Anda di halaman 1dari 17

URETROSISTOGRAF

SISTEM URINARIA
KELOMPOK 6

1.Farsya Afirah N (22030)


2.Rahmatul Zahra (22061)
3.Reka Ayu Putri R. Y (22062)
4.Salsa Soflovelia N (22066)
5.Syahfa Maula (22073)
MATERI YANG AKAN DIBAHAS

PROSEDUR
01 PENGERTIAN PEMERIKSAAN 02

03 TEKNIK
PEMERIKSAAN
PENGERTIAN
01 Uretrosistografi adalah pemeriksaan radiografi
untuk memperlihatkan sistem urinaria khususnya
kandung kemih dan uretra dengan memasukkan
media kontras. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengevaluasi kemampuan pasien untuk buang air
kecil (Voiding/Miksi).
INDIKASI PEMERIKSAAN
1. Vesicoureteral reflux
2. Infeksi saluran kemih
3. Kandung kemih neurogenic,
4. Trauma kandung kemih
5. Fistula saluran urinary bawah
6. Struktur uretra
7. Posterior urethral valves.
KONTRA INDIKASI

● Reaksi terhadap zat kontras. Reaksi yang ringan bisa


berupa mual, muntah, dan rasa hangat di tubuh.
Tetapi bisa juga terjadi reaksi alergi berat yang
sampai menyebabkan penderita mengalami sesak
napas, penurunan tekanan darah, pembengkakan di
mulut atau tenggorokan, bahkan henti jantung.
● Infeksi saluran kemih
IDENTIFIKASI PASIEN
Dalam identifikasi pasien dan
komunikasi efektif yang yang
perlu di pastikan antara lain :
1. Nama pasien
2. Tanggal lahir
3. Alamat
4. Anamnese singkat
5. Penjelasan Prosedur
6. Pengisian informed consent
02
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus.
Pasien diminta untuk
mengkosongkan kandung kemih
sebelum pemeriksaan.

2. Persiapan Alat dan Bahan


a) Non Steril
1) Pesawat sinar X atau fluoroskopi
2) Kaset dan Film, 24 x 30 cm
3) Grid
4) Marker
5) Meteran
6) Baju pasien
7) Jelly
b) Steril
1) Media kontras iodine dengan konsentrasi 30%
2) Spuit 20 cc dan 5 cc
3) Mangkok steril
4) Handscoon
5) Kateter
6) Larutan NaCl
7) Kassa steril
8) Klem

3. Prosedur Pemeriksaan Uretrosistograf


a. Identifikasi pasien
b. Mengisi dan menandatangani informed consent
c. Pasien ganti baju pasien dan melepaskan benda-benda yang
dapat mengganggu dalam pemeriksaan
d. Pasien diminta untuk buang air kecil (BAK)
e. Pemasangan kateter :
1) Pasien supine diatas meja pemeriksaan
2) Kedua lengan disamping tubuh
3) Kateter diberi jelly lalu dimasukkan ke
vesika urinaria secara perlahan melalui
uretra
f. Jepit kateter dengan klem
g. Foto polos AP
h. Pemasukan media kontras : Buka klem
kemudian masukkan media kontras
dimasukkan sebanyak 150-500 mL melalui
kateter. Kemudian kateter di klem lagi.
i. Proyeksi untuk uretrosistografi Laki-laki post
media kontras : LPO atauRPO
j. Proyeksi untuk uretrosistografi Wanita post
media kontras : AP
03
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Proyeksi AP Polos
a) Posisi pasien : supine di atas meja pemeriksaan
b) Posisi obyek : Mid sagital plane (MSP) tubuh pasien berada di pertengahan meja
pemeriksaan, kedua tangan beradadisamping tubuh dan kedua kaki lurus. Pertengahan kaset
berada di 5 cm superior symphisis pubis
c) Central Ray (CR) : 10°-15° caudal
d) Central Point (CP) : Pada MSP tubuh setinggi 5 cm superior symphisis pubis.
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
g) Kriteria radiograf : Anatomi yang terlihat L5, sacrum dan cocygis, caput femur,
dan trochanter mayor, tidak ada rotasi.

13
2. Proyeksi AP Post Kontras
a) Posisi pasien : supine di atas meja pemeriksaan
b) Posisi obyek : Mid sagital plane (MSP) tubuh pasien berada di pertengahan meja pemeriksaan,
kedua tangan beradadisamping tubuh dan kedua kaki lurus. Pertengahan kaset berada di 5 cm
superior symphisis pubis
c) Central Ray (CR) : 10°-15° caudal
d) Central Point (CP) : Pada MSP tubuh setinggi 5 cm superior symphisis pubis.
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
g) Kriteria radiograf : Tampak gambaran dari kandung kemih dan uretra pada saat
terisi kontras, vesika urinaria tidak super posisi dengan simpisis pubis dan prostat
karena adanya penyudutan sinar ke caudad.
3. Proyeksi RPO Post Kontras
a) Posisi pasien : supine di atas meja pemeriksaan
b) Posisi obyek : Tubuh pasien dirotasikan 30°-40° kearah kanan, lalu kaki sebelah
kiri sedikit difleksikan, kaki kanan diluruskan. Di belakang tubuh diberi
pengganjal. Pertengahan kaset berada pada 5 cm superior symphisis pubis ke
arah medial dari SIAS.
c) Central Ray (CR) : Tegak lurus
d) Central Point (CP) : Pada MSP tubuh setinggi 5 cm superiorsymphisis pubis
kemudian kearah lateral (SIAS) 5 cm.
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
g) Kriteria radiograf : Tampak tulang ischium, tulang illium dan simpisis pubis kiri
mengalami magnifikasi, tampak superposisi antara tulang simpisis pubis dan
tulang ischoim kanan, kontras memenuhi kandung kemih dan uretra pada posisi
oblique kanan.
4. Proyeksi LPO Post Kontras
a) Posisi pasien : supine di atas meja pemeriksaan
b) Posisi obyek : Tubuh pasien dirotasikan 30°-40° kearah kiri, lalu kaki sebelah kanan sedikit
difleksikan, kaki kiri diluruskan. Di belakang tubuh diberi pengganjal. Pertengahan kaset
berada pada 5 cm superior symphisis pubis ke arah medial dari SIAS.
c) Central Ray (CR) : Tegak lurus
d) Central Point (CP) : Pada MSP tubuh setinggi 5 cm superiorsymphisis pubis kemudian kearah
lateral (SIAS) 5 cm.
e) FFD : 100 cm
f) Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
g) Kriteria radiograf : Tampak tulang ischium, tulang illium dan simpisis pubis kanan mengalami
magnifikasi, tampak superposisi antara tulang simpisis pubis dan tulang ischoim kiri, kontras
memenuhi kandung kemih dan uretra pada posisi oblique kiri.

16
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai