Anda di halaman 1dari 16

DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN

HIDUP
Halaman 102-117

Muhammad Fikri Yoriko


1970320001
MMT
Beberapa Nama ecoregion di pulau sumatera
• Ekoregion komplek Dataran Fluvial Meulaboh
• Ekoregion komplek Pegunungan Struktural Janthoi,Gunung Leuser
• Ekoregion komplek dataran Fluvial Idirayeuk Binjai
• Ekoregion komplek dataran fluvial Muko-Muko
• Ekoregion komplek dataran fluvial Lakitan utara
• Ekoregion komplek dataran fluvial Rawa Singkil
• Ekoregion komplek Dataran gambut Pantai Timur Sumatera
• Ekoregion komplek pegunungan structural Barumun
• Ekoregion komplek pegunungan vulkanik Maninjau Utara
• Ekoregion komplek Perbukitan Denudasional Kep.Riau
Beberapa nama ecoregion di Pulau Jawa

• Ekoregion komplek Dataran Organik


• Ekoregion komplek dataran fluvial cilacap
• Ekoregion komplek dataran structural Bangkalan Sumenep
• Ekoregion komplek dataran vulkanik bantaran waru
• Ekoregion komplek pegunungan structural Meru Betiri
• Ekoregion komplek pegunungan vulkanik Wilis
• Ekoregion komplek perbukitan structural Wonosari Trenggalek
• Ekoregion komplek perbukitan Karst Alas Purwo
• Ekoregion komplek perbukitan vulkanik Rawa Dano
• Peta ecoregion idealnya dilengkapi dengan deskripsi yang menggambarkan
karakteristik Geologi,flora fauna,kerentanan bencana, jasa ekosistem,potensi
pencemaran,iklim,potensi sumber daya alam,tanah,penggunaan lahan serta
social budaya
• Hasil pemetaan ecoregion diharapkan dapat dijadikan dasar dalam
perencanaan pembangunan
2.2.5 Ekoregion laut
• Laut merupakan bagian permukaan bumi yang memiliki kontribusi penting
bagi daya dukung lingkungan
• 70% wilayah NKRI adalah lautan
• Untuk itu,pemerintah telah menyusun peta ecoregion laut Indonesia beserta
deskripsinya
• Penyusunan ecoregion laut memiliki tujuan yang sama dengan ecoregion
darat,yaitu sebagai dasar pertimbangan dalam penetapan RPPLH agar sesuai
dengan karakter wilayah ecoregion.
• Ekoregion laut adalah wilayah perairan laut dengan komposisi spesies yang
relative homogen.
• Faktor pembeda dengan ecoregion darat adalah indicator dalam penentuan
batas
Tabel 2.11. data untuk penyusunan ecoregion laut
No Komponen Sumber data

1 Morfologi dasar laut 1.Geomorfologi


2.Batimetri
2 Oseanografi 1.Arus laut
2.Pasang surut
3.Upwelling
4.Suhu
5.Salinitas
6.Derajad keasaman
7.Klorofil
8.Nutrien
3 Keanekaragaman 1.Mangrove
Hayati 2.Lamun
3.Karang
4.Ikan
4 Batas Laut 1.Batas negara kesatuan Republik Indonesia
2.Ekoregion laut dunia
3.Wilayah pengelolaan perikanan
4.Toponomi laut
Tabel 2.12 pembagian ecoregion laut Indonesia
No Ekoregion laut Luas (KM²) (%)
1 Samudera Hindia sebelah barat Sumatera 782861 12,41
2 Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa 655549 10,39
3 Selat Malaka 111343 1,76
4 Laut Natuna 360402 5,71
5 Selat Karimata 270859 4,29
6 Laut Jawa 437978 6,94
7 Laut Sulawesi 323866 5,13
8 Selat Makasar 288005 4,56
9 Perairan Bali-Nusa Tenggara 625018 9,90
10 Teluk Tomini 70020 1,11
11 Laut Halmahera 451955 7,16
12 Laut banda sebelah timur sulawesi 160361 2,54
Tabel 2.12
13 Laut Banda sebelah Selatan Sulawesi 169160 2,68

14 Laut Seram dan teluk Bintuni 140040 2,22

15 Laut Banda 583096 9,24

16 Samudera Pasifik sebelah Utara Papua 459857 7,29

17 Teluk Cendrawasih 93369 1,48

18 Laut Arafura 326798 5,18

Jumlah 6310532 100


• KKP melakukan zonasi ecoregion laut dengan menggunakan Ekoregion laut dunia yang didefinisikan oleh
Spalding dkk (2017) sebagai dasar penataan batas
• Di Indonesia terdapat 12 ecoregion laut yang ditetapkan melalui model klasifikasi ELD
• Ekoregion laut Indonesia :
1. Papua
2. Banda sea
3. Lesser Sundas
4. Sulawesi sea
5. Halmahera
6. The Palawan North Borneo
7. Western Sumatera
8. The Northeast Sulawesi
9. Sunda Shelf
10. Arufura sea
11. Southerm Java
12. Malacca strait
• Proses penentuan ini menggunakan tiga kombinasi kriteria yang umum
digunakan untk prioritisasi,yaitu : Irreplaceability (Ketidaktergantikan) ,
Vulnerability (Kerentanan), Representativeness (Keterwakilan)
• Beberapa aspek-aspek keanekaragaman hayati laut yang digunakan adalah:
• A.Kekayaan jenis dalam ecoregion (Keragaman alpha,genetic,dsb)
• B.Tingkat keendemikan dalam tiap ecoregion
• C.Tempat berkumpulnya jenis-jenis yang terancam punah
• D.Keunikan pada ecoregion
• E.Hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan mengenai keanekaragaman
hayati
2.2.6 Pewilayahan Ekoregion dan Metode Penyusunan Ekoregion bentuk lahan

• 1.Input data
Metode pemetaan yang digunakan dalam penyusunan peta ecoregion adalah
dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar pemetaan berbasis Sistem Informasi
Geografis
yang terdiri dari system input,proses,dan output.
Input data penyusunan peta ecoregion terdiri dari data/informasi/peta
geomorfologi,litologi,iklim,dan tektogenesa.
Data tersebut diperoleh dengan cara langsung dan tidak langsung.
Langsung melalui interpretasi data Citra penginderaan jauh dan Digital Elevation
Model
Tidak langsung melalui peta yang dibuat Badan Informasi Geospasial
2.Pengolahan data
• Meliputi digitasi data,editing topologi,dan pengisian atribut serta toponomi.
• Seluruh proses dilaksanakan dengan memanfaatkan aplikasi pengolahan data spasial.
• Seluruh data dalam peta system lahan terlebih dulu dilakukan penggabungan dan
generalisasi.
• Analisis dilaksanakan melalui analisis tumpeng susun antara informasi
geomorfologi,litologi,dan iklim.
• Informasi geomorfologi diperoleh dari peta system lahan skala 1:250.000 yang
mengalami proses generalisasi dari plain,undulating, rolling,hill dan mount menjadi 3
kelas yaitu dataran,perbukitan,dan pegunungan.
• Informasi litologi diperoleh dari peta system lahan yg digeneralisasi menjadi 4,yaitu
material alluvium,batuan beku,batuan sedimen,batuan metamorf
• Informasi iklim diperoleh dari peta iklim skala 1:1.000.000 tahun 1971-2000 yang
diterbitkan oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi Indonesia
3.Penyajian Data

• Data spasial yang dihasilkan berupa peta ecoregion nasional skala


1:1.000.000 yang terbagi dalam 16 kelas ecoregion
• Teknik penyajian data dalam peta untuk menggambarkan morfologi
adalah menggunakan gradasi warna
• Penyajian data untuk menggambarkan litologi adalah dengan arsir
• Gambaran tentang area yang mempunyai iklim basah dan kering ditandai
dengan D (dry) untuk kering dan W(wet) untuk basah.
2.2.7 Ekoregion sebagai basis perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

• Ekoregion adalah sebuah konsep pembangunan berkelanjutan berbasis


pengelolaan secara lestari sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
• Konsep ini menekankan pada aspek keberlanjutan dalam mengelola SDA.
• Konsep ecoregion hampir sama dengan pengelolaan kawasan yang telah
diterapkan pada beberapa wilayah di Indonesia.
• Bedanya adalah ecoregion lebih terintegrasi secara luas,tidak dibatasi aspek
geografis,administrasi pemerintahan,wilayah otorita,wilayah adat,maupun batas
negara.
• UU no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
mengamanatkan bahwa dalam penyelenggaraan pengelolaan hidup dilakukan
melalui perencanaan,pemanfaatan,pengendalian,pemeliharaan,pengawasan dan
penegakan hukum
• Rencana perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup terdiri dari 4
muatan,yaitu :

1.Pemanfaatan dan pencadangan SDA.


2.Pemeliharaan dan perlindungan kualitas/fungsi Lingkungan hidup
3.Pengendalian,pemantauan,serta pendayagunaan dan pelestarian SDA.
4.Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim (KLH,2015)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai