KESEMBUHAN KLIEN ISSU HUKUM • Perawat tidak lengkap/tidak jelas mendokumentasikan • Perawat melengkapi dokumentasi ketika pasien pulang • Pegangan hukum data tidak valid • Perawat malpraktik dlm pendokumentasian ALASAN PERAWAT TIDAK MENDOKUMENTASIKAN DG BAIK • Byk kegiatan di luar tg jwb perawat mjd beban perawat. • Sistem pencatatan yg dilaksanakan terlalu sulit dan menyita waktu. • Pengatahuan tidak sama dalam pendokumentasian • Lulusan yg berbeda jenjang dan tahun mempunyai tugas yg sama • Perawat lebih byk mengerjakan pekerjaan koordinasi dan limpah wewenang. DOKUMENTASI DAPAT DIPERCAYA SECARA LEGAL
Memberikan laporan yang akurat
mengenai perawatan yang diterima klien ASPEK HUKUM Pendokumentasia n DEFINISI
“ASPEK LEGAL adalah studi
kelayakan yg mempermasalahkan keabsahan suatu Tindakan di tinjau dari segi hukum yang berlaku” DEFINISI
“ASPEK LEGAL berkaitan DOKUMENTASI
KEPERAWATAN adalah bukti tertulis thd Tindakan
yg dilakukan oleh perawat sbg bebtuk asuhan
keperawatan pada pasien, keluarga, kelompok,
komunitas. BEBERAPA LEGALITAS/UNDANG- UNDANG DOKUMENTASI KEPERAWATAN Undang-Undang RI No.23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan
“bahwa penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan”. Undang-Undang RI No.23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan
• Pely kepwt memegang peranan
penting didlm penyembuhan penyakit dan pemulihan kes’. Undang-Undang RI No.23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan
• Pelaksanaan tugas profesi
keperawatan diperlukan berbagai data kesehatan klien sbg dasar dari penentuan keputusan model asuhan keperawatan yg akan diberikan, Undang-Undang RI No.23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan
• Diperlukan suatu proses
pendokumentasian yg berisikan data dasar keperawatan, hasil pemeriksaan atau assesment kepwtan, analisa, perencanaan tindak lanjut keperawatan. PP RI nomor 32 tahun 1996, tentang tenaga kesehatan Bab I pasal 11
“tenaga kes’ adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bid kes’ serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilanmelalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan” Makna PP RI nomor 32 tahun 1996, tentang tenaga kesehatan Bab I pasal 11
• Dalam melakukan tugas dan
kewenangannya seorang perawat harus dapat membuat keputusan model asuhan keperawatan yang akan dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan keperawatan yang dimiliki oleh perawat, Makna PP RI nomor 32 tahun 1996, tentang tenaga kesehatan Bab I pasal 11
• kemampuan tata kelola masalah
yang dimiliki oleh perawat dan kewenangan yang melekat pada profesi keperawatan. Makna PP RI nomor 32 tahun 1996, tentang tenaga kesehatan Bab I pasal 11
• Rangkaian proses tatalaksana masalah
keperawatan tersebut digambarkan dlm suatu lingkaran tidak terputus yang terdiri dari mengumpulkan data, memproses data, umpan balik, tentunya utk dpt menunjang terlaksananya seluruh kegiatan diatas diperlukan upaya pencatatan dan pendokumentasian yg baik. Permenkes No. 269/Menkes/Per III/2008 Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. REKAM MEDIK BERISIKAN • Catatan medik (dokter) • Catatan paramedik (perawat) • Catatan petugas kesehatan lain yang berkolaborasi melakukan upaya pelayanan kesehatan dimaksud. • Lembaran expertise pemeriksaan radiologi, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan EKG dll Peraturan Pemerintah dan Permenkes yang berisikan tentang kewajiban tenaga kesehatan untuk mendokumentasikan hasil kerjanya didalam rekam kesehatan Pedoman dlm membuat sebuah dokumen yg legal (Hastuti, 2011):
1. Mengetahui ttg konteks malpraktik.
2. Memberi informasi yg akurat mengenai informasi klien spt: terapi dan as-kep Pedoman dlm membuat sebuah dokumen yg legal (Hastuti, 2011):
3. Mencerminkan keakuratan penggunaan
proses kepwt, misalnya: pengkajian kepwt, riwayat kes’ klien, rencana as-kep, dan intervensi. 4. Waspada thd situasi tertentu, mis: klien dgn msl yg kompleks atau yg membutuhkan pwtn yg intensif Pedoman dlm membuat sebuah dokumen yg legal (Hastuti, 2011): 5. Dokumentasi yg legal selalu mencerminkan apa yg telah tjd dan yg telah dilakukan. 6. Dokumentasi kepwt mencerminkan kolaborasi antara penyediaan asuhan antara tenaga kes’ lain dan perawat. 7. Dokumentasi yg rutin selalu mencerminkan gejala dan komplain oleh klien. pwtn yg intensif Upaya dilakukan agar do-kep yg dibuat dpt memenuhi persyaratan legal Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis
1. Segeralah mencatat sesaat setelah selesai
melaksanakan askep. 2. Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu (tanggal, bulan, tahun ) pada keadaan ttentu diperlukan penulisan waktu (jam dan menit), diakhiri dg tanda tangan dan nama jelas. 3. Catatlah fakta yg aktual dan berkaitan. Upaya dilakukan agar do-kep yg dibuat dpt memenuhi persyaratan legal Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis
4. Catatan haruslah jelas, ditulis dg tinta dlm
bahasa yg lugas dan dpt dibaca dg mudah. 5. Periksa kembali catatan dan koreksilah kesalahan sesegera mungkin. 6. Buatlah salinan utk diri sendiri karena pwt harus bertg jwb dan bertg gugat atas informasi yg ditulisnya Upaya dilakukan agar do-kep yg dibuat dpt memenuhi persyaratan legal Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis
7. Jgn menghapus atau menutup tulisan yang salah
dg cairan tipeex atau apapun, akan tetapi buatlah satu garis mendatar pada bagian tengah tulisan yg salah, tulis kata salah´ lalu diparaf kemudian tulis catatan yg benar disebelahnya atau diatasnya agar terlihat sebagai pengganti tulisan yg salah. 8. jangan menulis komentar yg bersifat mengkritik klien ataupun tenaga kes’ lain. Tulislah hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan yg dilakukan oleh tenaga kes’. Upaya dilakukan agar do-kep yg dibuat dpt memenuhi persyaratan legal Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis
9. Hindari penulisan yg bersifat umum, diplomatis
dan tidak terarah, akan tetapi tulislah dg lengkap, singkat, padat dan obyektif. 10. Bila tdpt pesanan ataupun instruksi yg meragukan berilah catatan /tulisan : perlu klarifikasi 11. Jgn biarkan pada catatan akhir pwt kosong, tutuplah kalimat dg suatu tanda baca atau titik yg jelas yg menandakan bahwa kalimat tsb telah berakhir.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu