Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muh.

Rifaldi Aras

Nim: 200204501004

Soal

1. Silahkan menunjukkan kemampuan menganalisis serta menyajikan hasil penelaahan


konseptual Anda tentang sumber ajaran Islam dan kontekstualisasinya dalam kehidupan
modern.
a. Lakukan eksplorasi persoalanpersoalan keumatan dan kebangsaan yang saat sekarang
menjadi problem di Indonesia. Misalnya, dekadensi moral bangsa / masyarakat,
permasalahan demokratisasi, persoalan hak asasi manusia, pemberantasan korupsi,
pengembangan peran perempuan, pendidikan karakter, ekonomi dan perbankan syariat,
dsb.
b. Telusuri ayat-ayat dan hadis yang mengandung nilainilai hakiki yang secara langsung
atau tak langsung memiliki relevansi dengan persoalan-persoalan di atas.
c. Berdasarkan hasil pelacakan itu, Anda diminta membangun analisis kritis mengenai
kemungkinan formulasi penyelesaian atau solusi atas permasalahan-permasalahan di
atas.
Jawaban:
A. Akhir-akhir ini bangsa indonesia sedang dihadapkan oleh permasalahan krisis moral
yang terjadi di kalangan generasi muda bangsanya. Semakin hari permasalahan
mengenai krisis moral ini sudah semakin memprihatinkan. Maraknya kenakalan yang
dilakukan oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah seperti mencontek, bolos,
tawuran, pergaulan bebas, dan berbagai perilaku menyimpang lainnya merupakan
bukti bahwa moral generasi bangsa penerus bangsa ini sudah sangat rusak. Hal ini
dapat kita rasakan secara nyata dampaknya yang di timbulkan oleh krisis moral yang
terjadi saat ini
B.
 Surat Al-Ahzab / 33 (21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah.
 Surat Al-Hujuurat / 49 (11-13)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri ([1409] Jangan
mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-
orang mukmin seperti satu tubuh.) dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim

 Hadis Nabi S.A.W (artinya) “Kesombongan itu adalah mencampakkan kebenaran dan
menghinakan (merendahkan) sesama manusia.”

 Surat Al-Hujuurat / 49 (12)


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.

 Diriwayatkan dari Tirmidzi dan Ibnu Jabar, Nabi ditanya oleh sahabat apa yang
dimaksud dengan ghibah. Jawab Beliau: “Menceritakan perihal saudaramu yang tidak
disukainya.” Sahabat bertanya lagi: “Bagaimana kalau itu benar?”. Jwab Nabi SAW,
jika benar maka itulah ghibah, jika salah maka ia menjadi kebohongan.

 Surat Al-Hujuurat / 49 (13) Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 H.R. Muslim dari Abu Hurairah R.A, Nabi SAW bersabda: “Allah tidak melihat
penampilan dan kekayaanmu, akan tetapi kepada hati dan amalmu”.
Digambarkan dalam H.R. Ahmad, sahabat bertanya “Ya Rasul SAW, manusia manakah
yang paling baik?”. Rasul SAW menjawab: “ Yang paling rajin membaca Al Qu’ran,
yang paling bertakwa kepada Allah SWT, yang paling sering memerintahkan kepada
yang makruf dan mencegah yang mungkar, yang paling sering menyambung tali
silahturahim”

 Surat Fushshilat / 41: (33-35)


(33) Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-
orang yang berserah diri?”
(34) Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan
seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
(35) Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keuntungan yang besar.

C. Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa
maka solusi untuk menanggapi masalah tersebut ialah:
1) Menanamkan pendidikan karakter sejak dini
2) Memilih teman yang memiliki akhlak yang baik
3) Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik,
menggunakan teknologi untuk hal yang baik atau positif
4) Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu pengetahuan dan
kehidupan sosial
5) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri
6) Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran
yang di ajarkan di sekolah atau di perguruan tinggi.
2. Di dalam sejarah peradaban Islam, umat Islam mencapai puncak kejayaannya karena
mereka menjadikan Al-Quran sebagai Paradigma dalam kehidupan. Al-Qur’an hadir untuk
mengatasi berbagai problema kehidupan kala itu. Jelaskan Analisis kritis anda, mengapa
umat Islam dapat maju saat mereka menjadikan Al-Qur’an menjadi paradigma dalam
kehidupannya!
Jawaban:
Al-quran bagi orang islam adalah pedoman hidup, al-quran memberikan petuj=njuk
lengkap terhadap aturan-aturan hidup manusia yang dapan menciptakan kehidupan yang
nyaman, bahagia dan sejahtera. Itulah sebanya mengapa umat islam dapat maju setelah
menjadikan al-quran sebagai paradigma dalam kehidupannya
3. Tuliskan dan jelaskan bagaimana cara anda memuliakan Al-Qur’an dalam kehidupan anda
sehari-hari!
Jawaban:
 Membaca Al Qur’an
Cara pertama memuliakan Al Qur’an adalah dengan membacanya. Jika kita belum bisa
membacanya maka kamu harus berusaha belajar agar bisa membacanya. Jika masih
terbata-bata membaca Al Qur’an tetaplah berjuang membaca Al Qur’an. Allah akan
memberikan balasan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan hambanya.
Seperti sabda Rasulullah, “Barang siapa yang membaca Al Qur’an namun lidahnya masih
berat dan terbata-bata, maka baginya mendapat dua pahala.”
 Mendengarkan Al Qur’an
Mendengarkan Al Qur’an bukan hanya sekedar mendengarkan bacaannya. Namun juga
mendengarkan nasihat-nasihat kebaikan yang disampaikan Al Qur’an. Rasulullah sangat
gemar mendengarkan bacaan Al Qur’an. Suatu ketika beliau meminta Ibnu Mas’ud untuk
membacakan Al Qur’an. Saat sampai pada Surat An Nisa ayat 21 Rasulullah bersabda,
“Cukup ya Ibu Mas’ud.” Ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air mata dan
menundukan kepala karena mendengar ayat-ayat yang dibacakannya.
 Mentadaburi dan Menjadikan Al Qur’an Sebagai Pedoman Hidup
Mentadaburi sama halnya dengan menghayati Al Qur’an. Setelah wafat, Rasulullah
meninggalkan Al Qur’an dan sunnah sebagai petunjuk hidup manusia agar selamat di
dunia dan akhirat. Setiap muslim wajib menghayati isi Al Qur’an untuk kemudian
menjadikannya pedoman hidup. Segala permasalahan dalam kehidupan hendaknya
dikembalikan kepada Al Qur’an.
 Mempelajari dan Mengajarkan Al Qur’an
Sepanjang hayat seorang muslim harus selalu berusaha mempelajari Al Qur’an. Kemudian
mengajarkannya semampunya. Sebagai contoh mengajar di TPQ masjid-masjid di
kampung.

Anda mungkin juga menyukai