Anda di halaman 1dari 14

g = Kelandaian (Gradient) tanjakan

Kelandaian tanah asli AB = selisih elevasi B


dan A dibagi jarak AB (diubah dalam
persen)

dAB =200 m gAB = (elv B – elv A) / dAB * 100%


A
B
gAB = (112.5 – 125) / 200 * 100%
+137.5 = - 6.25%
(minus berarti menurun, bila awal proyek
atau patok 0 km dari arah sebaliknya
+125 berarti + 6.25%)
+112.5 +100
Strategi pemilihan trase jalan

F gAB = - 6.25%
E dAB =500 m
dAB =200 m
gCD = - 12.5%
C
A
dBC =100 m
B gEF = - 2.50%
+137.5 D

+125
+112.5 +100
Permukaan tanah asli dan permukaan jalan
• Permukaan tanah asli mempunyai gradient terjal dan bervariasi
• Permukaan jalan dibuat tidak terlalu bervariasi dan bergradient
memenuhi persyaratan (dibawah maximum)
• Selisih elevasi permukaan jalan dengan permukaan tanah asli tidak
terlalu tinggi (diperhitungkan galian timbunan dan stabilitas tanah)
• Volume galian dan volume timbunan dibuat balance

g1 g2
Lv
• Kelandaian maximum standard = kelandaian dimana tidak
menimbulkan pengaruh terhadap kecepatan kendaraan
• Kelandaian maksimum mutlak = kelandaian dimana kendaraan kecil
setelah mencapai panjang kritis akan berjalan dengan kecepatan
setengah dari kecepatan rencana, dan truk terpaksa menggunakan
persneling satu
 Kelandaian (Gradient)

Kecepatan Rencana (km/jam)


80 60 50 40 30 20
Kelandaian Maks.
4 5 6 7 8 9
Standard (%)
Kelandaian Maks.
8 9 10 11 12 13
Mutlak (%)

Panjang Landai Kritis (Gradien > Gradien Maks. Standard)


Kecepatan Rencana (km/jam)
80 60 50 40 30 20
5% 500 m 6% 500 m 7% 500 m 8% 500 m 9% 500 m 10% 500 m
6% 500 m 7% 500 m 8% 500 m 9% 500 m 10% 500 m 11% 500 m
7% 500 m 8% 500 m 9% 500 m 10% 500 m 11% 500 m 12% 500 m
8% 420 m 9% 420 m 10% 420 m 11% 420 m 12% 420 m 13% 420 m
Perencanaan Tanjakan
• Disarankan gradient (kelandaian) kurang atau sama dengan
kelandaian maksimum standard
• Apabila tidak memungkinkan, diperbolehkan melebihi kelandaian
maksimum standard tetapi tidak boleh melebihi kelandaian
maksimum mutlak, dan panjang tanjakan tidak boleh melebihi
panjang kritis
• Apabila melebihi panjang kritis harus dilengkapi lajur pendakian
Lajur Pendakian
• Lajur pendakian dimaksudkan untuk menampung truk-truk yang
bermuatan berat atau kendaraan lain yang berjalan lebih lambat dari
kendaraan kendaraan lain pada umumnya, agar kendaraan kendaraan
lain dapat mendahului kendaraan lambat tersebut tanpa harus
berpindah lajur atau menggunakan lajur arah berlawanan.
• Lajur pendakian harus disediakan pada ruas jalan yang mempunyai
kelandaian yang besar, menerus, dan volume lalu lintasnya relatif
padat.
Perencanaan Lajur Pendakian
• Penempatan lajur pendakian harus dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) disediakan pada jalan arteri atau kolektor,
b) apabila panjang kritis terlampaui, jalan memiliki VLHR >
15.000 SMP/hari, dan persentase truk > 15 %.
• Lebar lajur pendakian sama dengan lebar lajur rencana.
• Lajur pendakian dimulai 30 meter dari awal perubahan kelandaian
dengan serongan sepanjang 45 meter dan berakhir 50 meter sesudah
puncak kelandaian dengan serongan sepanjang 45 meter
• Jarak minimum antara 2 lajur pendakian adalah 1,5 km
Lajur Pendakian

Anda mungkin juga menyukai