Anda di halaman 1dari 20

Anestesi Infiltrasi

Anestesi infiltrasi adalah tindakan menghilangkan rasa


sakit pada kulit atau mukosa yang lebih dalam termasuk
jaringan otot, syaraf dan pembuluh darah sekitar daerah
operasi.

Biasanya dilakukan pada pencabutan gigi tetap, baik gigi


anterior maupun posterior.

Caranya adalah dengan mendepositkan obat anestesi


pada ujung atau dekat dengan syaraf tepi.
Anestesi infiltrasi merupakan anestesi lokal.

Anestesi dilakukan di dua tempat, yaitu didaerah


mucco buccal/labial fold dan bagian palatal (RA) atau
lingual (RB).

Sebelum menyuntikkan obat anestesi kedalam


jaringan, harus selalu dilakukan ASPIRASI terlebih
dahulu.
Aspirasi adalah :
Melakukan kontrol pada jarum suntik, apakah jarum
masuk kedalam pembuluh darah atau tidak.
Caranya dengan menarik handel spuit sedikit.
Apabila ada darah yang masuk kedalam spuit berarti
ujung jarum masuk ke pembuluh darah.
Apabila ini terjadi, obat anestesi diganti dengan yang
baru.
Mucco labial/buccal fold adalah :
Batas antara mukosa bergerak dengan mukosa tidak
bergerak.
Persiapan melakukan anestesi infiltrasi

1. Disposible syringe

2. Persiapan alat/bahan
Jarum pada barrel dieratkan terlebih dahulu sebelum
membuka pembungkusnya dengan memutar hub searah
jarum jam, kemudian handle pada syringe didorong
sehingga plunger menyentuh ujung barrel, baru kemudian
pembungkus syringe dibuka
Cara membuka ampul.
Ambil sebuah ampul yang berisi cairan anestesi lokal, sebelum
membukanya periksa terlebih dulu apakah seluruh cairan berada di
bawah leher ampul, apabila ada cairan yang masih berada di atas leher
ampul (kiri).
lakukan ketukan pada dinding ampul dengan jari tangan (tengah) atau
putar ampul dengan gerakan sentrifugal sampai seluruh cairan berada di
bawah leher ampul (kanan)
CARA MENGISI SYRINGE DENGAN OBAT ANESTESI
1. Ampul dipatahkan pada bagian lehernya ,
2. Larutan anestesi lokal di dalam ampul tersebut dihisap
dengan jarum sampai seluruh cairan anestesi lokal
berpindah ke dalam barrel tanpa ujung jarum
menyentuh dinding ampul,
3. Kemudian handle pada syringe ditarik perlahan-lahan
dan dinding barrel diketuk-ketuk untuk mengeluarkan
gelembung udara di dalam cairan.
4. Handle kemudian didorong dengan perlahan-lahan
sampai cairan anestesi mengisi seluruh barrel dan
terlihat ada tetesan cairan keluar dari ujung jarum
CARA MENGISI SYRINGE DENGAN OBAT ANESTESI

1. Ampul dipatahkan pada bagian lehernya ,


2. Larutan anestesi lokal di dalam ampul tersebut dihisap
dengan jarum sampai seluruh cairan anestesi lokal
berpindah ke dalam barrel tanpa ujung jarum
menyentuh dinding ampul,
3. Kemudian handle pada syringe ditarik perlahan-lahan
dan dinding barrel diketuk-ketuk untuk mengeluarkan
gelembung udara di dalam cairan.
4. Handle kemudian didorong dengan perlahan-lahan
sampai cairan anestesi mengisi seluruh barrel dan
terlihat ada tetesan cairan keluar dari ujung jarum
TEHNIK ANESTESI INFILTRASI

a. Teknik injeksi untuk bagian labial/buccal


- Tarik bibir/pipi sampai terlihat mucco labial/buccal
fold. Oles betadine pada daerah tersebut.
- Tusukkan jarum (1/2 - 1 cm) dengan bevel menghadap
tulang alveolar, sampai jarum menatap tulang.
- Jarum dipegang dengan cara pen grasp
- Posisi jarum sejajar dengan sumbu gigi.
Lakukan aspirasi. Jika tidak ada darah, masukkan obat
sebanyak 1-1,5 cc dengan perlahan lahan.
- Cabut jarum suntik
Anestesi infiltrasi

Daerah mucco labial fold


TEHNIK ANESTESI INFILTRASI

b. Teknik injeksi untuk bagian palatal

- Oles betadine pada daerah apex gigi, kira-kira pada daerah ¼ palatal.

- Tusukkan jarum (1/2 - 1 cm) dengan bevel menghadap tulang

alveolar, sampai jarum menatap tulang.

- Posisi jarum sejajar dengan sumbu gigi.

- Lakukan aspirasi. Jika tidak ada darah, masukkan obat sebanyak 0,5 -

cc dengan perlahan- lahan.

- Cabut jarum suntik.


Anestesi infiltrasi di bagian palatal
Tanda-tanda gusi sudah teranestesi dan sudah terasa
kebal :
1. Gusi sekitar gigi yang akan dicabut terlihat pucat
2. Apabila ditusuk dengan ujung sonde tidak terasa sakit
3. Gigi siap untuk dicabut
Perawatan sesudah pencabutan gigi
1. Sesudah gigi dicabut, pasien diminta kumur 1 x saja,
untuk membersihkan mulut
2. Kemudian soket dibersihkan dengan menggunakan
tampon untuk mengurangi perdarahan
3. Setelah bersih, luka bekas pencabutan diberi tampon
yang sudah diberi betadine dan pasien diminta
menggigit tampon tersebut
Instruksi kepada pasien setelah pencabutan
1. Tampon digigit selama 30 mnt, agar darah cepat
membeku.
2. Tidak boleh berkumur-kumur atau menghisap2 luka
bekas pencabutan agar tidak mengeluarkan darah
3. Tidak boleh memasukkan jari tangan atau ujung lidah
kedalam luka pencabutan, agar tidak infeksi
4. Sisi rahang tempat gigi yang dicabut tidak boleh dipakai
dulu untuk mengunyah, kurang lebih 1 jam

Anda mungkin juga menyukai