Anda di halaman 1dari 86

BASIC ENGINE

1. Definisi
2. Istilah-Istilah
3. Klasifikasi Engine
4. Komponen Engine
5. Sistem Engine
6. Practice for Adjusting Valve & FIP

PT. Hexindo Adiperkasa 1


PT. Hexindo Adiperkasa 2
BASIC ENGINE
Definisi:
Engine adalah alat yang memiliki kemampuan
merubah senyawa kimia bahan bakar menjadi
panas untuk menghasilkan energi gerak (putar)

Fungsi:
Sebagai sumber tenaga atau penggerak utama
(prime power) pada machine, genset, kapal atau
berbagai macam peralatan industri

PT. Hexindo Adiperkasa 3


Istilah-istilah pada engine
 Top Dead Center/Titik Mati Atas : Posisi paling
atas dari gerakan piston.
 Bottom Dead Center/Titik Mati Bawah : Posisi
paling bawah dari gerakan piston.

BDC TDC
PT. Hexindo Adiperkasa 4
 Bore: Diameter
combustion
chamber

 Stroke: Jarak yang


ditempuh oleh S

piston untuk
bergerak dari BDC
menuju TDC atau
sebaliknya BDC
TDC

PT. Hexindo Adiperkasa 5


 Displacement : Bore
Area × Stroke A A
S
(BA × S)

BA

A-A
TDC
BDC

CV
 Compression ratio :
A A
Total Volume (BDC) / TV
Compression Voulme
(TDC)
BA
TV
CR = CV A-A
TDC
BDC

PT. Hexindo Adiperkasa 6


 Friction/Gesekan : Friction adalah tahanan yang
timbul dari gesekan antara dua permukaan, baik
yang satunya bergerak & yang lainnya diam atau
saling bergerak relatif satu sama lain. Contoh:
Friction yang terjadi antara piston dan diding liner
pada saat piston bergerak ke atas dan ke bawah.
Friction menimbulkan panas yang merupakan
salah satu penyebab utama keausan dan
kerusakan pada komponen.
 Inertia/Kelembaman : Inertia adalah
kecenderungan dari suatu benda yang bila diam
akan tetap diam atau benda yang bergerak akan
tetap bergerak. Engine harus menggunakan
tenaga untuk melawan inertia tersebut
PT. Hexindo Adiperkasa 7
 Force/Gaya : Force adalah dorongan atau
tarikan pada suatu benda, biasanya untuk
menggerakkan, menghentikan atau merubah
gerakan suatu benda, contoh daya yang
ditimbulkan oleh pembakaran pada saat langkah
kerja. Semakin besar gaya yang ditimbulkan
semakin besar pula tenaga yang dihasilkan.
 Pressure/Tekanan : Tekanan adalah ukuran
gaya yang terjadi pada setiap satuan luas.
Sewaktu siklus empat langkah berjalan maka
tekanan terjadi di atas piston pada saat langkah
kompressi dan langkah tenaga
PT. Hexindo Adiperkasa 8
PENGELOMPOKAN ENGINE

A. Berdasarkan Stroke:
1. Engine Two Cycle (Dua Tak)
2. Engine Four Cycle (Empat Tak)

B. Berdasarkan Letak Cylinder:


1. In-Line
2. Vee type

C. Berdasarkan Arah Putaran Engine:


1. Berlawanan Arah Jarum Jam
2. Searah Jarum Jam
PT. Hexindo Adiperkasa 9
D. Berdasarkan Lokasi Camshaft
1. Cam in Block
2. Overhead Camshaft
3. Outboard Camshaft

E. Berdasarkan besarnya rpm


1. Low Speed Engine
2. Low Medium Speed Engine
3. Upper Medium Speed Engine
4. High Speed Engine

F. Berdasarkan Pemasukan Fuel ke Cylinder


1. Direct Injection (DI) engine
2. Precombution Chamber (PC) engine
PT. Hexindo Adiperkasa 10
Typical of Camshaft

PT. Hexindo Adiperkasa 11


1.Cam in block

PT. Hexindo Adiperkasa 12


2.Overhead camshaft

PT. Hexindo Adiperkasa 13


G. Berdasarkan Pemasukan Udara ke dalam Cylinder:
1. Naturally Aspirated Engine
2. Turbocharged Engine
3. Turbocharged and Aftercooler

H. Berdasarkan Bahan Bakar yang digunakan:


1. Engine Diesel
2. Engine Gasoline/Motor Bensin

PT. Hexindo Adiperkasa 14


1.Natural Aspirated Engine

PT. Hexindo Adiperkasa 15


2.Turbo charge

PT. Hexindo Adiperkasa 16


PT. Hexindo Adiperkasa 17
3.Turbocharger and Aftercooler
• Water-cooled Aftercooler

PT. Hexindo Adiperkasa 18


A. Berdasarkan Stroke
Engine Two Cycle (Dua Tak)
Engine yang menghasilkan satu langkah usaha, dalam
satu kali putaran poros engkol atau 360o putaran
poros engkol/crankshaft

 Langkah Hisap & Langkah Pembakaran terjadi


secara bersamaan.
 Langkah Kompressi & Langkah buang terjadi secara
bersamaan PT. Hexindo Adiperkasa 19
Engine Four Cycle (Engine Empat Tak)
Engine yang menghasilkan langkah usaha, dalam dua
kali putaran poros engkol atau dalam 720o putaran
poros engkol.

PT. Hexindo Adiperkasa 20


PT. Hexindo Adiperkasa 21
PT. Hexindo Adiperkasa 22
PT. Hexindo Adiperkasa 23
PT. Hexindo Adiperkasa 24
Langkah-langkah pada engine 4 stroke

A. Langkah Hisap (Air Intake Stroke)


a. Valve Intake terbuka dan udara masuk ke dalam
cylinder.
b. Valve Exhaust tertutup.
c. Piston bergerak dari TDC ke BDC
B. Langkah Pemampatan (Compression Stroke)
a. Valve Intake & Exhaust tertutup
b. Piston bergerak dari BDC ke TDC
c. Tekanan & Temperature udara meningkat.
PT. Hexindo Adiperkasa 25
C. Langkah Kerja (Power Stroke)
a. Valve intake & Exhaust tertutup
b. Bahan Bakar di injeksikan ke dalam cylinder &
terjadi pembakaran
c. Piston digerakkan oleh hasil pembakaran dari TDC
ke BDC & memutar crankshaft .
D. Langkah Pembuangan (Exhaust Stroke)
a. Valve Intake tertutup & Exhaust terbuka
b. Piston bergerak dari BDC ke TDC
c. Gas hasil pembakaran keluar melalui exhaust valve
PT. Hexindo Adiperkasa 26
Keuntungan & Kerugian Engine 2 Langkah & 4 Langkah
1. Keuntungan Engine 2 Langkah dibanding 4 Langkah:
a. Ukuran dan berat lebih kecil, dapat menghasilkan tenaga yang
lebih besar
b. Harga lebih murah karena tidak menggunakan valve & struktur
lebih sederhana
c. Putaran lebih halus karena ukuran flywheel lebih kecil

2. Kerugian Engine 2 Langkah:


a. Pembakaran tidak sempurna, karena gas pembakaran tidak
terbuang seluruhnya, akibat tidak menggunakan valve
b. Penggunaan Fuel tidak ekonomis, karena sebagian campuran
bahan bakar & udara terbuang bersama dengan gas buang
c. Waktu yang diperlukan langkah intake singkat, maka jumlah
campuran yang masuk sedikit, sehingga tidak mungkin
menaikkan tekanan kompressi & efiseiensi engine (ratio fuel
comsumption per output) lebih rendah
d. Crank case harus rapat tidak boleh ada kebocoran udara
PT. Hexindo Adiperkasa 27
B. Berdasarkan Letak Cylinder
1. In Line (Cylinder Berjajar) 2. Vee Type

