Anda di halaman 1dari 21

Ekonomi Makro

Ratna Juwita, Idham Cholid


Teori Konsumsi

Pertemuan 3
Pengeluaran Konsumsi
• Konsumsi pemerintah (goverment consumption)
• Konsumsi rumah tangga atau masyarakat (household consumption atau
private consumption)
- Memiliki porsi terbesar dalam total pengeluaran agregat,
tahun 1966 mencapai 60% dari pengeluaran agregat
tahun 1970an pengeluaran rumah tangga sekitar 70% dari
pengeluaran agregat,
- Konsumsi pemerintah bersifat eksogenus, konsumsi rumah tangga
bersifat endogenus, besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat
dengan factor-faktor lain yang mempengaruhinya.
- Perkembangan masyarakat cepat menyebabkan perilaku konsumen
juga mengalami perubahan dengan cepat
Faktor utama yang mempengaruhi tingkat konumsi
masyarakat, pendapatan, memiliki hubungan positif,
semakin tinggi tingkat pendapatan (Y) maka konsumsi (c)
semakin tinggi
C = f(Y)
Teori Keynes (Keynesian Consumption Model)
• John Maynard Keynes yang memperkenalkan teori ini dan saat ini
disebut Teori Keynes tentang konsumsi
• Konsumsi saat ini (current consumption) menurut Keynes sangat
dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini (current disposable
income).
• Ada batasan konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat
pendapatan, dimana tingkat konsumsi itu harus dipenuhi, walaupun
tingkat pendapatan sama dengan nol.
• Hal demikian disebut konsumsi otonomus (autonomous
consumption). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka
konsumsi akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tidak
sebesar pendapatan disposable.
Fungsi Konsumsi Keynes
• Merupakan variabel riil atau nyata, fungsi konsumsi Keynes
menunjukan hubungan antara pendapatan dan pengeuaran
konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tinkat
harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan
pengeluaran konsumsi nominal
• Merupakan pendapatan yang terjadi (current income), bukan
pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula
pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang
diharapkan)
• Merupakan pendapatan absolut, bukan merupakan pendapatan
relative atau pendapatan permanen
Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi

Pendapatan Konsumsi
Disposabel
0 200 - -
1.000 1.000 1.000 800
2.000 1.800 1.000 800
3.000 2.600 1.000 800
4.000 3.400 1.000 800
5.000 4.200 1.000 800
Kecendrungan Mengkonsumsi Marginal
(Marginal Propensity to Consume)

• Jika negara semakin Makmur dan adil, porsi pertambahan
pendapatan yang digunakan untuk konsumsi semakin
berkurang, keampuan menabung meningkat.
• Kemampuan perekonomian untuk menyediakan dana
investasi untuk pembengunan ekonomi jangka panjang
meningkat.
• MPC kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi lebih
rendah dari MPC kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah
Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-rata
(Average Propensity to Consume)

Hubungan antara Pendapatan Disposabel dan Konsumsi, MPC dan
APC
Pendapatan Konsumsi MPC APC
Disposabel

0 200 - -
1.000 1.000 1.000 800 0,8 1,00
2.000 1.800 1.000 800 0,8 0,90
3.000 2.600 1.000 800 0,8 0,87
4.000 3.400 1.000 800 0,8 0,85
5.000 4.200 1.000 800 0,8 0,84
Hubungan Konsumsi dan Tabungan

• Setiap tambahan penghasilan disposable akan
dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan.
• Besarnya tambahan pendapatan disposable yang menjadi
tambahan tabungan disebut kecondongan menabung
marginal (Marginal Propensity to Save atau MPS)
• Rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan
disposable disebut kecenderunagn menabung rata-rata
(Average Propensity to Save atau APS)
MPC dan MPS


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi

• Faktor Ekonomi
• Faktor Demografi (Kependudukan)
• Faktor Nonekonomi
Faktor Ekonomi
• Pedapatan rumah tangga (household income)
• Kekayaan rumah tangga (household wealth)
• Jumlah barang-barang konsumsi tahan lama dalam
masyarakat
• Tingkat bunga (interest rate)
• Perkiraan tentang masa depan (household expectation
about the future)
• Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi
pendapatan
TERIMA KASIH

Ratna Juwita

Anda mungkin juga menyukai