PERDATA
HUKUM ORANG
(PERSOONEN RECHT)
PENGERTIAN ORANG
Pasal 4
Pasal 19
Niat itu dibuktikan dengan menyam-paikan
pernyataan kepada Kepala Pemerintahan, baik di
tempat yang ditinggalkan, maupun di tempat tujuan
pindah rumah kediaman. Bila tidak ada pernyataan,
maka bukti tentang adanya niat itu harus
disimpulkan dari keadaan-keadaanya.
Pasal 20
Mereka yang ditugaskan untuk menjalankan dinas umum,
dianggap bertempat tinggal di tempat mereka melaksanakan
dinas.
Pasal 21
Seorang perempuan yang telah kawin dan tidak pisah meja
dan ranjang, tidak mempunyai tempat tinggal lain daripada
tempat tinggal suaminya; anak-anak di bawah umur mengikuti
tempat tinggal salah satu dan kedua orang tua mereka yang
melakukan kekuasaan orang tua atas mereka, atau tempat
tinggal wali mereka; orang-orang dewasa yang berada di
bawah pengampuan mengikuti tempat tinggal pengampuan
mereka.
Pasal 22
Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam
pasal yang lalu, buruh mempunyai tempat
tinggal di rumah majikan mereka bila mereka
tinggal serumah dengannya.
Pasal 23
Yang dianggap sebagai rumah kematian
seseorang yang meninggal dunia adalah rumah
tempat tinggalnya yang terakhir.
2. Selain domicili pokok (tetap) ada juga domicili
yang dipilih (domicili of choise)
berhubungan dengan sesuatu urusan;
misalnya dalam pembuatan kontrak, tidak
jarang para pihak menentukan domicilinya di
kantor seorang notaris atau kantor
kepaniteraan Pengadilan Negeri dengan
maksud untuk memudahkan pihak penggugat
bilamana terjadi suatu perkara berkaitan
dengan kontrak tersebut.
PASAL 24
• PEMBERITAHUAN KAWIN
• PENCATATAN PERKAWINAN
• AKTA PERKAWINAN
• UPACARA PERKAWINAN
• WALI DAN SAKSI DALAM
PERKAWINAN
KEDUDUKAN SUAMI-ISTRI DAN HARTA
BENDA
Catatan:
Kalau dalam KUH Perdata, kedudukan suami dan istri tidak
seimbang (pasal 105, 106), sedangkan dalam UU No. 1
Tahun 1974 Kedudukan antara suami dan istri adalah
seimbang.
HARTA PERKAWINAN
KEDUDUKAN ANAK
1. Zina;