Anda di halaman 1dari 5

Leninisme dan

Pancasila
Leninisme merupakan teori politik organisasi demokratis suatu
partai politik revolusioner dan pencapaian demokrasi langsung
kediktatoran proletariat sebagai awal dari sosialisme.

Pasca- Revolusi oktober 1917, leninisme merupakan varian


yang dominan dari Marxisme yang selanjutnya menjadi ideologi
resmi demokrasi Soviet (melalui dewan pekerja) di Republik
Sosialis Federasi Soviet Rusia sebelum melebur ke dalam uni
soviet pada tahun 1922.
Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada
awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam
agama-agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa.
Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila berasal dari nilai-nilai
pandangan hidup bangsa telah diyakini kebenarannya kemudian
diangkat oleh bangsa Indonesia sebagai dasar filsafat Negara dan
kemudian menjadi ideologi bangsa dan Negara. Oleh karena itu
ideologi Pancasila, ada pada kehidupan bangsa dan terlekat pada
kelangsungan hidup bangsa dalam rangka bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Marxisme-Leninisme adalah doktrin politik yang dilandaskan pada
filsafat materialisme, sedangkan Islam adalah sebuah agama yang
praktisnya, sekalipun dalam urusan keduniaan, masih harus
mendasarkan dirinya pada spiritualisme dan kepercayaan akan
sesuatu yang secara empiris sudah tentu tidak dapat dibuktikan.

aspek lain dari pertentangan ideologis antara Islam dan Marxisme-


Leninisme dapat dilihat pada fungsi kemasyarakatan masing-
masing. Dalam kerangka ini, Marxisme-Leninisme berusaha
mengatur kehidupan bermasyarakat secara menyeluruh atas
wawasan-wawasan rasional belaka, sedangkan Islam justru
menolak sekulerisme seperti itu.
Segala bentuk kelebihan datangnya dari
Tuhan, dan segala kurangnya berasal dari
kami.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai