Anda di halaman 1dari 33

APPLEY READING

“OSTEOMYELITIS”
Disusun oleh :
Ciptaning Tyas P.P. : 123810007
Enih Rahayu wati : 122810157

Pembimbing :
dr. Widyatmiko Arifin Putro, Sp.OT

SMF ILMU BEDAH


PROGRAM PROFESI DOKTER
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
JAWA BARAT
2023
Definisi
Osteomyelitis adalah infeksi tulang yang sering terjadi
pada bagian trabekuler yang akan mempengaruhi tulang
dan struktur tulang.

Subakut
Acute Haematogenous
haemaotogenous
Osteomyelitis
osteomyelitis

Post-traumatic
Chronic Osteomyelitis osteomyelitis
Acute
Haematogeneous
Osteomyelitis
Epidemiologi

• Paling sering menyerang anak.


• Angka kejadian di Eropa Barat telah
menurun dalam beberapa tahun terakhir
• Inggris mengkonfirmasi angka kejadian
yang rendah (kurang dari 1 kasus per
100.000) dalam periode terakhir
Etiologi Faktor resiko
• Paling sering pada anak dan dewasa Staphylococcus
aureus  >70% • Adanya luka ringan pada kulit
• Streptococcus beta hemolitik grup A  jarang, • Menginjak benda tajam
ditemukan pada infeksi kulit kronis • Infeksi kulit
• Streptococcus beta hemolitik grup B atau • Gigi berlubang
alphahaemolytic diplococcus S. pneumoniae  jarang, • Pada bayi baru lahir: tali pusat
pada bayi baru lahir terinfeksi
• H. influenzae  sebelum ada vaksin sering menyerang • Pada orang dewasa : penggunaan
anak usia 1-4 tahun kateter urin, atau penggunaan jarum
• E. coli, pseudomaonas aeruginosa, Proteus mirabilis dan bekas yang menyebabkan timbul
anaerobic Bacteroides fragilis  terkadang infeksi.
menyebabkan infeksi tulang akut
Pathology
• Predileksi di tulang panjang (femur, tibia, fibula)
• Perubahan awal metafisis reaksi inflamasi akut dengan kongesti
pembuluh darah - peningkatan intraoseus dengan cepat -
menyebabkan rasa sakit hebat. Pada tahap awal beresiko terjadi
iskemia dan resorpsi (akibat aktivitas fagositik dan akumulasi sitokin
local)
• Pada hari ke 2 & 3  terbentuk nanah di dalam tulang hingga
Volkmann canals dan permukaan menghasilkan abses subperiosteal 
dan dapat menyebar ke jaringan lunak lainnya.
• Peningkatan tekanan intraosseus, stasis vascular dan thrombosis
pembuluh darah kecil dan pengelupasan periosteal menyebabkan
suplai darah yang terganggu
• Ciri osteomyelitis akut lanjut adalah pembentukan tulang baru,
apabila nanah tidak keluar secara spontan atau dengan dekompresi
bedah, Tulang baru lama kelamaan membentuk involucrum yang
menutupi sequestrum dan jaringan yg terinfeksi. Jika berlanjut nanah
akan keluar melalui perforasi di involukrum melalu sinus
Gambaran Klinis
• Nyeri hebat
• Malaise, demam
• Riwayat sepsis, infeksi kulit, Riwayat
sakit tenggorokan atau keluar cairan
telinga
• Denyut nadi >100
• Nyeri tekan akut
• Nyeri saat digerakan sendi
• Pseudoparalysis
• Merah local, bengkak, hangat dan
edema
• Nanah sudah mulai ada di dalam tulang
• Limfadenopati  tidak spesifik
• Pada anak <1 tahun atau bayi baru lahir
gangguan konstitusional ringan; bayi
gagal tumbuh
Pemeriksaan penunjang
PLAIN X-RAY USG Pemeriksaan
Melihat ada tidaknya cairan di
• Minggu 1  tidak ada kelainan tulang,
subperiosteal pada tahap awal Laboratorium
pembengkakan jaringan lunak
• Minggu 2  bisa terdapat gari ekstrakortikal osteomyelitis 1. Cara paling pasti untuk memastikan
yang samar karena pembentukan tulang baru diagnosis dengan mengaspirasi nanah
(-) tidak bisa membedakan atau cairan dari abses metafisis
periosteal. Penebalan periosteal makin jelas dan
hematoma dengan nanah
terjadi penipisan metafisis subperiosteal, pada jaringan lunak
• Tanda lama kelamaan  osteoporosis ekstraoseus atau sendi yang berdekatan
CT (menggunakan jarum trocar ukuran 16
(+) dapat melihat Massa di sekitar atau 18)  lalu pewarnaan gram segera
tulang seperti abses didalam atau untuk identifikasi jenis infeksi
sekitar tulang
2. Jika tidak ditemuka nanah, apusan aspirasi
(-) radiasi yang tinggi akan dilakukan untuk pemeriksaan
mikrobiologi dan tes senistivitas terhadap
antibiotic.
SPECT/CT 3. Pemeriksaan darah dilakukan terutama jika
(+) Diferensiasi yang baik antara demam >38 °C
jaringan lunak dan tulang yang 4. Peningkatan CRP dalam 12-24 jam dan ESR
terinfeksi, penilaian yang dicurigai Pada 24-48 jam
sebagai infeksi, focus infeksi dalam 5. Leukosit meningkat dan hb mungkin
anatomi yang kompleks
berkurang
Diagnosis banding
osteomyelitis Selulitis Streptococcal Acute rheumatism Gaucher’s disease Acute suppurative
necrotizing arthritis
myositis

• Etio tersering • Kemerahan yang • Etiologi tersering • Nyeri tidak teralalu • Keluhan hamper • Nyeri tekan merata
Staphylococcus meluas dengan streptocous beta berat sama dengan • Gerak sendi
aureus batas tegas antara hemtolitik grup A • Nyeri berpindah osteomyelitis terbatas karena
• Demam, malaise kulit yg terinfeksi • Nyeri berat dari satu sendi ke • Diagnosis did spasme otot
nyeri tekan, edema dan normal • Pembengkakan sendi lainnya tegakkan dengan • Pada bayi keluhan
eitema dan • PP: MRI  apabila yang teraba seperti • Dapat terjadi ada penyakit mirip antara
perabaan hangat ragu infeksi papan tanda-tanda lainnya seperti osteomyelitis
PP: rontgen  jaringan lunak atau • Demam karditis, nodul pembesaran hati metafisis dan
infeksi tulang • PP: MRI  rematik atau dan limpa artritis septik
• Akut <2 minggu eritema Pp: peningkatan
didapatkan soft pembengkakan •
tissue swelling otot dan marginatum CRP progressive
kemungkinan dari 24-48 jam
• Subakut 2minggu- disebut artritis
3bulan didapatkan tanda-tanda
brodie’s abcess kerusakan jaringan septik
Tata Laksana
Lansia dan memiliki
Neonatus – anak
6 bulan-6 tahun Riwayat penyakit
usia 6 bulan
sebelumnya

• Yang paling disarankan • Kombinasi flukloksasilin dan generasi


• Fluklosasilin + adalah kombinasi flucloxicilin kedua atau ketiga sefalosporin, karena
sefalosporin generasi intravena dan cefotaxime atau lebih beresiko infeksi gram negative pada
ketiga seperti cefotaxime, cefuroxime saluran pernafasan, gastrointestinal.
• atau kombinasi
flukloksasilin (untuk
Dewasa muda dan tanpa Patients beresiko dengan
stapilococus yang resisten MRSA
Riwayat penyakit
terhadap penisilin),
benzilpenisilin (untuk
• flucloxicilin intravena dan asam
steroptokokus grup B),
fusidat. (asam fusifat lebih • Pemberian vancomysin intravena (atau
dan gentamisin (bakteri sering digunakan karena
gram negative) glukopeptida lain seperti teicoplanin) +
tingginya prevalensi resitens
generasi ketiga sefalosporin sampai
penisilin). Jika alergi penisilin
kondisi pasien membaik dan nilai CRP
harus diberikan polipeptida
Kembali normal (2-4minggu)
(karena untuk stafilokokus lebih
baik dengan penisilin
Tata Laksana
DRAINASE BEDAH

• Jarang dilakukan pada pasien yang sudah mendapat


antibiotic diberikan 48 jam muncul gejala
• Namun apabila tidak membaik dalam 36 jam setelah
memulai pengobatan dan ada tanda nanah (bengkak, edema,
fluktuasi)  maka diperlukan pembedahan

SPLINTAGE

• Selain untuk kenyamanan, untuk mencegah kontraktur dari


sendi
KOMPLIKASI
• Supurative artritis
• Metastatic infection
• Chronic osteomyelitis
• Patological fraktur
Subacute
Haematogeneous
Osteomyelitis
Epidemiologi

• Di beberapa negara jumlah kasusnya


hampir sama dengan osteomyelitis akut
• Predileksi tulang lebih bervariasi daripada
osteomyelitis akut  paling sering pada
tulang femur distal dan tibia proximal
serta distal
• Paling sering pada anak dan remaja
Gambaran Klinis
• Pada anak dan remaja  nyeri di dekat
salah satu sendi yang lebi besar selama
beberapa minggu dan berbulan – bulan
• Jalan menjadi sulit / pembengkakan
selama beberapa minggu hingga bulan
• Atrofi otot
• Nyeri lokal
• Tidak selalu disertai demam
• Leukosit dan kultur darah biasanya
normal
• ESR terkadang meningkat
diagnosis

• Gambaran klinis dan rontgen mirip


dengan tuberculosis kistik, granuloma
eosniofilik atau osteoma osteoid
• Adanya lesi epifisis yang mirip dengan
kondro blastoma
• Jika ditemukan cairan maka lakukan
kultur bakteri  paling sering
staphylococcus aureus
Radiologi

• Khas: adanya cavitas radiolusen


berbentuk oval atau bulat dengan diameter
1-2cm. (paling sering pada metafisis
tibialis atau femoralis)
• Cavitas bisa dikelilingi oleh lingkaran
sclerosis (abses brodie)
• Lesi metafisis  ada sedikit atau tidak
ada periosteal reaction
• Lesi diafisis  Berhubungan dengan
tulang baru
Tata Laksana
• Flucloxacilin dan asam fusidat secara intravena selama 4-5 hari kemudian secara oral
selama 6 minggu
• Jika diagnosa ragu maka bisa dilakukan biopsy terbuka dan lesi dapat dikuret pada saat
bersamaan.
• Kuretase  apabila hasil rontgen menunjukan tidak ada penyembuhan setelah pengobatan
konservatif
Post Traumatic
Osteomyelitis
• Penyebab umum dari osteomyelitis adalah patah tulang terbuka yang
dapat menyebabkan infeksi. Kombinasi dari cedera jaringan,
kerusakan pembuluh darah, edema, hematoma, kematian fragmen
tulang dan jalur terbuka ke atmosfer harus mengundang invasi bakteri
bahkan pada luka tidak terkontaminasi dengan partikel kotoran yang
terlihat.
• Staphylococcus aureus merupakan patogen yang umum ditemukan.
Gambaran Klinis
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik : demam, timbul nyeri,
pembengkakan di lokasi fraktur, luka menjadi radang  sekret
seropurulen.
• Pemeriksaan penunjang yang didapatkan pada pemeriksaan darah
lengkap yaitu leukositosis, peningkatan kadar CRP, dan peningkatan
ESR.
• Untuk pemeriksaan X-ray tidak ditemukan tanda khas, MRI dapat
membantu dalam membedakan antara tulang dan infeksi jaringan lunak,
namun kurang dapat diandalkan
Tatalaksana
• Debridemen, drainase, dan imobilisasi fraktur.
• Antibiotik kombinasi fluksasilin dan benzilpenisilin diberikan setiap
6-48 jam, jika lukanya jelas terkontaminasi diberikan metronidazole
selama 4-5 hari.
Chronic
Osteomyelitis
Organisme yang sering ditemukan adalah :
• Staphylococcus aureus
• Escherichia coli
• Streptococcus pyogenes
• Proteus mirabilis
• Pseudomonas aeruginosa
Faktor Presdiposisi
• Lansia
• Riwayat diabetes melitus
• Riwayat penyakit pembuluh darah perifer
• Infeksi kulit
• Malnutrisi
• Penyakit autoimun (SLE,dll)
• Trauma lokal (patah tulang terbukaa, penggunaan implant  infeksi
periprostetik  osteomyelitis kronis)
Gambaran Klinis
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik : demam, nyeri, kemerahan (flare).
Dalam kasus yang berlangsung lama, jaringan akan rusak  menebal
dan sering mengerut dan terlipat ke dalam bekas luka / sinus yang
menempel pada tulang di bawahnya.
• Sekret seropurulent dan ekskoriasi kulit di sekitarnya, pada
osteomyelitis pasca trauma tulang mungkin cacat atau tidak dapat
menyatu.
Pemeriksaan Penunjang
• X-ray biasanya akan menunjukkan resopsi tulang dengan penebalan
dan sclerosis dari tulang dan sekitarnya, dapat ditemukan juga
osteoporosis, penebalan periosteal, sequestra tampak padat, dan
menyerupai tumor.
• CT dan MRI dapat digunakan untuk perencanaan operasi dan
tatalaksana dengan menunjukkan luasnya tulang yang hancur dan
edema reaktif, abses yang tersembunyi dan sequestra.
• Pemeriksaan darah lengkap ditemukan peningkatan leukosit.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• Antibiotik diberikan selama 4-6 minggu (dari awal pengobatan atau
debridement terakhir) sebelum mempertimbangkan operasi.
• Vancomisin dan teicoplanin dianggap efektif dalam sebagian besar
kasus MRSA.
• Asam fusidat, klindamisin dan sefalosporin juga dapat digunakan.
• Jika operasi debridement gagal, antibiotik harus dilanjutkan selama 4
minggu berikutnya.
Bone graft
• Teknik Papineau dimana keseluruhan rongga diisi dengan serpihan kecil dicampur
dengan antibiotik dan fibrin.
• Teknik Lautenbach yang melibatkan eksisi radikal dari semua jaringan yang
terinfeksi diikuti dengan irigasi tertutup dan menggunakan antibiotik dalam jumlah
tinggi konsentrasinya.
• Penekatan alternatif untuk bone graft adalah :
• Tempat yang sesuai
• Terdapat gumpalan otot yang besar dengan suplai darahnya yang utuh
• Dapat dimobilisasi dan dimasukkan ke dalam rongga
Soft tissue cover
• Cacat dengan luas kecil  belah ketebalan skin graft
• Luka yang lebih besar  flap muskulokutaneus lokal atau free vascularized flaps.
• Penutupan dengan bantuan Vacuum-assited closure (VAC) mungkin dapat
membantu ketika infeksi yang dalam teratasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai