Anda di halaman 1dari 22

PPOK EKSASERBASI, PNEUMONIA

DEXTRA DAN DIABETES MELLITUS


KELAS A
KELOMPOK 8
OLEH KELOMPOK 8

SYARIF MOH.RAFDI
IMOET DIAN SAFITRI
LOIS OLVIANI POMBAELA
IIN MAYLANI
FARDHANY EKAPUTRA
MOH.SYAHRIER HIDAYAT
ANNISA KHUMAIRAH
NADYA TARBIYAH ALSON
DEFINISI PPOK EKSASERBASI

Eksaserbasi PPOK didefinisikan sebagai perburukan gejala pernapasan akut yang


memerlukan terapi tambahan. Eksaserbasi dapat dipicu oleh beberapa faktor, yang
paling sering infeksi saluran pernapasan. Penyebab lainnya adalah polusi udara,
kelelahan, dan adanya komplikasi (Kristiningrum, 2019).
ETIOLOGI PPOK EKSASERBASI

• Kebiasaan merokok
• Polusi udara
• Faktor genetik
• Status sosialekonomi
• Abnormal paru
PATOFISIOLOGI PPOK EKSASERBASI
MANIFESTASI KLINIK PPOK EKSASERBASI

• Susah bernafas
• Batuk kronis
• Sputum kronis
• Sesak nafas
• Sianosis
• Sakit kepala
ALGORITMA TERAPI
DEFINISI PNEUMONIA

• Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang


jaringan paru-paru (alveoli) yang disebabkan oleh
bakteri, virus maupun jamur.
ETIOLOGI PNEUMONIA

• Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus,


jamur, dan protozoa.
• Penyebab paling sering pneumonia yang didapat dari masyarakat dan nosokomial:
 Yang didapat di masyarakat: Streeptococcus pneumonia, Mycoplasma pneumonia, Hemophilus
influenza, Legionella pneumophila, chlamydia pneumonia, anaerob oral, adenovirus, influenza tipe
A dan B.
 Yang didapat di rumah sakit: basil usus gram negative (E. coli, Klebsiella pneumonia),
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, anaerob oral.
PATOFISIOLOGI PNEUMONIA
MANIFESTASI KLINIK PNEUMONIA

Gejala khas dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk


(baik non produktif atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir,
purulen, atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Gejala
umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada yang sakit
dengan lutut tertekuk karena nyeri dada. Pemeriksaan fisik didapatkan
retraksi atau penarikan dinding dada bagian bawah saat pernafas,
kenaikan atau penurunan taktil fremitus, perkusi redup sampai pekak
menggambarkan konsolidasi atau terdapat cairan pleura, ronki, suara
pernafasan bronkial, pleural friction rub.
ALGORITMA TERAPI
DEFINISI DIABETES MELLITUS

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar
glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau
lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl
(Misnadiarly, 2006).
ETIOLOGI DIABETES MELLITUS

• Diabetes Melitus Tipe 1, disebabkan oleh penghancuran sel pulau


pankreas.
• DM tipe 2, disebabkan oleh kombinasi resistensi insulin dan disfungsi
sekresi insulin sel β.
• Diabetes Tipe Khusus, disebabkan oleh suatu kondisi seperti
endokrinopati, penyakit eksokrin pankreas, sindrom genetic, induksi
obat atau zat kimia, infeksi, dan lain-lain.
• Diabetes Gestasional, diabetes yang terjadi pertama kali saat hamil
atau diabetes yang hanya muncul pada saat kehamilan.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELLITUS TIPE 1
PATOFISIOLOGI DIABETES MELLITUS TIPE 2
MANIFESTASI KLINIK DIABETES MELLITUS

• Sering buang air kecil dengan volume yang banyak, yaitu lebih sering dari pada
biasanya, apalagi pada malam hari (poliuri)
• Sering merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya (polidipsi).
• Nafsu makan meningkat (polifagi) dan merasa kurang tenaga.
• Berat badan turun dan menjadi kurus.
• Kaki kesemutan
• Gatal-gatal
• Luka yang tidak kunjung sembuh
ALGORITMA TERAPI
TERAPI NON FARMAKOLOGI

Anda mungkin juga menyukai