PAI
BAB 4
Dakwah
Khalimatus sa'diyah
Bella F. I
Naura F. A
Shinta. C. K
1.pengertian
arti bahasa, kata “dakwah” merupakan mashdar (kata dasar) dari kata da'a yang
mempunyai arti mengajak,memanggil.
dakwah adalah mengajak orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran Islam dan
mengamalkan syariat islam agar tercapainya pola hidup yang lebih baik, sehingga
tercapai kebahagiaan dunia akhirat dan dakwah juga tidak hanya berupa tablig,
khutbah dan majlis taklim
2. Adab berdakwah
1. Dakwah dengan cara hikmah, yaitu ucapan yang jelas
2. Dakwah menggunakan cara mauidzatul Hasanah yaitu cara-
cara persuasif
3.Dakwah dengan cara mujadalah, yaitu diskusi atau bertukar
pikiran
A.sasaran dakwah 3.sasaran dan tujuan dakwah
B.Tujuan dakwah
a) Memberi semangat Tujuan dakwah adalah menyeru dan mengajak segenap
kepada manusia agar selalu manusia agar konsisten/istiqamah dalam:
meningkatkan
A.beriman hanya kepada Allah SWT,dan tidak
kualitas dan kuantitas melakukan kemusyrikan (tauhid/akidah)
amalnya B. Menjadi seluruh aktivitasnya hanya beribadah kepada
Allah SWT, (ikhlas/syariah)
C. Mengeejakan amal shaleh dasm arri yang seluas
b) Mengubah jalan hidup luasnya (amal ibadah)/muamalah)
yang tidak baik menjadi D.Berakhlaq mulia yang tolak ukurnya adalah akhlak
baik, serta yang Rasulullah Saw (akhlaq/Ihsan)
2. Memahami objek dakwahnya, sehingga dakwahnya tepat sasaran, (Q.S.Ibrahim/14:4) artinya "berbicaralah kepada
manusia sesuai kadar akal mereka"
3. Memiliki keberanian dan ketegasan, namun tetap bijak dan santun dalam berdakwah. Jalan yang dipilih adalah
jalan tengah (tawasuth), damai, dan menenteramkan, meski tidak hilang sikap tegasnya. Ada beberapa jawaban
yang dapat diketengahkan, yaitu:
• Dakwah itu untuk agama Allah Swt. bukan untuk pribadi dai sendiri, golongan dan kelompok atau kaumnya.
• Dakwah itu hakikatnya mengajak, jika disampaikan dengan marah, pihak lain akan menghindar terlebih dahulu, akibatnya bukan
dekat, tetapi menjauh.
• Jika dakwah dilakukan denga marah, artinya menutupi inti Islam sebagai agama yang menyelamatkan, menenteramkan, dan
membahagiakan.
• Meluruskan niat, bahwa dakwah itu bertujuan hanya kepada Allah Swt., hanya mencari ridha-Nya.
• Dakwah itu harus bijak, mengetahui betul kondisi umat/jamaahnya, sehingga materi dan metode
yang disampaikan tepat mengenai sararan.
• Hindari cara-cara yang memaksa, menakutkan/meneror, kedepankan cara mau’idhah hasanah, yakni
cara yang damai, indah, santun, menenteramkan dan menyenangkan. Dengan bertambahnya
pengalaman, bisa memperbaharui rujukan atau bacaan, maka capaian tersebut bukan hal yang
mustahil.
• Lakukan dakwah dengan cara ber-mujadalah, yakni melalui dialog, diskusi, boleh juga berdebat,
tetapi tetap menggunakan cara yang beradab, berlandaskan etika diskusi yang baik, serta tidak
melakukan debat kusir.
5. Metode Al-Qur'an dalam Menyajikan
Materi Dakwah
Memilki unsur jasmani, akal dan jiwa, maka pendekatan dakwah harus diperlakukan manusia
secara utuh. Karena itu, Al-Quran menggariskan ciri-ciri sebagai berikut:
Rasullullah SAW melalui sikap dan perilaku atau akhlaq yang terbaik, turu kata yang santun
dan sopan, pergaulan yang damai dan menentramkan,sampai pada menghindari cara cara
kekerasan,takutan, dan paksaan.