PT. Hexindo Adiperkasa 28


C. Berdasarkan Arah Putaran Engine
1. S.A.E Standard Rotation (berlawanan arah jarum jam)

2. Opposite S.A.E Rotation (Searah arah jarum jam)

PT. Hexindo Adiperkasa 29


D. Berdasarkan Lokasi Camshaft
1. Cam in Block adalah camshaft yang diletakkan di dalam
engine block, seperti pada engine pada umumnya.
2. Overhead Camshaft adalah camshaft yang terletak di
cylinder head.
3. Outboard Camshaft adalah camshaft yang terletak di sisi
engine block
E. Berdasarkan Besarnya RPM
1. Low Speed Engine, speed engine 350 rpm – 1000 rpm.
2. Low Medium Speed Engine, speed engine 1000 rpm –
1500 rpm.
3. Upper Medium Speed Engine, speed engine 1500 rpm –
2000 rpm.
4. High Speed Engine, Speed Engine 2000 rpm – 3500 rpm
PT. Hexindo Adiperkasa 30
F. Berdasarkan Pemasukan Fuel ke Cylinder
1. Direct Injection (DI) Engine, Bahan bakar disemprotkan
langsung ke ruang bakar.
2. Precombution Chamber (PC) engine, Bahan bakar
sebelum disemprotkan ke dalam cylinder, melalui kamar
depan terlebih dahulu (Pre Chamber)
G. Berdasarkan Pemasukan Udara ke Cylinder
1. Naturally Aspirated Engine, Udara masuk ke cylinder
secara alamiah
2. Turbocharged engine, Udara yang masuk dalam cylinder
dengan cara di pompakan dengan tujuan menambah HP
pada operasi normal & mempertahankan HP pada operasi
daerah ketinggian
3. Turbocharged dan Aftercooler, Udara yang masuk dalam
cylinder selain dipompakan juga dikurangi panasnya.
PT. Hexindo Adiperkasa 31
BAGIAN ENGINE
1. Crank Case/ Cylinder Block
Fungsi : Pemegang atau kedudukan komponen utama
yang bergerak seperti piston, connecting rod,
crankshaf, camshaft dll

PT. Hexindo Adiperkasa 32


Harus dilengkapi saluran oli pelumas & air

5 1. Camshaft Hole
1
2. Main Oil Gallery
1

4 3. Cylinder Bulkhead
2
4. Inspection Sight Window
3
5. Push rod hole

PT. Hexindo Adiperkasa 33


Bagian Engine
2. Valve Mecahnisme
Fungsi : Membuka & menutup aliran udara untuk memasukkan
udara dalam ruang bakar & membuang gas pembakaran ke
Atmosfer

PT. Hexindo Adiperkasa 34


1 1. Rocker Shaft Bracket
2
3 2. Rocker Arm
3. Rocker Shaft
4
5 4. Cylinder Head
6 7 5. Push Rod
8
6. Tappet
9
10
7. Valve Bridge
12 11
Main Oil Gallery
8. Bridge Guide

9. Valve Rotator
10. Valve Spring
11. Valve
12. Camshaft Section

PT. Hexindo Adiperkasa 35


Bagian Engine
3. Crankshaft
Fungsi: Mengtransfer Power dari connecting rod dan
merubah gerakannya dari linear menjadi gerakan mutar

PT. Hexindo Adiperkasa 36


1. Crank Pin
2. Crank Journal
3. Balance Weight

4 4. Crank Arm
1

PT. Hexindo Adiperkasa 37


Bagian Engine
4. Flywheel & Ring Gear
Ring Gear, berfungsi untuk memberikan informasi putaran engine
ke sistem monitoring & mengtransfer power dari starter motor ke
crank sahft

Flywheel, berfungsi
mengtransfer putaran engine ke
1 power train lainnya, membuat
torque yang diterima crankshat
menjadi hampir sama

1. Ring Gear
2 2. Flywheel

PT. Hexindo Adiperkasa 38


Bagian Engine
5. Piston & Connecting Rod
Piston berfungsi, untuk mengkompressi udara sehinggaTerjadi
tekanan & temperatur tinggi
Connecting Rod, berfungsi meneruskan power pembakaran
melalui gerakkan naik turun piston ke crankshaft untuk dirubah
menjadi gerak putar

PT. Hexindo Adiperkasa 39


1. Piston
1
2. Pin
3
3. Bushing
4. Connecting Rod

2 5. Connecting Rod Cap


4 6. Connecting Rod Bearing

PT. Hexindo Adiperkasa 40


Bagian Engine
6. Gear Train
Fungsi mengtransfer dan mereduksi putaran
crankshaft ke camshaft & Fuel injection Pump untuk
pengaturan kerja intake & exhaust valve serta timing
Injection
2 1 2 1. Idler Gear
2. Camshaft Gear
3. Fuel Injection Pump Gear
4. Oil Pump Gear
5. Crankshaft Gear
3 3

4 5

PT. Hexindo Adiperkasa 41


Bagian Engine
7. Camshaft
Fungsi, Membuka & menutup valave intake & valve
exhaust sesuai waktu pemasukan udara,
kompressi udara, expansi & pembuangan.
Camshaft 1:4 dengan Crankshaft

PT. Hexindo Adiperkasa 42


PT. Hexindo Adiperkasa 43
Bagian Engine
8. Cylinder Head.
Fungsi:
1. Menahan
Tekanan
hasil
pembakaran
2. Mengendalik
an Panas
3. Tempat
Mekanisme
Valve
4. Tempat
kedudukan
Nozzle PT. Hexindo Adiperkasa 44
Bagian Engine
9. Oil Pan 10. Water Pump
Fungsi, Menampung Fungsi,
oli dan tempat Mengalirkan/Mengsirkul
pengendapan kotoran asikan air pendingin
oli u/pendinginan engine

PT. Hexindo Adiperkasa 45


Bagian Engine
11. Manifold Intake & Exhaust 12. Thermostat

PT. Hexindo Adiperkasa 46


Thermostat

Thermostat, berfungsi
mempercepat tercapainya
temperatur kerja &
mempertahankan temperatur kerja
dengan mengatur mebuka dan
menutup aliran air pendingin ke
radiator tergantung pada
temperatur airnya.

PT. Hexindo Adiperkasa 47


Bagian Engine
13. Oil Cooler 14. Fuel System

15. TurboCharger

PT. Hexindo Adiperkasa 48


Fuel system

Pembakaran pada Engine


Diesel disebabkan oleh tekanan
udara murni yang tinggi yang
mengakibatkan panas. dan
bahan bakar di injeksikan. bukan
karena percikan bunga api

PT. Hexindo Adiperkasa 49


Engine Diesel
Prinsip Motor Diesel & Bensin
Motor Diesel
1. Udara terhisap ke dalam ruang
bakar & dikompressikan mencapai
tekanan & temperatur tinggi
2. Bahan bakar diinjeksikan &
dikabutkan ke dalam ruang bakar

Motor Bensin
1. Udara & bahan bakar tercampur di
dalam karburator
2. Campuran Udara & bahan bakar
terhisap ke dalam ruang bakar &
dikomprssikan hingga mencapai
tekanan & temperatur tinggi
3. Busi memercikkan api sehingga
terjadi pemabkaran
PT. Hexindo Adiperkasa 50
Engine Diesel
Perbandingan antara Engine Diesel & Gasoilne Engine
Diesel Engine Gasoline Engine Keuntungan &
Kerugian Diesel
Engine

Fuel Heavy Oil, light oil etc Gasoline Keuntungan: fuel


Fuel Comsumption per
Comsumption horse power lebih
170 - 210 230-270
rendah
Ratio g/ps.hr
Keuntungan:
Flashing Lebih tinggi dari 50oC Lebih Tinggi dari 25oC Diesel fuel
Point (titik memerlukan
nyala) perhatian dalam
penanganannya
Compression 14 – 22 kg/cm2 5 – 10 kg/cm2 Keuntungan:
Ratio (hanya udara) (Udara + Fuel) Diesel Engine lebih
bertenaga

PT. Hexindo Adiperkasa 51


Engine Diesel
Ignition Tidak diperlukan Busi (Electric Spark) Keuntungan tidak
(Penyalaan) memerlukan
sistem penyalaan
Metode Fuel dikirim dari Karburator diperlukan Kerugian:
Pengabutan Injection Pump melalui sebagai tempat 1. Memerlukan
nozzle ke ruang bakar pencampuran udara peralatan injeksi
2. Perawatan agak
sulit
Getaran Besar Kecil Kerugian Getaran
besar

Trouble Kecil Besar Keuntungan


Jarang timbul
trouble

PT. Hexindo Adiperkasa 52


PERBANDINGAN MOTOR DIESEL &
MOTOR BENSIN
1. Keuntungan Motor Diesel:
a. Biaya operasi lebih ekonomis, karena bahan bakar yang
digunakan adalah oli dengan grade rendah, seperti heavy oil atau
light oil
b. Thermal Efficiency (besarnya kalori yang terkandung pada fuel
yang dibakar dapat menghasilkan output engine & panas yang
secara nyata lebih effetif) tinggi sehingga konsumsi bahan bakar
rendah. Thermal efficiency motor bensin 20 – 30 % & motor
diesel adalah 30-35%
c. Bahaya kebakaran lebih rendah karena titik nyala (flashing point)
relatif lebih tinggi
d. Tidak membutuhkan sistem penyalaan (ignition device) dan
carburator
e. Dapat menghasilkan tenaga yang besar pada putaran rendah
PT. Hexindo Adiperkasa 53
PERBANDINGAN MOTOR DIESEL &
MOTOR BENSIN

Kerugian Motor Diesel:

a. Berat output horse power lebih tinggi

b. Getaran selama operasi lebih besar & suara berisik


(noise) lebih besar.

c. Start lebih sulit

d. Biaya pembuatan (manufacturing) lebih tinggi

PT. Hexindo Adiperkasa 54


Ruang Pembakaran

Ruang pembakaran adalah ruangan yang dilingkupi oleh


permukaan bawah silinder head, permukaan atas
silinder block & permukaan atas silinder, saat piston
berada di titik mati atas.

Bermacam-macam tipe ruang bakar sesuai dengan


bentuk ruang bakar, letak valve intake, exhaust & busi
dengan tujuan agar diperoleh thermal efficiency yang
maksimal
PT. Hexindo Adiperkasa 55
Ruang Pembakaran
Berdasarkan Letak Intake Valve:
A. Over Head Valve Type
Intake Valve & Exhaust Valve dipasang permukaan
bagian atas silinder head, ini juga disebut type
OHV atau type I-head. Ruang bakar tipe ini
dibentuk agar berbentuk bulat (bola) agar dapat
menghasilkan pusaran saat udara di kompressi.
Penyalaan dapat merata ke seluruh arah, sehingga
tipe ruang bakar ini lebih banyak digunakan

B. Side Valve Type


1. Letak Intake Valve & Exhaust Valve sejajar lurus
di satu sisi silinder Block
2. Bentuk ruang bakar adalah rata, sedehana &
biaya biaya manufacturnya rendah
3. Efisiensi pembakaran lebih rendah
4. Perawatan & bongkar pasang silinder head
mudah
PT. Hexindo Adiperkasa 56
Ruang Pembakaran
C. F-Head Type
Tipe ini adalah perpaduan dari tipe
overhead valve & tipe side valve. Bentuk
ruang bakar agak mirip dengan tipe side
valve, tapi mekanisme pergerkan valve
lebih komplek dibanding dengan tipe side
valve, sehingga jarang digunakan
D. T-Head Type
Intake & Exhaust valve dipasang secara
terpisah di sisi dari silinder block. Tipe ini
memudahkan udara masuk dan keluar.
Diperlukan waktu lebih lama untuk
meratakan pembakaran dan pendinginan
permukaan juga lebih besar, sehingga
effisiensi panas lebih buruk
PT. Hexindo Adiperkasa 57
Tipe Ruang Bakar
Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat
menetukan terhadap kemampuan Mesin, sehingga
ruang bakar direncanakan sedemikian rupa agar
campuran udara bahan bakar menjadi homogen dan
mudah terbakar sekaligus.
Tipe ruang bakar ada dua yaitu:
A. Ruang Bakar Langsung (Direct Combustion Chamber)
B. Ruang Bakar Tambahan (Auxiliary Combustion
Chamber)
1. Ruang Bakar Muka (Pre Combustion Chamber)
2. Ruang Bakar Pusar (Swirl Combustion Chamber)
PT. Hexindo Adiperkasa 58
Tipe Ruang Bakar
A. Ruang Bakar Langsung
Ruang bakar ditempatkan di antara silinder head & bahan
bakar langsung diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada
sistem ini, untuk mendapatkan campuran yang baik, bentuk
nozzle & arah injeksi merupakan faktor yang sangat
menentukan

PT. Hexindo Adiperkasa 59


Tipe Ruang Bakar
Keuntungan Ruang Bakar Langsung:
1. Efisiensi panas lebih tinggi & pemakaian bahan bakar
lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang
sederhana
2. Start dapat dilakukan dengan mudah pada waktu
mesin dingin tanpa menggunakan alat pemanas
3. Cocok untuk mesin-mesin besar (high power) karena
konstruksi dari kepala silinder sederhana dan kerugian
kecil
4. Temperatur gas buang relatif lebih rendah
PT. Hexindo Adiperkasa 60
Tipe Ruang Bakar
Kerugian Ruang Bakar Langsung:

1. Sangat peka terhadap mutu bahan bakar, sehingga


butuh bahan bakar yang baik.

2. Membutuhkan tekanan injeksi yang lebih tinggi

3. Sering terjadi gangguan pada nozzle & umur nozzle


lebih pendek, karena menggunakan multiple hole
nozzle

4. Turbelensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan


tinggi
PT. Hexindo Adiperkasa 61
Tipe Ruang Bakar
B. Ruang Bakar Tambahan.
1. Ruang Bakar Muka (Pre Combustion Chamber)
Bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh
injection nozzle. Sebahagian bahan bakar yang tidak terbakar
dalam ruang bakar muka didorong melalui saluran kecil antara
ruang bakar muka & ruang bakar utama. Maka terjadi
pencampuran yang baik & terbakar seluruhnya di ruang bakar
utama.

PT. Hexindo Adiperkasa 62


Tipe Ruang Bakar
Keuntungan Ruang Bakar Muka:
1. Turbulensi sangat baik untuk mengabutkan bahan bakar,
sehingga jenis bahan bakar yang digunakan lebih luas.
2. Perawatan pada pompa injeksi lebih gampang karena tekanan
penyemprotan lebih rendah & tidak terlalu terhadap perubahan
saat injeksi
3. Detonasi berkurang & bekerjanya mesin lebih baik sebab
menggunakan throttle nozzle

Kerugian Ruang Bakar Muka:


1. Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan silinder head
lebih rumit.
2. Membutuhkan motor starter yang besar. Kemampuan start lebih
buruk, karena harus menggunakan alat pelumas
3. Pemakaian bahan bakar boros

PT. Hexindo Adiperkasa 63


Tipe Ruang Bakar
2. Ruang Bakar Pusar (Swirl Chamber)
Ruang bakar model pusar (swirl chamber) berbentuk bundar.
Piston memanpatkan udara, sehingga udara tersebut masuk ke
dalam ruang bakar pusar & membuat aliran turbulensi. Bahan
bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi & terbakar di dalam
ruang bakar pusar. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum
terbakar masuk ke dalam ruang bakar utama melalui saluran
untuk selanjutnya terbakar seluruhnya di ruang bakar utama

PT. Hexindo Adiperkasa 64


Ruang Bakar
Keuntungan Ruang Bakar Pusar:
1. Dapat menghasilkan putaran tinggi karena turbulensi
yang sangat baik pada saat kompressi.
2. Gangguan pada nozzle berkurang karena
menggunakan nozzle tip pin
3. Putaran mesin lebih tinggi & operasinya lambat,
menyebabkan jenis ini cocok untuk automobil

Kerugian Ruang Bakar Pusar:


1. Konstruksi silinder head rumit
2. Efisiensi panas & pemakain bahan bakar lebih boros
dibandingkan dengan tipe ruang bakar langsung
3. Detonasi lebih besar pada kecepatan rendah

PT. Hexindo Adiperkasa 65


Firing Order
Firing order adalah urutan pembakaran yang terjadi
pada engine yang mempunyai jumlah silinder lebih dari
satu.
Tujuan adalah untuk meratakan hasil power, agar gaya
yang ditimbulkan oleh piston seimbang, baik pada saat
kompressi maupun pembakaran, tidak menimbulkan
puntiran & getaran yang tinggi.
Pada motor diesel 4 langkah dengan 1 silinder, piston
bergerak 4 kali menghasilkan 1 kali pembakaran, atau
dua kali putaran crank shaft menghasilkan 1 kali
pembakaran PT. Hexindo Adiperkasa 66
Table Squence

Adalah suatu tabel yang menyatakan urutan langkah


& urutan pembakaran yang terjadi pada engine, baik
engine dengan satu silinder atau lebih.

1. Tabel Sequence untuk 1 silinder


Beda langkah dari TDC ke BDC = 180o

Posisi Piston TDC BDC TDC BDC TDC

Langkah Piston Intake Compressi Power Exhaust

Put.Crankshaft 0o 180o 360o 540o 720o

PT. Hexindo Adiperkasa 67


Tabel Squence
2. Tabel Squence untuk 4 silinder

1 4
2 3
1 4

180o

Firing Order (F.O) = 1 – 2 – 4 - 3 2 3


720
Beda Langkah Setiap Silinder = = 180
4
TDC BDC TDC BDC TDC
Cyl. 1 Power Exhaust Intake Compression
Cyl. 2 Compression Power Exhaust Intake
Cyl. 3 Exhaust Intake Compression Power
Cyl. 4 Intake Compression Power Exhaust
0o 180o 360o 540o 720o
PT. Hexindo Adiperkasa 68
Tabel Squence
Firing Order (F.O) = 1 – 3 – 4 - 2
720
Beda Langkah Setiap Silinder = = 180
4
TDC BDC TDC BDC TDC
Cyl. 1 Power Exhaust Intake Compression
Cyl. 2 Exhaust Intake Compression Power
Cyl. 3 Compression Power Exhaust Intake
Cyl. 4 Intake Compression Power Exhaust
0o 180o 360o 540o 720o
2. Tabel Squence untuk 6 silinder
1 6
2 3 4 5
16

