamin, dan
karakter lainnya)
2. Tujuan (untuk apa? Manfaatnya apa?)
3. Konteks (tema, situasi, dan kondisi yang melatarbelakangi atau
bahkan dapat mempengaruhi pola pikir dan cara pandang seseorang)
4. Kultur (kebiasaan, adat, budaya, tata krama, dsb)
5. Bahasa (jenis, bentuk, cara bertutur, dsb)
2 KOMUNIKASI
VERBAL
KOMUNIKA
SI VERBAL
Bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator (pemberi pesan)
berupa rangkaian kata-kata/kalimat kepada komunikan
(penerima pesan), dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral)
3 KOMUNIKA
SI NON
VERBAL
KOMUNIKA
SI NON
VERBAL
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya
adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi,
simbol-simbol, pakaian seragam
3V - Mehrabian

KOMUNIKASI-

VERBAL 7 %
(Kata-kata)

VOCAL 38%
(Intonasi)

VISUAL 55%
(Bahasa Tubuh + Mimik
Wajah)

K-I-B-
KATA-KATA
Jelas, Sederhana,
mudah dimengerti
& Indah
INTONAS
I
Suara tinggi-rendah, tegas,
diayun, diperlambat,
berhenti
sejenak
BAHASA
TUBUH
Gerakan tangan & gerakan
MIMIK
Ekpresi wajah
WAJAH
senyum, ceria, semangat,
bahagia,
kontak mata
TEKNIK
MEMPERKUAT
KOMUNIK
ASI
 NON
Repetition (Pengulangan)
VER
 BA L
Contradiction
(Berlawanan)
 Substitution (Pengganti)
 Complementing (Tambahan)
 Accenting (Penekanan)
PENUGASA
1. Peserta dibagi 3 kelompok
N2.3. Setiap kelompok memilih ketua & melakukan diskusi
Kelompok 1 : Jelaskan komunikasi persuasif dan berikan contohnya
dalam pelayanan kesehatan haji
4. Kelompok 2 : Jelaskan komunikasi menurut Mechrabian dan berikan
contohnya dalam pelayanan kesehatan haji
5. Kelompok 3 : Jelaskan teknik untuk memperkuat komunikasi non
verbal dan berikan contohnya dalam pelayanan kesehatan haji
6. Selesai diskusi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
7. Waktu diskusi 10 menit, presentasi 5 menit/kelompok,
penguatan fasilitator 5 menit (30 menit)
II
SIKAP POSITIF
PADA JEMAAH
HAJI
Menjaga sikap positif dari diri
kita selama melakukan komunikasi
dengan orang lain tentunya harus kita
lakukan seoptimal mungkin agar
terjadi komunikasi yang baik
dan efektif antara kita dengan
orang lain
PARADIGMA AGAR INTERAKSI DENGAN
ORANG LAIN BISA BERJALAN
SE
Dr. CARA
Patricia EFEKTIF
1. Mengenal diri sendiri
Paton 2. Mengenal orang lain/Jemaah Haji
3. Mengenal tugas/pekerjaan sebagai TKH
1 MENGENAL DIRI SENDIRI
Sebelum kita dapat menghargai orang lain, dalam hal ini adalah
Jemaah Haji, kita perlu memberikan perhatian dan penghargaan
pada diri sendiri (kemampuan kita, pengetahuan kita,
keterampilan kita, dan penampilan kita)
HAL
POSITIF X
HAL
NEGATIF
DIRI KITA
Johari Window adalah teknik yang ditemukan oleh dua psikolog Amerika,
Joseph Luft (1916 – 2014) dan Harrington Ingham (1914 – 1995),
berguna membantu orang dalam memahami hubungan dirinya dengan orang
lain
2 MENGENAL JEMAAH HAJI
Setelah kita mengenal diri sendiri, maka untuk meningkatkan
efektifitas komunikasi kita pada orang lain, terutama dalam hal ini
adalah jemaah haji, maka sangat perlu kita mengenal apa, siapa dan
bagaimana jemaah haji yang akan kita layani
MEMBANGUN HUBUNGAN
EMOSIONAL POSITIF DENGAN
JEMAAH HAJI
1. Memperkenalkan diri
2. Tersenyum
3. Mengobrol ringan tentang keluarga/minat
1. Antusiasme
2. Senyuman yang tulus
3. Kontak mata
4. Menjadi pendengar yang baik
5. Panggilan sopan yang menyenangkan
6. Bahasa sederhana, jelas, intonasi ramah
7. Menemukan dan mengapresiasi kelebihan mereka
8. Menanyakan keinginan mereka
9. Beradaptasi dengan bahasa tubuh mereka
10. Bina kedekatan emosional (gunakan : kami, kita)

