Rifaldi Aras
Nim: 200204501004
Soal
Hadis Nabi S.A.W (artinya) “Kesombongan itu adalah mencampakkan kebenaran dan
menghinakan (merendahkan) sesama manusia.”
Diriwayatkan dari Tirmidzi dan Ibnu Jabar, Nabi ditanya oleh sahabat apa yang
dimaksud dengan ghibah. Jawab Beliau: “Menceritakan perihal saudaramu yang tidak
disukainya.” Sahabat bertanya lagi: “Bagaimana kalau itu benar?”. Jwab Nabi SAW,
jika benar maka itulah ghibah, jika salah maka ia menjadi kebohongan.
Surat Al-Hujuurat / 49 (13) Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
H.R. Muslim dari Abu Hurairah R.A, Nabi SAW bersabda: “Allah tidak melihat
penampilan dan kekayaanmu, akan tetapi kepada hati dan amalmu”.
Digambarkan dalam H.R. Ahmad, sahabat bertanya “Ya Rasul SAW, manusia manakah
yang paling baik?”. Rasul SAW menjawab: “ Yang paling rajin membaca Al Qu’ran,
yang paling bertakwa kepada Allah SWT, yang paling sering memerintahkan kepada
yang makruf dan mencegah yang mungkar, yang paling sering menyambung tali
silahturahim”
C. Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa
maka solusi untuk menanggapi masalah tersebut ialah:
1) Menanamkan pendidikan karakter sejak dini
2) Memilih teman yang memiliki akhlak yang baik
3) Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik,
menggunakan teknologi untuk hal yang baik atau positif
4) Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu pengetahuan dan
kehidupan sosial
5) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri
6) Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran
yang di ajarkan di sekolah atau di perguruan tinggi.
2. Di dalam sejarah peradaban Islam, umat Islam mencapai puncak kejayaannya karena
mereka menjadikan Al-Quran sebagai Paradigma dalam kehidupan. Al-Qur’an hadir untuk
mengatasi berbagai problema kehidupan kala itu. Jelaskan Analisis kritis anda, mengapa
umat Islam dapat maju saat mereka menjadikan Al-Qur’an menjadi paradigma dalam
kehidupannya!
Jawaban:
Al-quran bagi orang islam adalah pedoman hidup, al-quran memberikan petuj=njuk
lengkap terhadap aturan-aturan hidup manusia yang dapan menciptakan kehidupan yang
nyaman, bahagia dan sejahtera. Itulah sebanya mengapa umat islam dapat maju setelah
menjadikan al-quran sebagai paradigma dalam kehidupannya
3. Tuliskan dan jelaskan bagaimana cara anda memuliakan Al-Qur’an dalam kehidupan anda
sehari-hari!
Jawaban:
Membaca Al Qur’an
Cara pertama memuliakan Al Qur’an adalah dengan membacanya. Jika kita belum bisa
membacanya maka kamu harus berusaha belajar agar bisa membacanya. Jika masih
terbata-bata membaca Al Qur’an tetaplah berjuang membaca Al Qur’an. Allah akan
memberikan balasan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan hambanya.
Seperti sabda Rasulullah, “Barang siapa yang membaca Al Qur’an namun lidahnya masih
berat dan terbata-bata, maka baginya mendapat dua pahala.”
Mendengarkan Al Qur’an
Mendengarkan Al Qur’an bukan hanya sekedar mendengarkan bacaannya. Namun juga
mendengarkan nasihat-nasihat kebaikan yang disampaikan Al Qur’an. Rasulullah sangat
gemar mendengarkan bacaan Al Qur’an. Suatu ketika beliau meminta Ibnu Mas’ud untuk
membacakan Al Qur’an. Saat sampai pada Surat An Nisa ayat 21 Rasulullah bersabda,
“Cukup ya Ibu Mas’ud.” Ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air mata dan
menundukan kepala karena mendengar ayat-ayat yang dibacakannya.
Mentadaburi dan Menjadikan Al Qur’an Sebagai Pedoman Hidup
Mentadaburi sama halnya dengan menghayati Al Qur’an. Setelah wafat, Rasulullah
meninggalkan Al Qur’an dan sunnah sebagai petunjuk hidup manusia agar selamat di
dunia dan akhirat. Setiap muslim wajib menghayati isi Al Qur’an untuk kemudian
menjadikannya pedoman hidup. Segala permasalahan dalam kehidupan hendaknya
dikembalikan kepada Al Qur’an.
Mempelajari dan Mengajarkan Al Qur’an
Sepanjang hayat seorang muslim harus selalu berusaha mempelajari Al Qur’an. Kemudian
mengajarkannya semampunya. Sebagai contoh mengajar di TPQ masjid-masjid di
kampung.