Anda di halaman 1dari 25

Pendidikan Agama Islam

Konsep Akhlaq
Oleh:
Mahfuz Nur, S.Sos.I, M.Si
A. Pengertian
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari
bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk
infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu,
ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi
majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-
sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan,
tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan,
kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama).
Berikut ini beberapa Pengertian Akhlak
Menurut para Ahli:
Menurut Abu Hamid Al Ghazali: Akhlak
adalah satu sifat yang terpatri dalam jiwa yang
darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan
mudah tanpa memikirkan dirinya dan
merenung terlebih dahulu.
Menurut Muhammad bin Ali Asy Syariif
Al Jurjani: Akhlak adalah sesuatu sifat (baik
atau buruk) yang tertanam kuat dalam diri yang
darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan ringan tanpa perlu berpikir dan
merenung.
Menurut Ahmad bin Mushthafa: Akhlak
adalah ilmu yang darinya dapat diketahui
jenis-jenis keutamaan dan keutamaan itu
adalah terwujudnya keseimbangan antara
tiga kekuatan; kekuatan berpikir, kekuatan
marah, dan kekuatan syahwat.
Menurut Ibnu Maskawaih: Akhlak adalah
'hal li an-nafsi daa'iyatun lahaa ila af'aaliha
min goiri fikrin walaa ruwiyatin' yakni sifat
yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan
tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Menurut Imam Al-Ghazali: akhlak
adalah suatu bentuk (naluri asli) dalam
jiwa seorang manusia yang dapat
melahirkan suatu tindakan dan kelakuan
dengan mudah dan sopan tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam
kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi'at,
perangai, karakter manusia yang baik maupun
yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq
atau dengan sesama makhluk.
Manusia yang paling baik budi pekertinya
adalah Rasulullah SAW. Anas bin Malik
menyatakan: “Rasulullah SAW adalah manusia
yang paling baik budi pekertinya.”
(HR.Bukhari dan Muslim).
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) berbudi
pekerti agung” (QS Al-qalam : 4)
Kaum muslim sebaiknya mempraktekkan
akhlakul karimah, karena kedatangan Nabi
Muhammad SAW adalah sebagai penyempurna
akhlak yang baik dan utama. Sebagaimana
diterangkan dalam sabdanya yang artinya:
“Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR Al-
Hakim)
Sebagai anjuran bagi umatnya supaya
berakhlak baik, beliau bersabda: “Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah
orang yang paling baik akhlaknya” (H.R
Tirmidzi)
B. Ciri-Ciri Akhlaq
Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak:
1.Tertanam kuat dalam jiwa seseorang
sehingga telah menjadi kepribadiannya.
2.Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
3.Timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya tanpa ada paksaan atau
tekanan dari luar.
4.Dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5.Dilakukan dengan ikhlas.
C. Sifat-Sifat Akhlaq
Secara garis besar akhlak terdiri dari dua
sifat, yaitu:
1.Akhlak terpuji atau sering disebut juga Al-
Akhlaku Mahmudah
2.Akhlak tercela atau buruk sering disebut
juga dengan Al-Akhlakul Mazmummah
D. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak kepada Allah
a) Beribadah kepada Allah
b) Berzikir kepada Allah
c) Berdo’a kepada Allah
d) Tawakal kepada Allah
e) Tawadhu’ kepada Allah
2. Akhlaq kepada Rasulullah SAW
a)Taat atas perintah dan larangannya
b)Menghidupkan Sunnahnya
c)Membaca Shalawat dan Salam atasnya
d)Mencintai Keluarga & Sahabatnya
e)Ziarah ke Maqamnya
3. Akhlak kepada diri sendiri
a) Sabar
b) Syukur
c) Tawadhu’
4. Akhlak kepada keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann
kasih sayang di antara anggota keluarga yang
diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak
kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada
keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik
kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk
perbuatan antara lain :
a) Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk
terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan
lemah lembut
b)Mentaati perintah
c) Meringankan beban
d)Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu
lagi berusaha.
Dalil
Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Berbuat baiklah kepada dua orang
tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan suka membangga-banggakan
diri. (QS an-Nisa’: 36)
Katakanlah, “Marilah kubacakan apa yang diharamkan
atasmu oleh Rabb mu yaitu, janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, berbuat baiklah
terhadap kedua orang tua, dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami akan
memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan
janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji,
baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab)
yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepada kamu
supaya kalian memahami(nya).(QS al-An’am : 151)
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada kedua orang tuamu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ahh” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuhrasa sayang dan ucapkanlah, “Wahai Rabbku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidikku di waktu aku masih kecil”.
(QS. Al-Isra’ : 23-24)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan
susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh
bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdoa, “Wahai Rabbku, tunjukkilah aku
untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridloi. Berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.
Mereka Itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka
amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami akan
ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-
penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan
kepada mereka. (QS. Al-Ahqof : 15-16)
Kedurhakaan Anak yang banyak dijumpai, misalnya;
1. Meminta sesuatu kepada kedua orang tuanya tanpa
melihat kemampuan dan kesanggupan mereka.
2. Menunjukkan wajah kecewa dan kesal kepada
keduanya ketika keinginannya tidak dapat dipenuhi
3. Membiarkan salah satu atau keduanya mengerjakan
sesuatu tanpa keinginan membantu padahal ia mampu
untuk membantu mereka.
4. Bertengkar dengan sesama saudara dengan suara yang
keras, saling membentak apalagi sampai berkelahi di
hadapan keduanya.
5. Enggan mengerjakan sesuatu yang diperintahkan atau
meninggalkan sesuatu yang dilarang dan sampai
menunjukkan pembangkangan dengan suara penolakan
yang keras atau wajah yang ketus dan masam.
6. Mempergunakan atau memakai barang milik kedua
orang tuanya tanpa seidzin keduanya.
7. Duduk atau berbaring di tempat yang lebih tinggi dari
keduanya tanpa suatu sebab atau izin dari keduanya.
8. Bersuara lebih keras daripada suara keduanya apalagi
sampai membentak keduanya.
9. Bersikap sombong dan angkuh karena merasa lebih
tinggi status pendidikannya, merasa lebih mulia
jabatannya, merasa lebih terhormat status sosialnya,
lebih banyak harta bendanya.
10. Suka memanfaatkan orang tua untuk kepentingan diri
sendiri semisal, mengasuh anaknya, membantu urusan
rumah tangganya, merongrong sisa harta kedua orang
tuanya untuk keperluan dirinya dan sebagainya.
5. Akhlak kepada sesama manusia
A. Akhlaq Baik (Mahmudah)
a.Husnudzan
b.Tawadhu’ berarti rendah hati. Lawan kata
tawadhu adalah takabbur.
c.Tasamu Artinya sikap tenggang rasa,
saling menghormati dan saling
menghargai sesama manusia.
d.Ta’awun berarti tolong menolong, gotong
royong, bantu membantu dengan sesama
manusia.
B) Akhlak tercela (Mazmumah)
a.Hasad Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa
kurang senang atau cemburu melihat orang lain
beruntung.
b.Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung
dalam hati untuk membalas kejahatan.
c. Gibah dan Fitnah Membicarakan kejelekan
orang lain dengan tujuan untuk menjatuhkan
nama baiknya. Apabila kejelekan yang
dibicarakan tersebut memang dilakukan orangnya
dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan
yang dibicarakan itu tidak benar, berarti
pembicaraan itu disebut fitnah.
d.Namima yaitu Adu domba
6. Akhlak terhadap guru
7. Akhlak terhadap orang yang lebih muda
dan lebih tua
8. Akhlak terhadap teman/sahabat, teman
sebaya
9. Akhlak terhadap lingkungan hidup /
lingkungan sekitar.
10. Dll
SEKIAN
Biografi
Nama : Mahfuz Nur, S.Sos.I, M.Si
Tmpt / tgl Lahir : Jakarta, 17-09-1985
Alamat : Jl. Rukun No. 33A Rt:04/05
Pejaten Timur Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12510

No. HP : 0856-93-123-123
(021) 93-123-123
PIN : 59047787
E-mail : apoet_ren@yahoo.com

Pendidikan : - SMP & SMA ( Pondok Pesantren -


Modern Darul Kholidin )
- S1 ( Universitas Islam As-Syafi’iyah )
“Komunikasi Penyiaran Islam”
- S2 ( Universitas Indonesia )
“Ekonomi Syari’ah”

Anda mungkin juga menyukai