Anda di halaman 1dari 9

Musyawarah keluarga

Musyawarah adat & Perkara peradilan

i r m a M a n g a r
Hukum adat
adalah hukum yang hidup karena ia menjalankan
perasaan hukum
masyarakat secara nyata. Hal ini dimungkinkan karena
hukum adat tersebut
berurat dan berakar pada kebudayaan masyarakat.
Corak hukum adat itu “terbuka” artinya dapat
menerima masuknya
unsur-unsur yang datang dari luar asal saja tidak
bertentangan dengan jiwa
hukum adat itu sendiri.
Dalam menyelesaikan perselisihan antara yang satu dengan yang lain.
Di dalam penyelesaian perselisihan selalu diutamakan jalan
penyelesaian secara rukun dan damai dengan musyawarah dan
mufakat, dengan saling memaafkan, tidaklah tergopoh-gopoh
begitu saja langsung menyampaikan ke pengadilan negara.
Hukum adat mengutamakan adanya musyawarah
dan mufakat, di
dalam keluarga, di dalam hubungan kekerabatan,
dan ketetanggaan, baik
untuk memulai suatu pekerjaan maupun dalam
mengakhiri pekerjaan, apalagi
yang bersifat peradilan
Pengadilan Adat

Pengadilan hukum adat adalah sistem peradilan tradisional atau


adat yang ada di beberapa
masyarakat suku bangsa atau komunitas tertentu di Indonesia
Hukum adat ini mencakup aturan-aturan, norma-norma, dan
prosedur hukum yang dihormati oleh
masyarakat adat setempat. Jika terjadi sengketa di lingkup
masyarakatnya maka penyelesaian
sengketa dilakukan melalui pengadilan adat, umumnya sengketa yang
terjadi dalam masyarakat
berkaitan dengan tanah, warisan, pernikahan, dan berbagai masalah
sosial dan budaya lainnya.
Dalam pelaksanaannya, pengadilan adat
dipimpin oleh seorang pemimpin adat yang
merupakan seorang tokoh adat yang dihormati
di komunitas tersebut
Thanks A Lot Of

Anda mungkin juga menyukai