Anda di halaman 1dari 19

BAB 5.

MANUSIA, MASYARAKAT,
KEBUDAYAAN
Definisi dan Konsep

SUDJIRAN,DRS.,MM.
STMIK JAKARTA STI&K
Definsi Manusia
• Homo sapien
• Homo Symbolicum
• Homo Faber
• Rationale Animale
• Micro Cosmos
Definisi Masyarakat (Society)
Suatu sistem sosial yang
menghasilkan kebudayaan
(Soerjono Soekanto, 1983)
Definisi Masyarakat (Society)

Kolektif manusia dalam arti


yang seluas-luasnya yang
terikat oleh suatu kebudayaan
yang mereka pandang sama.
(Koentjaraningrat, 1984)
Jenis-Jenis Masyarakat - 1
(Soerjono Soekanto, 1983)
• Masyarakat abstrak (abstract society)
• Masyarakat atomistik (atomistic society)
• Masyarakat kasta (caste society)
• Masyarakat konkret (concrete society)
• Masyarakat ekstraktif (extractive society)
• Mayarakat feodal (feudal society)
Jenis-Jenis Masyarakat - 2
(Soerjono Soekanto, 1983)
• Masyarakat hidrolis (hydraulic society)
• Masyarakat industrial (industrial society)
• Masyarakat manorial (manorial society)
• Masyarakat massa (mass society)
• Masyarakat berpindah (nomadic society)
Jenis-Jenis Masyarakat - 3
(Soerjono Soekanto, 1983)
• Masyarakat organis (organic society)
• Masyarakat petani (peasant society)
• Masyarakat terencana (planned society)
• Masyarakat majemuk (plural society)
• Masyarakat subsisten (subsistence society)
• Masyarakat tradisional (traditional society)
• Masyarakat transisional (trantitional society)
Jenis-Jenis Masyarakat - 1
(Koentaraningrat, 1984)
• Masyarakat adat (adat society)
• Masyarakat desa (village society)
• Masyarakat dinamis (dinamic society)
• Masyarakat kota (urban society)
• Masyarakat kontemporer (contemporary
society)
• Masyarakat modern (modern society)
• Masyarakat organik (organic society)
Jenis-Jenis Masyarakat - 2
(Koentaraningrat, 1984)
• Masyarakat pedesaan (rural society)
• Masyarakat primitif (primitive society)
• Masyarakat progresif (progresive society)
• Masyarakat tanpa kelas (classless society)
• Masyarakat tradisional (traditional society)
• Masyarakat terbuka (open society)
• Masyarakat tertutup (closed society)
Definisi Kebudayaan
(Culture)

Hasil karya, rasa, dan cipta


manusia yang didasarkan
pada karsa.
(Soerjono, Soekanto, 1983)
Definisi Kebudayaan
(Culture)
Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk
memahami lingkungan serta
pengalamannya, dan yang menjadi
pedoman tingkah lakunya.
(Koentjaraningrat, 1984)
DINAMIKA MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
1. KONSEP-KONSEP DAN KONSEPSI-KONSEPSI KHUSUS
MENGENAI PERGESERAN MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
• Semua konsep yang kita perlukan untuk menganalisa proses-proses
pergeran masyarakat dan kebudayaan, termasuk lapangan
penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial.
Konsep yang terpenting ada yang mengenai proses belajar
kebudayaan sendiri, yakni internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Selain itu ada proses perkembangan kebudayaan umat
manusia(evolusi kebudayaan) dari bentuk-bentuk kebudayaan yang
sederahana hingga yang makin lama makin kompleks. Proses
lainnya adalah proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing
yang disebut proses akulturasi dan asimilasi. Ada proses
pembaruan(inovasi) yang berkaitan erat dengan penemuan
baru(discovery) dan invention.
2. PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI
• Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup
individu, yaitu mulai saaat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang
hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan,
hasrat, nafsu dan emosi yang membentuk kepribadiannya. Perasaan
pertama yang diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa
puas dan tak puas, yang menyebabkan ia menangis.
• Proses sosialisasi, semua pola tindakan individu-individu yang menempati
berbagai kedudukan dalam masyarakatnya yang dikumpai seseorang dalam
kehidupannya sehari-hari sejak ia dilahirkan. Para individu dalam
masyarakat yang berbeda-beda juga mengalami proses sosialisasi yang
berbeda-beda, karena proses itu banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan serta lingkungan sosial yang bersangkutan. Penelitian
dilapangan telah dapat menghasilkan pengumpulan bahan mengenai adat
istiadat pengasuhan anak, kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual,
dan riwayat hidup yang rinci dari sejumlah individu.individu-individu yang
mengalami berbagai hambatan dalam proses internalisasi, sosialisasi atau
enkulturasinya, sehingga individu seperti itu mengalami kesukaran dalam
menyesuaikan kepribadiannya dengan lingkungan sosial sekitarnya.
3. PROSES EVOLUSI SOSIAL
• Proses Mikroskopik dan Makroskopik Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dapat
dianalisa secara mendetail(makroskopik) tetapi dapat dilihat secara keseluruhan,
dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan besar yang telah
terjadi(makroskopik). Proses evolusi sosial budaya secara makroskopik yang
terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang, dalam antropologi disebut
”Proses-proses pemberi arah”, atau directional proses.
• Proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya. Dalam antropologi,
perhatian terhadap proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya baru
timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadap individu dalam
masyarakat.
• Dalam meneliti masalah ketegangan antara adat istiadat yang berlaku dengan
kebutuhan yang dirasakan oleh beberapa individu dalam suatu masyarakat, perlu
diperhatikan dua konsep yang berbeda, yaitu (1) kebudayaan sebagai kompleks
dari komsep norma-norma, pandangan-pandangan, dan sebagainya, yang
bersifat abstrak (yaitu sistem budaya), dan (2) kebudayaan sebagai serangkaian
tindakan yang konkrit, dimana para individu saling berinteraksi (yaitu sistem
sosial). Kedua sistem tersebut sering saling bertentangan, dan dengan
mempelajari konflik-konfliks yang ada dalam setiap masyarakat itulah dapat
diperoleh pengertian mengenai dinamika masyarakat pada umumnya.
4. PROSES DIFUSI
• Penyebaran manusia. Ilmu paleoantropologi memperkirakan bahwa makhluk
manusia yang pertama hidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur.
Manusia sekarang telah menduduki hampir seluruh muka bumi dengan berbagai
jenis lingkungan iklim yang berbeda-beda. Hal itu hanya mungkin terjadi dengan
proses pengembangbiakan, migrasi, serta adaptasi fisik dan sosial budaya, yang
berlangsung beratus ratus ribu tahun lamanya.
• Penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Bersama dengan penyebaran dan migrasi
kelompok-kelompok manusia, turut tersebar pula berbagai unsur kebudayaan.
Sejarah dari proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang disebut proses
difusi itu merupakan salah satu objek penelitian ilmu antropologi, terutama sub
ilmu antropologi diakronik. Proses difusi dari unsur-unsur kebudayaan antara lain
diakibatkan oleh migrasi bangsa-bangsa yang berpindah dari suatu tempat
ketempat lajn dimuka bumi.
• Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada perpindahan
kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa, tetapi karena unsur-unsur
kebudayaan itu memang sengaja dibawa oleh individu-individu tertentu, seperti
para pedagang dan pelaut.
• Bentuk difusi yang terutama mendapat perhatian antropologi adalah penyebaran
unsur-unsur kebudayaan yang berdasarkan pertemuan-pertemuan antara
individu-individu dari berbagai kelompok yang berbeda.
5. AKULTURASI DAN ASIMILASI
• Akulturasi. Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu.
• Kalau masalah-masalah mengenai akulturasi kita ringkas, akan tampak 5
golongan masalah, yaitu :
• Masalah tentang metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan
melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat.
• Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan tidak
mudah diterima oleh suatu masyarakat.
• Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah dan tidak mudah
diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing.
• Masalah mengenai jenis-jenis individu yang tidak menemui kesukaran
dan cepat diterima unsur kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang
sukar dan lamban dalam menerimanya.
• Masalah mengenai ketegangan-ketegangan serta krisis-krisis sosial yang
muncul akibat akulturasi.
Ikhwal Jalannya Akulturasi
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti
sebaiknya memperhatikan beberapa hal, yaitu :
•Keadaan sebelum proses akulturasi dimulai.
•Para individu pembawa unsur-unsur kebudayaan asing.
•Saluran-saluran yang dilalui oleh unsusr-unsur kebudayaan asing
untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima.
•Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh.
•Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
Asimilasi. Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai
golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda
setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari
unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing
berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Dari berbagai proses asimilasi pernah diteliti, diketehui bahwa
pergaulan intensif saja belum tentu mengakibatkan terjadinya suatu
proses asimilasi, tanpa adanya toleransi dan simpati antara kedua
golongan.
PEMBARUAN (INOVASI)
• Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-
sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga
kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu
sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu
berkaitan penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya
merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan
invension.
• Pendorong penemuan baru. Faktor-faktor yang menjadi pendorong
bagi seorang individu untuk memulai serta mengembangkan
penemuan baru adalah (1) kesadaran akan kekurangan dalam
kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (3)
sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering
kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi
karena banyak orang merasa tidak puas karena mereka melihat
kekurangan-kekurangan yang ada di sekelilingnya.
• Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses
evolulusi juga. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi para
individu berperan secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi para
individu itu pasif, bahkan seringkali negatif.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai