Anda di halaman 1dari 21

Manjemen Dana Bank & Bank Syariah

202114500684 Shepany Juliana

202114501241 Tika Oktavia

202114500722 Sela Auril Alfatah

202114500801 Nur AzizahAzahra

202114500809 Alfa Rizal Muna

202114500758 Ilham JayaKusuma

202114500060 Novansyah Winata


SLIDESMANIA.C
Manajemen Dana Bank

● Pengertian Sumber Dana Bank

Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank
untuk mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya
operasi dan pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam
perusahaan maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan dapat
diperoleh dari masyarakat.
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank

● Sumber – Sumber Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri.
Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para
Dana Bank
pemegang sahamnya.
Pencarian dana sendiri terdiri dari :
1. Dana yang bersumber dari  Setoran modal dari pemegang saham
bank itu sendiri  Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-
cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para
pemegang sahamnya.
 Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang
belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu


membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam
ke lembaga lain.
SLIDESMANIA.C
Manajemen Dana Bank
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber
dana ini.

Dapat dikelompokkan:
 Simpanan giro
 Simpanan tabungan
 Simpanan deposito.
SLIDESMANIA.C
Manajemen Dana Bank
3. Dana yang bersumber dari lembaga lain
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana pertama dan ke dua di atas
Pencarian dari sumber dana ini relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara waktu saja.

Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:

a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, diberikan Bank Indonesia kpd bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditas & diberikan kepada pembiayaan sector tertentu.
b. Pinjaman antar bank (call money); diberikan kepada bank yang mengalami kalah kliring di dalam
lembaga kliring, dan Bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri; Diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualkan
kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.
SLIDESMANIA.C
Manajemen Dana Bank
• Manajemen Alokasi Dana
Cara penempatan (ALOKASI) dana oleh suatu bank umum dengan mempertimbangkan sumber dana yang di
perolehnya terdiri dari 2 pendekatan yang masih banyak dipergunakan oleh eksekutif bank yaitu :
1. SISTEM PENDEKATAN DANA GABUNGAN = POOL OF FUNDS APPROACH merupakan penempatan
alokasi dana bank dengan tidak memperhatikan hal hal yang berkaitan dengan sumber dana, seperti sifat,
jangka waktu, dan tingkat harga perolehnya. Berdasarkan sistem pendekatan gabungan semua dana berhasil di
himpun di gabungkan secara bersama sama dan kemudian dia anggap sebagai dana tunggal tanpa di beda
bedakan asal usaulnya sumber atau jenis dana awalnya , kemudian di alokasikan berdasarkan urutan prioritas
sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam rencana kerja bank
2. SISTEM PENDEKATAN DANA KONVENSI = ASSET ALLOCATION APPROACH merupakan
penempatan dana ke berbagai aktiva dengan mencocokan masing masing sumber dana terhadap jenis alokasi
dana yang sesuai dengan sifat, jangka waktu, dan tinggkat harga perolehan sumber dana tersebut. Sistem
pendekatan dana konversi sering di sebut pendekatan alokasi aset. Pendekatan ini merupakan perbaikan dari
POOL OF FUNDS APPROACH, berdasarkan pendekatan ini, masing msing sumber atau jenis dana
SLIDESMANIA.C

alokasikan berdasarkan sifat atau karakteristiknya masing masing.


Manajemen dana bank

• Simpanan ( Giro, Tabungan dan Deposit )

1. Simpanan Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan (UU Perbankan No.10 Thn1998).
Pengertian giro lain:
a. Simpanan pihak ketiga
Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk giro. Simpanan ini
dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah, dimana nasabah menyimpan dananya dibank,
untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam setoran pertama untuk membuka rekening giro ini
masingmasing bank mematok jumlah yang berbeda.
b. Penarikan dana dapat setiap saat
Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan dana yang tersedia mencukupi
dana yang hendak diambil pada saat itu.
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank
Cara Penarikan Giro

Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana di rekening:

 Cek: adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di
dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut . Jenis - jenis Cek yaitu Cek atas nama, Cek atas
unjuk, Cek silang & Cek kosong
 Bilyet Giro; Surat perintah dari nasabah utk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening
yg bersangkutan kpd pihak penerima. Bilyet Giro akan berfungsi sama dengan Cek Silang.
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank
• CEK . BILYET GIRO
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank

2. Simpanan Tabungan

Tabungan adalah simpanan uang perorangan atau suatu badan usaha pada bank dengan syarat – syarat
yang sesuai ketentuan pihak bank.UU Perbankaan No. 10 tahun 1998; “simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.

Besarnya bunga dan setoran awal simpanan tabungan di setiap bank menjadi berbeda, sesuai dengan
prosedur masing-masing bank
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank

Alat penarikan yang digunakan:

 Buku tabungan: buku nasabah diberikan kepada nasabah pada awal menabung.
 Kartu penarikan: kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pada mesin
penarikan uang pada lokasi tertentu, ATM (Automated Teller machine).
 Surat Kuasa; adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si
pemegang surat kuasa yang terdapat tanda tangan nasabah dan si pemegang surat kuasa
untuk menarik sejumlah dana dari rekening nasabah.
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank

3. Simpanan Deposit
Deposit adalah produk simpanan dari bank bagi individu atau perusahaan yang pencairannya hanya
dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat – syarat tertentu.

a. Deposito berjangka
 Deposito yang diterbitkan oleh bank umum, diterbitkan atas nama orang atau
lembaga.
 Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan, dapat
ditarik setiap bulan atau pada saat jatuh tempo baik tunai ataupun non tunai dengan
cara pemindahbukuan.
 Batas minimalnya adalah sebesar Rp 5.000.000. Jika ditarik sebelum jatuh
temponya, akan dikenakan penalty rate. Sedangkan insentif yang diberikan untuk
nominal dana yang cukup besar berupa spesial rate, hadiah ataupun cindera mata.
SLIDESMANIA.C
Manajemen dana bank
b. Sertifikat Deposito
 Deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya hanya ada nilai nominalnya tidak disertai
dengan nama orang ataupun lembaga hingga dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.
 Diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.
c. Deposito on call
 Berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya
dalam jumlah yang besar i.e.100 juta rupiah, tergantung dari bank yang menerbitkan deposito
on call tersebut.
SLIDESMANIA.C
Bank Syariah
● Pengertian Bank Syariah & Sejarah Berdirinya
Pengertian bank syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah yang mengacu pada syariat Islam, dengan
berpedoman utama kepada Alquran dan hadis.Terdapat dua jenis bank syariah, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perbedaannya, BUS memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sementara BPRS tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Pengertian bank syariah juga dapat dilihat dalam
Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan perbankan
syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau hukum islam.

Sejarah bank syariah


Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya kekhawatiran
rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El
Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada
tahun Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir.
Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha
SLIDESMANIA.C

perdagangan dan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi
keuntungan yang didapat dengan para penabung.
Bank Syariah
Lanjutan Sejarah Bank Syariah

Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974 disponsori oleh negaranegara
yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank
antar pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-
negara anggotanya. IDB menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara-
negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah islam.

Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis islam kemudian muncul. Di
Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977),
Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Dia AsiaPasifik, Phillipine
Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri
Muslim Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung
untuk menunaikan ibadah haji.
SLIDESMANIA.C
Bank Syariah
• Fungsi Bank Syariah
Fungsi Bank Syariah adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana dari dan ke masyarakat. Akan tetapi, tidak hanya itu lho. Masih
ada lagi 4 fungsi yang dimiliki oleh bank syariah, sebagai berikut:
 Manajer Investasi Fungsi bank syariah pertama ialah sebagai manajer investasi. Dengan akad mudharib yang sebelumnya
diuraikan, secara langsung bank syariah juga berfungsi sebagai manajer investasi.Pasalnya, bank syariah sebagai pengelola
kumpulan dana nasabah menentukan tinggi rendahnya bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah sebagai pemilik dana.
Keahlian, kehati-hatian, serta profesionalisme bank syariah sebagai manajer investasi berperan cukup signifikan di dalamnya.
 Investor Fungsi bank syariah kedua yaitu sebagai investor. Dengan menjadi manajer investasi, tentulah bank syariah juga
melakukan kegiatan investasi. Tentunya, instrumen investasi yang dipilih oleh bank syariah hanya instrumen yang diperbolehkan
oleh syariat Islam.Beberapa contoh instrumen yang diperbolehkan antara lain yang menggunakan akad sewa-menyewa,
musyarakah, dan akad mudharabah dalam transaksinya.
 Jasa KeuanganFungsi ketiga bank syariah mengacu pada fungsi dasarnya sebagai penyedia layanan transaksi keuangan. Untuk
menjalankan fungsi ini, bank syariah senantiasa berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan baru yang semakin sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan nasabah.
 Fungsi Sosial Fungsi terakhir bank syariah ialah fungsi sosial. Untuk melaksanakan fungsi ini, bank syariah memiliki dana CSR
atau Corporate Social Responsibility.Tidak hanya itu, layanan bank syariah seperti zakat, infak, wakaf, dan pembiayaan dengan
akad qardul hasan juga menjadi salah satu upaya untuk menjalankan fungsi sosialnya .
SLIDESMANIA.C
Bank Syariah
• Tujuan Bank Syariah

Tujuan bank syariah termasuk namun tidak terbatas Di bawah ini merupakan 5 poin yang merupakan tujuan bank syariah:
1. Untuk mengupayakan konsep keadilan dalam sektor ekonomi Melalui kegiatan investasi yang dilakukan oleh bank syariah,
harapannya agar meratakan pendapatan antara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana. Dengan demikian,
kesenjangan yang terjadi tidak akan terlalu besar
2. Untuk menghindari persaingan tidak sehat antara lembaga keuanganSelain hal ini, tujuan berdirinya bank syariah diharapkan
dapat menanggulangi kemandirian lembaga keuangan dari pengaruh gejolak moneter dalam dan luar negeri
3. Untuk meningkatkan transaksi yang sesuai syariat IslamDengan menyediakan pilihan produk dan layanan keuangan syariah yang
lebih beragam, secara langsung juga meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan perbankan syariah. Dengan demikian,
transaksi akan terhindar dari riba ataupun unsur penipuan lain.
4. Untuk meningkatkan kualitas hidup umatDengan adanya produk pembiayaan bersistem syariah, maka beban pembayaran bagi
nasabah yang membutuhkan kucuran dana akan lebih mudah. Pasalnya, tidak ada sistem bunga yang akan terus bertambah tak
terkira apabila terjadi keterlambatan dalam membayar.Dengan qardhul hasan serta produk pinjaman lainnya.
5. Untuk menjaga kestabilan ekonomi moneterDengan tidak menerapkan sistem bunga, harapannya bank syariah dapat menekan laju
inflasi serta negative-spread yang dihasilkan oleh penerapan sistem bunga tersebut.Itu dia informasi tentang apa itu bank syariah,
ciri bank syariah, fungsi, dan tujuan bank syariah. Semoga informasinya bermanfaat ya.Untuk kemudahan mendapatkan produk
SLIDESMANIA.C

proteksi syariah untuk sahabat, Wakalahmu sebagai marketplace asuransi khusus syariah pertama di Indonesia hadir menawarkan
beragam pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan sahabat.
Bank Syariah
● Ciri-ciri Bank Syariah
Ada 4 ciri bank syariah sebagai berikut:
 Ada Dewan Pengawas Syariah (DPS)Ciri bank syariah adalah memiliki DPS sebagai pengawas lembaga, di samping Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). DPS merupakan perwakilan langsung DSN-MUI pada tiap lembaga yang menyediakan produk dan layanan
yang bersifat syariah.Kehadiran DPS dalam bank syariah tentunya untuk memastikan kesyariaahan produk dan layanan yang
disediakan. Mulai dari tahap perencanaan hingga proses produk atau layanan tersebut rilis dan siap ditawarkan kepada nasabah.
 Tidak ada Fixed ReturnCiri kedua bank syariah ialah tidak terdapat sistem fixed return. Dengan menetapkan fixed return atau
angka pembiayaan yang ditetapkan di awal, sementara proyek belum berjalan, memberi ruang terjadinya ketidakpastian atau
gharar.Sementara, gharar adalah hal yang tidak diperbolehkan ada dalam syariat Islam. Oleh sebab itu, memastikan nominal
pembiayaan sebelum mengetahui proyek mengalami untung atau rugi merupakan hal yang tidak boleh ada dalam bank syariah.
 Menggunakan sistem nisbah atau bagi hasilBerbeda dengan bank konvensional, bank syariah menggunakan sistem nisbah atau
bagi hasil sebagai bentuk pemberian keuntungan kepada nasabahnya. Mengapa sistem nisbah diperbolehkan sedangkan suku
bunga haram?Hal ini dikarenakan perbedaan akad di antara keduanya. Akad yang digunakan dalam bank konvensional
menimbulkan adanya riba. Sementara dalam bank syariah, akad yang digunakan yaitu mudharabah dan menempatkan nasabah
sebagai pemilik dana sedangkan pihak bank sebagai pengelola dana.
 Tidak ada persentase tetapCiri bank syariah keempat dapat Sahabat temukan pada produk pembiayaan. Mengapa persentase tetap
tidak diperbolehkan?Hal ini karena persentase tetap bersifat melekat pada sisa hutang meskipun batas waktu perjanjian telah
berakhir.
SLIDESMANIA.C
Bank syariah

• Produk jasa yang di tawarkan

Pilihan Produk Bank SyariahSecara garis besar, produk bank syariah dan konvensional tidaklah berbeda.
Hanya saja, pelaksanaan perbankan syariah berdasarkan prinsip syariah.Adapun jenis produk perbankan
syariah yang terdiri dari 3 tipe sebagai berikut:
 Penghimpunan Dana: produk simpanan seperti tabungan, giro, dan deposito yang memakai prinsip
mudharabah dan wadiah.
 Penyaluran Dana: produk pembiayaan dengan memakai prinsip seperti jual beli (murabahah, istishna, dan
salam), bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), serta ujrah atau upah.
 Jasa Keuangan: produk bank syariah dengan memakai prinsip syariah, seperti Wakalah, Kafalah, Sharf,
dan Hawalah. Contohnya layanan transfer, kliring, inkaso, payroll, dan bank garansi
SLIDESMANIA.C
Bank Syariah
• Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Di mulai sejak 1983 di mana pemerintah berencana untuk menerapkan sistem bagi hasil dalam
perkreditan yang merupakan konsep perbankan syariah. Perkembangan menjadi masif pada tahu 1990
yang di tandai dengan majelis ulama indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan
Bank islam di Indonesia. Sebgai hasil kerja tim perbankan MUI tersebut berdirilah bank syariah Pertama
di Indonesia, yaitu PT Bank Muamalat Indonesia ( BMI), yang sesuai akte pendiriannya berdiri pada
tanggal 1 November 1991. Terbit UU 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebagai landasan dual banking
perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Sejak saat itu mulai bermunculan bank – bank
syariah di Indonesia dan pada awal 2021 terbentuk Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil
merger tiga bank syariah BUMN
SLIDESMANIA.C
TERIMA KASIH
SLIDESMANIA.C

Anda mungkin juga menyukai