Anda di halaman 1dari 30

Zat pereaksi

( Reagent)

• Bubuk
Padat • Kristal

cair
Zat pereaksi dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat
kemurniannya pereaksi dengan tingkat kemurnian
Yang rendah contohnya asam sulfat dan kalium bikromat.
Biasanya digunakan larutan pencuci

Peraksi dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi digunakan untuk


tujuan farmasi , kedokteran dan
analisis
Penggolongan pereaksi berdasarkan tingkat
kemurniannya:

1. Kualitas teknis atau komersial,


yaitu zat pereaksi yang digunakan untuk industri, jarang digunakan
sebagai analisa, kecuali digunakan untuk pembuatan larutan pencuci

2. Kualitas U.S.P
Yaitu pereaksi sesuai standart kemurnian menurut United States
Pharmacopocia, digunakan untuk keperluan farmasi atau medis, tidak
cocok untuk analisa
3. Kualitas CP ( Chemically Pure)
yaitu pereaksi yang sifatnya lebih murni dari kualitas U.S.P, tetapi
kemurniannya tidak jelas. Apabila untuk analisa sebaiknya ditentukan
lebih dahulu

4. Kualitas pereaksi menurut American Chemical Society (ACS)


Tingkat kemurniannya antara 99,5- 100 %, digunakan untuk analisa yaitu
sebagai larutan standart primer. Pada botol terdapat etiket biasanya
dicantumkan % kemurniannya dan kandungan kontaminan.
Bahan kimia pro analis adalah
bahan kimia yg memiliki kemurnian sangat tinggi (>99,5%) dan
biasanya digunakan untuk keperluan laboratorium.

Sedangkan bahan kimia teknis adalah bahan kimia yg tidak memiliki


kemurnian setinggi bahan kimia pro analis dan biasa dipergunakan
dalam proses produksi karena harganya yg relatif jauh lebih murah dr
bahan kimia pro analis
bahan kimia p.a. (pro analisa) adalah
bahan kimia yang telah dianalisa/diteliti kadar /konsentrasinya secara
kuantitatif di laboratorium tempat bahan kimia itu diproduksi.
Sedangkan bahan kimia teknis dihitung kadar/konsentrasinya hanya
dengan hitungan stokiometri tanpa analisa secara kuantitatif.

untuk penggunaannya biasanya bahan kimia p.a. digunakan sebagai


reagen(pereaksi) baik itu primer atau sekunder di laboratorium.
sedangkan bahan kimia teknis hanya digunakan sebagai larutan
pembersih atau penambah.
Suatu Larutan mengandung

Lebih
Satu zat Dari
terlarut satu
pelarut

Zat terlarut Pelarut adalah


merupakan Komponen
komponen yang terdapat
dalam jumlah dalam jumlah
yang sedikit yang banyak
Pada umumnya yang digunakan sebagai pelarut adalah air,
selain air yaitu
- Alkohol
- amoniak,
- Kloroform
- Benzena
- minyak
- Asam asetat
Larutan Jenuh
Adalah suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada
temperatur tertentu

Suatu zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat


terlarut yang seharusnya dapat melarut, maka larutan
yang demikian disebut larutan lewat jenuh
Konsentrasi Larutan

Adalah jumlah zat terlarut dalam


Setiap satuan larutan atau pelarut
Untuk membuat suatu larutan zat A yang 0,1 N, maka 0,1 gr zat itu
harus dilarutkan dan larutan itu harus diencerkan hingga isinya
tepat 1 liter

Cara ini hanya dimungkinkan bila Zat A murni sekali. Contohnya :


Asam oxalat, kalium dikromat, Natriumcholorida, kalium jodat,
Perak nitrat, dan lain-lain
Konsentrasi
dinyatakan dalam satuan
fisik:
Contoh :
- Satuan Berat
- Satuan Volume
- Satuan Kimia seperti mol, massa rumus,

ekivalen
Persen berat-volume (% W/V)
Biasanya digunakan laruan dalam
Air yang sangat encer dari zat
padat

Contoh :
Membuat larutan 5%(W/V) AgNO3
5 gr AgNO3 dilarutkan dalam air,
Kemudian diencerkan sampai tepat
100 ml
Persen berat sangat bermanfaat
Dan sering digunakan karena
Tidak bergantung pada
temperatur.

