Anda di halaman 1dari 21

L BEL I , K H I YA R

JUA
DAN RIBA
SUB MATERI

JUAL BELI
Kelas
IX
S
Tujuan pembelajaran A
L
e

Setelah kalian mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini,


diharapkan kalian dapat memahami pengertian, dasar
hukun , rukun, syarat serta macam-macam jual beli
sehingga menumbuhkan sikap tolong menolong, jujur,
Amanah, dan tanggung jawab dalam aktivitas social-
ekonomi pada era digital dan glonal
Vidio pembelajaran
Jual beli

PENGERTIAN
JUAL BELI SYARAT JUAL
DASAR BELI
HUKUM JUAL MACAM-
BELI MACAM JUAL
RUKUN JUAL BELI
BELI
Metode pembelajaran
PBL (Problem
based learning )

LANGKAH-LANGKAH
1. Guru membagi peserta didik ke dalam 2 kelompok
2. Kelompok diberikan kertas yang lebar yaitu karton atau plano
3. Guru membantu siswa menjawab tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah yang dipilih
4. Guru berperan untuk mendorong siswa mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melakukan eksperimen untuk mendapat penjelasan sera
pemecahan masalah
5. Lalu setiap kelompok mempresentasikan tugas nya
TAHUKAH KAMU APA
PENGERTIAN JUAL BELI ITU ?
Secara etimologis jual beli berarti tukar menukar secara
mutlak (mutlak al mubadalah), atau berarti tukar
menukar sesuatu dengan sesuatu (muqabalah sya’I bi
sya’i). Sedangkan jual beli menurut istilah pertukaran
harta dengan harta untuk keperluan pengelolaan yang
disertai dengan lafal ijab dan Kabul menurut tata aturan
yang ditentukan oleh syariat islam
‫‪02‬‬
‫ٱَّل ِذي ْأُك ُلوَن ٱلِّر ٰو ۟ا اَل ُقو وَن ِإاَّل َك ا ُق و ٱَّل ِذى َت َّبُط ٱلَّش َٰط‬
‫َي َخ ُه ْي ُن‬ ‫َم َي ُم‬ ‫َب َي ُم‬ ‫َن َي‬
‫ْل‬ ‫ٱ‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫َأ‬ ‫ۗ ‬ ‫ِم ٱْل ۚ َٰذ ِل ِب َأَّن َق اُلٓو ۟ا ِإَمَّنا ٱْل ِم ٱل ٰو ۟ا‬
‫ُه َبْي َع‬ ‫َّل‬ ‫َبْي ُع ْث ُل ِّرَب َو َح‬ ‫َن َم ِّس َك ُه ْم‬
‫َوَح َّرَم ٱلِّرَبٰو ۟ا ۚ َفَم ن َج ٓاَء ۥُه َم ْو ِعَظ ٌة ِّم ن َّرِّبِهۦ َف ٱنَتَه ٰى َفَل ۥُه َم ا َس َلَف َوَأْم ُرٓۥُه ِإىَل‬
‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫۟و َٰٓل‬
‫ٱلَّلِهۖ َو َمْن َعاَد َفُأ َك َأْص َٰح ُب ٱلَّنا ۖ ُه ْم يَه ا َٰخ ُد وَن‬
‫ِر‬ ‫ِئ‬
Artinya
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al-
Baqarah :275)
TAHUKAH KAMU APA RUKUN DAN
SYARAT JUAL BELI ITU ?
03
1 Penjual dan pembeli

2
Barang yang diperjual belikan (ma’aqud alaih)

3 Alat nilai tukar pengganti barang

4 Ucapan serah terima antara penjual dan pemebli


(ijab qabul )
syarat jual beli
04
A. Syarat penjual dan pembeli (aqidain)
• Kedua belah pihak harus baliqh, madsudnya baik penjual maupun
pembeli sudah dewasa
• Keduanya berakal sehat
• Bukan pemboros (tidak suka mumazir barang
• Bukan paksaan
b. Syarat barang jual beli (ma’aqud alaih )
• Barang harus ada saat terjadi transaksi, jelas dan dapat
dilihat oleh kedua belah pihak
• Barang yang diperjual belikan barang yang bermanfaat
• Barang itu suci
• Milik penjual
• Barang yang dijual dapat dikuasai oleh pembeli
c. Alat untuk tukar menukar barang
• Harga harus disepakati oleh kedua belah
pihak
• Nilai kesepakatan itu dapat diserahkan
langsung pada waktu transaksi jual beli
• Apabila jual beli dilakukan secara barter,
bukan berupa uang tapi barang , maka tidak
boleh barang yang diharamkan.
05
1’ a. Jual beli yang sah

b. Jual beli terlarang


• Jual beli system ijon
2’ • Jual beli barang haram
• Jual beli anak binatang yang masih dalam kandungan
• Jual beli tanaman yang masih diladang yang belum pasti wujudnya
(muhaqallah )
• Jual beli buahan yang belum pantes untuk panen (mukhadharah)
• Jual beli barang yang diperjualbelikan dicampur dan mengakibatkan
tidak adanya keseimbangan barang (muzabanah )
c. Jual beli yang sah, tapi dilarang agama
3’
• Jual beli pada saat khutbah jumat
• Jual beli dengan niat menimbun barang
• Jual beli dengan cara mengurangi ukuran dan timbangan
• Jual beli dengan cara mengecoh
• Jual beli barang yang masih dalam tawaran orang lain
1. Bagaiman Ketidaksesuaian Objek dalam Transaksi Jual Beli Online menurut
Pandangan Hukum Islam ?

ketidaksesuaian objek dalam praktek perdagangan jual beli online, sehingga pada akhirnya akad jual
belinya pun menjadi tidak sah bahkan haram. Kemudian bentuk pertanggungjawaban pihak penjual
apabila terjadi ketidaksesuaian objek yang diakibatkan bukan tindakan konsumen, sesuai dengan
undang-undang perlindungan konsumen pihak penjual berkewajiban memberikan kompensasi,
mengganti kerugian, atau pengembalian barang yang nominalnya setara. Serta upaya penyelesaian
sengketa yang digunakan apabila terjadi sengketa pada kedua belah pihak yaitu melalui pengadilan atau
litigasi dan penyelesaian di luar pengadilan atau nonlitigasi. Saran yang diajukan penulis yaitu untuk
semua pihak yang bersangkutan dalam bertansaksi jual beli secara online ini mengetahui hak-hak dan
kewajibannya masing-masing, maka seharusnya pemerintah melakukan upaya-upaya pemberdayaan
untuk melindungi konsumen dan pemerintah perlu membuat peraturan hukum tentang cyber law. Hal itu
disebabkan oleh pemikiran penulis bahwa adanya perundang-undangan tentang perlindungan konsumen
kurang tepat apabila diterapkan dalam sengketa perdagangan dengan melalui internet atau online.
2. Apakah jual beli online sudah memenuhi syarat dan rukun jual
beli menurut Islam?

Hukum akad (transaksi) jual beli melalui alat elektronik sah, apabila sebelum
transaksi kedua belah pihak sudah melihat mabi’ (barang yang
diperjualbelikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya, serta
memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun jual beli lainnya dengan dasar
pengambilan hukum.Transaksi online diperbolehkan menurut Islam selama
tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merusaknya seperti riba,
kezhaliman, penipuan, kecurangan dan yang sejenisnya serta memenuhi
rukun-rukun dan syarat-syarat didalam jual belinya.
3. Mengapa islam melarang membeli hewan yang masih di dalam
kandungan ibunya ?

jual beli hablu al-hablah artinya menjual unta yang akan dilahirkan janin yang masih dikandung induknya. Jual
beli semacam dilarang karena beberapa alasan. Pertama, jual beli janin dalam kandungan termasuk jual beli
terlarang karena jahalah (tidak diketahui) sifat dan karakternya, tidak diketahui hidup atau matinya, pun tidak
diketahui besar atau tidaknya. Karena di dalamnya terdapat unsur spekulatif (maisir).Kedua, berdasarkan ayat di
atas, alasan berikutnya yang bisa kita ketahui dari hadits di atas adalah larangan jual beli yang menyimpan
unsur spekulatif (maisir). Larangan ini disebabkan oleh kecondongan seseorang untuk menganggap enteng
(tayasaru) semua perkara. Dan ini karakter tersembunyi seseorang yang gemar berjudi/berspekulasi. Sehingga
akhirnya mereka terjerembab dalam dosa dan kemaksiatan. Karakter yang sama juga umum terjadi pada orang
yang suka mengundi nasib atau mendatangi peramal. Akibat ramalan yang diterima, ia menganggap hal-hal
yang semestinya diperhatikan menjadi remeh karena berharap sesuatu yang belum pasti dan dirahasiakan Allah
SWT.Karakter suka menganggap enteng atau meremehkan perkara ini merupakan karakter setan. Untuk itu, kita
diperintah untuk menjauhinya. Ketiga, larangan melakukan jual beli hablu al-hablah disebabkan karena adanya
unsur gharar (penipuan) di dalamnya .
Harga hewan yang ada dalam kandungannya,kandungan dipastikan lebih rendah dibandingkan harga riil
karena adanya penundaan atas penyerahan barang dalam waktu cukup lama. Harga barang yang murah
dan waktu penyerahan yang cukup lama, sementara barang yang diserahkan berupa hewan yang mahal,
menjadikan kondisi jual-beli ini seperti jual beli yang diiming-imingi bonus barang mahal. Ingatlah
dalam banyak literatur, harga unta pada awal-awal Islam sangatlah mahal. Nilainya hampir setara
dengan harga mobil saat ini. Jadi, kasus hablu al-hablah atau jual beli janinnya janin mirip dengan pola
investasi yang akhir-akhir ini marak terjadi. Menyerahkan uang kemudian dijanjikan bonus yang besar.
Padahal bonus tersebut belum tentu datang dan dapat diraih. Sama dengan kondisi kandungannya
kandungan yang tidak diketahui hidup atau matinya, betina atau jantannya, dan sebagainya. Praktik ini
menjadi ciri khas dari money game belakangan ini. Itulah sebabnya money game dilarang karena
memuat unsur hablu al-hablah, spekulatif, dan jahalah (ketidakjelasan). Sasaran utamanya ialah bonus.
1
.

I
TEKA TEKI SILANG 2 3
.
J
.

T I G A
Mendatar J B
2. macam-macam jual beli dibagi…macam M
4 5
9
4. Jual beli yang dilarang terdapat unsur
. .

G H A R A R
.
M
6. Jual beli yang sah tidak terdapat unsur
A 8
U
7. Jual beli tanaman yang masih di ladang yang belum pasti wujudnya 6
.
.

10 Salah satu syarat jual beli R I B A K


A K H
7
.
M U H A Q A L L A H
Menurun D D
1. Salah satu rukun jual beli
H
3. Hukum yang disepakati ulama disebut
A
5. Hukum membeli binatang yang masih di dalam perut ibunya
8. . Perjanjian atau persetujuan penjual dan pembeli R
9. Jual beli buahan yang belum pantes untuk dipanen 10 A
.

B A L I G H

Anda mungkin juga menyukai