Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 4

HIPOSPADIA
ARIES WIBOWO / 2221003 RICHO VEBRY / 2221023
BUDI HARIYANTO / 2221004 rohmat rohmadony / 2221026
DIMAS BAYU / 2221007 rizaldo totti / 2221025
MARSUUDIN / 2221014 slamet NUGROHo / 2221029
M. ZAINUL HUSEN / 2221015 MAZZAERONI / 2221035
NILA JANUANNISA / 2221020 JOKO SISWANTO / 2221038
PUTRI HADITA / 2221021
DEFINISI
Hipospadia berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang berarti
“ dibawah” dan “Spadon” yang berate keratan yang
panjang.
Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus
uretra eksternus terletak di permukaan ventral penis dan
lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung
glans penis.
INSIDENSI
Hipospadia terjadi 1:300 kelahiran bayi laki-laki hidup
di Amerika Serikat.
Makin proksimal letak meatus, makin berat
kelainannya dan makin jarang frekuensinya.

ANATOMI
• Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra,
dan sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Secara
anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian yaitu:
• Uretra pars anterior, yaitu uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis, terdiri dari: pars
bulbosa, pars pendularis, fossa navikulare, dan meatus uretra eksterna.
• Uretra pars posterior, terdiri dari uretra pars prostatika, yaitu bagian uretra yang dilengkapi oleh
kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea.
Gambar anatomi penis
ETIOLOGI
Penyebab pasti hipospadia tidak diketahui secara
pasti. Beberapa etiologi dari hipospadia telah
dikemukakan, yaitu :
• Faktor genetik,
• Faktor endokrin, dan
• Faktor lingkungan.
KLASIFIKASI
KELUHAN DAN GEJALA
Gangguan fungsi berkemih
berupa arah dan pancaran berkemih yang tidak
normal, bahkan tidak dapat berkemih dalam posisi
01
berdiri karena urin keluar merembes sehingga
penderita akan lebih nyaman dalam posisi jongkok.

Masalah fungsi reproduksi


02 Pada usia pascapubertas dan pada usiareproduksi,
penderita akan mengalami masalah fungsi reproduksi
berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat
ereksi, kesulitan penetrasi penis saat berhubungan badan
dan gangguan pancaran ejakulasi.
DIAGNOSIS
.Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada
pemeriksaan inspeksi. Kadang-kadang hipospadia
dapat didiagnosis pada pemeriksaan ultrasound
prenatal. Jika tidak teridentifikasi sebelum
kelahiran, maka biasanya dapat teridentifikasi pada
pemeriksaan setelah bayi lahir.
DIAGNOSIS BANDING

Ambiguous Genitalia
Anomali Genitalia
PENATALAKSANAAN
Untuk saat ini penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi.Tujuan prosedur
pembedahan pada hipospadia adalah:
• Membuat penis yang lurus dengan memperbaiki chordee
• Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada ujung penis (Uretroplasti)
• Untuk mengembalikan aspek normal dari genitalia eksterna (kosmetik)
Saat ini ahli bedah plastik rekonstruksi mengembangkan teknik operasi 2 tahap :
• Operasi tahap pertama mencakup pembuangan jaringan ikat (chordee release),
pembuatan lubang kencing di ujung kepala penis sesuai bentuk anatomi yang baik,
dan membuat saluran kencing baru (tunneling) di dalam kepala penis yang
dindingnya dibentuk dari kulit tudung (preputium) kepala penis.
• Operasi tahap kedua dilakukan setelah proses penyembuhan operasi pertama
tuntas, paling dini 6 bulan setelah operasi pertama. Operasi tahap kedua
membentuk saluran kencing baru (urethroplasty) di batang penis yang
menghubungkan lubang kencing abnormal, saluran kencing di dalam kepala penis,
dan lubang kencing baru di ujung penis.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi
adalah :
• Perdarahan,
• Infeksi luka,
• Kebocoran saluran kencing baru
(fistula)
• penyempitan lubang kencing baru
(striktura uretra), stenosis uretra.
• Divertikel uretra
PROGNOSIS

Secara umum hasil fungsional dari one-stage


procedure lebih baik dibandingkan dengan multi
stage procedure karena insidensinya terjadi fistula
atau stenosis lebih sedikit, dan lamanya perawatan
di rumah sakit lebih singkat, dan prognosisnya
baik.
Kelompok 4

THANK
YOU
To see this presentation

Anda mungkin juga menyukai