Persen berat banyak dijumpai


Dalam perdagangan untuk
menyatakan Konsentrasi
Larutan
Kerapatan dan persen komposisi Asam dan Basa Pekat
dalam Perdagangan
ZAT KERAPATAN %(W/W)

Asam Asetat (CH3COOH) 1,05 99,5

Amonia (NH3) 0,90 58

Asam Klorida (HCl) 1,18 37

Asam Nitrat (HNO3) 1,42 72

Asam Perklorat (HClO4) 1,67 70

Asam Fosfat (H3PO4) 1,69 85

Asam Sulfat (H2SO4) 1,84 96


Cara menyatakan konsentrasi
dengan kenormalan digunakan untuk analisis
volumetri.

Untuk konsentrasi ppm(parts per million) dan ppb(parts


per billion)  Digunakan jika larutan sangat encer
Pada analisis volumetri diperlukan larutan
standard

Proses penentuan konsentrasi


larutan standard disebut menstandardkan atau
mebakukan

Larutan standart adalah larutan yang diketahui


Konsentrasinya yang digunakan untuk analisis
volumetri
Ada cara dalam menstandardkan
larutan Yaitu :
1. Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni
dengan berat tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh
voleme tertentu secara tepat. Larutan ini disebut larutan standard
primer, sedangkan zat yang digunakan disebut standard primer
2 Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara
menimbang zat, kemudian melarutkannya untuk memperoleh
volume tertentu, tetapi dengan dapat distandardkan dengan larutan
standard primer, disebut larutan standard sekunder
Zat yang dapat digunakan untuk Larutan standart primer,
harus
Memenuhi persyaratan :
1. Mudah diperoleh dalam bentuk murni atau keadaan yang
diketahui kemurniannya
2. Harus stabil
3. Mudah dikeringkan, tidak higrokopis sehingga tidak
menyerap uap air, tidak menyerap CO2 pada waktu
penimbangan
4. Mempunyai massa ekivalen besar
Pengenceran pada prinsipnya
hanya menambahkan pelarut saja, sehingga
jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran = jumlah mol zat
terlarut sesudah pengenceran.

Dengan kata lain :


jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran = jumlah gr zat terlarut
sesudah pengenceran.
Prinsip Cara Mengencerkan

• Lakukan perhitungan pengenceran


• Masukan larutan pekat ke labu takar (dengan pemipetan)
• Tambahkan pelarut sampai leher labu takar/ukur
• Kocok hingga homogen
• Tambahkan pelarut sampai batas
• Tutup dan kocok lagi

Alat
Pengenceran
Labu Ukur
Pembacaan Miniskus
• Letakkan labu takar/ukur pada tempat yang datar
• Posisi mata sejajar dengan tanda batas
• Apabila batas cairan dalam bentuk cekung, batas bawah cekungan
tepat pada garis batas (misal air)
• Untuk batas cairan dalam bentuk cembung, maka batas atas
cembungan tepat pada garis batas (misal Hg)
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus
diperhatikan :

• Apabila dari padatan,


Pahami terlebih dahulu satuan yang akan diinginkan.
Berapa volume / massa larutan yang dibuat.

• Apabila larutan yang lebih pekat,


sesuaikan satuan konsentrasi larutan yang diketahui
dengan satuan yang diinginkan,
jumlah zat terlarut = sesudah
sebelum pengenceran
Tugas
1. Suatu larutan 45% berat dari NaNO3 mempunyai kerapatan
1,368 gr/ml. Hitung fraksi mol, kemolalan dan kemolaran
dari NaNO3
2. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan H2SO4 100%
sebanyak 80 gram dalam 120 gram air mempunyai berat
jenis 1,303 g/ml.
a. persen berat
b. kemolalan
c. kemolaran
d. fraksi mol
3. Hitung kemolalan larutan metil alcohol ( Mr=32) dengan
melarutkan 37 gr metil alcohol (CH3OH) dalam 1750 gr air
Contoh:
4 gram Natrium hidroksida dilarutkan dengan air sampai
massanya 100 gr
(diketahui Mr NaOH = 40 , Air = 18 , massa jenis air = 1 )

Hitunglah kadarnya dalam :

a. % b/v b. perseribu c. bpj


d. Molar e. Normal f. Fraksi mol

Anda mungkin juga menyukai