TIPS KHUSUS SAAT


BERINTERAKSI DENGAN JEMAAH
HAJI LANSIA
 Nama
:
 Nama Panggilan
:
 Asal Daerah
PERTANY
: AAN UNTUK
 Pekerjaan MENGENAL
: JEMAAH HAJI
 Hobi LEBIH DEKAT
:
3 MENGENAL
TUGAS
SEBAGAI TKH
Selain menghargai diri sendiri, dan orang lain, kita harus bisa
mengenal dan menghargai pekerjaan yang kita lakukan
yang akan berimbas pada cara berkomunikasi dengan Jemaah haji
 Apa motivasi menjadi TKH :
 TKH adalah :
 Tugas TKH adalah :
 Seberapa berat tugas TKH
:
 Alasan ingin jadi TKH
:
 Hal apa yang akan diberikan
dan ingin dikenang sebagai
siapa oleh Jemaah haji
:
PERTANYAAN UNTUK
MENGENAL
TUGAS TKH
PENUGASA
1. Peserta dibagi 3 kelompok
N2.3. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk simulasi
Kelompok 1 : membahas simulasi mengenal diri sendiri
4. Kelompok 2 : membahas simulasi mengenal Jemaah haji
5. Kelompok 3 : melakukan simulasi mengenal tugas sebagai
TKH
6. Selesai diskusi, perwakilan kelompok melakukan simulasi
7. Waktu diskusi 20 menit, simulasi 10 menit/kelompok,
penguatan fasilitator 10 menit (60 menit)
III
TEKNIK MENDENGAR
YANG BAIK PADA
JEMAAH HAJI
Menjadi

pendengar
yang baik
adalah
salah satu kunci
kesuksesan seseorang
dalam berkomunikasi
dengan orang lain
MANFAAT
MENJADI
PENDENGA Rlebih mudah menyampaikan
1. Lawan bicara
YANGinformasi
BAIK
2. Hubungan kerja semakin baik
3. Mendorong pembicara tetap berkomunikasi
4. Intruksi, umpan balik, dan lainya lebih jelas diterima
10 KAIDAH
Saat orang
MENDENGAR lain
berbicara
1. Kita tidak dapat mendengarkan dan berbicara secara
bersamaan
2. Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama
pembicara
3. Hindari gangguan dari lingkungan sekitar
4. Mencoba untuk mengendalikan emosi
5. Membuat catatan jelas dan singkat
6. Mencoba untuk bersikap empati
7. Coba untuk memahami prinsip-prinsip komunikasi non-
verbal
8. Mendengarkan yang selektif
9. Bertanya pada tempatnya
10. Memberikan umpan balik
TEKNIK
MENDENGAR EFEKTIF
(HURRIER) 1.2. Hearing - Mendengarkan
Understand - Memahami
3. Remembering - Mengingat
4. Interpreting - Menafsirkan
5. Evaluating - Mengevaluasi
6. Responding - Memberikan
Tanggapan
PENUGASA
1. Peserta dibagi 3 kelompok
N2. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk melakukan role play sesuai
dengan kasus pada jemaah haji yang memerlukan komunikasi dan
memerlukan TKH sebagai pendengan yang baik
3. Selesai diskusi, perwakilan kelompok melakukan role play
4. Waktu diskusi 20 menit, simulasi 10 menit/kelompok,
penguatan fasilitator 10 menit (60 menit)
IV UMPAN BALIK
PERSUASIF PADA
JEMAAH HAJI
Umpan balik yang ditimbulkan
dalam proses komunikasi
memberikan gambaran kepada
penyampai pesan (komunikator)
tentang

