Anda di halaman 1dari 9

Menghadapi FAW (Spodoptera

frugiperda) pada Jagung dengan Arif


Edhi Martono
Dept Perlindungan Tanaman
UGM, Yogyakarta
“Biografi” ringkas FAW
• Asal: benua Amerika yang mengenal empat
musim (Amerika Utara dan Tengah)
• Ciri larva : lihat gambar
• Inang utama : jagung, tetapi mampu
menyesuaikan diri juga dengan bangsa
rumputan yang lain
• Akibat: parah pada akhir musim panas dan
sepanjang musim rontok ( = FALL armyworm)
• Bioekologi di Indonesia: mungkin berbeda
Beberapa jenis Spodoptera
Ciri2 FAW Spodoptera frugiperda
(sumber: cybex.pertanian)
Daur Hidup S. frugiperda
Pengelolaan Ramah Lingkungan
• Pengendalian dengan manipulasi Teknik Bercocok
Tanam/Budidaya
- Serangan berat umumnya pada tanaman jagung
monokultur
- Serangan juga lebih banyak pada akhir musim tanam, hingga
perlu dihindari terlambat tanam
- Pengolahan tanah dengan membajak/ membongkar tanah
membantu mengurangi kepompong
- Intercropping atau rotasi sangat dianjurkan
- Pengendalian mekanik dapat dilakukan pada waktu
serangan awal
Pengelolaan Ramah Lingkungan
• Pengendalian hayati
- Sebagai hama pendatang, masih terus dicari APH indigenous
(asli) yang efektif
- Di AS dilaporkan ada 53 jenis parasit dan predator tetapi hanya
18 yang berperan penting. I
- Efektivitas musuh alami belum memadai karena kecepatan
reproduksi dan sifat migratory FAW
- Predator terlalu banyak pilihan sehingga tidak banyak berperan
- APH mikroba terutama yang berupa jamur dan bakteri cukup
memberikan harapan (Beauveria, Metharizium, Bacillus). Virus
dan yang lainnya tidak efektif.
Pengelolaan Ramah Lingkungan
• Pengendalian dengan Pestisida Nabati
- Cukup banyak tanaman yang telah dicobakan, beberapa
memberikan hasil positif misalnya Azedarachta indica,
Jatropa curcas, Nicotiana tabacum, Chrysantemum
cineraria folium, Derris elliptica
- Pada umumnya ekstraknya lebih berhasil daripada
digunakan tumbuhan secara langsung
- Kemungkinan pengembangannya dapat dimulai dari jenis-
jenis tanaman rempah dan obat
- Tidak semua tumbuhan berperan sebagai pembunuh,
banyak yang bersifat repelen atau antifidan
Pengelolaan Ramah Lingkungan
• Syarat dan Pemahaman Dasar :
Bioekologi dan Fenologi
Inventarisasi Musuh alami
Inventarisasi Bahan Nabati
Cara-cara Lokal /Tradisional (Non-Kimiawi)
• Menentukan strategi budidaya
• Pengamatan dan monitoring rutin
• Ketersediaan logistik dan kelengkapan sarpras
• Taktik dan Teknologi Pengendalian yang Tersistem
• Konsistensi Praktik/Tindakan Pengendalian yang Aman

Anda mungkin juga menyukai