2 3 120o
PT. Hexindo Adiperkasa 5 4 69
2. Tabel Squence untuk 6 silinder

1 6
2 3 4 5
16

2 3 120o
5 4

PT. Hexindo Adiperkasa 70


Tabel Squence
Firing Order = 1 – 5 – 3 – 6 – 2 – 4
720
Beda Langkah Setiap Silinder = = 120
6
0o 90o 180o 270o 360o 450o 540o 630o 720o

Cyl. 1 Power Exhaust Intake Compression

Cyl. 2 haust Intake Compression Power Ex-

Cyl. 3 ke Compression Power Exhaust Inta-

Cyl. 4 wer Exhaust Intake Compression Po-

Cyl. 5 mpressi Power Exhaust Intake Co


on
Cyl. 6 Intake Compression Power Exhaust
0o 180o 360o 540o 720o

PT. Hexindo Adiperkasa 71


Tabel Squence
Firing Order = 1 – 4 – 2 – 6 – 3 - 5
0o 180o 360o 540o 720o

Cyl. 1 Power Exhaust Intake Compression

Cyl. 2 ke Compression Power Exhaust Inta-

Cyl. 3 haust Inatke Compression Power Ex-

Cyl. 4 mpressi Power Exhaust Intake Co-

Cyl. 5 wer Exhaust Intake Compression Po-

Cyl. 6 Intake Compression Power Exhaust

PT. Hexindo Adiperkasa 72


Valve Timing

PT. Hexindo Adiperkasa 73


Valve Timing
Firing Order = 1 – 5 – 3 – 6 – 2 – 4
Adalah Waktu membuka & menutup valve intake & valve
exhaust
Valve Intake terbuka = 20o BTDC
Valve Intake tutup = 30o ABDC
Valve Exhaust terbuka = 45o BBDC
Valve Exhaust tutup = 15o ATDC

Valve Timing
PT. Hexindo Adiperkasa 74
Valve Timing
Dari data di atas, dapat diketahui panjang langkah dari
engine:
Intake Stroke = 20 + 180 + 30
0 0
= 230
0 0

Compression Stroke = 180 – 30 = 150


Power Stroke = 180 – 45 = 135
Exhaust Stroke = 45 + 180 + 15 = 240
Total Stroke = 230 + 150 + 135 + 240 = 755
Jadi Over Lapping = 755 – 720 = 35

Fungsi Overlapping adalah untuk pembilasan gas bekas


di dalam silinder. Hal ini terjadi pada saat exhaust valve
belum tertutup & intake valve sudah terbuka
PT. Hexindo Adiperkasa 75
Valve Timing

Untuk pembuatan tabel squence yang sebenarnya,


dalam perhitungan sesuai dengan data di atas.

Akhir Power = 0 + 135 = 135


Akhir Exhaust = 135 + 240 = 375
Awal Intake = 375 – 35 = 340
Akhir Intake = 340 + 230 = 570
Akhir Compression = 570 + 150 = 720

PT. Hexindo Adiperkasa 76


Valve Timing
TDC BDC TDC BDC TDC
0o 180o 360o 540o 720o
90o 135o 340o 570o

Exhaust
Power Intake Compression

0o 180o 360o 540o 720o


100o 135o 330o 480o 615o

Exhaust
Intake Compression
Power

PT. Hexindo Adiperkasa 77


Pembakaran Bahan Bakar Pada Motor Diesel

PT. Hexindo Adiperkasa 78


Tekanan & Temperatur
Udara terdiri atas unsur O2 = 21% dan N2 = 78% & 1%
unsur lainnya
Setiap Unsur mempunyai jutaan molekul-molekul yang
bergerak kesegala arah & bertumbukan satu dengan
lainnya, kecepatan pergerakan molekul dipengaruhi oleh
temperatur.
Kecepatan penumbukan molekul mempegaruhi tekanan
yang ditimbulkan.
Jika tidak terjadi kebocoran dalam silinder dengan
bergeraknya piston ke TDC, maka memperpendek jarak
antara molekul sehingga frekwensi tumbukan sering
PT. Hexindo Adiperkasa 79
terjadi, akibatnya total gaya pada semakin besar pula.
Pembakaran & Partikel Bahan Bakar
1. Untuk Volume yang sama, semakin kecil
bentuknya semakin besar luas
permukaannya
Semakin besar luas permukaan partikel
semakin luas permukaan yang
berhubungan dengan O2
Semakin kecil partikel bahan bakar,
semakin cepat penyalaan & semakin
pendek waktu yang diperlukan untuk
pembakaran, menyebabkan terjadinya
knocking
Semakin besar partikel bahan bakar,
Delay time (Waktu semakin lama waktu yang diperlukan
penundaan pembakarn untuk pembakaran, ini bisa berakibat
adalah waktu yang pada pembakaran tak sempurna
diperlukan dari Setiap injektor harus di set sesuai
mulainya bahan bakar dengan tekanan optimalnya, sehingga
disemprotkan sampai partikel bahan bakar yang dikabutkan
mulai terbakar jadi optimal
PT. Hexindo Adiperkasa 80
Pembakaran & Partikel Bahan Bakar

Untuk memperoleh pembakaran bahan bakar


sempurna, maka pertikel-partikel bahan bakar & udara
dalam ruang bakar harus dicampur dengan merata,
dengan cara:
1. Bentuk ruang bakar mampu menciptakan adanya
pusaran udara.
2. Posisi Nozzle (sudut penyemprotan)
3. Pressure injeksi nozzle

PT. Hexindo Adiperkasa 81


Keseimbangan Panas
Panas yang tersedia
A. Kerja Efektif
B. Kerugian Mekanis
E C. Kerugian Pemompaan
D. Kerugian pendinginan
E. Kerugian Gas Buang
D
A
B C

Effisiensi Panas
Dimana;
Q1 – Q 2
 Q = × 100 %
Q1 = Panas Pembakaran (Kkal)
Q1 Q2 = Panas yang hilang akibat
kerugian (Kkal)

PT. Hexindo Adiperkasa 82


Timing Injection
Untuk mendapatkan pembakaran sempurna, maka timing
injection serta buka tutupnya valve harus sesuai dengan standar
tiap engine.

Penyetelan timing injection jadi percuma, kalau hal di bawah ini


terjadi:
1. Coupling Pompa Injeksi sudah rusak
2. Timer dalam pompa injeksi rusak
3. Hasil Overhaul Engine tidak baik

Akibat akibat penyetelan timing tidak tepat:


1. Tekanan Maksimal di dalam silinder
2. Knocking
3. Gas Buang
4. Tenaga
PT. Hexindo Adiperkasa 83
Kerusakan Pada Engine
1. Pembakaran tidak sempurna, mengakibatkan gas buang berwarna hitam, tenaga
turun, temperatur gas buang tinggi, piston & cylinder overheat.
2. Penyebab Pembakaran tidak sempurna:
a. Effisiensi hisapan udara rendah
b. Penyemprotan Bahan bakar dalam silinder tidak pas (timing injection)
c. Jumlah bahan bakar yang disemprotkan dalam silinder berlebihan
d. Sistem pengabutan oleh nozzle kurang bagus
3. Kebocoran Kompressi, disebabkan:
a. Keausan pada silinder liner & piston ring
b. Kedudukan Intake & Exhaust Valve tidak tepat
c. Valve Clearance tidak standar
d. Silinder head deformasi & gasket rusak
4. Jumlah oli yang ikut terbakar berlebihan menyebabkan gas buang berwarna
kebiru-biruan, disebabkan kebocoran:
a. Valve Stem Intake & Exhaust
b. Turbo Charge
c. Ring Piston & Liner.
5. Gas buang berwarna putih disebabkan oleh:
a. Timing Injeksi tidak tepat
b. Air Ikut terbakar PT. Hexindo Adiperkasa 84
Proses Pembakaran
1. Periode Penundaan Penyalaan (Period of Delayed
Ignition)
2. Periode Perambatan Penyalaan (Period of abrupt
combustion)
3. Periode pembakaran Langsung (Periode of Normal
Combustion)
4. Periode Pembakaran Lanjut (Period of After Burning)

Detonasi
Kenaikan tekanan yang tinggi dalam silinder menimbulkan bunyi
dan getaran ini disebut Knocking, disebabkan oleh jumlah
campuran yang terbakar pada saat perambatan api terlalu banyak,
karena delay periodnya terlalu panjang
Cara mencegah kenaikan tekanan terlalu tinggi, maka delay period
diperpendek dan membuat campuran mudah terbakar pada
temperatur rendah
PT. Hexindo Adiperkasa 85
Proses Pembakaran

Cara mencegah detonasi:


1. Menaikkan temperatur udara & tekanan pada saat
awal injeksi
2. Mengurangi jumlah injeksi pada awal injeksi
3. Menaikkan temperatur ruang bakar

PT. Hexindo Adiperkasa 86

Anda mungkin juga menyukai