seberapa
berhasil
komunikasi yang dilakukannya
TEKNIK
MENBERIKAN
FEEDBACK 1. Kesegeraan
2. Kejujuran
EFEKTIF 3. Kepatutan
4. Kejelasan
JENIS-JENIS
FEEDBAC K
1. Feedback Positif – Feedback Negatif
2. Feedback Netral – Feedback Zero
3. Feedback Internal – Feedback Eksternal
4. Feedback Verbal – Feedback Non Verbal
5. Feedback Langsung – Feedback Tidak Langsung
TEKNIK
MENERIMA FEEDBACK
EFEKTIF
1. Dengarkan secara aktif
2. Tanyakan hal-hal yang belum
jelas
3. Jangan defensif
PENUGASA
1. Peserta berpasangan
N2.3. Secara bergantian peserta melakukan role play sesuai kasus
Saat menyampaikan cerita, pasangannya mendengarkan dan
menyampaikan umpan balik/feedback
4. Catat umpan balik yang diberikan oleh yang bercerita
5. Lakukan sebaliknya
6. Selesai diskusi, perwakilan peserta melakukan simulasi
7. Waktu persiapan 5 menit, simulasi 45 menit, penguatan fasilitator 10
menit (60 menit)
V

SOFTSKILL KOMUNIKASI
PERSUASIF
PADA PELAYANAN KESEHATAN
3 HAL PENTING
DALAM PENGEMBANGAN
SOFTSKILL
1. Kerja keras
2. Kemandirian
3. Kerjasama
DEFINISI
SOFTSKIL
Lmempengaruhi
S
Seperangkat kemampuan yang
bagaimana kita
berinteraksi dengan orang lain,
memuat komunikasi efektif, berpikir
kreatif dan kritis, membangun tim,
serta kemampuan lainnya yang
terkait kapasitas kepribadian
individu
Interpersonal skills yang
mencakup kemampuan- kemampuan
dalam memotivasi, kepemimpinan,
komunikasi, negosiasi, presentasi,
kepiawaian bicara di forum, kerjasama

SOFT tim, membangun relasi, empati dan


lain sebagainya

SKILL
S Intrapersonal skills mencakup
membangun karakter diri, kemampuan
membagi waktu, menghadapi stres, proses
berpikir kreatif, pencapaian target,
perubahan diri semakin positif, integritas,
profesionalisme, optimisme, percaya diri
dan lain sebagainya
3 FAKTOR UTAMA
Swidersk 1. Kemampuan Psikologis
SOF
i TSKILLS 2. Kemampuan Sosial
3. Kemampuan
Komunikasi
PENUGASA
1. Peserta dibagi 3 kelompok
N2. Tiap kelompok melakukan simulasi komunikasi persuasif pada
Jemaah haji sesuai tempat perjalanan haji
3. Selesai diskusi, perwakilan peserta melakukan simulasi
4. Waktu diskusi 20 menit, simulasi 10 menit/kelompok,
penguatan fasilitator 10 menit (60 menit)
KESIMPULA
Nkomunikannya
1. Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang mempengaruhi
sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh komunikannya bahkan dapat merubah sikap dari komunikannya
2. Pesan-pesan persuasif yang efektif haruslah dirancang sedemikian rupa
antara lain dengan fokus penerima, sehingga pesan dapat sesuai dengan
tujuan
3. Komunikasi persuasif sangat penting dalam promosi kesehatan karena
informasi merupakan salah satu sumber utama dari pengetahuan yang
menjadi salah satu strategi dalam mengubah perilaku seseorang

Anda mungkin juga menyukai