SISTEM

IMUNOLOGI
By Tio Nanda, S.Kep.,M.Kep

01
Introduction
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam euismod id sem quis
accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.
04
Respon Imun
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam euismod id sem quis
accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.
AGENDA
02
Fungsi
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam euismod id sem quis
accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.
05
Penyakit Imunitas
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam euismod id sem quis
accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.
03
Anatomi
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam euismod id sem quis
accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.
06
Pemeriksaan Imunitas
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Etiam euismod id sem quis
accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.
 INTRODUCTION
Sistem Imun
adalah sistem dalam tubuh yang bertanggung jawab dalam
kekebalan tubuh manusia, tubuh manusia sangat rentan
terhadap agen infeksius dari luar tubuh. Untuk mampu
menetralisir agen infeksius tersebut agar tubuh tetap sehat
maka diperlukan sistem. (Arif Syamsul, 2019)

Imunitas adalah perlindungan dari penyakit, khususnya

penyakit infeksi. Sel-sel dan molekul-molekul dalam tubuh
manusia yang terlibat di dalam mekanisme perlindungan akan
mengaktifkan respon kekebalan dengan cara membentuk
sistem imun. Sedangkan respon yang terjadi untuk menyambut
paparan benda asing disebut respon imun.(Encyclopedia,
2019).
 FUNGSI
01 Mampu Melindungi Tubuh Terhadap paparan
Infeksi Bakteri Dan Virus

02 Serta menghancurkan sel kanker dan zat asing

lain dalam tubuh.

03 Menjaga stabilitas, fungsi dan komponen tubuh

 Jika Imunitas Melemah maka proses perlindungan
terhadap tubuh yang berkurang optimal, sehingga
potensial sekali untuk menyebabkan patogen baik
itu kuman, parasit maupun virus dapat
berkembang dalam tubuh.

Sumber:
https://auritasamudrabiologi.files.wordpress.c
om/2017/11/sistem_imun itas.jpg?w=375
Organ Sistem Imunitas
 Faktor Yang
Mempengaruhi
FAKTOR
GENETIK FISIOLOGIS,
(KETURUNAN),

STRES USIA
 Respon Imun
01 Respon imun alami non-spesifik :
a. Ada sejak lahir
b. Tidak mengalami target tertentu
c. Terjadi
Lorem dalam beberapa
ipsum dolor sit amet, consectetur jam elit.
menit –adipiscing terjadinya
Etiam reaksi inflamasi
euismod id sem quis accumsan. Sed tempus placerat velit a
placerat. Cras suscipit est at mauris.

02 Respon imun didapat spesifik :

d. Spesifik untuk jenis tertentu
e. Respon thdp paparan dan terjadi dalam beberapa hari
f. Pada paparan berikutnya terjadi lebih cepat
 Sistem
Pertahanan Imun PERTAHANAN SISTEM

NON SPESIFIK
EKSTERNAL
KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA ATAU
SELAPUT LENDIR.

INTERNAL
SEL DARAH PUTIH, SEL PEMBUNUH ALAMI,
DAN PERADANGAN

SPESIFIK
LIMFOSIT B
SUMSUM TULANG BELAKANG,

LIMFOSIT T
DI SUMSUM TULANG BELAKANG NAMUN
PEMATANGANNYA TERJADI DI KELENJAR
TIMUS.
 Sistem Kekebalan Non-Spesifik

REAKSI PROTEIN
SEL SISTEM
INFLAMASI/ ANTIVIRUS NATURAL
PERADANGA (INTERFERON KILLER KOMPLEMEN
N )
 Tahap Inflamasi
1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan
2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg
terinfeksi  meningkatkan aliran darah
(RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)
3. Permeabilitas kapiler & venul yang
terinfeksi terhadap protein meningkat 
difusi protein & filtrasi air ke interstisial
(TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)
4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari
kapiler & venula ke interstisial
5. Penghancuran bakteri di jaringan 
fagositosis (respons sistemik: demam)
6. Perbaikan jaringan
 INTERFERON
Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon
01
Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’
02 Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel
tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik
03 (antikanker)
04 Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis
makrofag & merangsang produksi antibodi
 IMUNOGLOBIN
(IG)
Ada 5 kelas :
1. Ig M  berperan sbg reseptor permukaan sel B &
disekresi pd tahap awal respons sel plasma
2. Ig G  Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh
berespons thd antigen yg sama Ig M & IgG berperan jika
tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen
3. Ig E  melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp
mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil
& sel mast
4. Ig A  ditemukan pd sekresi sistem perncernaan,
pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)
5. Ig D  terdapat pada banyak permukaan sel B;
mengenali antigen pd sel B
 PENYAKIT AUTOIMUN

Penyakit autoimun adalah penyakit yang timbul karena

kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh
dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang tubuh
sendiri

1. Penyakit Lupus
2. Artritis Rematoid
3. Diabetes Melitus
4. Penyakit Hashimoto
5. Psoriasis
6. Multiple Sclerosis
7. Imunodefisiensi (HIV)

(Cho Judy, 2015).

 PENYEBAB
IMONODEFISIENSI

Obesitas, Penyalah Gunaan Alkohol, Dan Penggunaan Obat

Malnutrisi, Diet Dengan Protein Yang Tidak Mencukupi

Dikaitkan Dengan Gangguan Imunitas Seluler, Aktivitas
Komplemen, Fungsi Fagosit, Konsentrasi Antibodi Iga,
Dan Produksi Sitokin

Virus
THANK YOU
TO SEE THIS PRESENTATION